Hammam Riza

Revisi sejak 6 Juli 2020 07.25 oleh Dany Pambudi (bicara | kontrib) (menambahkan penelitian tik dan pranala luar)

Dr. Ir. Hammam Riza M.Sc, IPU, lahir di Medan 8 Agustus 1962 adalah pakar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari Indonesia yang berfokus di bidang kecerdasan buatan. Ia juga salah satu pengagas Indonesia Artificial Intelligence Society[1] dan Masyarakat Robotika Indonesia (MRI).

Dr. Ir.
Hammam Riza
M.Sc.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Ke-10
Mulai menjabat
30 Januari 2019
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ke-10.

Riwayat Pendidikan

Ia memperoleh gelar sarjana (S-1) Teknik Elektro di ITB dan selama 4 tahun mendapat beasiswa program Habibie untuk gelar S-2 Master of Science bidang ilmu komputer di University of Kentucky, Amerika Serikat dan gelar Doktor (S-3) di ITB lulus dengan nilai cumlaude, setelah ia melaksanakan riset  di University of Illionis at Chicago dan New Mexico State University, Amerika Serikat.

Karier

Sebelum menjabat sebagai kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza memegang beberapa jabatan di BPPT sebagai: Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA), Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM), Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Chief Information Officer, dan Kepala IPTEKnet (sekarang bernama Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi BPPT).

Penelitian Bidang TIK

Ia merupakan sosok pekerja keras yang terus berupaya mendorong penguasaan Iptek dan Inovasi sebagai penarik pembangunan ekonomi nasional. Berkat itulah, dirinya mendapatkan penghargaan sebagai Honorary Fellow Engineer dan ASEAN Engineer Register dari ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO). Dengan prinsip 3S tersebut, semakin menguatkan kelembagaan dan regulasi baik internal dan eksternal. Selain itu, BPPT akan membangun sumber daya manusianya untuk menjadi human capital yang mumpuni. Aspek yang terpenting adalah dimana BPPT akan mendorong terbangunnya program flagship nasional di berbagai bidang teknologi.

Dalam bidang akademis, Hammam Riza telah melakukan riset di bidang machine translation and NLP started with CICC multilingual machine translation system (1989); Pangloss mark-III machine translation; Mikrokosmos machine translation project (1993); Indonesia National Corpus INC-IX, BPP Teknologi (2000-2002); MMA Multimedia Annotation, Sigmatics, Japan (2000-2001), BPPT WebTranslator, BPPT(1998-2000); dan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir telah mengembangkan penerjemahan dua arah dari Bahasa Indonesia - Inggris SMT.

Hammam Riza juga dikenal sebagai pakar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT) memulai kariernya di BPPT pada 1987. Dengan memiliki banyak pengalaman selama lebih dari 30 tahun, dimulai dari tahap penelitian, perekayasaan hingga operasionalisasi sistem IT di berbagai organisasi baik pelayanan publik (pemerintah) maupun korporasi membawanya menjadi Chief Information Officer di berbagai organisasi termasuk BPPT. Ia sangat piawai membangun kompetensi dalam Artificial Intelligence (AI) dengan spesialisasi pada teknologi pemrosesan bahasa alami (natural language processing) yang sekarang sudah banyak digunakan pada berbagai aplikasi seperti Google Translate, Siri dan akan terus berkembang sejalan dengan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan cyber physical system, internet of things (IOT), big data dan AI.

Hammam sangat aktif pada berbagai organisasi profesi dan merupakan tenaga ahli satu-satunya yang menjadi wakil Indonesia di Asian Federation of NLP (AFNLP), ASEAN CIO Association (ACIOA), O-COCOSDA, U-STAR (Universal Speech Translation Advanced Research), PAN-localization, dan ASEAN-MT (Machine Translation). Untuk itu ia mendapatkan 2 penghargaan di tingkat ASEAN yaitu Honorary Fellow Engineer dan ASEAN Engineer Register dari AFEO. Hammam juga memiliki sertifikasi dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sebagai Insinyur Profesional Utama (IPU).

Hammam juga menekuni Cybersecurity dan keamanan informasi dengan menjadi anggota Komite Ahli dari Desk Ketahanan Informasi dan Keamanan Cyber Nasional (DK2ICN) di Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Pertahanan. Terakhir melalui tangan dinginnya, telah lahir Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang merupakan hasil cetak biru BPPT pada pembangunan Sisfohanneg di Kemenhan pada tahun 2012.

Sosok Hammam sebagai pencetus inovasi teknologi juga tampak saat membawa sinergi kelembagaan bernama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) yang dipimpin oleh BPPT. Berbagai produk inovasi karya anak bangsa pun telah dihasilkan dari sinergi ini yang juga diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual dari Istana Presiden. Beberapa produk inovasi COVID-19 milik BPPT, diantaranya RDT Kit, PCR Test Kit, Artificial Intelligences untuk deteksi COVID-19, Mobile Lab Bio Safety Lab lvl.2, dan Emergency Ventilator yang merupakan Pengembangan BPPT bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Untuk Penanganan COVID-19.

Prof. Dr. Ing- BJ Habibie adalah salah satu tokoh panutannya dalam berkarya. Nasehat-nasehat Habibie selalu diingatnya bahwa teknologi dan sumber daya manusia yang tangguh adalah kunci dari kemajuan dan kejayaan sebuah bangsa. Melihat apa yang menjadi tantangan kita ke depan, seperti Digital Disruption, Digital Economy tidak lepas dari kemampuan anak bangsa menguasai teknologi. Baik itu dimulai dari invensi maupun hasil inovasi yang menumbuhkan industri nasional yang berdaya saing. Menurut Hammam, kita harus meneruskan pencapaian visi dan strategi dari pemikiran transformasional Pak Habibie untuk Indonesia. Yaitu agar negeri ini terus maju menjadi negara mandiri, berkedaulatan dan sejahtera. “Bermula di akhir dan berakhir di awal”, imbuhnya.

Sistem AI untuk Deteksi Covid-19

Pencitraan Medis CT Scan dan X-Ray untuk penegakan diagnosis Covid-19 menggunakan Artificial Intelligence, Machine learning, Deep learning, Platform Data Mining serta Decision Support System. Sistem ini mendukung keputusan dalam upaya membantu radiolog dan dokter menegakkan diagnosis Covid-19 serta membantu para radiolog dan dokter untuk mempercepat dalam proses diagnosis Covid-19 yang bersifat komplemen terhadap deteksi berbasis PCR & RDT.

Hasil segmentasi citra ct-scan dengan machine learning untuk deteksi Covid-19:

  1. Machine Learning : citra ct-scan awal (kiri), citra hasil anotasi area GGO consolidation (kanan), dan hasil deteksi Covid-19/ No Finding
  2. Model Machine Learning & Deep Learning sementara ini dibangun dari dataset chest CT-scan & X-ray dari pasien Covid-19 luar negeri
  3. Dataset CT-scan dan X-ray dari data dalam negeri sedang dikumpulkan, tetapi masih menghadapi tantangan.Tidak semua rumah sakit memiliki mesin ct-scan & x-ray digital.

Mobile Lab BSL-2

Metoda PCR merupakan metode paling akurat untuk mendeteksi COVID-19. Pengujiannya harus dilakukan di laboratorium yang memenuhi kriteria BSL 2 (WHO, 2020) dengan syarat sebagai berikut:

  1. Memenuhi standar WHO (BSL 2+),
  2. Memiliki Biosafety Cabinet Level II A2, untuk mencegah virus menginfeksi penguji,
  3. Ruang utama bertekanan negative, untuk mencegah virus keluar ke lingkungan,
  4. Memiliki autoclave (alat pemusnah limbah), yang berguna agar limbah virus dapat langsung dimusnahkan,
  5. Pemantauan suhu, tekanan, kelembaban, limbah, cctv secara otomatis 24 jam (Building Automation System), yang menjamin keamanan lingkungan laboratorium.

Untuk memenuhi standar laboratorium pengujian, dibutuhkan alur pengujian satu arah (unidirectional flow) yang mencegah kontaminan saat proses pengujian. Sistem pencatatan sampel dan pelaporan hasil yang terintegrasi untuk mencegah kesalahan pelaporan. Selain itu harus mudah untuk dipindahtempatkan. Alat ini mempunyai sertifikasi dari Permenkes No. 411/MENKES/PER/2010 tentang Laboratorium Klinik.

Alat ini pun dilengkapi dengan Aplikasi Pantau Covid-19 yang berfungsi untuk melakukan pegujian PCR Covid-19 di berbagai daerah. Pengembangan BPPT bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Untuk Penanganan COVID-19, mempunyai beberapa produk salah satunya RAPID DIAGNOSTICS TEST IgG/IgM COVID-19. Produk TFRIC-19 BPPT yang dikembangkan secara bersama oleh Universitas Gadjah Mada, BPPT, Universitas Airlangga dan PT Hepatika Mataram untuk mendeteksi antibodi IgG/IgM Covid-19 yang praktis, tanpa alat tambahan, tanpa tenaga terlatih, dapat dilakukan dimana saja dengan hasil dapat diperoleh dalam waktu 15 menit.

Teruji validasi untuk sensitifitas dan spesifisitas serta seroprevalence untuk gambaran herd immunity secara nasional dan membantu pengambilan kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Alat ini dapat digunakan untuk:

  1. OTG (Orang Tanpa Gejala)
  2. ODP (Orang Dalam Pemantauan)
  3. PDP (Pasien dalam Pengawasan)
  4. Post Infeksi

Rencana target produksi (2020) oleh PT Hepatika Mataram :

  1. Mei : 10.000 test (untuk validasi lapangan di RS di Yogya, Semarang, Solo dan Surabaya),
  2. Juni : 40.000 test (distribusi ke rumah sakit),
  3. Juli – Agustus : 100.000 – 500.000 test (produksi massal oleh PT Hepatika Mataram, BPPT dan industri lainnya).

Nomor Izin Edar Kementerian Kesehatan telah didapatkan pada tanggal 19 Mei 2020, dan akan di distribusikan untuk survey lapangan di bawah koordinasi BNPB. Merupakan One Step Real Time PCR hasil kolaborasi BPPT, BioFarma dan Nusantics.

Alat ini merupakan gold standar dalam penegakan diagnosis COVID-19 yang mempunyai keunggulan sensitivitas tinggi dibanding Rapid Tes Diagnostik. Spesifisitas tinggi (100%) terhadap Sarscov-2 dengan design target gen deteksi Sarscov-2 sesuai sekuens virus Indonesia. Alat ini pun Open system yaitu bisa digunakan di berbagai alat RTPCR. Untuk mendapatkan alat ini pun cukup mudah karena distribusi yang lancar serta harga yang terjangkau untuk berbagai kalangan.

Alat ini telah selesai diuji komparasi validasi di 10 lokasi, yang 8 lokasi sudah memberikan hasil spesifisitas yang tinggi, dan 2 lokasi masih dalam proses. Alat ini telah mengantongi Nomor Izin Edar Kementerian Kesehatan yang selesai pada 5 Mei 2020. Sebanyak 50.000 test kit telat selesai di produksi pada tanggal 16 Mei 2020. Pada akhir bulan Mei sebanyak 10.000 test kit telah selesai di produksi dan Biofarma siap memasarkan RT-PCR Merk BioCov-19 ke pasaran. Distribusi donasi GRATIS sudah dimulai di Aceh, Palembang, Semarang, Jakarta dan total lokasi di 45 lokasi se-Indonesia.

Referensi

  1. ^ Codingest. "IAIS - Indonesia AI Society News Portal". IAIS News Portal (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-01. 

Pranala Luar

1. Presiden RI Jokowi Apresiasi Inovasi Alkes BPPT Untuk Tangani Covid-19 timesindonesia.co.id. 22 Mei 2020

2. BPPT Kebut Proses Riset dan Inovasi untuk Produksi Alkes Penanganan Covid-19 inews.id. 5 Mei 2020

3. Hadapi Corona, BPPT Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan cnnindonesia.com. 27 Maret 2020

4. Drone Tempur Buatan RI Bakal Jadi 'CCTV' Terbang cnbcindonesia.com. 2 Juni 2020

5. Sistem Cerdas Pelacak Covid-19 majalah.tempo.co. 9 Mei 2020

6. BPPT Luncurkan Lima Produk Alkes Buatan Lokal Untuk Corona Covid-19 liputan6.com. 21 Mei 2020

7. BPPT Wujudkan Lima Produk Alkes Buatan Lokal Untuk Penanganan Covid-19 covid19.go.id. 21 Mei 2020

8. BPPT Ungkap Potensi Manfaat Kecerdasan Buatan di Indonesia cnnindonesia.com. 29 November 2019

9. Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT Dukung Ketahanan Kesehatan Nasional swa.co.id. 22 Mei 2020

10. Pemerintah Berkomitmen Kuat Dorong Ekosistem Riset Kolaboratif Tumbuh antaranews.com. 19 Oktober 2019