Biawak india
Biawak India (Biawak Benggala) | |
---|---|
Biawak India | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | V. bengalensis
|
Nama binomial | |
Varanus bengalensis (Daudin, 1802)
| |
Sinonim | |
Tupinambis bengalensis |
Biawak india (Varanus bengalensis) atau biawak benggala adalah spesies biawak yang tersebar di Asia Tengah hingga Asia Selatan.[1]
Deskripsi Fisik
suntingBiawak ini digolongkan lagi menjadi dua subspesies, yaitu V. bengalensis bengalensis dengan ciri-ciri hewan dewasa berwarna hitam, abu-abu, atau kecokelatan, dengan sedikit corak terang pada punggungnya.[1] Subspesies kedua adalah V. bengalensis nebulosus dengan ciri-ciri bewarna sama namun lebih pucat dan terang.[1] Kulitnya bewarna abu-abu terang hingga kekuningan, dengan beberapa bintik-bintik yang bervariasi.[1]
Ukuran biawak ini relatif besar. Meskipun demikian, ukuran biawak india bervariasi tergantung habitat.[1] Di Bangladesh, panjang V. bengalensis hanya mencapai 1 meter (100 cm), sementara di Sri Lanka, ukuran V. bengalensis dapat mencapai 140 cm.[1] Ukuran spesiemen terbesar yang pernah dilaporkan ditemukan di Malaysia (160 cm) dan Burma (240 cm).[1] Jantan berukuran lebih besar dari betina.[1] Rata-rata panjang total dari V. bengalanensis jantan adalah 150 cm, dengan berat mencapai 2,7 kg.[1] Sementara panjang rata-rata betina adalah 120 cm, dengan berat mencapai 1,5 kg.[1]
Distribusi Geografis
suntingBiawak india tersebar dalam lingkup wilayah yang relatif luas.[1]V. bengalensis dapat ditemukan dari Timur Tengah hingga Asia Tenggara, yaitu di Iran, Nepal, Bhutan, Sri Lanka, India, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Sumatra, dan Jawa.[1][2][3] Biawak ini tidak ditemukan di pulau Kalimantan dan kepulauan Nusa Tenggara (Kedua wilayah ini memiliki spesies biawak tersendiri).[1] Subspesies Varanus bengalanensis bengalanensis ditemukan di bagian barat, sementara Varanus bengalensis nebulosus ditemukan di bagian timur.[1]
Habitat dan Kebiasaan
suntingBiawak india beraktivitas pada siang hari. Habitat utamanya adalah hutan, semak belukar, dan di sekitar sungai.[1] V. bengalensis merupakan hewan yang menghabiskan sebagian besar waktunya di darat, akan tetapi biawak ini juga dapat berenang dan memanjat pohon.[1][4] V. bengalensis yang masih muda menghabiskan lebih banyak waktu di atas pohon dibandingkan V. bengalensis dewasa.[1] Di daerah beriklim subtropis, V. bengalensis menghentikan aktivitasnya ketika cuaca dingin.[1]
Makanan
suntingBiawak india secara aktif mencari mangsa secara terus-menerus menjelajahi berbagai sudut dan celah.[1] Mereka juga mengobrak-abrik kotoran sapi kering untuk menemukan makanan.[1] Makanan utamanya adalah hewan invertebrata berukuran kecil, seperti kumbang, jangkrik, cacing tanah, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan siput.[1] Biawak ini juga menyukai hewan vertebrata kecil, seperti ular, ikan, kodok, kadal, burung, dan mamalia kecil.[1] Telur buaya dan burung juga sering dijadikan makanan apabila tidak menemukan makanan lain.[1] Biawak india merupakan kanibal. Jantan dewasa terkadang membunuh dan menyantap biawak yang lebih kecil.[1] Dalam keadaan tertentu, biawak india juga memakan bangkai, walaupun itu adalah pilihan terakhir.[1]
Rentang Hidup dan Reproduksi
