Aksi 4 November

unjuk rasa ormas Islam di Indonesia

Aksi 4 November atau Aksi Damai 4 November terjadi pada 4 November 2016 di mana kurang lebih 200.000 demonstran[1] turun ke jalan-jalan di Jakarta, Indonesia untuk memprotes pernyataan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (dikenal sebagai "Ahok") yang dianggap menghina agama Islam.[4]

Aksi 4 November
Berkas:Indonesia peace day.jpg
Nama asli Aksi Damai 4 November
Tanggal4 November 2016
LokasiJakarta, Indonesia
JenisAksi massa
PenyebabPernyataan Basuki Tjahaja Purnama ("Ahok") yang dianggap menghina agama Islam
Peserta/Pihak terlibatlebih dari 200.000 orang[1]
HasilWapres Jusuf Kalla menjanjikan akan menyelesaikan kasus ini rampung dalam dua minggu ke depan[butuh rujukan]
Cedera2 warga dan 1 polisi terluka[2]
Kerugian harta benda2 unit mobil polisi terbakar[3]

Latar belakang

Pernyataan Basuki di Kepulauan Seribu

Pada 30 September 2016, dalam percakapan dengan warga di Kepulauan Seribu, Basuki menyatakan bahwa tidak masalah jika warga yang "dibohongi pake surah Al-Maidah 51 dan macem-macem" tidak memilihnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.[5] Ayat 51 dalam surat Al-Maidah adalah ayat yang sering ditafsirkan sebagai ayat yang melarang Muslim untuk menjadikan orang non-Muslim sebagai pemimpin,[6] dan sebelumnya digunakan oleh rival Basuki sebagai argumen untuk tidak memilih Basuki pada pemilihan gubernur.[1] Percakapan ini direkam dan diunggah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di situs YouTube[7] dan menjadi viral. Banyak warga maupun pengamat yang mengkritik pernyataan Basuki dan menganggap Basuki telah melecehkan Al-Quran.[5] Kritik ini menjalar di media sosial seperti Facebook dan Twitter, serta petisi di situs change.org yang didukung puluhan ribu orang.[8][7] Menanggapi kritik ini, Basuki menyatakan bahwa ia tidak berniat melecehkan ayat Al-Quran, tapi hanya mengkritik pihak-pihak yang menggunakan ayat suci untuk tujuan politik.[7] Sejumlah organisasi melaporkan pidato Basuki ke polisi dengan dasar pasal 156a KUHP dan UU Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.[9] Pada 10 Oktober, Basuki kemudian meminta maaf.[9]

Persiapan

Polisi menyiagakan 7.000 personel untuk mengamankan aksi protes.[10] Pasukan TNI dikerahkan untuk menjaga kawasan Pecinan di Jakarta Barat.[11] Warga Tionghoa khawatir aksi 4 November akan berakhir seperti kerusuhan 1998.[12] Sejumlah gereja juga dijaga ketat oleh aparat keamanan.[13]

Pada 3 November, berkaitan dengan aksi yang direcanakan pada 4 November pemerintah melalui Kemkominfo memblokir 11 situs web yang dianggap menyebarkan sentimen SARA, termasuk portalpiyungan.com dan situs Islam smstauhiid.com.[14]

Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memastikan berada di DKI Jakarta pada 4 November 2016.[15] Keduanya juga akan berkantor seperti biasa. Jokowi berkantor di Istana Merdeka sedangkan JK berkantor di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara.[butuh rujukan]

Saat peserta melakukan demonstrasi di depan Istana Merdeka, Joko Widodo tidak ada di dalam Istana. Ia pergi meninjau proyek hanggar pesawat dan kereta Bandara Soekarno Hatta.[16]

Kronologi

Aksi berpusat di kawasan antara Bundaran Hotel Indonesia dan Istana Kepresidenan, yang dideskripsikan telah berubah menjadi "lautan putih" oleh demonstran yang berpakaian putih.[17] Polisi memperkirakan sekitar 200.000 warga menghadiri aksi ini.[1] Aksi ini berjalan dengan damai dan tertib hingga Jumat sore, yang merupakan batas penyelenggaraan aksi ini.[18] Tokoh yang menghadiri aksi ini diantaranya Mantan Ketua MPR Amien Rais, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon, serta penyanyi Ahmad Dhani dan Rhoma Irama.[17] Para demonstran berorasi dan menggunakan yel-yel, mendesak diprosesnya tindakan hukum terhadap Basuki.[17]

Namun sekitar pukul 18.30 aksi yang seharusnya sudah bubar mulai menjadi rusuh.[18][19] Disinyalir, elemen demonstran beratribut HMI memulai dorong-dorongan dan menyerang polisi.[19] Elemen lain tidak terlibat upaya kerusuhan, dan sebagian massa Front Pembela Islam (FPI) berusaha melindungi barisan polisi dari elemen yang menyerang.[19] Awalnya, polisi mempertahankan barisannya dengan perisai dan tanpa senjata.[19] Namun setelah serangan menjadi lebih parah, anggota FPI yang melindungi polisi menghindar dan polisi melepaskan tembakan gas air mata.[3] Dua kendaraan milik Brimob dibakar saat terjadi kericuhan di depan Istana Merdeka, sekitar pukul 20.10.[3][20] Situasi di sekitar Istana mulai terkendali sekitar pukul 21.00, namun kerusuhan terjadi di bagian lain Jakarta.[3] Baru sekitar dini hari para pelaku kerusuhan membubarkan diri.[3]

