Stasiun Saradan

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 2 September 2019 10.20 oleh Rizal Febri (bicara | kontrib)

Stasiun Saradan (SRD) (Hanacaraka: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦱꦫꦢꦤ꧀, Sêtasiyun Saradan) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sugihwaras, Saradan, Madiun. Stasiun yang terletak +107 m ini termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun dan merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling timur di Kabupaten Madiun. Stasiun ini terletak agak masuk ke utara dari Jalan Raya Caruban-Nganjuk; dihubungkan dengan Jalan Stasiun di dekat Pasar Saradan.

Stasiun Saradan

Berkas:20190719 085633.jpg
Lokasi
Koordinat7°32′59″S 111°43′48″E / 7.54972°S 111.73000°E / -7.54972; 111.73000
Ketinggian+107 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk persusulan antarkereta api
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bangunan lama Stasiun Saradan

Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 eksisting sebagai sepur lurus. Setelah jalur ganda pada segmen lintas Nganjuk-Babadan resmi dioperasikan per 30 April 2019, jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 eksisting diubah menjadi jalur 2 sebagai sepur lurus baru untuk arah Kertosono, jalur 2 eksisting diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus arah Madiun saja, dan jalur 3 eksisting diubah menjadi jalur 4. Bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen sudah dibongkar karena terkena pembangunan jalur baru sebagai jalur 1 yang baru dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.

Dengan dioperasikannya jalur ganda pada segmen lintas tersebut, di stasiun ini sudah tidak ada lagi layanan persilangan antarkereta api. Kini stasiun ini hanya melayani persusulan antarkereta api saja.[3]

Ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Bagor, terdapat Stasiun Wilangan yang sudah dinonaktifkan sejak jalur ganda di lintas tersebut dioperasikan.

Insiden

Pada tanggal 29 Juni 2010, kereta api Logawa anjlok di tikungan km 133+1/5 petak jalan antara Saradan–Wilangan. Tiga unit gerbong (kereta ekonomi 9, 10, dan 11) anjlok dan terguling dan mengakibatkan enam orang tewas dalam kejadian tersebut.[4]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Kemenhub Bangun Tiga Stasiun Kereta Api". Jawa Pos. 26 September 2017. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber. "Kereta Logawa Terguling di Saradan, Enam Orang Tewas - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-02-02. 
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

7°32′51″S 111°43′56″E / 7.5476077°S 111.7320997°E / -7.5476077; 111.7320997{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman