Yesaya 8
Yesaya 8 (disingkat Yes 8) adalah pasal kedelapan Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Berisi Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2] Merupakan kelanjutan dari pasal 7, dimana istri nabi (di naskah Ibrani disebut sebagai "nabiah") akan melahirkan seorang anak laki-laki. Sebelum dikandung ibunya, TUHAN memerintahkan nama anak itu ditulis di atas batu tulis besar dengan disaksikan 2 orang saksi yang dapat dipercaya, yaitu imam Uria dan Zakharia bin Yeberekhya. Setelah anak itu lahir, berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Namailah dia: Maher-Syalal Hash-Bas, sebab sebelum anak itu tahu memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur." Pada ayat 8 anak ini juga dipanggil "Imanuel".[3]
Yesaya 8 | |
---|---|
Kitab | Kitab Yesaya |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 23 |
Teks
sunting- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Gulungan Besar Kitab Yesaya (the Great Isaiah Scroll), yang berisikan Kitab Yesaya lengkap, ditemukan dalam gua Qumran dekat Laut Mati dan menurut analisis radioaktif berasal dari abad ke-2 SM, memuat lengkap pasal ini.[4]
- Pasal ini dibagi atas 23 ayat. Dalam Alkitab bahasa Inggris, terdiri dari 22 ayat, di mana ayat 9:1 adalah ayat 23 dalam Alkitab bahasa Indonesia.
Naskah sumber utama
sunting- Bahasa Ibrani:
- Masoretik (abad ke-10 M)
- Gulungan Laut Mati: (akhir abad ke-2 SM) terlestarikan lengkap.[5]
- Bahasa Yunani:
- Septuaginta (abad ke-3 SM)
- Versi Theodotion (~180 M)
Struktur
suntingTerjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
- Yesaya 8:1–4 = Anak nabi sebagai tanda
- Yesaya 8:5–10= Penyerbuan Asyur ke Yehuda
- Yesaya 8:11–23= Yesaya terpaksa bersembunyi
Ayat 1
sunting- Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Ambillah sebuah batu tulis besar dan tuliskanlah di atasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hash-Bas." (TB)[6]
Ayat 1 Bahasa Ibrani
suntingTeks Masoret (baca dari kanan ke kiri)
- ויאמר יהוה אלי קח־לך גליון גדול וכתב עליו בחרט אנוש למהר שלל חש בז׃
Transliterasi
- wa-yō-mer Yah-weh ’ê-lay, qaḥ-lə-ḵā gi-lā-yōn gā-ḏōl; ū-ḵə-ṯōḇ ‘ā-lāw bə-ḥe-reṭ ’ĕ-nō-wōš lə-ma-hêr syā-lāl khāsy baz
Ayat 2
sunting- Maka aku memanggil dua saksi yang dapat dipercaya, yaitu imam Uria dan Zakharia bin Yeberekhya. (TB)[7]
Ayat 3
sunting- Kemudian aku menghampiri isteriku; ia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Namailah dia: Maher-Syalal Hash-Bas, (TB)[8]
- "Isteriku": diterjemahkan dari bahasa Ibrani: הַנְּבִיאָ֔ה, ha-nə-ḇî-’āh, yang berarti "sang nabiah"[9]
Ayat 4
suntingAyat 6
sunting- "Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah yang mengalir lamban, dan telah tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya" (TB)[11]
"Air Syiloah" mendapatkan air dari sebuah mata air yang mengalir dengan tenang dan menjadi sumber air bawah tanah Yerusalem ketika dikepung oleh pasukan asing. Air ini melambangkan pemerintahan Allah yang penuh kemurahan dan lembut melalui raja-raja wakil-Nya—yaitu, keturunan Daud yang saleh. Karena Yehuda dan Yerusalem sedang menolak pemerintahan Allah yang baik ini, sebagai gantinya mereka akan mengalami "banjir yang meluap-luap" dari daerah Efrat, yaitu: banjir besar berupa serbuan pasukan Asyur (Yesaya 8:7–10). Dalam Perjanjian Baru dikenal sebagai kolam Siloam, yang berhubungan dengan mujizat Yesus mencelikkan mata seorang yang buta sejak lahir seperti tercatat pada Yohanes 9:7.[12]
