Stasiun Bareng

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Bareng (BAE) merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Jekulo, Jekulo, Kudus; termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang.

Stasiun Bareng
Bareng
Stasiun Bareng
Lokasi
Koordinat6°48′12″S 110°54′54″E / 6.80333°S 110.91500°E / -6.80333; 110.91500
Operator
Letak
km 59+020 lintas JurnatanDemak
KudusJuwana
RembangJatirogo
[1]
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka19 April 1884[3]
Ditutup1986
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dengan dibukanya stasiun yang dibangun oleh Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij pada 19 April 1884[3], diharapkan lalu lintas penumpang maupun barang menjadi lebih lancar. Awal pembangunan stasiun dan jalur kereta api ini dimaksudkan untuk menghubungkan kota-kota penting di sekitar Muria seperti Rembang, Juwana, Pati, Kudus, dan Demak ketika itu dengan Kota Semarang. Selain itu, juga terdapat beberapa pabrik gula di sekitar wilayah ini yang kesulitan mendistribusikan hasil olahan produk mereka. Semasa aktifnya, ada dua pabrik gula yang terkoneksi langsung dengan jalur kereta api Kudus–Juwana yakni; pabrik gula Rendeng yang saat ini masih beroperasi dan pabrik gula Tanjungmojo yang telah lama nonaktif sebelum kemerdekaan dan hanya menyisakan beberapa bekas rumah dinas pegawainya saja.

Setelah dinyatakan nonaktif, bangunan stasiun ini sempat dialihfungsikan masyarakat sekitar. Setelah adanya penertiban aset-aset PT KAI, bangunan stasiun tidak dipakai lagi. Dahulunya, emplasemen stasiun ini memiliki dua jalur kereta api. Namun, kedua sepur ini telah lama dibongkar karena tertimbun aspal dan berubah menjadi jalan raya.

Kondisinya pun semakin lama semakin rusak parah. Bekas ruang tunggu yang terbuat dari kayu bahkan, tinggal menunggu ajalnya saja. Sebab, genteng atap yang senantiasa melindunginya dari panas dan hujan banyak yang berjatuhan dan pecah. Dinding stasiun pun juga banyak yang mengelupas catnya. Meski lokasinya berada persis di pinggir jalan raya, tidak ada satu pun warga setempat yang mau merenovasi stasiun sehingga menambah suram nasib stasiun ini. Meski begitu, aset bangunan stasiun beserta tanahnya tetap dikuasai oleh PT KAI selaku pemilik lahan.

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Samarang–Joana Stoomtram. Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij. SJS. 
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

6°48′21″S 110°54′49″E / 6.8059317°S 110.9135505°E / -6.8059317; 110.9135505{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman