Jambi

provinsi di Pulau Sumatera, Indonesia

Jambi (Jawi: جامبي) adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatra. Jambi adalah nama provinsi di Indonesia yang ibu kotanya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Gorontalo.

Jambi
Transkripsi bahasa Melayu Jambi
Bendera Jambi
Motto: 
"Sepucuk Jambi Sembilan Lurah"
سڤوچوق جمبي سمبيلن لوره
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No. 61 tahun 1958
Tanggal6 Januari 1957
Ibu kota Kota Jambi
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 9
  • Kota: 2
  • Kecamatan: 141
  • Kelurahan: 163
  • Desa/dusun: 1399
Pemerintahan
 • GubernurRestuardy Daud (Pjs)
 • Wakil GubernurLowong
 • Sekretaris DaerahSudirman (Pj)
 • Ketua DPRDEdi Purwanto (PDI-P)
Luas
 • Total50.160,05 km2 (1,936,690 sq mi)
 • Luas daratan49.734,55 km2 (1,920,262 sq mi)
 • Luas perairan425,5 km2 (1,643 sq mi)
Populasi
 • Total3.624.579
 • Kepadatan72,26/km2 (18,720/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 94,27%
Kristen 4,20%
Protestan 2,90%
Katolik 1,30%
Buddha 1,29%
Konghucu 0,18%
Hindu 0,08%[1]
 • BahasaIndonesia (resmi), Melayu Jambi, Kerinci (utama)
 • IPMKenaikan 70,65 (tinggi)[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
36xxx-37xxx
Kode area telepon
Daftar
  • 0740 — Mendahara - Muara Sabak (Kabupaten Tanjung Jabung Timur)
  • 0741 — Kota Jambi
  • 0742 — Kualatungkal (Kabupaten Tanjung Jabung Barat) - Tebingtinggijambi
  • 0743 — Muara Bulian (Kabupaten Batanghari)
  • 0744 — Muara Tebo (Kabupaten Tebo)
  • 0745 — Sarolangun (Kabupaten Sarolangun)
  • 0746 — Bangko (Kabupaten Merangin)
  • 0747 — Muarabungo (Kabupaten Bungo)
  • 0748 — Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci
Kode ISO 3166ID-JA
Pelat kendaraanBH
Kode Kemendagri15 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS15 Edit nilai pada Wikidata
DAURp583.882.413.000,00 (2011)[3]
Lagu daerah
Daftar
  • Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mayang, Selendang Mak Inang, Tanduklah Lancip, Batanghari, Angso Duo, Timang-Timang Anakku Sayang, Dodoi Si Dodoi, Orang kayo hitam, Gadis Rimbo Bujang, Dagang Manumpang, Ketimun Bungkuk, Kutakek Tinggai, Munanangung Rindu (Uto Gunung Kerinci) dan Tanjung Bajure
Flora resmiPinang Merah
Fauna resmiHarimau Sumatera
Situs webjambiprov.go.id

Sejarah

Asal nama

Ada beberapa versi tentang asal usul nama Jambi.

Yang pertama, nama Jambi muncul sejak daerah yang berada di pinggiran Sungai Batanghari ini dikendalikan oleh seorang ratu bernama Puteri Selaras Pinang Masak, yaitu semasa keterikatan dengan Kerajaan Majapahit. Waktu itu bahasa keraton dipengaruhi bahasa Jawa, di antaranya kata pinang disebut jambe. Sesuai dengan nama ratunya “Pinang Masak”, maka kerajaan tersebut dikenal dengan Kerajaan Melayu Jambe. Lambat laun rakyat setempat umumnya menyebut “Jambi”.

Versi kedua, kemungkinan besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan kerajaan baru, pohon pinang banyak tumbuh di sepanjang aliran Sungai Batanghari, sehingga nama itu yang dipilih oleh Orang Kayo Hitam.

