Tokopedia

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari Waktu Indonesia Belanja)

PT Tokopedia merupakan perusahaan teknologi Indonesia dengan misi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Visi perusahaan adalah untuk menciptakan ekosistem di mana siapa pun bisa memulai dan menemukan apa pun.[2] Hingga saat ini, Tokopedia termasuk marketplace yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia.[3][4]

PT Tokopedia
Logo Tokopedia
URLwww.tokopedia.com
TipePerdagangan
Bersifat komersial?Ya
PendaftaranDiperlukan untuk menjual atau membeli
BahasaIndonesia, Inggris
PemilikGoTo (25%), TikTok (75%)
PembuatWilliam Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison Edit nilai pada Wikidata
Berdiri sejak17 Agustus 2009 Edit nilai pada Wikidata
NegaraIndonesia Edit nilai pada Wikidata
Peringkat Alexa144 (Dunia, September 2020)[1]
8 (Indonesia, September 2020)[1]
StatusDaring
Facebook: tokopedia X: tokopedia Instagram: tokopedia LinkedIn: pt--tokopedia Youtube: UCAFlBkLMn1dmdYk0kBud4RA Pinterest: tokopedia Modifica els identificadors a Wikidata

Tokopedia turut mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara daring dengan Pemerintah dan pihak-pihak lainnya. Salah satu program kolaborasi yang diinisasi oleh Tokopedia adalah acara tahunan MAKERFEST yang diadakan sejak bulan Maret 2018.[5]

Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan resmi merger dan membentuk Grup GoTo.[6] Nama GoTo sendiri berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia dan juga berasal dari kata gotong-royong dengan misi untuk mendorong perubahan.[7]

Di tahun 2023, Tokopedia telah memberdayakan lebih dari 14 juta penjual terdaftar, menawarkan lebih dari 40 produk digital yang dapat mempermudah kehidupan, dan memiliki lebih dari 1,8 miliar produk yang terdaftar.

Sejarah

Tokopedia resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan yang sangat pesat.[8]

Pada tahun 2016, Tokopedia menghadirkan produk teknologi finansial. Produk fintech Tokopedia terdiri dari dompet digital, investasi terjangkau, kredit modal bisnis, kartu kredit virtual, produk proteksi, skoring kredit berdasarkan data untuk produk pinjaman, investasi, serta layanan keuangan lainnya[9]

Pada tahun 2017, Tokopedia meluncurkan produk Deals untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan penawaran terbaik dari delapan kategori, termasuk Travel dan Activity. Produk ini dimaksudkan untuk membantu bisnis offline melebarkan sayap mereka secara online melalui Tokopedia.[10]

Pada tahun 2019, Tokopedia meluncurkan jaringan Gudang Pintar bernama TokoCabang di tiga kota yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Layanan gudang ini bertujuan untuk membantu para penjual di marketplace tersebut dalam memenuhi pesanannya. Pada tahun yang sama, Tokopedia juga menghadirkan Tokopedia Salam, sebuah platform yang mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berbagai pilihan produk dan layanan yang baik. Tokopedia Salam juga memiliki fitur halal filter yang membantu pengguna untuk menemukan produk halal secara mudah.[11]

Pada Maret 2022, layanan pemenuhan pesanan (fulfillment) Tokopedia yang sebelumnya bernama TokoCabang bertransformasi menjadi 'Dilayani Tokopedia'. Layanan ini sepenuhnya membantu penjual dari segi operasional bisnis. Layanan yang dihadirkan mulai dari penerimaan, pengemasan, pengiriman pesanan hingga penanganan jika ada kendala transaksi.[12]

Pada Maret 2023, Tokopedia mengumumkan jajaran kepemimpinan baru, dimana Melissa Siska Juminto kini memimpin Tokopedia sebagai Presiden unit bisnis E-Commerce sekaligus Direktur/Chief Human Resources Officer di GoTo.[13] Sebelumnya, Melissa merupakan COO Tokopedia sejak tahun 2018. Ia bergabung dengan Tokopedia sejak tahun 2012 sebagai Accounting and Finance Lead dan telah membangun berbagai tim di Tokopedia. Sementara itu, William Tanuwijaya bertransisi dari tanggung jawab eksekutifnya di Tokopedia dan mendedikasikan waktunya secara penuh di Grup GoTo.

