Wikipedia:Artikel bagus/Usulan/Pitis Palembang
CATATAN PENUTUP
Berdasarkan tata laksana pemilihan artikel bagus, artikel ini sudah disetujui oleh minimal tiga pengguna, dan pemungutan suara sudah berlangsung selama lebih dari dua minggu. Maka dari itu, artikel ini terpilih menjadi artikel bagus. GuerraSucia 9 Februari 2022 10.42 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel bagus. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui.
Artikel numismatik yang bersilangan antar ekonomi dan sejarah, dengan sumber rujukan yang menurut saya cukup layak. Mohon arahannya agar dapat ditingkatkan menjadi artikel bagus yang layak, terima kasih. Alteaven (bicara) 26 Desember 2021 08.59 (UTC)
- Komentar Secara umum artikel ini sudah memenuhi kriteria AB. Saya melakukan beberapa perubahan. Semoga berkenan. Berikut beberapa komentar saya yang agak panjang demi meningkatkan kualitas artikel ini.
- Di infobox currency, parameter untuk kupat dan cucuk lebih tepat pakai "subunit" atau "superunit"?
- Selesai
- Dua kalimat ini apa bisa diparafrasa karena agak sulit dipahami:
- "Sangat memungkinkan koin yang beredar di Palembang mencakup koin bergaya Tionghoa selain koin sultan".
- Selesai
- "Pitis Palembang berangka tahun terakhir berasal dari tahun 1804".
- Selesai
- "Sangat memungkinkan koin yang beredar di Palembang mencakup koin bergaya Tionghoa selain koin sultan".
- Tabel di subjudul Nilai tukar:
- Kepala tabel "Setara dengan" lebih baik diganti dengan kata/frasa lain yang independen (tidak dibaca bersambung) dengan kolom di bawahnya.
- Selesai saya ganti dengan "padanan"
- Di baris keempat (jumlah keping: 500), apa tidak dimasukkan kata cucuk karena di bawahnya ada 1/2 cucuk dan 1/4 cucuk.
- Selesai
- Kepala tabel "Setara dengan" lebih baik diganti dengan kata/frasa lain yang independen (tidak dibaca bersambung) dengan kolom di bawahnya.
- Subjudul "Pranala luar"-nya kok kosong? Kalau tidak diisi sebaiknya dihapus saja.
- Selesai
- Terkait dengan kriteria AB "luas", apa ada informasi tentang
- Mata uang yang digunakan Kesultanan Palembang pada masa itu. Apakah Pitis Palembang satu-satunya mata uang yang dipakai atau ada yang lain?
- Itu dibahas di bagian sejarah, bahwa mata uang yang beredar di Palembang meliputi koin Banten, Demak, Siak, Jambi, Kampar, Tionghoa, Belanda, dan Spanyol. Namun pada masa itu tampaknya kondisi fleksibel dan cukup sulit menentukan pada rentang waktu tertentu uang apa saja yang diterima, karena penggunaan dan peredarannya saling bersilangan.
- Jika ada beberapa mata uang yang dipakai, mungkin bisa diuraikan sedikit barang/komoditas apa yang biasanya dibeli dengan Pitis Palembang dan komoditas apa yang biasanya dibeli dengan mata uang lain.
- Sayang sekali saya belum menemukan sumber yang bisa dikutip terkait itu, beberapa yang sepertinya membahas tidak tersedia di internet. Kebanyakan yang saya temukan membahas nilai tukar pitis dengan uang lainnya yang beredar di nusantara, tapi buying power dari pitis sendiri (misal x pitis bisa beli apa) juga saya belum ketemu.
- Mata uang yang digunakan Kesultanan Palembang pada masa itu. Apakah Pitis Palembang satu-satunya mata uang yang dipakai atau ada yang lain?
- Terkait dengan kriteria AB "faktanya akurat":
- Paragraf kedua subjudul Pembuatan tidak diakhiri dengan catatan kaki.
- Selesai
- Catatan kaki Mitchiner 1968 tidak ada di daftar pustaka.
- Selesai Maaf, itu salah copas harusnya Hall. Sudah diganti.
- Gumilar, Agung (2021) di daftar pustaka malah tidak digunakan di catatan kaki.
- Selesai
- Paragraf kedua subjudul Pembuatan tidak diakhiri dengan catatan kaki.
- Di infobox currency, parameter untuk kupat dan cucuk lebih tepat pakai "subunit" atau "superunit"?