Versi yang ketiga, berpedoman pada buku sejarah De Oudste Geschiedenis van de Archipel bahwa Kerajaan Melayu Jambi dari abad 7 s.d. abad 13 merupakan bandar atau pelabuhan dagang yang ramai. Di sini berlabuh kapal-kapal dari berbagai bangsa, seperti: Portugis, India, Mesir, Cina, Arab, dan Eropa lainnya. Berkenaan dengan itu, sebuah legenda yang ditulis oleh Chaniago menceritakan bahwa sebelum Kerajaan Melayu jatuh ke dalam pengaruh Hindu, seorang puteri Melayu bernama Puteri Dewani berlayar bersama suaminya dengan kapal niaga Mesir ke Arab, dan tidak kembali. Pada waktu lain, seorang putri Melayu lain bernama Ratna Wali bersama suaminya berlayar ke Negeri Arab, dan dari sana merantau ke Ruhum Jani dengan kapal niaga Arab. Kedua peristiwa dalam legenda itu menunjukkan adanya hubungan antara orang Arab dan Mesir dengan Melayu. Mereka sudah menjalin hubungan komunikasi dan interaksi secara akrab.

Kondisi tersebut melahirkan interpretasi bahwa nama Jambi bukan tidak mungkin berasal dari ungkapan-ungkapan orang Arab atau Mesir yang berkali-kali ke pelabuhan Melayu ini. Orang Arab atau Mesir memberikan julukan kepada rakyat Melayu pada masa itu sebagai ”Jambi”, ditulis dengan aksara Arab:, yang secara harfiah berarti ’sisi’ atau ’samping’, secara kinayah (figuratif) bermakna ’tetangga’ atau ’sahabat akrab’.

Kata Jambi ini sebelum ditemukan oleh Orang Kayo Hitam atau sebelum disebut Tanah Pilih, bernama Kampung Jam, yang berdekatan dengan Kampung Teladan, yang diperkirakan di sekitar daerah Buluran Kenali sekarang. Dari kata Jam inilah akhirnya disebut “Jambi”.

Menurut teks Hikayat Negeri Jambi, kata Jambi berasal dari perintah seorang raja yang bernama Tun Telanai, untuk untuk menggali kanal dari ibu kota kerajaan hingga ke laut, dan tugas ini harus diselesaikan dalam tempo satu jam. Kata jam inilah yang kemudian menjadi asal kata Jambi.

Zaman prasejarah


Zaman kerajaan

Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam literatur kuno. Nama negeri ini sering disebut dalam prasasti-prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Ini merupakan bukti bahwa, orang Cina telah lama memiliki hubungan dengan Jambi, yang mereka sebut dengan nama Chan-pei. Diperkirakan, telah berdiri tiga kerajaan Melayu Kuno di Jambi, yaitu Koying (abad ke-3 M), Tupo (abad ke-3 M) dan Kantoli (abad ke-5). Seiring perkembangan sejarah, kerajaan-kerajan ini lenyap tanpa banyak meninggalkan jejak sejarah.

Dalam sejarah kerajaan di Nusantara wilayah Minanga Kamwa (nama Minang Kabah Kuno 1 M) adalah tanah asal pendiri Kerajaan Melayu dan Sriwijaya dari wilayah Minanga Kamwa inilah banyak lahir raja-raja di Nusantara, baik sekarang yg berada di Malaysia, Brunei dan Indonesia di negeri Jambi ini pernah dikuasai oleh beberapa kekuatan besar, mulai dari Sriwijaya, Singosari, Majapahit, Malaka hingga Johor-Riau. Terkenal dan selalu menjadi rebutan merupakan tanda bahwa Jambi sangat penting pada masa dulu.

Setelah Koying, Tupo dan Kantoli runtuh, kemudian berdiri Kerajaan Melayu Jambi. Berita tertua mengenai kerajaan ini berasal dari T’ang-hui-yao yang disusun oleh Wang-p’u pada tahun 961 M, di masa pemerintahan Dinasti Tang dan Hsin T’ang Shu yang disusun pada awal abad ke-7, M di masa pemerintahan dinasti Sung.Diperkirakan, Kerajaan Melayu Jambi telah berdiri sekitar tahun 644/645 M, lebih awal sekitar 25 tahun dari Sriwijaya yang berdiri tahun 670. Harus diakui bahwa, sejarah tentang Melayu Kuno ini masih gelap. Sampai sekarang, data utamanya masih didasarkan pada berita-berita dari negeri Cina, yang terkadang sulit sekali ditafsirkan.

