Sandiaga Uno

politisi Indonesia

H.[1] Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (lahir 28 Juni 1969[2]) adalah pengusaha dan politikus Indonesia. Ia memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 bersama dengan Anies Baswedan, dan memulai masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada bulan Oktober 2017.[3][4] Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandiaga Uno yang berdarah Gorontalo ini kerap memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda.

Sandiaga Salahuddin Uno
Foto resmi Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta 10
Mulai menjabat
16 Oktober 2017
PresidenJoko Widodo
GubernurAnies Rasyid Baswedan
Wakil PresidenMuhammad Jusuf Kalla
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Sandiaga Salahuddin Uno

28 Juni 1969 (umur 55)
Indonesia Rumbai, Pekanbaru, Riau, Indonesia
Partai politikBerkas:Logo Gerindra.svg Partai Gerakan Indonesia Raya
Suami/istriNur Asia
Pasangan serumahNur Asia
AnakAnneesha Atheera Uno
Amyra Atheefa Uno
Sulaiman Saladdin Uno
Orang tuaRazif Halik ("Henk") Uno (ayah)
Rachmini Rachman ("Mien") Uno (ibu)
KerabatRaden Abdullah Rachman (kakek)
Siti Koersilah (nenek)
AlmamaterWichita State University (1990)
George Washington University (1992)
PekerjaanPebisnis
Politikus
Situs websandiaga-uno.com
Facebook: SandiSUno X: sandiuno Instagram: sandiuno LinkedIn: sandiaga-s-uno-425ab221b Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sandiaga Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut.[5] Bersama rekannya, ia mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor.[5] Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain .[5] Pada tahun 2009, ia tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes.[6] Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta[7].

Karier

Sandi Uno adalah lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude.[2] Sandi mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990.[2] Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 .[5]

Kemudian, pada tahun 1993 ia bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus di MP Holding Limited Group (mulai 1994).[2] Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan.[8] Namun, krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut.[5] Sandi pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaanya tersebut.[butuh rujukan] Ia pulang ke Indonesia dengan predikat pengangguran.[5] Meskipun demikian, karena kejadian tersebut, Sandi Uno kemudian mengubah cara pandangnya dan berbalik arah menjadi pengusaha.[5]

Pada tahun 1997 Sandi Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani.[5] Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya.[butuh rujukan] Kemudian, pada 1998 ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya.[5] Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.[5]

Berbekal jejaring (network) yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandi Uno sukses menjalankan bisnis tersebut.[5] Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.[butuh rujukan] Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan dikembangkan.[5] Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.[butuh rujukan] Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga.[5] Beberapa perusahaan pun telah dijual kembali , antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT Astra Microtronics.[5]

Pada 2005–2008, Sandi Uno menjadi ketua umum Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).[8] Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.[8]

Sandi dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS, Pada 2007.[butuh rujukan] Sementara, pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS.[6] Pada 2009 Sand masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes.[6] Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29.[6]

Saat ini, Sandi Uno juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan.[8]

  • PT Adaro Indonesia
  • PT Indonesia Bulk Terminal
  • PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia
  • Interra Resources Limited
  • PT. iFORTE SOLUSI INFOTEK

Pada bulan Mei 2011 lalu, ia memutuskan membeli 51% saham Mandala Airlines.

Pada 16 April 2015, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu direktur PT Adaro Energy Tbk[9][10].

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, 10 Juni 2015, ia resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Ia melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan tersebut karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpinan oleh Prabowo Subianto[11]. Posisinya di Saratoga digantikan oleh Michael Soeryadjaya, anak dari Edwin Soeryadjaya dan cucu dari pendiri Astra International William Soeryadjaya[12]. Namanya termasuk dalam daftar Panama Papers.[13] Dia mengikuti program Tax Amnesty.[14]

Pemikiran

Kesuksesan

Sandi Uno meyakini bahwa keberanian dan optimisme dalam memandang masa depan menjadi kunci pembuka jalan untuk meraih kesuksesan.[butuh rujukan] Selain itu, bangunan jejaring juga harus menjadi perhatian.[5] Meskipun demikian, jejaring relasi hanya menyumbang 30 persen dari kesuksesan.[butuh rujukan] Unsur kesuksesan, menurutnya, selebihnya bersumber dari kerja keras dan menjaga kepercayaan.[5] Sandi Uno menganggap bahwa hidup harus memiliki target.[butuh rujukan] Tanpa target, pencapaian yang ingin diraih akan sulit terwujud.[5]

Menurut Sandi Uno, kegagalan dan kesalahan merupakan keniscayaan dalam berusaha.[15] Tapi ia optimis bahwa kegigihan dalam upaya untuk terus berani mencoba adalah kunci menuju kesuksesan.[butuh rujukan] Apabila terus selalu mencoba untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan (trial and error), maka hal itu akan mengantarkan seseorang pada puncak kesuksesan.[15]

