Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Perang Schlesien I

CATATAN PENUTUP

Pengusulan sudah ditinjau secara mendalam oleh 3 pengguna dan dikomentari oleh 1 orang pengguna lainnya.

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui. Albertus Aditya (bicara) 1 Juni 2020 10.37 (UTC)[balas]


Pengusul: Mimihitam (b • k • l)
Status:    Selesai

Artikel tentang perang antara Maria Theresia melawan Friedrich yang Agung. Isinya sudah dilengkapi berdasarkan rujukan-rujukan ilmiah. Dimohon masukannya untuk meningkatkan kualitas artikel.  Mimihitam  26 April 2020 10.57 (UTC)[balas]

Komentar Ana Ainina

sunting

Saya coba sedikit memberi masukan.

  • Paragraf pertama di awal kalimat sudah tertulis "perang schlesien pertama" jadi kalimat “perang ini juga merupakan Perang Schlesien yang pertama” bisa dihilangkan :D
    Sudah aku ganti jadi "salah satu dari tiga Perang Schlesien"
  • Masih ada typo seperti “tidak berduga” seharusnya “tidak terduga”, kata “pertimbanga”,
    Terima kasih atas kejeliannya, sudah diperbaiki.
  • Perhatikan penggunaan tanda baca, khususnya ',' dan '.'
    Apakah bisa lebih spesifik di bagian mana yang perlu diganti?
  • Kalimat “membayarkan ganti rugi” bisa dituliskan “sebagai ganti rugi” atau bisa dihapuskan melihat di awal kalimat dituliskan “sebagai gantinya”
    Sudah aku perjelas jadi "memberikan kompensasi" supaya tidak menimbulkan kesan yang lain.
  • Menambahkan tahun kejadian pada tanggal terjadinya peristiwa.
    Kalau di awal tahunnya sudah disebutkan sih secara logis tahunnya tetap sama sampai ada tahun lain yang disebutkan.
  • Kalimat “Austria pada akhirnya akan menyerahkan Schlesien Hilir dan perjanjian perdamaian yang benar-benar mengakhiri semua akan dirundingkan sebelum akhir tahun” agak kaku penjabarannya.
    Sudah aku perjelas jadi "Austria diwajibkan untuk menyerahkan Schlesien Hilir, dan sebagai gantinya perjanjian perdamaian yang benar-benar mengakhiri perang akan dirundingkan sebelum akhir tahun".
  • Awal kalimat sebaiknya tidak menggunakan kata penghubung.
    Menggunakan "Namun" di awal itu diperbolehkan kok dalam PUEBI, yang tidak boleh itu "tetapi", "atau", "dan".
Konfirmasi

@Ana Ainina: Apakah ada usulan perbaikan tambahan? Albertus Aditya (bicara) 29 Mei 2020 05.56 (UTC)[balas]

Komentar HaEr48

sunting

Secara umum penulisan sangat baik, tidak bertele-tele dan gampang diikuti. Cakupan sudah komprehensif, referensi memadai dan baru saja versi en.wpnya ditinjau sebagai artikel pilihan. Aku ada copyedit sedikit, harap diperiksa semoga berkenan. Selain itu, aku ada sedikit masukan dan pertanyaan yaitu:

