Pembicaraan Wikipedia:Pedoman penamaan/Tokoh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 133:
Saya memodifikasi sedikit bagian Nama Arab, dengan tujuan memprioritaskan penggunaan alih aksara kritis Indonesia. Bahkan sebenarnya untuk alih aksara Bahasa Arab secara keseluruhan di WBI ini, saya mengusulkan alih aksara kritis Indonesia sebagai standarnya. Ini karena alih aksara kritis Indonesia sudah lama dipakai oleh badan2 resmi yg mengurus penerbitan dlm bahasa Arab di Indonesia dan pemakaiannya saya rasa lebih meluas daripada alih aksara Qalam. Demikian usulan saya. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 19 Juni 2013 06.00 (UTC)
:{{Re|Naval Scene}} Numpang tanya, alih aksara kritis Indonesia ini sumbernya dari mana ya? Aku sendiri juga sering melihat penggunaannya di buku-buku Indonesia, tapi sempat ada diskusi di [[Wikipedia:Warung_Kopi_(Lain-lain)#Masjid_Al-Aqsha]], yang ketemu sumber resminya cuma [http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3229/13/PEDOMAN-TRANSLITERASI.pdf pedoman pemerintah] yang memakai diakritik seperti ṣ, ż dan sebagainya. [[Pengguna:HaEr48|HaEr48]] ([[Pembicaraan Pengguna:HaEr48|bicara]]) 1 Desember 2018 06.49 (UTC)
:Memang sepatutnya begitu toh? Pakai tanda diakritik kan? Coba begini saja, sy lihat penulisan Wiki luar tdk sprt d Indonesia langsung as-Siddiq belaka, kerna alasan keringkasan dan kecocokan dgn lisan/bahasa mereka. Naah, di Wiki kita, menulis dgn diakritik itu jarang terpakai kerna alasan bahwa di sini memang penulisan dgn metode begitu jarang diperkenalkan. Maka dari itu, terserah pula dgn teman² lain. Perlukah pakai konsensus utk menulis dgn diakritik, ataukah kelaknya biar saja sebagaimana begini. Salam. --[[Pengguna:AMA Ptk|AMA Ptk]] ([[Pembicaraan Pengguna:AMA Ptk|bicara]]) 1 Desember 2018 07.28 (UTC)
== Pengecualian yang tidak jelas ==
|