- Sekian. — RianHS (bicara) 6 Januari 2022 05.12 (UTC)
- Terima kasih atas editannya. Saya sudah coba sunting berdasarkan masukkan2nya, silahkan diperiksa kembali.Alteaven (bicara) 6 Januari 2022 13.43 (UTC)
- Sudah bagus. Saya Setuju artikel ini jadi AB. — RianHS (bicara) 6 Januari 2022 14.24 (UTC)
- Terima kasih atas editannya. Saya sudah coba sunting berdasarkan masukkan2nya, silahkan diperiksa kembali.Alteaven (bicara) 6 Januari 2022 13.43 (UTC)
- Komentar Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 7 Januari 2022 14.00 (UTC)
- KBBI
- Nama mata uang tidak perlu diawali dengan huruf kapital.
- Selesai
- "abad xx M" tidak baku, ganti dengan "abad ke-xx".
- Selesai
- "xxxx-an" adalah dasawarsa, jadi lebih tepat diawali dengan "dasawarsa".
- Kalimat asli yang saya rujuk berbunyi Thereafter, Palembang had been an active participant in the regional pepper trade during the period of Banten’s hegemony, circa 1560’s to 1620’s. Karena ini perkiraan tahun yang tidak persis dan sumber tulisan aslinya tidak menggunakan decade, saya pikir dasawarsa tidak perlu dispesifikasi.
- Masalahnya terdapat perbedaan yang signifikan antara perkataan "tahun" dan "dasawarsa". Kata "tahun" digunakan ketika diketahui tahun pasti terjadinya sesuatu (misalnya "Pada tahun 1825, wilayah Palembang sepenuhnya diserap ..."), sementara kata "dasawarsa" digunakan ketika tidak diketahui tahun pasti terjadinya sesuatu (misalnya "... dikeluarkan oleh Kesultanan Palembang pada dasawarsa 1600-an hingga 1825 ketika wilayah Kesultanan Palembang ..."). Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 8 Januari 2022 07.45 (UTC)
- Selesai
- Masalahnya terdapat perbedaan yang signifikan antara perkataan "tahun" dan "dasawarsa". Kata "tahun" digunakan ketika diketahui tahun pasti terjadinya sesuatu (misalnya "Pada tahun 1825, wilayah Palembang sepenuhnya diserap ..."), sementara kata "dasawarsa" digunakan ketika tidak diketahui tahun pasti terjadinya sesuatu (misalnya "... dikeluarkan oleh Kesultanan Palembang pada dasawarsa 1600-an hingga 1825 ketika wilayah Kesultanan Palembang ..."). Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 8 Januari 2022 07.45 (UTC)
- Kalimat asli yang saya rujuk berbunyi Thereafter, Palembang had been an active participant in the regional pepper trade during the period of Banten’s hegemony, circa 1560’s to 1620’s. Karena ini perkiraan tahun yang tidak persis dan sumber tulisan aslinya tidak menggunakan decade, saya pikir dasawarsa tidak perlu dispesifikasi.
- "hanzi" tidak perlu diawali dengan huruf kapital.
- Selesai
- Isi
- "Kesultanan Palembang, sebagaimana Kesultanan Banten, mulai bangkit sebagai kerajaan tersendiri mengikuti surutnya pamor Kesultanan Demak ..." Kalimat ini tidak efektif karena memiliki banyak tanda koma yang bisa dikurangi, jadi kalimat ini seharusnya dimulai dengan "Sebagaimana Kesultanan Banten, ..." Kata "mengikuti" terkesan janggal dalam kali ini, ganti dengan kata yang lebih tepat.
- Selesai kecuali "mengikuti" yang menurut saya tidak janggal, contoh: terbitnya bulan mengikuti terbenamnya matahari. Bangkitnya Palembang mengikuti surutnya pamor Demak.
- Mengapa penulisan abjad Arab dipisah dengan tanda miring?
- Yang 'alamat sultan? Kalau anda lihat gambar koinnya di tabel jenis, frase itu dipecah di empat sisi lubang persegi jadi علا / مت / سلطا / ن. Kalau anda merasa tidak perlu, saya sudah ubah menjadi علامت سلطان saja. Hanzi di atasnya juga saya hilangkan garis miring.
- "Bangka kemudian menjadi kepemilikan nominal Belanda pada tahun 1814 dan secara resmi diserahkan kepada Belanda pada tahun 1816." Maksudnya? Berarti Bangka sempat diduduki Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda?
