Maligna

Revisi sejak 20 Oktober 2016 06.01 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)


Maligna atau ganas mengacu pada sifat penyakit dimana sekelompok sel tumbuh tidak terkendali, menginvasi dan merusakan jaringan di sekitarnya, dan kadang-kadang metastasis (menyebar ke lokasi lain di tubuh melalui getah bening).[1] Istilah ini diartikan pula sebagai keadaan yang cenderung menjadi parah dan semakin buruk, seperti pada hipertensi maligna.[2] Maligna seringkali dikaitkan dengan tumor dimana artinya adalah tumor yang memiliki sifat keganasan yang dapat menyerang dan merusak jaringan di dekatnya serta dapat menyebar atau metastasis ke bagian lain dari tubuh.[2][3] Dalam istilah yang digunakan pada diskusi neoplasia, maligna merupakan pembelahan sel abnormal serta terjadi berulang.[3] Perumbuhan maligna ini terjadi pada kanker disertai dengan invasi atau penyerangan jaringan sekitar dan metastasis ke sisi yang jauh.[3] Pertumbuhan maligna yang berasal dari jaringan epitel disebut sebagai karsinoma.[3] Sedangkan pertumbuhan maligna yang berasal dari jaringan mesoderm yang membentuk jaringan penyambung, pembuluh darah, dan organ limfatik disebut sebagai sarkoma.[3] Neoplasma maligna mepunyai struktur seluler yang atipikal, dengan pembelahan dan kromosom nuklear yang abnormal.[3] Sel maligna kehilangan diferensiasinya atau menyerupai sel asalnya.[3] Sel tumor tidak kohesif sehingga menyebabkan pola pertumbuhan yang tidak teratur, tidak ada kapsul yang terbentuk, dan perbedaan pemisahan dari jaringan sekitar sel terlihat.[3] Tepian pada sel neoplasma maligna tidak rata dan cenderung menyusup pada sel-sel lainnya.[3] Umumnya, ia menyebabkan nekrosis dan ulserasi serta menimbulkan efek sistemik pada tubuh.[3] Tumor maligna ini mempunyai laju pertumbuhan dan pengembangan pembuluh darah yang lebih banyak daripada jaringan normal atau pun neoplasma benigna.[3]

Tumor Malignan dan Benign

Rujukan

  1. ^ "Maligna". Diakses tanggal June 17 2014. 
  2. ^ a b "Definition of Malignant". Diakses tanggal June 20 2014. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k Dr. Jan Tambayong (2000). Patofisiologi. ISBN 979-448-518-7.