William Dampier (dilahirkan di East Coker, Somerset, Inggris pada Agustus 1651 dan meninggal dunia di London, Inggris pada Maret 1715, pada usia 63 tahun)[1] adalah seorang bajak laut, kapten laut, penulis, dan penyelidik ilmiah berkebangsaan Inggris. Dia adalah orang Inggris pertama yang menjelajahi atau memetakan bagian-bagian New Holland (Australia) dan Pulau Papua. Dia adalah orang pertama yang mengitari dunia sebanyak tiga kali.

William Dampier
William Dampier: bajak laut, ahli navigasi, dan penjelajah
LahirAgustus 1651 (dibaptis pada 5 September 1651)
East Coker, Inggris
MeninggalMaret 1715
London, Inggris
KebangsaanInggris
PekerjaanPenjelajah
Dikenal atasPenjelajahan dan pemetaan Australia
Pengitaran pulau

Diana dan Michael Preston, dalam karya mereka A Pirate of Exquisite Mind (Bajak Laut yang Berotak Cemerlang), menjelaskannya sebagai petualang-penjelajah samudera terhebat, orang Britania ataupun bukan, di antara para pengikut Elizabeth (yang terkenal adalah Sir Francis Drake dan Sir Walter Raleigh) dan James Cook.[2] Dia pernah dijuluki ilmuwan alam, Alex George, sebagai "sejarawan alam Australia pertama".[3]

Kehidupan dini

sunting

Dampier pertama berlayar sebagai remaja belasan tahun, melintasi Samudera Atlantik hingga ke Newfoundland menggunakan bahtera saudagar, dan pelayarannya yang kedua membawanya ke Pulau Jawa. Dia menggabungi Angkatan Laut Britania Raya pada tahun 1673 dan ikut serta dalam dua peperangan Schooneveld pada bulan Juni tahun itu. Tugasnya dipersingkat karena penyakit yang membawa malapetaka, dan dia kembali ke Inggris untuk beberapa bulan penyembuhan. Beberapa bulan berikutnya dia mengupayakan kehidupannya pada berbagai karier, termasuk di antaranya pengelola perkebunan (di Jamaika) dan pembalakan kayu (di Meksiko), sebelum dia menggabungi ekspedisi pelayaran lainnya.[4]

Pengitaran pertama

sunting
 
Peta dari A New Voyage Round the World, yang diterbitkan pada tahun 1697 oleh William Dampier, kapten laut Inggris, sejarawan alam, dan kadang-kadang menjadi bajak laut. Pantai Nyamuk diberi tanda bintang. Dampier dan kawanannya, ahli bedah dan bajak laut Lionel Wafer menggambarkan orang Miskito pada periode 1690-1700. Kelompok kesukuan ini, sering kali bercampur baur dengan budak-budak pelarian, membentuk budaya yang berbeda di kawasan pesisir, kadang-kadang membentuk persekutuan dengan bajak laut untuk melawan otoritas Spanyol pada abad 16 sampai 18.

Pada tahun 1679 Dampier menggabungi bajak laut Kapten Bartholomew Sharp di Spanyol Besar di Amerika Tengah, dua kali mengunjungi Pantai Campeche.[1] Hal ini membawanya ke pengitaran pertama: pada tahun 1679 dia menggabungi sebuah penyerbuan melintasi Tanah Genting Darién di Panama dan menangkap bahtera Spanyol di pesisir Pasifik di bagian tanah genting itu; bajak laut kemudian menyerang pendudukan Spanyol di Peru sebelum kembali ke Karibia.

Dampier berlayar ke Virginia, yang pada tahun 1683 dia ikut serta dengan privatir John Cooke atau Cook. Cooke memasuki Pasifik melalui Tanjung Horn dan menghabiskan waktu satu tahun untuk merampas kepemilikan Spanyol di Peru, Kepulauan Galápagos, dan Meksiko.[1] Ekspedisi ini mengumpulkan para bajak laut dan bahtera sebab ia berangkat bersama-sama, pada waktu serempak berlayarlah satu rombongan yang terdiri dari 10 bahtera. Cooke meninggal dunia di Meksiko, dan seorang pemimpin baru, Edward Davis, adalah kapten yang dipilih oleh para awak. Dampier dipindahkan ke bahtera milik Kapten Charles Swan, privatir Cygnet, dan pada 31 Maret 1686 mereka melintasi Pasifik untuk menyerbu Hindia Timur, di Guam dan Mindanao. Meninggalkan Swan dan 36 yang lainnya, privatir-privatir lainnya berlayar ke Manila, Pulau Condor, Cina, Kepulauan Maluku, dan New Holland (Australia).

Permulaan tahun 1688 Cygnet menepi di pantai barat laut Australia, di dekat King Sound. Sementara bahtera menepi, Dampier membuat catatan tentang binatang dan tumbuhan dan penduduk asli yang dia jumpai. Di penghujung tahun yang sama, menurut perjanjian, dia dan dua rekan sebahteranya terdampar di salah satu pulau di Kepulauan Nikobar. Mereka mendapati sebuah kano kecil yang mereka modifikasi setelah pada awalnya terbalik dan kemudian berjaya mengadapi badai besar di perairan "Acheen" (Aceh), Sumatra. Setelah petualangan berikutnya Dampier kembali ke Inggris pada tahun 1691 melalui Tanjung Harapan, tanpa uang tetapi berbekal jurnal-jurnalnya.

Yady Viners

sunting

Pelabuhan Dampier dan Kepulauan Dampier, kedua-duanya di Australia Barat, dinamai sedemikian untuk menghargai William Dampier.

Pada tahun 1985 dia dihargai oleh Australia Post melalui penerbitan prangko yang menyertakan potretnya.[5]

  • A New Voyage Round the World, (1697)
  • Voyages and Descriptions, (1699)
  • A Supplement of the Voyage Round the World
  • The Campeachy Voyages
  • A Discourse of Winds
  • A Voyage to New Holland, (Part 1 1703, Part 2 1709)

Pustaka lanjutan

sunting
  • Diana and Michael Preston, A Pirate of Exquisite Mind
  • Anton Gill, Devil's Mariner
  • Riccardo Capoferro, Frontiere del racconto. Letteratura di viaggio e romanzo in Inghilterra, 1690-1750, Meltemi, 2007.
  • Woodes Rogers, Cruising Voyage Round the World, 1712.
  • Clennell Wilkinson, William Dampier, John Lane at the Bodley Head, 1929.
  • McCarthy, M., 2004, HM Ship Roebuck (1690-1701): Global Maritime Heritage? The International Journal of Nautical Archaeology, 33. (2): 330-337.
  • Mitchell, Adrian, Dampier's Monkey: The South Seas Voyages of William Dampier, Wakenfield Press, 2010. ISBN 978-1-86254-759-9
  • Gerald Norris (editor), Buccaneer Explorer William Dampier's Voyages, ISBN 1-84383-141-4

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "William Dampier". NNDB. Diakses tanggal 2009-09-05. 
  2. ^ Preston D. & M., 2005. A Pirate of Exquisite Mind. The life of William Dampier. Walker and Co. NY
  3. ^ George, A.S. William Dampier in New Holland. Australia's First Natural historian. Bloomings Books Victoria.
  4. ^ Cordingly, David (1996); Under the Black Flag: The Romance and Reality of Life Among the Pirates; Random House, NY; ISBN 978-0-8129-7722-6. Lihat hal. 83.
  5. ^ Perangko penghargaan Dampier

Pranala luar

sunting