Namun, dibandingkan daerah lainnya di Sumatra, data arkeologis yang ditemukan di Jambi merupakan yang terlengkap. Data-data arkeologis tersebut terutama berasal dari abad ke-9 hingga 14 M. Untuk keluar dari kegelapan sejarah tersebut, maka, sejarah mengenai Kerajaan Melayu Jambi berikut ini akan lebih terfokus pada fase pasca abad ke-9, terutama ketika Aditywarman mendirikan Kerajaan Swarnabhumi di daerah ini pada pertengahan abad ke-14 M.Ketika Sriwijaya berdiri, Kerajaan Melayu Jambi menjadi daerah taklukannya. Kemudian, ketika Sriwijaya runtuh akibat serangan Kerajaan Cola dari India pada tahun 1025 M, para bangsawan Sriwijaya banyak yang melarikan diri ke hulu Sungai Batang Hari, dan bergabung dengan Kerajaan Melayu yang memang sudah lebih dulu berdiri, tetapi saat itu menjadi daerah taklukannya. Lebih kurang setengah abad kemudian, sekitar tahun 1088 M, keadaan berbalik, Kerajaan Melayu Jambi menaklukkan Sriwijaya yang memang sudah di ambang kehancuran.

Kerajaan Melayu Jambi mulai berkembang lagi, saat itu, namanya adalah Dharmasraya. Sayang sekali, hanya sedikit catatan sejarah mengenai Dharmasraya ini. Rajanya yang bernama Shri Tribhuana Raja Mauliwarmadhewa (1270-1297) menikah dengan Puti Reno Mandi. Dari pernikahan ini, kemudian lahir dua orang putri: Dara Jingga dan Dara Petak Menjelang akhir abad ke-13, Wangsa Kartanegara Dari Kerajaan Singhasari, mengirim dua kali ekspedisi, yang kemudian dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu I dan II. Dalam ekspedisi pertama, Kartanegara berhasil menaklukkan Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang memang sudah lemah. Berdasarkan Babad Jawa versi Mangkunegaran disebutkan bahwa, Kartanegara menaklukkan Jambi pada tahun 1275 M.

Pada tahun 1286 M, Kartanegara mengirimkan sebuah arca Amogapacha ke Kerajaan Dharmasraya. Raja dan rakyat Dharmasraya sangat gembira menerima persembahan dari Kartanegara ini. Sebagai tanda terima kasih Raja Dharmasraya pada Prabu Kartanegara, ia kemudian mengirimkan dua orang putrinya, Dara Jingga dan Dara Petak untuk dibawa ke Singosari.Dara Jingga kemudian menikah dengan Mahesa Anabrang dan melahirkan Aditywarman. Ketika utusan Kartanegara ini kembali ke tanah Jawa, mereka mendapatkan Kerajaan Singosari telah hancur akibat serangan dari Kubilai Khan dari Dinasti Yuan yang dibantu Raden Wijaya.Raden Wijaya kemudian menyerang balik pasukan Kubilai Khan dan mengklaim seluruh wilayah kerajaan Singhasari, dan mendirikan Kerajaan Majapahit. Dara Petak kemudian dipersembahkan kepada Raden Wijaya untuk diperistri. Dari perkawinan ini, kemudian lahir Raden Kalagemet.

Ketika Kalagemet menjadi Raja Majapahit menggantikan ayahnya, ia memakai gelar Sri Jayanegara. Demikianlah, keturunan Dara Petak menjadi Raja, sementara keturunan Dara Jingga, yaitu Aditywarman, menjadi salah seorang pejabat di istana Majapahit. Hingga suatu ketika, tahun 1340 M, Adityawarman dikirim kembali ke Sumatra, negeri leluhurnya, untuk mengurus daerah taklukan Majapahit, Dharmasraya. Namun, sesampainya di Sumatra, ia bukannya menjaga keutuhan wilayah taklukan Majapahit, malah kemudian berusaha untuk melepaskan diri dan mendirikan Kerajaan Swarnabhumi. Wilayahnya adalah daerah warisan Dharmasraya, meliputi wilayah Kerajaan Melayu Kuno dan Sriwijaya.