Ayat 7
sunting- "Sebab itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya; air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan mengalir melampaui segenap tebingnya" (TB)[13]
Ayat 8
sunting- "Serta menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap hingga sampai ke leher; dan sayap-sayapnya yang dikembangkan akan menutup seantero negerimu, ya Imanuel!" (TB)[14]
Di tengah-tengah nubuat Yesaya, Roh nubuat menunjuk kepada suatu pengharapan untuk masa depan. Apa pun juga yang terjadi, orang yang setia kepada Allah tidak perlu takut, karena Imanuel ("Allah menyertai kita", bandingkan Yesaya 7:14, Yesaya 8:10) menjadi jaminan bagi semua yang mengandalkan Dia. Dengan demikian "Imanuel" adalah semboyan kekal umat Allah sepanjang sejarah—masa lalu, masa kini, dan masa depan (Matius 1:23).[12]
Ayat 10
sunting- Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami! (TB)[15]
- Referensi silang: Matius 1:23, Roma 8:31
- "Allah menyertai kami" diterjemahkan dari bahasa Ibrani: עִמָּנוּאֵל, ‘imā-nū-’êl, "imanuel"[16]
Ayat 23
sunting- Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. (TB)[17]
Kitab Yesaya berbicara tentang datangnya seorang pelepas yang pada suatu hari akan menuntun umat Allah kepada sukacita, damai sejahtera, kebenaran, dan keadilan; orang itu adalah Mesias -- Yesus Kristus, Anak Allah. Nubuat ini menyatakan beberapa kebenaran penting tentang Mesias yang akan datang.
- 1) Sebagian besar pelayanan-Nya adalah di Galilea (Yesaya 8:23 dikutip sebagian pada Matius 4:15, digenapi pada Matius 4:13-14).
- 2) Ia akan membawa terang keselamatan dan pengharapan (Yesaya 9:1; bandingkan Yesaya 42:6; 49:6; Matius 4:15-16).
- 3) Ia akan memperluas masyarakat umat Allah, terutama dengan memasukkan orang bukan Yahudi di dalam rumah tangga iman (Yesaya 9:2; bandingkan Kisah Para Rasul 15:13–18).
- 4) Ia akan membawa damai sejahtera dengan membebaskan umat-Nya dari kuk penindasan dan dengan menghancurkan musuh-musuh mereka (Yesaya 9:3-4).
- 5) Mesias akan datang dari bangsa Israel dan Ia akan dinamakan Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (lihat Yesaya 9:5).
- 6) Ia akan memerintah umat Allah untuk selama-lamanya (Yesaya 9:6; bandingkan 2 Samuel 7:16).[12]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
- ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014.
- ^ a b c d e f Dead sea scrolls - Isaiah
- ^ Yesaya 8:1 - Sabda.org
- ^ Yesaya 8:2 - Sabda.org
- ^ Yesaya 8:3 - Sabda.org
- ^ Isaiah 8:3 - Hebrew - Biblehub.com
- ^ Yesaya 8:4 - Sabda.org
- ^ Yesaya 8:6 - Sabda.org
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Yesaya 8:7 - Sabda.org
- ^ Yesaya 8:8 - Sabda.org
- ^ Yesaya 8:10 - Sabda.org
- ^ Isaiah 8:10 - Hebrew - Biblehub.com
- ^ Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor Yesaya 9:1 - Sabda.org
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Yesaya 8 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Yesaya 8
- (Indonesia) Referensi silang Yesaya 8
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yesaya 8
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yesaya 8