Heroin
Artikel ini membahas mengenai narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Informasi mengenai zat dan obat-obatan terlarang hanya dimuat demi kepentingan ilmu pengetahuan. Kepemilikan dan pengedaran narkoba adalah tindakan melanggar hukum di berbagai negara. Baca: penyangkalan umum lihat pula: nasihat untuk orang tua. |
Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid. Nama heroin diambil dari bahasa jerman yaitu heroish atau hero.
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(5α,6α)-7,8-didehydro-4,5-epoxy-17-methylmorphinan-3,6-diol diacetate | |
Data klinis | |
Kat. kehamilan | Category X[butuh rujukan] |
Status hukum | Dilarang (S9) (AU) Schedule I (CA) ? (UK) Schedule I (US) |
Kemungkinan ketergantungan |
High |
Rute | Inhalation, Transmucosal, Intravenous, Oral, Intranasal, Rectal, Intramuscular |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | <35% (oral), 44–61% (inhaled)[1] |
Ikatan protein | 0% (morphine metabolite 35%) |
Metabolisme | hepatic |
Waktu paruh | <10 minutes [2] |
Ekskresi | 90% renal as glucuronides, rest biliary |
Pengenal | |
Nomor CAS | 561-27-3 |
Kode ATC | N02AA09 |
PubChem | CID 5462328 |
DrugBank | DB01452 |
ChemSpider | 4575379 |
UNII | 8H672SHT8E |
ChEMBL | CHEMBL459324 |
Sinonim | Diamorphine, Diacetylmorphine, Acetomorphine, (Dual) Acetylated morphine, Morphine diacetate |
Data kimia | |
Rumus | C21H23NO5 |
Massa mol. | 369.41 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
Bahaya Penyalahgunaan
Heroin berasal dari olahan opium atau yang biasa di sebut candu. Heroin memiliko sifat yang mudah beraksi dalam otak bahkan, reaksinya dua kali lebih kuat jika dibandingkan dengan morfin. Sehingta efek kecanduannya pun lebih kuat dan cepat.
Jika disalahgunakan penggunaannya, maka akan menyebabkan efek samping pada tubuh dan psikologis penggguna. Pada level sudah kecanduan maka efek yang akan dirasakan adalah tubuh meriang, tulang dan persendian merasa ngilu, demam tinggi, muntah-muntah ditambah keram perut. Adapun dari sisi psikologis, pelaku penyalahgunaan heroin akan cenderung depresi, susah tidur, tempramental, sulit konsentrasi bahkan berkeinginan bunuh diri.
Referensi
- ^ Rook, Elisabeth J.; Van Ree, Jan M.; Van Den Brink, Wim; Hillebrand, Michel J. X.; Huitema, Alwin D. R.; Hendriks, Vincent M.; Beijnen, Jos H. (2006). "Pharmacokinetics and Pharmacodynamics of High Doses of Pharmaceutically Prepared Heroin, by Intravenous or by Inhalation Route in Opioid-Dependent Patients". Basic <html_ent glyph="@amp;" ascii="&"/> Clinical Pharmacology <html_ent glyph="@amp;" ascii="&"/> Toxicology. 98: 86–96. doi:10.1111/j.1742-7843.2006.pto_233.x.
- ^ "Chemical Sampling Information: Heroin". Osha.gov. Diakses tanggal 2010-10-20.
3. Rahayu, Weni(2009) Mengenal Jenis dan Bahaya Narkoba. Mediantara. Jakarta.