Dengan ini, berarti eksistensi Dharmasraya telah diteruskan oleh kerajaan baru: Swarnabhumi. Pusat kerajaan diperkirakan berada di wilayah Jambi saat ini. Dalam perkembangannya, pusat kerajaan yang dipimpin Adityawarman ini kemudian berpindah ke Pagaruyung, hingga nama kerajaannya kemudian berubah menjadi Kerajaan Pagaruyung, atau dikenal juga dengan Kerajaan Minangkabau. Akibat perpindahan pusat kerajaan ini, Jambi kemudian menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung (Minangkabau). Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan abad ke-14.

Ketika Kerajaan Malaka muncul sebagai kekuatan baru di perairan Malaka pada awal abad ke-15, Jambi menjadi bagian wilayah kerajaan ini. Saat itu, Jambi merupakan salah satu bandar dagang yang ramai. Hingga keruntuhan Malaka pada tahun 1511 M di tangan Portugis, Jambi masih menjadi bagian dari Malaka. Tak lama kemudian, muncul Kerajaan Johor-Riau di perairan Malaka sebagai ahli waris Kerajaan Malaka. Lagi-lagi, Jambi menjadi bagian dari kerajaan yang baru berdiri ini. Jambi memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu Johor berperang melawan Portugis di Malaka. Kemudian, memanfaatkan situasi yang sedang tidak stabil di Johor akibat berperang dengan Portugis, Jambi mencoba untuk melepaskan diri. Dalam usaha untuk melepaskan diri ini, sejak tahun 1666 hingga 1673 M, telah terjadi beberapa kali peperangan antara Jambi melawan Johor. Dalam beberapa kali pertempuran tersebut, angkatan perang Jambi selalu mendapat kemenangan. Bahkan, Jambi berhasil menghancurkan ibu kota Johor, Batu Sawar. Jambi terbebas dari kekuasaan Johor. Namun, ini ternyata tidak berlangsung lama. Johor kemudian meminta bantuan orang-orang Bugis untuk mengalahkan Jambi. Akhirnya, atas bantuan orang-orang Bugis, Jambi berhasil dikalahkan Johor.


Setelah kemerdekaan

Politik dan pemerintahan

Daftar Gubernur

Berikut merupakan daftar Gubernur Jambi.[4]

  Gubernur Jambi  
No. Potret Gubernur Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Gubernur Periode Ref.
1     Joesoef Singedekane 1957 1967 Non-Partisan N/A 1
2     Raden Mochammad
Noer Achmad Dibrata
1968 1974 N/A 2
3     Djamaluddin Tambunan 1974 1979 N/A 3
4     Masjchun Sofwan 1979 1984 Abdurrahman Sayoeti 4
1984 1989 5
5     Abdurrahman Sayoeti 1989 1994
1989–1999:
6
1994 1999 7
6     Zulkifli Nurdin 10 Desember 1999 10 Desember 2004 Partai Amanat Nasional
1999–2004:
8
3 Agustus 2005 3 Agustus 2010 Antony Zeidra Abidin 9
(2005)
7     Hasan Basri Agus 3 Agustus 2010 3 Agustus 2015 Partai Demokrat Fachrori Umar 10
(2010)
8     Zumi Zola 12 Februari 2016 17 Januari 2019[ket. 1] Partai Amanat Nasional 11
(2015)
9     Fachrori Umar 13 Februari 2019 12 Februari 2021 Partai Gerakan Indonesia Raya N/A
10     Al Haris 7 Juli 2021 Petahana Partai Amanat Nasional Abdullah Sani 12
(2020)
Legenda
  Non Partisan/Penugasan Pemerintah

Pelaksana tugas Gubernur

Berikut daftar Penjabat dan Pelaksana Tugas Gubernur yang menggantikan Gubernur petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.

