Bendera Israel
Bendera Israel (bahasa Ibrani: דגל ישראל Degel Yisrael, bahasa Arab: علم إسرائيل 'Alam Isra'īl) diadopsi tanggal 28 Oktober 1948, lima bulan setelah pendirian negara Israel Modern. Bendera ini berlatar belakang putih dengan dua garis horisontal bewarna biru (dalam bahasa Ibrani: tekelet) di tepi atas dan bawah. Di tengah-tengah bendera ini terdapat gambar "Bintang Daud" bewarna biru (tekelet).
Pemakaian | 111000 |
---|---|
Perbandingan | 8:11 |
Dipakai | 28 Oktober 1948 |
Rancangan | Bintang Daud |
Varian bendera Israel | |
Pemakaian | 000100 |
Perbandingan | 2:3 |
Dipakai | 1948 |
Rancangan | Blue flag with a white vertically elongated oval set near the hoist containing an also vertically elongated blue Magen David. |
Varian bendera Israel | |
Pemakaian | 000001 |
Perbandingan | 2:3 |
Dipakai | 1948 |
Rancangan | Blue flag with a white triangle at hoist and blue Magen David in it. |
Pada tahun 2007, sebuah bendera Israel berukuran 660 x 100 meter dan beratnya 5,2 ton, dikibarkan dekat benteng kuno Yahudi di Masada, memecahkan rekor dunia sebagai bendera terbesar.[1]
Asal usul bendera
Garis-garis biru dimaksudkan melambangkan garis-garis batas negara israel yang akan mereka bangun, batas biru atas adalah sungai nil dan batas biru bawah adalah sungai efrat. Itulah batas negara "the great israel" yang akan mereka buat.
Orang Israel menggunakan pewarna biru yang disebut tekelet. Pewarna ini sekarang diyakini berasal dari sejenis moluska, semacam kerang/siput Murex trunculus.[2] Pewarna ini dulu sangat penting dalam kebudayaan Yahudi maupun bukan-Yahudi dan dipakai oleh kalangan atas maupun kerajaan untuk mewarnai pakaian, kain, tirai dan sebagainya. Pewarna lain dari moluska sejenis dapat diproses untuk membuat warna ungu muda Tyrian purple yang disebut argaman.)
Dalam Alkitab, orang Israel diperintahkan untuk membuat jumbai-jumbai tzitzit dengan salah satu benang yang diwarnai tekelet; "Maksudnya supaya...mengingat dan melakukan segala perintah-Ku (Allah) dan menjadi kudus bagi Allahmu". (Bilangan 15:39). Tekelet ini sesuai dengan warna wahyu ilahi (Midrash Numbers Rabbah xv.). Sekitar akhir masa Talmudik (500-600 M) industri yang menghasilkan pewarna ini lenyap. Semakin lama, pewarna ini semakin jarang dan akhirnya komunitas Yahudi kehilangan tradisi jenis spesies kerang mana yang dipakai untuk menghasilkan pewarna ini dan baru pada tahun-tahun 1980-an mulai ditemukan kembali. Sebelum itu, untuk mengenang perintah penggunaan pewarna tekelet, orang Yahudi memakai tzitzit hanya berwarna putih, tetapi memintal warna biru atau ungu pada kain tallit.[3] Pandangan bahwa warna biru dan putih merupakan warna nasional orang Yahudi pernah diutarakan oleh oleh Ludwig August Frankl (1810–1894); seorang penyair Yahudi Austria.[4]
Penafsiran warna
Warna | Makna |
---|---|
Putih | Lambang cahaya, kejujuran, kesucian dan kedamaian. |
Biru | Lambang kepercayaan, kesetiaan, hikmat, keyakinan diri, kepandaian, iman, kebenaran, dan langit/sorga. |
Kritik dari orang Arab Israel
Sejumlah politikus Arab Israel, juga "High Follow-Up Committee for Arab Citizens of Israel", telah mengajukan permintaan untuk evaluasi ulang bendera Israel, dengan dasar bahwa "Bintang Daud" itu secara eksklusif hanya merupakan simbol orang Yahudi.[5]
Namun, pada kenyataannya banyak bangsa lain yang menggunakan lambang-lambang khusus dalam kaitan agama mereka sendiri. Misalnya, lambang-lambang Muslim pada bendera-bendera negara Aljazair, Turki, dan Pakistan, dan lambang-lambang Kristen pada bendera-bendera negara Denmark, Switzerland, dan Inggris.
Lagipula, Bintang Daud bukan hanya simbol eksklusif orang Yahudi. Lambang ini pernah muncul dalam mata uang logam Muslim dan bendera Karamanid dan Jandarid, dinasti Muslim di Turki, maupun pada arsitektur Kristen, misalnya di Basilica of Santa Croce, Florence, Italia.
Lihat pula
Referensi
- ^ Giant Israeli flag breaks world record for largest in world Haaretz, 25 November 2007
- ^ http://www.tekhelet.com The Ptil Tekhelet Organization
- ^ Simmons, Rabbi Shraga. Tallit stripes, About.com's "Ask the Rabbi". Accessed April 3, 2006.
- ^ Frankl, A. L. "Juda's Farben", in Ahnenbilder (Leipzig, 1864), p. 127
- ^ The National Committee for the Heads of the Arab Local Authorities in Israel (2006). "The Future Vision of Palestinian Arabs in Israel" (PDF). Diakses tanggal 2009-10-08.
Pranala luar