suntingRentang hidup biawak ini relatif panjang.[5] Spesies ini tidak terpengaruh oleh cuaca kering atau variasi musim hujan, sehingga populasi hewan ini cenderung stabil dari musim ke musim.[5] Untuk spesimen dalam penangkaran, usia terpanjang yang pernah dilaporkan adalah 22 tahun.[5]
Dalam penangkaran, biawak ini berkembang biak setelah mencapai 3 hingga 4 tahun.[1] Akan tetapi, di alam liar, biawak india membutuhkan 5 tahun atau lebih untuk mencapai kematangan seksual.[1] Di India, musim kawin adalah pada musim hujan, biasanya pada bulan Juni hingga Juli, sementara telurnya baru terbentuk dan dikeluarkan dari tubuhnya pada bulan Agustus.[1] Biawak india memanfaatkan batang pohon yang telah mati, atau sarang rayap, untuk meletakkan telurnya.[1]
Bayi kadal lahir dengan sangat sedikit cadangan makanan, dan mereka memerlukan makanan secepatnya.[1] Anakan biasanya hidup berdekatan dengan sarang dan memanfaatkannya sebagai tempat sembunyi bila bahaya datang.[1] Hampir separuh anakan mati sepanjang pertumbuhan mereka.[1] Biasanya hanya satu dari dua anakan yang dapat hidup di atas dua tahun dan mencapai kedewasaan.[5]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af (Inggris) Pianka ER, King D, King RA (2004). Varanoid Lizards of the World. Indiana University Press. ISBN 9780253343666.
- ^ (Inggris) "Varanus bengalensis (DAUDIN, 1802)". Diakses tanggal 9 May 2014.
- ^ (Inggris)Duengkae P, Chuaynkern Y (2009), "Observations of Basking in Varanus bengalensis nebulosus from Northeastern Thailand" (PDF), Biawak, 3 (3): 88–92 line feed character di
|title=
pada posisi 27 (bantuan) - ^ (Inggris) Hashmi MUA, Khan MZ, Huda NU (2013). "Current Status, Distribution and Threats of Varanus Species (Varanus bengalensis & Varanus griseus) in Karachi & Thatta of Sindh" (PDF). International Journal of Fauna and Biological Studies. 1 (1): 34–38. line feed character di
|title=
pada posisi 52 (bantuan) - ^ a b c d (Inggris) Farmer, K. and E. Wright 2012. Varanus bengalensis (On-line), Animal Diversity Web. Accessed May 09, 2014
Sumber bacaan
sunting- Auffenberg, Walter (1994). The Bengal Monitor. University Press of Florida. hlm. 494. ISBN 0-8130-1295-3.
- Auffenberg, W. (30 July 1979). "Intersexual differences in behaviour of captive Varanus bengalensis (Reptilia, Lacertilia, Varanidae)". Journal of Herpetology. 13 (3): 313–315. doi:10.2307/1563325. JSTOR 1563325.
- Auffenberg, W. 1979 Research on monitor lizards. Tiger Paper 6(4):20-21.
- Auffenberg, W. 1981 Combat behaviour in Varanus bengalensis. J.Bombay N.H.S. 78(1):54-72.
- Auffenberg, W. 1983 The burrows of Varanus bengalensis. Rec. Zool. Surv. India 80:375-385.
- Auffenberg, W. 1983 Courtship behaviour in Varanus bengalensis. In Advances in Herpetology and Evolutionary Biology: Essays in Honor of Ernest E. Williams (Rhodin & Myata eds.): 535-551.
- Auffenberg, W. 1983 Notes on feeding behaviour of Varanus bengalensis. J. Bombay N.H.S. 80 (2): 286-302.
- Auffenberg, W. 1986. The Indian monitor lizard. Sanctuary Asia. 6 (4):327-333.
- Ghimire, H. R., & Shah, K. B. (2014). Status and habitat ecology of the Yellow Monitor, Varanus flavescens, in the Southeastern part of Kanchanpur District, Nepal. Herpetological Conservation and Biology, 9(2), 387-393. http://www.herpconbio.org/Volume_9/Issue_2/Ghimire_Shah_2014.pdf
- Mertens, R. 1942. Ein weiterer neuer Warane aus Australien. Zool. Anz. 137: 41-44