  • Bagaimana kalau judulnya Perang Schlesien I? Perang-perang bernomor sering menggunakan angka latin di buku sejarah Indonesia, misal Perang Dunia I, Perang Balkan I, Agresi Militer I, dst
    Sudah aku ganti, terima kasih.
  • dan juga karena ia mencabut klaim Hohenzollern terhadap wilayah Schlesien: Di paragraf sebelumnya terlihat Wangsa Habsburg mengambilnya saja dan tidak ada tindakan "mencabut" dari Friedrich Wilhelm. Kalau memang ada tindakan resmi dari F.W. apa bisa disebutkan kapan?
    Sudah aku hapus.
  • Wangsa Hohenzollern yang menguasai Brandenburg-Prusia memiliki klaim atas beberapa kadipaten di wilayah Schlesien yang dikuasai oleh Monarki Habsburg: saran, karena sepertinya kadipaten yang diklaim ada empat saja sebaiknya disebut saja nama semuanya di sini.
    Sudah aku jabarkan.
  • militer yang besar dan kuat : kedua adjektif ini kesannya mirip, mungkin dihilangkan atau yang satu diganti yang lain saja
    Benar juga, sudah aku hapus kata "besar"
  • karena Britania dan Prancis sedang disibukkan oleh satu sama lain : kalau ini disebutkan hubungannya dengan Austria atau perebutan Silesia, bisa dijelaskan?
    Ya karena pertimbangan geopolitik saja, kalau misalkan negara2 besar lain di Eropa lagi sibuk, kemungkinannya lebih kecil mereka akan intervensi untuk membantu Austria.
  • karena wilayah tersebut merupakan kepemilikan (demesne) alih-alih wilayah yang dapat diwariskan turun-temurun: apa bedanya kalau kepemilikan, kok tidak bisa diwariskan?
    Sudah aku hapus "kepemilikan", sepertinya itu memang istilah yang tidak bisa diterjemahkan. Mungkin bung @Japra Jayapati ada saran terjemahan untuk istilah "demesne"?  Mimihitam  10 Mei 2020 15.45 (UTC)[balas]
    Maksudku bukan mengkritik penggunaan istilahnya, tetapi apa bedanya demesne dengan wilayah yang bisa diwariskan? Apa kalau si Kaisar punya putra, demesnenya gak diwariskan anaknya? HaEr48 (bicara) 22 Mei 2020 23.28 (UTC)[balas]
    @HaEr48 wah jujur aku kurang tahu jawabannya, jadi kalimatnya aku hapus saja.  Mimihitam  27 Mei 2020 14.04 (UTC)[balas]
    @Mimihitam: Aku penasaran jadi nemu penjelasannya di Fraser h. 70. Intinya karena Silesia dianggap merupakan milik lembaga kekaisaran (bukan milik wangsa Habsburg) sehingga tidak bisa dihadiahkan/diwasiatkan begitu saja. Mirip dengan jabatan Kaisar yang juga tidak diberikan kepada Maria Theresa atau orang lain yang diingankan Karl VI. Silakan dicek, sudah aku tambahkan penjelasannya. 28 Mei 2020 02.20 (UTC)
    @HaEr48 wah terima kasih sudah membantu memeriksa sumbernya. Aku kemarin tidak ada akses ke bukunya jadi tidak bisa ngecek haha. Aku lihat sudah oke, terima kasih banyak.  Mimihitam  28 Mei 2020 08.07 (UTC)[balas]
  • Sementara itu, Pangeran-Elektor Karl Albrecht dari Bayern dan Pangeran-Elektor Friedrich August II dari Sachsen masing-masing telah menikahi sepupu Maria Theresia dari cabang senior Wangsa Habsburg, dan mereka memanfaatkan hubungan ini : Kalau ditulis begini kesannya menikah ketika sudah kisruh untuk cari kesempatan, saran diubah sedikit redaksinya