Dilaporkan 2 warga dan 1 polisi terluka.[2]

Hasil

Wakil Presiden Jusuf Kalla menjanjikan proses penyelidikan kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan selesai dalam dua minggu ke depan.[21] Hal itu ditegaskan Jusuf Kalla usai menggelar pertemuan dengan perwakilan peserta unjuk rasa pada pukul 18.15 WIB. Kalla ditemani sejumlah menteri, di antaranya Menkopolhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, serta Mensesneg Pratikno.[21]

Pada 5 November pukul 00.10, setelah melakukamn rapat dengan sebagian kabinet, Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers di Istana Merdeka.[22] Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara aksi yang menjalankan aksi dengan damai hingga petang, namun menyesalkan kerusuhan yang terjadi di malam hari.[22] Joko Widodo juga menyatakan bahwa proses hukum terhadap Basuki akan dilakukan "secara tegas, cepat dan transparan", dan menghimbau warga untuk pulang.[22]

Referensi

  1. ^ a b c d CNN, Euan McKirdy. "Thousands rally in Jakarta over governor's alleged blasphemy". cnn.com. Diakses tanggal 4 November 2016. 
  2. ^ a b "Bentrok di Istana Merdeka, 2 Warga dan 1 Polisi Terluka". SINDOnews.com. 2016-11-04. Diakses tanggal 2016-11-05. 
  3. ^ a b c d e http://news.detik.com/berita/d-3338131/siapa-aktor-politik-yang-tunggangi-demo-damai-berujung-rusuh-4-november/3
  4. ^ PCL., Post Publishing. "50,000 Muslim hardliners rally against governor in Jakarta". bangkokpost.com. Diakses tanggal 4 November 2016. 
  5. ^ a b http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/10/06/oem6xe313-video-ahok-anda-dibohongi-alquran-surat-almaidah-51-viral-di-medsos
  6. ^ http://www.bbc.com/indonesia/trensosial/2016/10/161006_trensosial_ahok_almaidah
  7. ^ a b c http://news.detik.com/berita/d-3315203/soal-al-maidah-51-ahok-saya-tak-berniat-melecehkan-ayat-suci-alquran
  8. ^ https://www.change.org/p/basuki-tjahaja-purnama-ahok-jangan-lecehkan-ayat-al-qur-an
  9. ^ a b http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-37820572
  10. ^ http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-37817617
  11. ^ AH, Wahyu. "Trauma '98, TNI Jaga Ketat Kawasan Pecinan". infonitas.com. Diakses tanggal 4 November 2016. 
  12. ^ "Wanita Tionghoa Khawatir Aksi 4 November Berakhir Seperti Kerusuhan 1998 - Republika Online". republika.co.id. Diakses tanggal 4 November 2016. 
  13. ^ "Jelang demo, aparat jaga ketat di sejumlah gereja - Berita online Gereja Katolik Indonesia". ucanews.com. Diakses tanggal 4 November 2016. 
  14. ^ http://www.thejakartapost.com/news/2016/11/03/government-shuts-down-11-islamic-websites-ahead-of-mass-rally.html
  15. ^ "Jokowi: Saya Ada di Jakarta pada 4 November 2016". Pikiran Rakyat. 2016-11-03. Diakses tanggal 2016-11-05. 
  16. ^ Suara.com. "Dicari Pendemo, Jokowi Tinjau Hanggar Pesawat Cengkareng". suara.com. Diakses tanggal 2016-11-05. 
  17. ^ a b c http://news.detik.com/berita/d-3338131/siapa-aktor-politik-yang-tunggangi-demo-damai-berujung-rusuh-4-november/1
  18. ^ a b Media, Kompas Cyber. "Jokowi Apresiasi Demo Damai, tetapi Menyesalkan Akhirnya Rusuh - Kompas.com". kompas.com. Diakses tanggal 4 November 2016. 
  19. ^ a b c d http://news.detik.com/berita/d-3338131/siapa-aktor-politik-yang-tunggangi-demo-damai-berujung-rusuh-4-november/2
  20. ^ "BREAKING NEWS: Dua Mobil Polisi Dibakar". tribunnews.com. Diakses tanggal 4 November 2016. 
  21. ^ a b "Temui Demonstran, Kalla Berjanji Kasus Ahok Diproses 2 Pekan". tempo.co. Diakses tanggal 5 November 2016. 
  22. ^ a b c http://nasional.kompas.com/read/2016/11/05/01020821/ini.pernyataan.lengkap.presiden.jokowi.terkait.demo.4.november