Agung Setyabudi
Agung Setyabudi (lahir 2 November 1972) adalah mantan pemain sepak bola Indonesia. Biasanya ia bermain sebagai pemain bertahan yang pernah bermain untuk Arseto Solo, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, dan Persis Solo. Staminanya tinggi dan kuat dalam berduel heading di udara karena posturnya yang ideal. Pemilik tackling keras ini mempunyai crossing yang hebat, biasanya menjadi assist bagi terciptanya gol rekan setimnya.
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Agung Setyabudi | ||
Tanggal lahir | 2 November 1972 | ||
Tempat lahir | Surakarta, Indonesia | ||
Tinggi | 175 m (574 ft 2 in) | ||
Posisi bermain | Defender | ||
Informasi klub | |||
Klub saat ini | Pensiun | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1992–1998 | Arseto Solo | ||
1999–2001 | PSIS Semarang | ||
2001–2002 | Persebaya Surabaya | ||
2002–2005 | PSIS Semarang | ||
2005–2010 | Persis Solo | ||
Tim nasional‡ | |||
1993–2004 | Indonesia | 53 | (1) |
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 25 Juli 2004 |
Karier Pemain
Arseto Solo
Agung mengawali karier profesionalnya sebagai seorang pemain sepak bola di klub yang berhomebase di tempat asalnya, “biru langit” Arseto Solo pada tahun 1992 ketika berusia 20 tahun. Di Arseto Solo, Agung bermain selama 6 tahun karena pada tahun 1998 Arseto Solo akhirnya dinyatakan bubar[1].
PSIS Semarang
Setelah Arseto Solo dinyatakan bubar, Agung bersama rekannya di Arseto Solo seperti I Komang Putra, Ali Sunan, dan Bonggo Pribadi menuju PSIS Semarang dan langsung memberikan gelar Juara Liga Indonesia 1998-99 untuk PSIS Semarang di musim pertamanya. Sempat hijrah ke Persebaya Surabaya pada tahun 2000 ketika PSIS Semarang terdegradasi ke Divisi I Liga Indonesia, namun ketika PSIS Semarang kembali ke Divisi Utama Liga Indonesia, Agung kembali membela panji PSIS Semarang sampai tahun 2005.
Persis Solo
Pada musim kompetisi 2006-2007, Agung Setyabudi akhirnya memilih kembali ke tanah kelahirannya di Solo. Kehadirannya di Solo bukan lagi untuk memperkuat Arseto Solo, klub yang dibela sebelumnya, melainkan untuk memperkuat tim asli daerah Persis Solo yang tengah berkompetisi di level Divisi 1. Pengalamannya sebagai mantan pemain timnas Indonesia, ternyata banyak ia tularkan kepada para pemain-pemain Persis ketika itu. Hasilnya, di musim itu pula akhirnya Persis Solo mengukir prestasi sebagai runner up kompetisi Divisi 1 di bawah Persebaya Surabaya yang menjadi juara. Atas raihan prestasi tersebut, Persis Solo akhirnya ia bawa berpromosi ke Divisi Utama Liga Indonesia yang saat itu masih menjadi kompetisi liga kelas satu di Indonesia. Musim 2007-2008, nama Agung Setyabudi sekali lagi masih tercantum di daftar pemain Persis Solo. Jersey merah-merah khas kebanggaan Persis Solo pun masih ia kenakan. Apalagi, ban kapten senantiasa melingkar di lengan kirinya sebagai tanda bahwa ia adalah pemimpin di lapangan bagi para pemain Persis lainnya. Sayang, nostalgia Agung bersama Persis tak sebagus seperti musim pertamanya. Persis gagal dibuatnya lolos ke kompetisi Liga Super Indonesia yang akan digelar pertama kalinya pada musim 2008-2009[1].
Karier Pelatih
Persis Solo
Setelah sebelumnya sempat menjadi caretaker Pelatih dan sejatinya akan diangkat menjadi pelatih Persis Solo, manajemen Persis Solo hanya menempatkan Agung Setyabudi menjadi asisten pelatih pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013 karena belum memenuhi persyaratan untuk menempati pelatih kepala. Secara lisensi Agung belum bisa menduduki di pelatih di Divisi Utama Liga Indonesia karena Minimal harus memiliki lisensi B[2].
Internasional
Di masa-nya, Agung merupakan langganan tim nasional Indonesia. Ia pernah bermain pada turnamen besar internasional seperti pada pertandingan kualifikasi Olimpiade, Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 – Babak Pertama Zona Asia, Kejuaraan Sepak Bola ASEAN, Piala Tiger, dan Piala Asia AFC.