Saat ini, Tokopedia sebagai bagian dari grup GoTo memfokuskan lini bisnisnya ke dalam tiga hal yaitu E-Commerce (Marketplace, Official Stores, Interactive Commerce, Instant Commerce dan Mitra Tokopedia), Logistik & Fulfillment, dan Marketing & Advertising Technology.

Pendanaan

PT Tokopedia mendapatkan pendanaan awal dari PT Indonusa Dwitama pada tahun 2009. Pada tahun-tahun berikutnya, Tokopedia kembali mendapat suntikan dana dari pemodal ventura global seperti East Ventures (2010),[14][15] Cyber Agent Ventures (2011),[16] Netprice (2012),[17] dan SoftBank Ventures Korea (2013).[18] Pada Oktober 2014, Tokopedia menjadi perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menerima investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI).[19][20] Pada April 2016, Tokopedia kembali dikabarkan mendapatkan investasi sebesar USD 147 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun.[21]

Pada bulan Agustus 2017, Tokopedia menerima investasi sebesar USD 1,1 miliar dari Alibaba yang merupakan raksasa e-commerce asal Tiongkok.[22] CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan kucuran dana dari Alibaba ini merupakan investasi murni dan bukan mengakuisisi Tokopedia.[22] Bagi Alibaba keputusannya ini merupakan strategi agar semakin memperluas jaringannya di Indonesia dan Asia Tenggara setelah sebelumnya membeli saham Lazada.[23] Pada Desember 2018, Tokopedia kembali mengumumkan telah berhasil mendapat pendanaan senilai US$1,1 miliar (sekitar Rp16 triliun) dari sejumlah investor. Seri pendanaan tersebut dipimpin SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.[24] Valuasi Tokopedia setelah mendapatkan seri pendanaan ini diperkirakan mencapai US$7 miliar (sekitar Rp102 triliun).[24]

Penghargaan

  • Best Company in Consumer Industry dari Indonesia Digital Economy Awards 2016.[25]
  • Menjadi #3 Top Chart di Google Play
  • 'Fastest Value Growth' dalam acara BrandZ™️ Top 50 Most Valuable Indonesian Brands.
  • 'Best Companies to Work For' dari HR Asia Awards.
  • Tokopedia Meraih Penghargaan Most Trusted Brand Dalam Ajang Selular Award 2022 yang digelar di Jakarta.[26]
  • Tokopedia Meraih Penghargaan UMKM's Most Favorite eCommerce Dalam Ajang Selular Award 2022 yang digelar di Jakarta.[26]

Akuisisi oleh TikTok

Pada tanggal 12 Desember 2023, TikTok, yang beroperasi di bawah naungan ByteDance, secara resmi mengumumkan akuisisi 75% saham Tokopedia. Nilai investasi ini mencapai 1,5 miliar dolar AS, atau sekitar 23,4 triliun rupiah. Kerjasama ini merupakan langkah TikTok untuk memperluas operasionalnya di sektor e-commerce Indonesia, khususnya melalui platform TikTok Shop. Meskipun TikTok kini memiliki porsi kepemilikan yang besar di Tokopedia, 25% saham Tokopedia tetap dipegang oleh GoTo, grup perusahaan yang sebelumnya menaungi Tokopedia. Kerjasama ini tidak mempengaruhi kepemilikan saham Tokopedia dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo).[27][28]

Brand Ambassador

Pada tanggal 12 November 2014, Tokopedia secara resmi mengumumkan Chelsea Islan sebagai brand ambassador yang merepresentasikan Tokopedia.[29] Pada 21 Oktober 2015, Isyana Sarasvati menjadi brand ambassador yang mewakili Tokopedia.[30]

Pada 7 Oktober 2019, Tokopedia mengumumkan grup musik asal Korea Selatan, BTS menjadi brand ambassador baru untuk Tokopedia.[31] BTS adalah grup mega bintang global asal Korea Selatan yang dinaungi oleh Big Hit Entertainment.[32] Pertumbuhan serta pencapaian luar biasa yang diraih oleh BTS berhasil memecahkan rekor dalam beberapa tahun terakhir sehingga BTS ditetapkan sebagai persona brand Tokopedia.[33]

Pada Januari 2021, Tokopedia kembali menunjuk BTS sebagai brand ambassador Tokopedia. Kolaborasi Tokopedia dengan BTS yang dimulai sejak 2019 disambut antusiasme luar biasa dari masyarakat.