- Selesai Ya benar, kalimatnya saya ubah sedikit. Semoga lebih jelas
- Sumber
- Catatan 3, 4, 18, dan 19 tidak disertai halaman.
- 18 dan 19 merujuk pada keseluruhan sumber/katalog yang dipakai untuk menghasilkan tabel-tabel di bawahnya. Saya pikir diskusi serupa pernah terjadi di usulan artikel bagus Aksara Bali bahwa tidak semua sumber bisa/perlu dihalamankan. Sebagaimana pernah dikomentari @HaEr48 di laman usulan itu bahwa "Kalau tidak ada halaman biasanya aku pakai judul/heading saja. Yang penting mempermudah pembaca yang mau verifikasi." Sisanya sudah dihalamankan jadi menurut saya ini tidak masalah.
- Setelah melihat sumber, saya rasa catatan 18 mengarah ke halaman 34-43 kan? Rasanya bisa disertai dalam catatan kaki. Untuk catatan 19, apakah pranala ke Google Buku bisa diganti dengan ini? Dalam hal ini saya memilih menghargai niat baik, jadi tidak perlu disertai halaman. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 8 Januari 2022 07.45 (UTC)
- Selesai ya benar, Mitchiner (2013) itu 33-43. Saya kira itu agak terlalu banyak halamannya kalau disertakan (mengingat total hal sumber itu 30-43 jadi lebih dari setengahnya dihalamankan), tapi kalau ternyata tidak apa sudah saya masukkan. Robinson juga saya sudah ganti dengan tautan itu.
- Setelah melihat sumber, saya rasa catatan 18 mengarah ke halaman 34-43 kan? Rasanya bisa disertai dalam catatan kaki. Untuk catatan 19, apakah pranala ke Google Buku bisa diganti dengan ini? Dalam hal ini saya memilih menghargai niat baik, jadi tidak perlu disertai halaman. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 8 Januari 2022 07.45 (UTC)
- 18 dan 19 merujuk pada keseluruhan sumber/katalog yang dipakai untuk menghasilkan tabel-tabel di bawahnya. Saya pikir diskusi serupa pernah terjadi di usulan artikel bagus Aksara Bali bahwa tidak semua sumber bisa/perlu dihalamankan. Sebagaimana pernah dikomentari @HaEr48 di laman usulan itu bahwa "Kalau tidak ada halaman biasanya aku pakai judul/heading saja. Yang penting mempermudah pembaca yang mau verifikasi." Sisanya sudah dihalamankan jadi menurut saya ini tidak masalah.
- Aelst (1995) dan Wicks (1983) tidak disertai pengenal sumber (ISBN, OCLC, DOI, dan sejenisnya).
- Selesai
- Penulisan sumber Robinson (2018) masih terkesan mentah.
- Selesai Sumber ini digunakan di lingkar numismatik dan kalatog, namun mohon maklumi ini lebih seperti booklet. saya sudah sertakan rujukan di google books dan penerbit tapi tampaknya tidak ada ISBN/DOI
Terimakasih atas masukkannya, silahkan dilihat kembali. Alteaven (bicara) 7 Januari 2022 23.35 (UTC)
- Sudah saya sunting berdasarkan komentar tambahan, silahkan dilihat kembali. Alteaven (bicara) 8 Januari 2022 09.35 (UTC)
- Komentar sudah ditanggapi, jadi Setuju. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 8 Januari 2022 10.25 (UTC)
- Komentar Medelam (bicara) 5 Februari 2022 23.54 (UTC)
- Untuk referensi David Hartill (2017) memiliki 2 parameter publisher, mohon dikoreksi.
- Apakah bisa diberikan Pranala luar?
- Selesai Referensi Hartill sudah saya perbaiki, namun terkait pranala luar tidak ada sih setahu saya yang layak dimasukkan. Kalau search di google "pitis palembang" kebanyakan hanya listing jualan, bukan artikel yang membahas mata uangnya. Alteaven (bicara) 6 Februari 2022 10.33 (UTC) tambahan: sebelumnya pranala luar hanya berisi tautan ke wikimedia commons. Namun saran terdahulu menganggap ini terlalu kosong dan disarankan untuk dihapus saja Alteaven (bicara) 7 Februari 2022 10.52 (UTC)
- Setuju GuerraSucia 9 Februari 2022 10.39 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.