Yohanes 1:1 adalah ayat pertama dari pasal pertama Injil Yohanes, yaitu kitab keempat dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Mengungkapkan bukti keilahian Yesus Kristus, yang disebut sebagai Sang Firman, bahwa Ia sejak semula sudah ada bersama Allah Sang Pencipta, yang dikenal sebagai Allah Bapa, sebagai satu Allah yang Esa. Ayat ini juga menjadi landasan pengembangan teologi "Trinitarian" pada masa awal terbentuknya Alkitab.

Yohanes 1:1
Injil Yohanes 1:1 pada Injil Ostromir, dengan lukisan penginjil Yohanes, tahun 1056 atau 1057.
KitabInjil Yohanes
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
4

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." Yohanes 1:1 (Terjemahan Baru)

Menurut seorang penginjil Matthew Henry (1662–1714) dalam komentarinya, Yesus disebut-sebut dalam ayat pembuka ini karena Ia adalah Anak Allah yang diutus ke dunia untuk menyatakan pikiran Bapa-Nya kepada dunia. Pembacaan sepintas dari ayat ini rupanya dimaksudkan oleh penulisnya sebagai bukti bahwa Yesus adalah Allah; bahwa Yesus ada bersama-sama dengan Allah Bapa sejak semula: Firman itu "bersama-sama" dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah.[1]

Penerjemahan dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani Koine, ke dalam bahasa-bahasa lain menjadi sumber perdebatan sengit di antara penerjemah Alkitab.

Halaman yang memuat akhir Injil Lukaspasal 24:51-53 yang dilanjutkan dengan permulaan Injil Yohanes pasal 1:1-16* pada naskah Papirus 75, yang ditulis sekitar tahun 175-225 M.
Codex Bezae, teks dari Yohanes 1:1-16, ~ tahun 400 M

Bahasa Kuno

sunting
Bahasa/Versi Yohanes 1:1
Yunani Koine Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος, καὶ ὁ Λόγος ἦν πρὸς τὸν Θεόν, καὶ Θεὸς ἦν ὁ Λόγος.[2]
Transliterasi Yunani En archē ēn ho Lógos, kai ho Lógos ēn pros ton Theón, kai Theós ēn ho Lógos.
Catatan Yunani ("archē": asli, landasan, sumber, dasar, sila) ("Lógos": hikmat, perkataan) ("pros": menuju, mengarah, menghadap ke arah)
Latin Vulgata In principio erat Verbum et Verbum erat apud Deum et Deus erat Verbum.
Catatan Latin ("apud": di sebelah, di sisi, dekat, bersebelahan dengan, berdampingan dengan)
Ibrani בְּרֵאשִׁית הָיָה הַדָּבָר וְהַדָּבָר הָיָה אֶת־הָאֱלהִים וְהוּא הַדָּבָר הָיָה אֱלהִים׃
Transliterasi Ibrani Beresyit hayah haDabar vahaDabar hayah et Elohym vahaDabar hayah Elohym.[3]
Aram/Suryani Pesyita ܒ݁ܪܺܫܺܝܬ݂ ܐܺܝܬ݂ܰܘܗ݈ܝ ܗ݈ܘܳܐ ܡܶܠܬ݂ܳܐ ܘܗܽܘ ܡܶܠܬ݂ܳܐ ܐܺܝܬ݂ܰܘܗ݈ܝ ܗ݈ܘܳܐ ܠܘܳܬ݂ ܐܰܠܳܗܳܐ ܘܰܐܠܳܗܳܐ ܐܺܝܬ݂ܰܘܗ݈ܝ ܗ݈ܘܳܐ ܗܽܘ ܡܶܠܬ݂ܳܐ ܀
Transliterasi Suryani brīšīṯ ʾiṯa wā malṯā, whau malṯā ʾiṯa wā loṯ ʾalāhā wʾalāhā iṯa wā u malṯā
Sahidik-Koptik ϨΝ ΤЄϨΟΥЄΙΤЄ ΝЄϤϢΟΟΠ ΝϬΙΠϢΑϪЄ, ΑΥШ ΠϢΑϪЄ ΝЄϤϢΟΟΠ ΝΝΑϨΡΜ ΠΝΟΥΤЄ. ΑΥШ ΝЄΥΝΟΥΤЄ ΠЄ ΠϢΑϪЄ
Transliterasi Koptik Hn teHoueite neFSoop nCi pSaJe auw pSaJe neFSoop nnaHrm pnoute auw neunoute pe pSaJe.[4]

