Metil jingga
Metil jingga adalah indikator pH yang sering digunakan dalam titrasi karena perubahan warnanya yang jelas dan kontras. Oleh karena ia berubah warna pada pH sedikit asam, maka biasa digunakan dalam titrasi asam. Tidak seperti indikator universal, metil jingga tidak memiliki spektrum perubahan warna yang lengkap, tetapi memiliki titik akhir yang lebih tajam.
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Sodium 4-[(4-dimethylamino)phenyldiazenyl]benzenesulfonate
| |
Nama lain
Sodium 4-[(4-dimethylamino)phenylazo]benzenesulfonate
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C14H14N3NaO3S | |
Massa molar | 327,33 g·mol−1 |
Densitas | 1.28 g/cm3, solid |
Titik lebur | >300 °C (572 °F; 573 K) not precisely defined |
Titik didih | decomposes |
0.5 g/100 mL (20 °C) soluble in hot water | |
Kelarutan | insoluble in diethyl ether[1] |
Bahaya | |
Bahaya utama | Toxic (T) |
Piktogram GHS | |
Keterangan bahaya GHS | {{{value}}} |
H301 | |
P308, P310 | |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median)
|
60 mg/kg (rat, oral) |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Warna-warna indikator
Dalam larutan yang agak asam, metil jingga berubah dari merah menjadi jingga dan akhirnya menjadi kuning, dan sebaliknya jika keasaman larutan bertambah. Seluruh perubahan warna terjadi dalam kondisi asam.
Dalam kondisi asam berwarna merah, dan dalam kondisi basa berwarna kuning. Metil jingga memiliki pHa 3,47 dalam air pada 25 °C (77 °F).[2]
Indikator lain
Metil jingga termodifikasi, suatu indikator yang berisi larutan metil jingga dan xylena sianol, berubah warna dari abu-abu menjadi hijau ketika larutan menjadi basa.
Keselamatan kerja
Metill jingga memiliki sifat mutagen.[1] Hindari kontak langsung.