Sandi Uno menyatakan bahwa salah satu strategi penting dalam meraih keberhasilan adalah mencari tahu dan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah berhasil meraih kesuksesan.[15] Kuncinya adalah belajar dari pengalaman mereka sampai mampu meraih kesuksesan seperti mereka.[15]

Menurut Sandi Uno, untuk meraih kesuksesan tersebut sesorang harus memiliki kompetensi, kapasitas dan kapabilitas yang memadai.[15] Untuk mendapatkannya seseorang senantiasa harus memiliki karakter dan komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, tekun, bekerja keras, dan disiplin.[15] Sandi Uno menegaskan bahwa perlu adanya inovasi tiada henti dengan selalu tanggap terhadap perubahan dan terus menerus berusaha menuju perubahan yang lebih baik lagi.[butuh rujukan] Menurutnya, akan lebih bagus lagi apabila seseorang berusaha untuk bisa menjadi seorang role model yang bisa memberikan contoh yang baik dan inspirasi bagi orang lain di sekitarnya.[15]

Kewirausahaan dan UMKM

Kewirausahaan, menurut Sandi Uno, adalah sebuah pola pikir.[butuh rujukan] Kewirausahaan seperti menjadi sebuah ide yang menyebar luas terutama di kalangan anak muda. Sandi Uno melihat bahwa anak muda memiliki sikap dinamis dan penuh gairah atau semangat. Dinamisme dan semangat itu pada gilirannya akan membuat masa depan dunia wirausaha di kalangan pemuda menjadi lebih cerah. Menurutnya, kombinasi antara kerja keras (working hard), kerja cerdas (working smart) dan serta bermain sungguh-sungguh (playing hard) semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup.[butuh rujukan] Bagi Sandi, kalau keadaan ini terus berlangsung bahkan terus ditingkatkan, dapat dipastikan bahwa prospek bisnis dan perekonomian Indonesia juga makin cerah.[16]

Namun, menurut Sandi Uno, masih ada kesalahpahaman mengenai konsep kewirausahan itu sendiri.[17] Pertama, kebanyakan pemuda masih menganggap bahwa kewirausahaan adalah sesuatu yang mudah.[butuh rujukan] Menurutnya, kewirausahan bukan selalu berarti harus meninggalkan sebuah pekerjaan dan membuka kerja sendiri.[17] Meskipun menjadi seorang pekerja (karyawan), seseorang masih bisa memiliki jiwa wirausaha.[butuh rujukan] Bagi Sandi Uno, wirausaha adalah sebuah pola pikir yang terus menghasilkan kreativitas dan inovasi.[17] Kewirausahaan memang memiliki visi yang baik, tetapi tidak tergantung pada tempat kerja.[17] Jadi seorang wirausahawan tidak terbatas hanya pada lokasi atau status dan posisi di tempat kerjanya.[17]

Kedua, beberapa contoh wirausahawan memang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai.[butuh rujukan] Seharusnya, menurut Sandi Uno, sudut pandang diarahkan kepada kesuksesan mereka dalam mengembangkan usahanya dan bukan pada latar belakang pendidikan para orang sukses tersebut.[17] Kewirausahaan mengharuskan adanya kebijaksanaan, bukan intuisi yang buta.[17] Menurutnya, kewirausahaan bukan bertujuan untuk menjadikan orang kaya, tetapi menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik.[butuh rujukan] Terakhir, kewirausahan adalah bukan untuk diri sendiri.[17] Kewirausahan adalah tentang kerjasama dengan orang lain.[butuh rujukan] Kewirausahaan juga berbicara tentang bagaimana memberikan manfaat bagi orang lain.[17]

Bagi Sandi Uno, kewirausahaan bertentangan dengan konsep keberuntungan.[17] Sandi Uno menyatakan bahwa orang yang bergantung pada keberuntungan akan selalu menanti keberuntungan itu datang.[butuh rujukan] Sementara, menanti hanya akan membuat seseorang menjadi miskin.[17]

Menurutnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pelaku mayoritas ekonomi Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi negara.[18] UMKM seharusnya diperhatikan secara lebih serius.[18] Bagi Sandi Uno, kendala pada UMKM akan sangat mengganggu perekonomian bangsa ini.[18]