Bahasa Indonesia

sunting
Versi Yohanes 1:1
Terjemahan Baru (1974) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.[5]
BIS (1985) Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Sabda sudah ada. Sabda ada bersama Allah dan Sabda sama dengan Allah.[6]
Terjemahan Lama (1958) Maka pada awal pertama adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itulah juga Allah.[6]
MILT (2008) Pada awalnya ada Firman, dan Firman itu ada bersama Allah, dan Firman itu adalah Allah.[6]
WBTC Draft (2006) Sebelum dunia diciptakan, Firman telah ada. Firman itu ada bersama Allah. Dan Firman itu adalah Allah.[6]
KSI (2000) Kalam telah ada dari mulanya. Kalam itu bersama-sama dengan Allah, dan Kalam itu adalah Allah.[6]
FAYH (1989) SEBELUM segala sesuatu ada, Kristus sudah ada bersama dengan Allah.[6]
ENDE (1969) Pada awal mula Sabda ada, dan Sabda itu ada pada Allah, dan Sabda itu adalah Allah.[6]
Shellabear Draft (1912) Maka pada mulanya ada Perkataan itu, dan Perkataan itu beserta dengan Allah, dan Perkataan itu Allah adanya.[6]
Melayu BABA (1913) Mula-mula ada perkata'an itu, dan perkata'an itu ada sama-sama Allah, dan perkata'an itu pula Allah.[6]
Klinkert 1879 (1879) BAHWA pada moela pertama adalah Kalam, maka Kalam itoe dengan Allah dan Kalam itoelah Allah.[6]
Klinkert 1863 (1863) Maka pada {Ams 8:22; 1Yo 1:1} moelanja Kalam itoe ada, maka Kalam itoe beserta {1Yo 1:2} dengan Allah, dan Kalam itoelah Allah.[6]
Leydekker Draft (1733) Pada mulanja 'adalah Kalimat dan Kalimat 'adalah sama 'Allah, dan 'Allah 'adalah Kalimat.[6]

Analisis

sunting

Firman

sunting

Istilah "Firman" (= "kata; perkataan"; "kalam; kalimah; kalimat"; "Sabda") merupakan terjemahan dari istilah bahasa Yunani "Logos" yang secara umum sejak Kekristenan mula-mula sudah ditafsirkan merujuk kepada Yesus Kristus, sebagaimana kemudian dijabarkan dalam ayat-ayat berikutnya dalam pasal yang sama.[7] Ayat ini dan yang lain dalam tulisan-tulisan Yohanes menghubungkan pengertian Kristen tentang Yesus dengan ide filsafat Yunani "Logos" serta konsep Ibrani "Hikmat".

Injil Yohanes diawali dengan menyebut Yesus "Firman itu". Dengan menggunakan istilah ini bagi Kristus, Yohanes memperkenalkan-Nya sebagai Sabda Allah yang pribadi dan menunjukkan bahwa pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada manusia melalui Anak-Nya (Ibrani 1:1–3). Alkitab menyatakan Yesus Kristus sebagai "pelbagai ragam hikmat Allah" (1Kor 1:30; Ef 3:10–11; Kol 2:2–3) dan penyataan sempurna tentang sifat dan kepribadian Allah (Yoh 1:3–5,14,18; Kol 2:9). Sebagaimana ucapan seseorang menunjukkan hati dan pikirannya, Kristus sebagai "Firman itu" menyatakan hati dan pikiran Allah (Yohanes 14:9). Injil Yohanes memberikan kepada kita tiga ciri Yesus Kristus selaku "Firman itu":

  • 1) Hubungan Firman dengan Bapa.
    • (a) Kristus sudah ada sejak semula bersama-sama dengan Bapa sebelum dunia ini dijadikan (Kolose 1:15). Dia sebagai Oknum sudah ada sejak kekekalan, berbeda dari, tetapi dalam persekutuan abadi dengan Allah Bapa.
    • (b) Kristus itu ilahi ("Firman itu adalah Allah") karena Dia bersifat dan berhakikat sama dengan Bapa (Kolose 2:9; Markus 1:11).
  • 2) Hubungan Firman dengan dunia. Melalui Kristus, Allah Bapa menciptakan dan sekarang menopang dunia ini (Yohanes 1:3; Kolose 1:16; Ibrani 1:2).
  • 3) Hubungan Firman dengan umat manusia. "Firman itu telah menjadi manusia" (Yohanes 1:14). Di dalam Yesus, Allah menjadi manusia, yaitu memiliki sifat manusia tetapi tanpa dosa. Inilah pernyataan dasar dari penjelmaan: Kristus meninggalkan sorga serta memasuki keadaan manusia lewat kelahiran alami (lihat Matius 1:23).[8]