    Sudah aku tambahkan "Sesudah wafatnya Kaisar Karl VI, "
  • Kadang penambahan titel "dari XX" terlihat (menurut pendapatku) berlebihan, terutama setelah sudah diperkenalkan. Misal di penyebutan kedua Karl Albrecht dan Friedrich August, masih ada "dari Bayern" dan "dari Sachsen" yang sudah disebutkan tak lama sebelumnya
    Sudah aku pangkas.
  • yang tergabung dalam uni personal dengan Elektorat Hannover: Aku rasa penjelasan ini dipindahkan ke bagian "agar wilayah Hannover tidak diserang oleh Prancis atau Prusia" saja agar lebih relevan
    Sudah aku pindahkan.
  • Bagian # Methods and technologies tidak diterjemahkan sekalian? Lumayan untuk menambah wawasan pembaca
    Itu baru ditambahkan setelah artikelnya jadi AP di Wiki Inggris. Menurutku bukan termasuk dalam detail utama sih, jadi opsional saja. Sama seperti misalnya di artikel Pertempuran Perlintasan Ciater tidak perlu ada bagian soal teknologi tentara Jepang/Belanda pada masa itu.
    Ciater itu kan karena gak ketemu sumbernya. Kalau disini karena sudah ada sebaiknya dilengkapi aja. HaEr48 (bicara) 22 Mei 2020 23.28 (UTC)[balas]
    @HaEr48 Mungkin aku kasih contohnya kurang pas. Contoh lain adalah artikel Invasi Asia Kecil oleh Abbasiyah (806), Pengepungan Konstantinopel (674–678), Perang Utsmaniyah–Venesia (1570–1573), dan Perluasan wilayah Dinasti Han ke Kawasan Selatan. Semuanya membahas jalannya perang sebagia rincian utama dari artikelnya. Selain itu bakal lumayan repetitif juga kalau setiap artikel tentang perang yang berlangsung pada tahun 1700-1800 akan ada bagian yang sama tentang teknologi senjata dll.  Mimihitam  27 Mei 2020 14.04 (UTC)[balas]
  • Karl Albrecht dari Bayern bersama dengan sekutu Prancisnya berkemah di dekat kota Wina dan bersiap-siap untuk mengepungnya: Disebutkan juga ada pasukannya bersama mereka
    Sudah.
  • Lukisan Friedrich saat masih putra mahkota kok agak kurang nyambung dengan teksnya di bagian kampanye militer. Apa diganti lukisan pertempuran saja?
    Menurutku masih relevan karena menunjukkan aktor utama dalam perang ini, sama dengan gambarnya Maria Theresia di artikel.
  • Bung Japra sering menerjemahkan "campaign" sebagai aksi militer, mungkin bisa dipakai di sini juga karena lebih natural dibanding "kampanye"
    Sudah aku ganti.
  • saudara ipar Maria Theresia: saran diganti kakak ipar atau adik ipar sesuai umurnya
    Sudah.
  • meningkatkan martabatnya: saran, "citranya" saja
    Sudah.
  • membuang Karl dari Bayern ke Frankfurt: Karl -> Kaisar Karl Albrecht?
    Sudah diganti.
  • apa gelar "King of Prussia" di daftar referensi diganti bahasa Indonesia saja? Atau diganti nama keluarga seperti cara pencantuman penulis seperti umumnya?
    Terima kasih atas kejeliannya, sudah aku ganti.
  • Apa sudah diperiksa informasi dari sumber-sumber yang tua (abad ke-19) apakah sesuai dengan pendapat akademisi masa kini?
    Di pengusulan artikel di versi Inggrisnya juga ada yang mengangkat isu yang sama, dari segi literatur memang bukunya Carlyle yang paling lengkap menjabarkan perang ini dalam bahasa Inggris.