Dalam hal pengelolaannya, menurut Sandi Uno, ada tiga masalah besar yang dihadapi pelaku UMKM saat ini, yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM), akses pasar, dan pendanaan.[18] UMKM dibiarkan tumbuh sendiri oleh pemerintah tanpa kebijakan yang berpihak.[18] Namun, sektor tersebut terbukti mampu bertahan pada saat krisis dan menopang perekonomian negara selama lebih sepuluh tahun terakhir ini.[18] Sandi Uno menyatakan bahwa sektor UMKM seharusnya ditegaskan kembali sebagai pilar penciptaan lapangan kerja.[18] Selama ini, menurut Sandi Uno, jiwa kewirausahaan telah membuktikan bahwa UMKM mampu bertahan dan mampu memekerjakan karyawan rata-rata 5-10 orang per unit usaha.[5]

Kegiatan lain

Pada Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) yang berlangsung di Hotel Seruni, Bogor, Jawa Barat, 5-7 April 2013, ia terpilih sebagai ketua umum PRSI, menggantikan ketua yang lama, Hilmi Panigoro. Sebelumnya pada saat kepengurusan Hilmi Panigoro, Sandiaga Uno menjabat sebagai Wakil Ketua PRSI[19]. Sandiaga Uno juga bergabung dengan Partai Gerindra.[20]

Referensi

  1. ^ "Sandiaga S Uno, Berhaji Sebagai Tonggak Sejarah". ihram.co.id. Diakses tanggal 21 Desember 2017. Sandi, begitu sapaan akrabnya, menunaikan rukun Islam kelima pada 1998. Dia berhaji sambil menemani ibundanya Mien R Uno. 
  2. ^ a b c d http://www.sragenkab.go.id. "Profil Pembicara Seminar Nas. Pemuda Indonesia (2), Sandiaga S. Uno, cerdas punya felling bisnis tinggi". (diakses 16 April 2010)
  3. ^ Carina, Jessi (25 Oktober 2016). Rastika, Icha, ed. "Agus-Sylvi Nomor 1, Ahok-Djarot Nomor 2, dan Anies-Sandiaga Nomor 3". Kompas. Diakses tanggal 21 Desember 2016. 
  4. ^ http://www.thejakartapost.com. "RI's Sandiaga Uno among Asia fellows". (diakses 15 April 2010)
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r Kompas, 4 September 2008."Kebangkitan Hidup Sandiaga Uno". (diakses 13 April 2010)
  6. ^ a b c d http://www.detikfinance.com. "Sandiaga Uno Merasa Tak Penting Masuk Daftar Terkaya Forbes". (diakses 16 April 2010)
  7. ^ Artikel:"Ini Dia 40 Orang Terkaya Indonesia " di detik.com
  8. ^ a b c d http://www.saratoga-asia.com. "Sandiaga S Uno". (diakses 17 April 2010)
  9. ^ Artikel:"Sandiaga Uno Hengkang dari Adaro Energy" di metrotvnews.com
  10. ^ Artikel:"Sandiaga Uno Mundur dari Adaro Energy" di okezone.com
  11. ^ Artikel:"Cerita Sedih dan Haru Mundurnya Sandiaga Uno dari Saratoga" di detik.com
  12. ^ Artikel:"Michael Soeryadjaya Gantikan Sandiaga Uno Pimpin Saratoga" di detik.com
  13. ^ Nailufar, Nibras Nada (6 April 2016). Ali, Fidel, ed. "Sandiaga Uno Benarkan Perusahaannya Ada di "Panama Papers"". Kompas. Diakses tanggal 21 Desember 2016. 
  14. ^ Liputan6.com. "Cawagub Sandiaga Uno Ikut Tax Amnesty". liputan6.com. Diakses tanggal 2016-10-12. 
  15. ^ a b c d e f g Majalah Swa. "Sandiaga S.Uno: Agar Sukses, Pelajari Pengalaman Orang-orang Sukses". (diakses 13 April 2010)
  16. ^ maxmanroe.com. Sandiaga Uno, Pengusaha Muda Sukses Indonesia Yang Lahir Dari Keterpurukan". (diakses 09 Maret 2015)
  17. ^ a b c d e f g h i j k http://www.thejakartapost.com. "Entrepreneurship: More than just self-employment". (diakses 17 April 2010)
  18. ^ a b c d e f g Uno, Sandiaga S. "Mengembangkan UMKM Berbasis Kompetensi Oleh Sandiaga S Uno". trijaya.co.id. (diakses 17 April 2010)
  19. ^ Artikel:"Sandiaga Uno Janjikan Perubahan di PRSI" di Kompas.com
  20. ^ "Ini Alasan Sandiaga Uno Bergabung dengan Partai Gerindra". Detik.com. 8 April 2015. Diakses tanggal 13 Januari 2017. 

Pranala luar

Jabatan politik
Jabatan lowong
Terakhir dijabat oleh
Djarot Saiful Hidayat
Wakil Gubernur DKI Jakarta
2017–sekarang
Petahana