Ulangan 34
Ulangan 34 (disingkat Ul 34) adalah bagian akhir dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]
Ulangan 34 | |
---|---|
Kitab | Kitab Ulangan |
Kategori | Taurat |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 5 |
Teks
sunting- Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 12 ayat.
- Berisi riwayat matinya Musa, ketika orang Israel berkemah di sisi timur sungai Yordan, siap memasuki tanah Kanaan.[3]
Waktu
sunting- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4]
Tempat
sunting- Bangsa Israel berkemah di Sitim,[5][6] yaitu di sebelah timur sungai Yordan, di dataran Moab, berseberangan dengan kota Yerikho;[7] di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab;[8] sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[9]
Struktur
suntingPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Ulangan 34:1–4 = Tuhan memperlihatkan tanah Kanaan kepada Musa
- Ulangan 34:5–8 = Kematian Musa {Yosua 1:1)
- Ulangan 34:9–12 = Yosua menggantikan Musa
Ayat 1
sunting- Terjemahan Baru: Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu TUHAN memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu ...[10]
Mereka yang dalam hidupnya bersekutu dengan Allah tidak takut mati. Karena kepercayaan mereka kepada-Nya, mereka dapat menghadapi kematian dengan damai dan sukacita (bandingkan Lukas 2:29; Filipi 1:23). Seperti Musa, mereka hanya sekilas saja melihat tanah yang dijanjikan (Ulangan 34:1-4); hanya setelah kematian mereka memperoleh "kota yang mempunyai dasar yang direncanakan dan dibangun oleh Allah" (Ibrani 11:10; Filipi 1:21).[11]
Ayat 4
sunting- Terjemahan Baru: Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya [Musa]: "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana."[12]
Ayat 5
sunting- Terjemahan Baru: Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.[13]
Catatan tentang kematian Musa ini mungkin ditulis oleh Yosua tidak lama sesudah wafatnya pemimpin besar itu (Ulangan 34:9). Musa tidak diizinkan memasuki tanah perjanjian sebelum dia mati (Ulangan 34:4); akan tetapi, bertahun-tahun kemudian Musa memasukinya ketika muncul di Gunung Pemuliaan dan berbicara dengan Yesus (Matius 17:3).[11]
Ayat 6
sunting- Dan dikuburkan-Nyalah dia [Musa] di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. (TB)[14]
Ayat 7
sunting- Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. (TB)[15]
Ayat 8
sunting- Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya.
- Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu. (TB)[16]
Ayat 9
sunting- Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. (TB)[17]
Ayat 10
sunting- Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,
Musa sangat dihormati karena persekutuannya yang intim dengan Allah dan pemahamannya akan tabiat dan pribadi Allah. Kerinduan utama semua orang percaya haruslah mengenal Allah dan menikmati persekutuan erat dengan-Nya; ini merupakan kehormatan dan hak terbesar sebagai anak-anak Allah (Yohanes 1:12; 17:3; Roma 8:14–15; Galatia 4:6). Tidak ada seorang pun di dalam Kristus yang memiliki hidup batiniah yang mengabdi dan hidup lahiriah yang saleh, yang tidak akan menerima kehadiran dan kasih karunia Allah. Persekutuan dengan Allah—Bapa, Putra, dan Roh Kudus—adalah janji dan upah terbesar seorang percaya (Yohanes 14:15–21,23,26; Wahyu 3:20).[11]
Referensi
sunting- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Ulangan 1:1
- ^ Ulangan 1:3
- ^ Yosua 2:1
- ^ Bilangan 25:1
- ^ Bilangan 22:1
- ^ Ulangan 1:1
- ^ Ulangan 1:2
- ^ Ulangan 34:1
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Ulangan 34:4
- ^ Ulangan 34:5
- ^ Ulangan 34:6 - Sabda.org
- ^ Ulangan 34:7 - Sabda.org
- ^ Ulangan 34:8 - Sabda.org
- ^ Ulangan 34:9 - Sabda.org
Lihat pula
sunting- Gunung Nebo
- Musa
- Yosua bin Nun
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Yosua 1, Matius 17, Yohanes 12, Roma 8, Galatia 4
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Ulangan 34 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Ulangan 34
- (Indonesia) Referensi silang Ulangan 34
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ulangan 34
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ulangan 34