Adalah

sunting

Menurut Matthew Henry (1662–1714) dalam komentarinya, pengidentifikasian Yesus menggunakan "adalah" dalam bentuk waktu lampau (past tense "was") karena Ia "was" ("tadinya adalah") Putra Allah yang telah dikirim ke dunia untuk menyatakan pikiran Bapa-Nya kepada dunia. Pembacaan langsung dari ayat yang ditulis oleh penginjil Yohanes ini memberikan pengertian ayat ini sebagai bukti bahwa Yesus adalah Allah; bahwa Yesus telah ada bersama-sama (coexisted) dengan Allah Bapa dari semula, dan Firman itu was bersama-sama dengan Allah, serta Firman itu was Allah.[1]

“Jelaslah bahwa dalam terjemahan “Firman adalah Allah,” istilah Allah (God) digunakan untuk menyatakan hakikat atau sifat-Nya, dan bukan pribadi-Nya. Namun dalam penggunaan bahasa (Inggris) yang biasa, “God” (Allah) adalah kata benda biasa, merujuk kepada "Allah Bapa" atau secara bersama-sama ketiga pribadi Allah Yang Esa. Lebih lanjut, “Firman adalah Allah” menunjukkan bahwa “Firman” dan “Allah” adalah istilah yang dapat saling menggantikan, bahwa letak kata itu dapat ditukar. Tetapi Firman itu bukanlah Bapa dan bukan pula Allah Tritunggal (Trinitas)… Pernyataan ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa penjelasan.”[9] Terjemahan Inggris oleh sejumlah penulis, misalnya James Moffatt, Hugh J. Schonfield dan Edgar Goodspeed menggunakan kata-kata "...and the Word was divine." ("dan Firman itu adalah ilahi")

Paralel

sunting

"Pada mulanya (arche) adalah Firman (logos)" dapat dibandingkan dengan:

  • Lukas 1:2
"Seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula (arche) adalah saksi mata dan pelayan Firman. (logos)"[10]
  • 1 Yohanes 1:1
"Apa yang telah ada sejak semula (arche), yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman (logos) hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu."[11]

"...adalah Allah (Theós)" dapat dibandingkan dengan:

  • Kisah Para Rasul 28:6
"Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa."[12]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Gospel of John - Chapter 1 - Matthew Henry Complete Commentary on the Word of God". Searchgodsword.org. Diakses tanggal 2011-01-02. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ The Greek English New Testament. Christianity Today. 1975
  3. ^ "Yohanan 1". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-03. Diakses tanggal 2013-07-02. 
  4. ^ Sahidica 2.01. J. Warren Wells. 2007.January.28 http://www.biblical-data.org/coptic/Sahidic_NT.pdf
  5. ^ Yohanes 1:1
  6. ^ a b c d e f g h i j k l SabdaWeb Yohanes 1:1
  7. ^ Lihat ayat-ayat 14-17: "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus."
  8. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  9. ^ Harris, Murray J. ;Jesus as God: The New Testament Use of Theos in Reference to Jesus, 1992. <Murray J. Harris. Baker Books, pub. SBN 0801021952, p. 69
  10. ^ David L. Jeffrey A Dictionary of biblical tradition in English literature 1992 Page 460 "...dalam Referensinya kepada "saksi mata dan pelayan Firman" (Lukas 1:2) ia (penulis Injil Lukas) tentunya berkata mengenai sosok pribadi Yesus maupun perkataan dan tindakan-Nya"
  11. ^ Dwight Moody Smith First, Second, and Third John 1991 Page 48 "Tentunya, kalau bukan karena Injil (Yohanes), tidaklah jelas bagi kita bahwa "Firman hidup" dalam 1 Yohanes 1:1 adalah Yesus Kristus. Sangat menakjubkan bahwa hanya di bagian pendahuluan dari surat ini dan Injil tersebut "logos" itu diidentifikasikan dengan Yesus."
  12. ^ Sabdaweb Kisah Para Rasul 28:6

Pranala luar

sunting