Potret Pelaksana tugas Gubernur Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Gubernur Definitif
  Djamin Datuk Bagindo
(Penjabat)
8 Februari 1957
1957
[ket. 2][5] Pejabat pertama
  Abdul Manap
(Penjabat)
1967
1968
Transisi
  Eddy Sabara
(Penjabat)
1979
1979
Transisi
  Sudarsono Hardjosoekarto
(Penjabat)
5 Januari 2005
3 Agustus 2005
Transisi
Ridham Priskap
(Pelaksana Harian)
3 Agustus 2015
5 Agustus 2015
Transisi
  Irman
(Penjabat)
5 Agustus 2015
12 Februari 2016
Transisi
  Fachrori Umar
(Pelaksana Tugas)
10 April 2018
13 Februari 2019
11
(2015)
Zumi Zola
(Nonaktif)
  Restuardy Daud
(Pejabat Sementara)
26 September 2020
5 Desember 2020
[ket. 3] Fachrori Umar
  Sudirman
(Pelaksana Harian)
12 Februari 2021
18 Februari 2021
[ket. 4] Transisi
  Hari Nur Cahya Murni
(Penjabat)
18 Februari 2021
7 Juli 2021
Transisi
  Sudirman
(Pejabat Sementara)
25 September 2024
23 November 2024
12
(2020)
[ket. 5] Al Haris
Catatan
  1. ^ Zumi Zola dinon-aktifkan pada 10 April 2018 karena kasus korupsi dan resmi diberhentikan pada 17 Januari 2019.
  2. ^ Penjabat Gubernur 6 Januari 1957 BKRD menyatakan Karesidenan Jambi menjadi Provinsi 8 Februari 1957 peresmian provinsi dan kantor gubernur di kediaman Residen oleh Ketua Dewan Banteng. Pembentukan provinsi diperkuat oleh Keputusan Dewan Menteri tanggal 1 Juli 1957, Undang-Undang Nomor 1 /1957 dan Undang-Undang Darurat Nomor 19/1957 dan mengganti Undang-Undang tersebut dengan Undang-Undang Nomor 61/1958.
  3. ^ Ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sebagai Pejabat Sementara (Pjs.) Gubernur menggantikan Gubernur petahana, Fachrori Umar yang sedang cuti kampanye mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jambi 2020 sebagai calon Gubernur dari tanggal 26 September 2020 hingga 5 Desember 2020.
  4. ^ Mengisi kekosongan jabatan Gubernur setelah masa jabatan Fachrori Umar berakhir pada 12 Februari 2021.
  5. ^ Ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sebagai Pejabat Sementara (Pjs.) Gubernur menggantikan Gubernur dan Wakil Gubernur petahana, Al Haris dan Abdullah Sani yang sedang cuti kampanye mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jambi 2024 sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari tanggal 25 September 2024 hingga 23 November 2024.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Jambi
Periode 2024-2029
 
Jenis
Jenis
Jangka waktu
5 tahun
Sejarah
Sesi baru dimulai
9 September 2024
Pimpinan
Ketua
Muhammad Hafiz Fattah (PAN)
sejak 19 Oktober 2024
Wakil Ketua
Ivan Wirata (Golkar)
sejak 19 Oktober 2024
Wakil Ketua
Faizal Riza (Gerindra)
sejak 19 Oktober 2024
Komposisi
Anggota55
 
Partai & kursi
  PAN (10)
  Golkar (7)
  PDI-P (6)
  Gerindra (6)
  PKB (6)
  Demokrat (5)
  PPP (5)
  NasDem (5)
  PKS (5)
Pemilihan
Proposional-Terbuka
Pemilihan terakhir
14 Februari 2024
Pemilihan berikutnya
2029
Tempat bersidang
Gedung DPRD Provinsi Jambi
Jalan A. Yani No. 02
Kode Pos 36122
Telanaipura, Kota Jambi
Jambi, Indonesia
Situs web
DPRD Provinsi Jambi
L • B
 
