Jalur kereta api Purwosari–Wonogiri–Baturetno
Jalur kereta api Purwosari—Wonogiri merupakan jalur salah satu cabang di Pulau Jawa yang masih aktif beroperasi meskipun secara ekonomis dianggap tidak menguntungkan. Jalur ini termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta, menghubungkan Stasiun Purwosari di bagian barat Kota Surakarta dan Stasiun Wonogiri. Persaingan dengan angkutan jalan raya dan kualitas rel yang ada membuat jalur ini tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Jalur kereta api Purwosari–Wonogiri | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur lintas cabang |
Sistem | Jalur kereta api rel ringan |
Status | Beroperasi |
Lokasi | Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah |
Terminus | Purwosari Wonogiri |
Stasiun | 5 |
Operasi | |
Dibuka | 1892-1922 |
Pemilik | Ditjen KA, Kemenhub RI |
Operator | PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta |
Data teknis | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasi | 20 s.d. 60 km/jam |
Sejarah
Bagian pertama dari jalur ini, yaitu jalur yang berada di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, merupakan bekas jalur Solosche Tramweg Maatschappij (SoTM), perusahaan trem kuda swasta yang mengoperasikan jalur dari Purwosari menuju Solo Jebres serta Purwosari menuju Boyolali. Asal muasal perusahaan ini sangat tidak jelas, tetapi tercatat mendapat izin pada tahun 1890 dan mulai mengoperasikan jalur pertamanya pada tahun 1892.[1][2]
Fakta menarik dari SoTM adalah, perusahaan ini sudah berkeinginan untuk memiliki sebuah lokomotif uap sejak tiga tahun jalur beroperasi, yaitu tahun 1895. Hal ini diperparah dengan banyaknya unit kuda SoTM yang terjangkit penyakit pada tahun 1899. Akhirnya, pada tahun 1906, SoTM resmi menandatangani kontrak kerja sama operasional dengan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS),[2] yang membuat SoTM mengerdil dan akhirnya diakuisisi NIS.
Konsesi baru akhirnya diterbitkan untuk jalur Solo–Wonogiri–Kakap. Perpanjangannya diresmikan sejak tanggal 1 April 1922 ini semula tidak hanya menghubungkan Wonogiri dengan kota Solo namun juga mencapai Baturetno sejak 1 Oktober 1923.[3] Semenjak beroperasinya Waduk Gajah Mungkur tahun 1976,[4] yang memutus sebagian jalur rel ini, jalur hanya dipertahankan sampai tepi waduk.
Saat ini jalur ini dilayani oleh bus rel Bathara Kresna dengan relasi Purwosari–Wonogiri, p.p.
Jalur terhubung
Lintas aktif
- Kutoarjo–Purwosari bersambung Solo Balapan
Lintas nonaktif
- Purwosari–Boyolali
- Kelanjutan menuju Baturetno
Layanan kereta api
Penumpang
- Bus rel
- Bathara Kresna, tujuan Stasiun Purwosari dan tujuan Stasiun Wonogiri
Daftar stasiun
Galeri
-
Konvoi militer yang melewati jalur kereta api di Wonogiri.
-
Jembatan kereta api di Wonogiri yang dimodifikasi menjadi jembatan mobil.
-
Sisa pondasi jembatan yang berada di dalam waduk.
-
Sisa pondasi jembatan yang berada di dalam waduk.
-
Sisa pondasi jembatan yang berada di dalam waduk.
-
Bekas pondasi jembatan kereta api di tengah Waduk Gajah Mungkur
-
Terlihat pondasi jembatan dari jauh.
-
Bekas jembatan kereta api di Talunombo, Utara Stasiun Baturetno
-
Bekas jembatan kereta api di Janglot, Baturetno.
Referensi
- ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980.
- ^ a b X., Nadar, F.; Rochani., Adi, Ida; Dwi., Hardjanto, Tofan; Budaya., Universitas Gadjah Mada. Fakultas Ilmu (2009). Lenses : thoughts on culture, literature and linguistics (edisi ke-Ed. 1., cet. 2). Bulaksumur, Yogyakarta: Faculty of Cultural Sciences, University Gadjah Mada Yogyakarta. ISBN 9789799821850. OCLC 593669122.
- ^ Reitsma, S.A. (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij.
- ^ "Sejarah Waduk Gajah Mungkur Wonogiri". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2017-12-04. Diakses tanggal 2018-06-14.