Selain kembali ditunjuknya BTS, pada Januari 2021 Tokopedia juga mengumumkan penunjukan mega bintang global asal Korea Selatan, BLACKPINK, sebagai brand ambassador Tokopedia lainnya. BLACKPINK adalah girl group Korea Selatan di bawah naungan YG Entertainment yang telah mencatatkan banyak prestasi di industri musik.[34][35]

Pada tanggal 18 Juli 2022, Tokopedia menunjuk Jerome Polin dan sejumlah kreator konten lainnya untuk bergabung ke dalam Tokopedia Squad sebagai kelompok brand ambassador Tokopedia.

Kontroversi

Kebocoran data

Pada bulan Mei 2020, data dari 91 juta akun pengguna Tokopedia diretas oleh pihak tak bertanggung jawab.[36] Data para pengguna Tokopedia tersebut dijual dengan harga US$5.000.[37] Komunitas Konsumen Indonesia pun melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, menuntut Tokopedia untuk membayar denda administratif sebesar 100 juta rupiah.[38]

Meskipun demikian, Tokopedia telah memastikan bahwa kata sandi pengguna aman karena telah dienkripsi dengan enkripsi satu arah. Selain itu, Tokopedia juga bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara untuk melakukan investigasi atas kejadian ini. Sebagai langkah pencegahan kedepannya, Tokopedia menunjuk institusi independen kelas dunia yang memiliki spesialisasi di bidang keamanan siber dalam membantu investigasi dan identifikasi langkah-langkah yang diperlukan guna lebih meningkatkan lagi perlindungan data para pengguna Tokopedia.[39]

