Pada abad ke-19, warga remitansi (bahasa Inggris: remmitance man) adalah sebutan untuk seorang emigran, biasanya di koloni Britania, yang hidupnya bergantung pada uang kiriman dari kampung halamannya. Pada umumnya, istilah ini merujuk pada seseorang yang tinggal jauh dari kampung halaman dan kehidupan sehari-harinya ditopang oleh keluarga mereka di rumah, permukiman, kota, atau negara lain. Orang tersebut bisa jadi sedang merantau mencari peruntungan, pendidikan, liburan panjang, tempat tinggal baru, pekerjaan, atau perlindungan dari masalah pribadi, keluarga, atau hukum. Dalam konteks ini, uang yang dikirimkan dari tempat lain ke kampung halaman disebut remitansi.

Warga remitansi sukses

sunting

Status warga remitansi biasanya dipegang oleh anak bungsu yang mencoba menghindari bayang-bayang kakaknya yang berusaha supaya bisa mengumpulkan kekayaannya sendiri, George Vanderbilt dari Biltmore Estate. Tokoh lain yang bergantung pada kiriman uang keluarga berasal dari kelas menengah yang mampu. Biasanya mereka pindah dari rumah keluarganya di pantai timur Amerika Serikat ke pantai barat demi mencari uang dan merintis usaha baru seiring terbukanya kesempatan perdagangan di Amerika Serikat bagian barat.

Warga remitansi gelap

sunting

Dalam budaya Britania era Victoria, kata "warga remitansi" berarti kambing hitam keluarga kelas atas atau menengah yang dikirim keluar Britania Raya ke wilayah jajahannya dan dibayar agar tidak pulang ke rumah. Mereka umumnya pengacau atau pemabuk dan mungkin dikirim ke luar negeri setelah berbuat onar di kampung halamannya. Beberapa "pria remitansi" tinggal di beberapa kota di wilayah barat Amerika Serikat[1] dan Kanada.[2][3] Ada pula yang namanya "wanita remitansi", namun mereka jarang dibahas di tulisan-tulisan akademik.

Penulis Amerika Serikat Mark Twain dan penyair Kanada Robert Service menyindir "warga remitansi" di beberapa karyanya. Istilah tersebut digunakan dengan nada mengejek di Alaska sampai akhir abad ke-20.[4]

Novel-novel hiburan komersial zaman dulu turut mengangkat kisah warga remitansi gelap. Salah satu novel tersebut adalah The Wrecker karya Robert Louis Stevenson; tokoh Tommy Hadden dalam novel ini digambarkan sebagai seorang "pria remitansi".[5]

Referensi

sunting
  1. ^ http://query.nytimes.com/gst/abstract.html?res=9904E2D81F3BE633A2575BC1A9679C946596D6CF
  2. ^ http://articles.latimes.com/1987-08-30/travel/tr-4640_1_gold-rush
  3. ^ http://www.gutenberg.ca/ebooks/jarvis-remittance/jarvis-remittance-00-h-dir/jarvis-remittance-00-h.html
  4. ^ http://www.stateofalaskaguide.com/vancouver-island.htm
  5. ^ Watson, Roderick (2007). "'"The unrest and movement of our century": the universe of The Wrecker" (PDF). The Journal of Stevenson Studies. 4. [pranala nonaktif permanen]