--HaEr48 (bicara) 2 Mei 2020 21.03 (UTC)[balas]

Sudah aku kerjakan semua, mohon maaf kalau agak tertunda balasnya akibat kesibukan di dunia nyata.  Mimihitam  17 Mei 2020 07.38 (UTC)[balas]
  • Gambar sudah pantas semua dan memiliki status hak cipta yang tepat.
  • Kesimpulan Mendukung pengusulan AP ini dari segi penulisan, sumber/referensi, serta tanggapan-tanggapan untuk saran di atas. HaEr48 (bicara) 28 Mei 2020 17.03 (UTC)[balas]

Komentar 01salsa00

sunting

Menurut saya artikel telah ditulis dengan baik dan runut. Namun saya akan coba untuk memberi beberapa masukan, semoga berkenan :D

  • Untuk estetika tulisan, kata "morat-marit" mungkin sebaiknya diganti menjadi "porak-poranda" (jika dirasa tidak berlebihan) atau "kacau balau"
    Sepertinya dalam konteks krisis keuangan lebih cocok pakai kata "morat marit", "porak poranda" biasanya untuk kekacauan (misalnya kamarku porak poranda).
  • Kalimat "sehingga memulai kebangkitan Prusia sebagai kekuatan besar" terkesan agak kaku, sebaiknya diganti menjadi "yang menjadi sebab bangkitnya Prusia sebagai kekuatan besar"
    Sudah aku ganti jadi "dan Prusia pun bangkit menjadi kekuatan besar"
  • Kata "setelah" yang digunakan pada bagian awal pada dua kalimat yang ditulis berurutan kurang enak dibaca, yaitu pada bagian "Setelah kemenangan pasukan Katolik dalam Pertempuran... Setelah kematian Johann, Kaisar menolak..." Sebaiknya kalimat kedua diganti menjadi "Namun, Kaisar menolak mengembalikan Kadipaten Jägerndorf kepada keturunan Johann sesudah kematiannya" atau "Akan tetapi, sesudah kematian Johann, Kaisar menolak...."
    Sudah aku ganti jadi "Meskipun Johann kemudian wafat, Kaisar menolak mengembalikan Kadipaten Jägerndorf kepada keturunan Johann"
  • Perhatikan penggunaan tanda koma untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi. Sebaiknya tambah tanda koma setelah kata "Maria Theresia" pada kalimat "mengakui putri sulung sang Kaisar, Maria Theresia sebagai penerusnya"
    Sudah.
  • Kata "Perang ini" yang digunakan pada bagian awal pada dua kalimat yang ditulis berurutan kurang enak dibaca, yaitu pada bagian "Perang ini dimulai dengan serangan Prusia ke wilayah Schlesien pada akhir tahun 1740. Perang ini berhasil dimenangkan oleh Prusia dan secara resmi diakhiri...". Sebaiknya kalimatnya diganti menjadi "Perang ini dimulai dengan serangan Prusia ke wilayah Schlesien pada akhir tahun 1740 dan berhasil dimenangkan oleh Prusia. Perjanjian Berlin tahun 1742 secara resmi mengakhiri perang ini, yaitu pengakuan atas kekuasaan Prusia di sebagian besar wilayah Schlesien dan wilayah Glatz di Bohemia"
    Sudah aku ganti jadi "Perang ini dimulai dengan serangan Prusia ke wilayah Schlesien pada akhir tahun 1740 dan berhasil dimenangkan oleh Prusia. Perjanjian Berlin tahun 1742 kemudian mengakui kekuasaan Prusia di sebagian besar wilayah Schlesien dan wilayah Glatz di Bohemia. "

Sepertinya itu dulu, terimakasih :D

Terima kasih atas masukannya!  Mimihitam  17 Mei 2020 07.37 (UTC)[balas]
Konfirmasi

@01salsa00: Apakah ada usulan perbaikan tambahan? Albertus Aditya (bicara) 29 Mei 2020 05.56 (UTC)[balas]

Komentar Rex Aurorum

sunting

Saya belum sempat mencermati artikel secara keseluruhan.

Gak beda jauh sama sumber2 Indonesia yang nulis Munich dan Cologne tanpa menerjemahkannya dulu. Istilah yang dipakai di Wikipedia tetap München dan Köln sesuai dengan pedoman yang dicantumkan bung HaEr. Ngomong2 artikel Silesianya sendiri perlu dipindahin ke Śląsk karena sekarang wilayah tersebut ada di Polandia dan semua penduduk Jermannya sudah diusir pasca PDII. Kalau untuk konteks perangnya memang lebih tepat Schlesien karena wilayahnya dulu banyak penduduk berbahasa Jerman dan dikendalikan oleh dinasti berbahasa Jerman. – komentar tanpa tanda tangan oleh 81.82.244.240 (bk) pada 30 Mei 2020.

Kesimpulan

sunting

Merujuk kepada prosedur pengusulan AP:

  • Sudah ada konsensus kalau isi artikel sudah sesuai kriteria AP
  • Peninjauan sudah dilakukan secara komprehensif, artinya peninjau terlihat sudah membaca dan menimbang artikel tersebut dengan mendalam
    Kedua hal ini sudah dilakukan setidaknya oleh tiga orang peninjau.
  • Apabila sudah ada peninjauan menyeluruh dari dua pengguna, dan isi peninjauan itu sudah ditanggapi atau dikerjakan, maka boleh ditutup setelah 14 hari; apabila sudah ada peninjauan menyeluruh dari satu pengguna, dan isi peninjauan itu sudah ditanggapi atau dikerjakan, maka boleh ditutup setelah 30 hari
    Pengusulan sudah dimulai sejak 26 April 2020, dan disimpulkan hasil diskusinya pada 1 Juni 2020 (lebih dari 30 hari), maka waktu diskusi dianggap cukup.

Maka, artikel Perang Schlesien I dapat dinyatakan memenuhi syarat menjadi Artikel Pilihan.

Terima kasih kepada pengusul Mimihitam, para peninjau, Ana Ainina, HaEr48, 01salsa00, dan Rex Aurorum.

Ditutup oleh: Albertus Aditya (bicara) 1 Juni 2020 10.34 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.