Referensi

  1. ^ a b "Tokopedia.com Site Info". Alexa Internet. Amazon.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-30. Diakses tanggal September 09, 2020. 
  2. ^ "Jalan Panjang Tokopedia Menjadi Unicorn Indonesia". SWA.co.id. 2018-03-08. Diakses tanggal 2018-12-10. 
  3. ^ Moenanto, Gede (2018-12-07). "Tokopedia dan Shoppe Paling Banyak Dikunjungi dan Dibeli". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-12-10. 
  4. ^ Susilawati, Cucu (2022-06-30). "IS TOKOPEDIA SALAM HALAL?". Asy-Syari'ah. 24 (1): 57–72. doi:10.15575/as.v24i1.17019. ISSN 2654-5675. 
  5. ^ Mamduh, Naufal. "Tokopedia-Bekraf Luncurkan Maker Fest 2018". Tirto.id. Diakses tanggal 2018-12-10. 
  6. ^ Laucereno, Sylke Febrina (2021-05-17). "Gojek-Tokopedia Merger, Ini Jajaran Direksinya". detikcom. Diakses tanggal 2021-05-17. 
  7. ^ Tim (2021-05-17). "Asal-usul Nama Goto, Hasil Gojek-Tokopedia Merger". detikcom. Diakses tanggal 2021-05-17. 
  8. ^ http://id.techinasia.com/toko-online-tokopedia-kirim-dua-juta-barang-per-bulan/
  9. ^ "Tokopedia Rambah Layanan Fintech Tahun Ini | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-10. 
  10. ^ admin (2022-06-02). "5 Cara Meningkatkan Penjualan di Tokopedia". Buletin Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-03. Diakses tanggal 2022-06-03. 
  11. ^ Annur, Cindy Mutia (2019-05-22). "Bantu Penjual, Tokopedia Buka Jaringan Logistik TokoCabang di 3 Kota". Katadata. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  12. ^ Syahputra, Eqqi. "Tokopedia Luncurkan Layanan Fulfillment 'Dilayani Tokopedia'". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2023-03-30. 
  13. ^ Nurhadi (2023-02-12). "Jadi Bos Baru Tokopedia, Begini Profil Melissa Siska Juminto". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-30. 
  14. ^ "Salinan arsip". SWA.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-05. Diakses tanggal 2015-02-02. 
  15. ^ Tokopedia Terima Dana Investasi dari East Ventures Diarsipkan 2010-11-20 di Wayback Machine. dailysocial.net 25 Maret 2010
  16. ^ http://dailysocial.net/post/tokopedia-dapatkan-pendanaan-dari-cyberagent-ventures-jepang-sekarang-dinilai-seharga-us7-juta
  17. ^ http://dailysocial.net/post/tokopedia-dapatkan-investasi-baru-dari-perusahaan-asal-jepang-netprice  
  18. ^ http://tekno.kompas.com/read/2013/06/12/10022221/Tokopedia.Dapat.Suntikan.Dana.dari.Softbank.Korea
  19. ^ http://www.forbes.com/sites/ryanmac/2014/10/22/softbank-and-sequoia-capital-mark-first-investment-in-indonesia-with-100-million-backing-of-tokopedia/
  20. ^ https://www.techinasia.com/tokopedia-softbank-sequoia-capital-funding-news/
  21. ^ https://id.techinasia.com/situs-marketplace-c2c-tokopedia-peroleh-investasi
  22. ^ a b R., Jeko I. (2017-08-17). Iskandar, ed. "Alibaba Suntik Rp 14,7 Triliun ke Tokopedia". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-12-17. 
  23. ^ https://www.eyerys.com/articles/news/alibaba-expands-its-grip-southeast-asia-investing-indonesias-tokopedia
  24. ^ a b "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-17. 
  25. ^ https://m.tempo.co/read/news/2016/05/12/072770422/tokopedia-raih-best-company-in-customer-industry-idea-2016
  26. ^ a b Genpi, Media (03 Agustus 2022). "Marketplace Favorit UMKM, Tokopedia Raih 4 Penghargaan Bergengsi". Genpi.co. Diakses tanggal 03 Agustus 2022. 
  27. ^ "TikTok Kuasai 75 Persen Saham Tokopedia, Bayar Rp 23 Triliun". Kompas.com. Diakses tanggal 2024-01-09. 
  28. ^ "Akuisisi TikTok Atas Tokopedia: Antara Peluang dan Ancaman Geopolitik". Katanetizen Kompas.com. Diakses tanggal 2024-01-09. 
  29. ^ http://tekno.liputan6.com/read/2132813/dongkrak-brand-awareness-tokopedia-gandeng-chelsea-islan
  30. ^ "Isyana Sarasvati Bangga Jadi Brand Ambassador Baru Tokopedia – Blog Tokopedia". Blog Tokopedia (dalam bahasa Inggris). 2015-10-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-01. Diakses tanggal 2016-10-10. 
  31. ^ Ismail (2019-10-08). "Ini Alasan Tokopedia Gandeng BTS Jadi Brand Ambassador". Suara.com. Diakses tanggal 2019-12-17. 
  32. ^ "BTS (grup musik)". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2019-12-16. 
  33. ^ Adriennawati, Bianca (7 October 2019). "Tokopedia Umumkan BTS Sebagai Brand Ambassador". Tokopedia Blog. Diakses tanggal 3 Januari 2019. 
  34. ^ Kontan (2021-01-26). "2021, Tokopedia Tunjuk Dua Brand Ambassador Sekaligus: BTS dan Blackpink". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2021-01-28. 
  35. ^ Catriana, Elsa (2021-01-26). Movanita, Ambaranie Nadia Kemala, ed. "Gandeng BTS dan BLACKPINK sebagai Brand Ambassador, Ini Alasan Tokopedia". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-28. 
  36. ^ Redaksi (2020-05-12). "Buka-bukaan Bos Tokopedia Soal Bocornya 91 Juta Data Pengguna". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2020-05-24. 
  37. ^ Pertiwi, Wahyunanda Kusuma (2020-05-03). Yusuf, Oik, ed. "Data Pengguna Tokopedia Bocor, Cek Apakah Akun Anda Terdampak". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-05-24. 
  38. ^ Saputra, Andi (2020-05-06). "Data Pribadi Konsumen Bocor, Tokopedia Digugat Rp 100 Miliar". detikcom. Diakses tanggal 2020-05-24. 
  39. ^ Nistanto, Reska K. (2020-05-03). Yusuf, Oik, ed. "Jutaan Akun Bocor, Tokopedia Pastikan Data Pembayaran Tetap Aman". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-11. 

Pranala luar