Ali Farzat
Ali Farzat (bahasa Arab: علي فرزات; lahir 22 Juni 1951) adalah seorang kartunis politik Suriah. Ia telah menerbitkan lebih dari 15,000 karikatur antara surat-surat kabar Suriah, Arab dan internasional.[1] Ia menjabat sebagai kepala Asosiasi Kartunis Arab. Pada 2011, ia meraih Penghargaan Sakharov untuk perdamaian.[2] Farzat diangkat menjadi salah satu 100 tokoh paling berpengaruh di dunia oleh majalah Time pada 2012.[3]
Ali Farzat علي فرزات | |
---|---|
Lahir | 22 Juni 1951 Hamat, Suriah |
Kebangsaan | Suriah |
Pendidikan | Universitas Damaskus |
Dikenal atas | Kartun politik |
Penghargaan | Penghargaan Sakharov (2011) Penghargaan Pangeran Claus (2002) |
Situs web | www.ali-ferzat.com |
Penghargaan
|
Kehidupan dan karier
Farzat lahir dan dibesarkan di kota Hamat, di tengah Suriah pada 22 Juni 1951.[4] Saat ia berusia 12 tahun, gambar profesional pertamanya muncul di halaman depan surat kabar al-Ayyam, tak lama sebelum surat kabar tersebut dicekal oleh Partai Baath.[1] Pada 1969, ia mulai menggambar karikatur-karikatur untuk harian yang dijalankan negara, al-Thawra. Ia masuk Fakultas Seni Rupa Murni di Universitas Damaskus pada 1970, dan hengkang sebelum lulus pada 1973.[4] Pada pertengahan 1970an, ia pindah ke harian yang dikontrol pemerintah lainnya, Tishreen, di mana kartun-kartunnya tampil setiap hari.[1] Pengakuan internasional disusul pada 1980 di mana ia memenangkan penghargaan pertama di Festival Internasional Intergraphic di Berlin, Jerman, dan gambar-gambarnya mulai muncul dalam surat kabar Prancis Le Monde.[4] Pamerannya pada 1989 di Institut du Monde Arabe di Paris, Prancis, membuatnya meraih ancaman kematian dari Saddam Hussein,[1] dan dicekal di Irak, Yordania dan Libya.[4] Gambar-gambarnya yang meraih kontroversi besar yang disebut The General and the Decorations yang menampilkan tangan berseragam militer memberikan makanan ke warga Arab yang lapar.[5]
Penentangan awal Farzat dengan presiden Suriah Bashar al-Assad terjadi sebelum ia menjadi presiden pada 1996. Menurut Farzat, "Ia [Bashar] sebenarnya tertawa terhadap beberapa kartun—khususnya kartun-kartun yang menargetkan personil militer—ia berkata: 'Hey, ia membuatku senang. Apa yang kau pikirkan?" Setelah itu, keduanya berteman.[6] Pada Desember 2000, Farzat mulai menerbitkan al-Domari ("Penerang Lampu"), yang merupakan surat kabar periodikal independen pertama di Suriah sejak Partai Baath berkuasa pada 1963. Surat kabar tersebut berdasarkan pada satir politik dan dibentuk mirip dengan mingguan Prancis Le Canard enchaîné. Keluaran pertama dari surat kabar tersebut keluar pada Februari 2001 dan 50,000 salinan terjual kurang dari empat jam. Pada 2002, ia memenangkan Penghargaan Pangeran Claus dari Belanda atas "pretasi dalam budaya dan pengembangan". Namun, Pada 2003, penyensoran pemerintah dan kurangnya dana memaksa Farzat menutup al-Domari.[1] Ia disebut sebagai "salah satu figur kebudayaan paling berpengaruh di dunia Arab".[7] Pada Desember 2012, Farzat dianugerahi penghargaan Gebran Tueni di Lebanon.[8]
Koleksi
- A Pen of Damascus Steel (2005)
Referensi
- ^ a b c d e Moubayed, Sami M. (2006). Steel & Silk: Men & Women Who Shaped Syria 1900-2000. Cune Press. hlm. 532–534. ISBN 1-885942-41-9.
- ^ http://www.cartooningforpeace.org/en/le-prix-de-la-liberte-ali-farzat-prix-sakharov-2011/
- ^ Matt, Wuerker (18 April 2012). "Ali Ferzat: The 100 Most Influential People in the World". The 2012 Time 100. Time Magazine. Diakses tanggal 21 April 2012.
- ^ a b c d "Ali Farzat". Cune Press. Diakses tanggal 11 February 2011.
- ^ Nasser, Nagham (28 March 2008). "رسوم محظورة عربيا في معرض الفنان علي فرزات". Al-Jazeera. Diakses tanggal 11 February 2011.
- ^ Jones, Owen Bennet. The moral dilemmas of Syria's revolution. BBC News. 11 March 2012. Retrieved on 11 March 2012.
- ^ Samira Shackle (August 2011). "Famed Syrian cartoonist has his hands broken". New Statesman.
- ^ "Farzat receives prize for Syrian political cartoons". The Daily Star. 12 December 2012. Diakses tanggal 26 March 2013.
Bacaan tambahan
- Cartoonist gives Syria a new line in freedom by Brian Whitaker, Tuesday 3 April 2001, The Guardian
- Hoping for media freedom in Syria, by Dan Isaacs, 25 March 2005, BBC
- 'I Don't Compromise', by Hassan Abdallah, June 29, 2007, Newsweek
- A Wasted Decade, July 16, 2010, Human Rights Watch
- Celebrated cartoonist beaten up in Syria, say activists, August 25, 2011 Now Lebanon
- Ferzat in the Lion's Den, October 17, 2011 Michael Netzer
- Syrian Cartoonist Ali Farzat Recounts Assassination Attempt Following Criticism of President Al-Assad, MEMRITV, Clip No. 4299, June 2, 2014.