Bantuan penggunaan templat ini

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi (disingkat DPRD Provinsi Jambi) adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah di Provinsi Jambi, Indonesia. <onlyinclude>DPRD Provinsi Jambi beranggotakan 55 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Provinsi Jambi terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak. Anggota DPRD Provinsi Jambi yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2024 yang dilantik pada 9 September 2024 di Gedung DPRD Provinsi Jambi.[6]

Komposisi Anggota

Berikut merupakan komposisi Anggota DPRD Provinsi Jambi dalam lima periode terakhir.[7][8][9][10]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2004-2009 2009-2014 2014-2019 2019-2024 2024-2029
PAN 8   8   5   7   10
Golkar 11   7   8   7   7
PDI-P 6   5   7   9   6
Gerindra (baru) 2   6   7   6
PKB 4   2   6   5   6
Demokrat 2   8   9   7   5
PPP 4   3   4   3   5
NasDem (baru) 3   2   5
PKS 3   3   3   5   5
Hanura (baru) 5   3   2   0
PBB 0   1   1   0   0
Berkarya (baru) 1
PBR 2   1
PKPB 4   0
PNIM 1   0
Jumlah Anggota 45   45   55   55   55
Jumlah Partai 10   11   11   11   9

Hasil Pemilihan Umum

Berdasarkan hasil Pemilihan Umum Legislatif 2019, DPRD Provinsi Jambi tersusun dari sebelas partai, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi Perolehan Suara Dapil 1 Dapil 2 Dapil 3 Dapil 4 Dapil 5 Dapil 6
PDI-P 9 264.032 (14,45%) 46.811 53.329 53.863 19.525 51.939 38.565
Gerindra 7 214.200 (11,72%) 56.977 34.394 27.232 27.278 38.793 29.526
Golkar 7 205.162 (11,23%) 21.727 40.372 38.532 20.934 43.035 40.562
Demokrat 7 190.629 (10,43%) 30.831 42.720 28.886 44.625 28.119 15.448
PAN 7 187.804 (10,28%) 24.564 20.746 29.492 24.397 27.377 61.228
PKB 5 181.438 (9,93%) 16.829 52.850 46.849 11.879 31.298 21.733
PKS 5 134.348 (7,35%) 27.635 24.121 27.052 8.654 32.725 14.161
PPP 3 104.019 (5,69%) 17.699 30.119 21.228 8.916 14.936 11.121
NasDem 2 106.362 (5,82%) 15.251 27.914 10.301 9.765 31.258 11.873
Hanura 2 55.517 (3,04%) 5.992 1.682 17.729 339 19.321 10.454
Berkarya 1 55.232 (3,02%) 16.089 5.723 7.878 6.572 10.118 8.852
Perindo 0 60.699 (3,32%) 8.330 6.413 17.254 9.114 12.461 7.127
PBB 0 40.546 (2,22%) 11.596 3.447 11.822 2.983 7.306 3.392
PSI 0 13.760 (0,75%) 6.034 860 1.686 2.380 943 1.857
Garuda 0 7.465 (0,41%) 1.111 1.168 1.087 1.571 1.309 1.219
PKPI 0 5.820 (0,32%) 1.066 257 2.808 1.026 381 282
Total 55 1.827.033 308.542 346.115 343.699 199.958 351.319 277.400

Perolehan suara sah partai politik peserta Pemilu 2024 dari setiap daerah pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut.

Hasil pemilihan umum 2024
Daerah pemilihan PKB Gerindra PDI-P Golkar NasDem Buruh Gelora PKS PKN Hanura Garuda PAN PBB Demokrat PSI Perindo PPP Ummat Jumlah suara sah
Jambi 1 25.550 43.872 28.215 42.145 40.325 1.673 2.584 35.099 935 795 915 48.696 2.212 21.292 10.212 11.452 17.093 1.668 334.733
Jambi 2 30.953 41.112 57.898 51.317 25.518 1.790 2.181 19.350 1.224 1.196 479 66.548 1.239 28.171 4.216 4.104 51.307 1.093 389.696
Jambi 3 33.240 44.246 55.026 34.528 21.676 1.708 2.270 26.611 12.258 2.817 647 37.242 1.039 51.478 1.320 2.853 55.269 275 384.503
Jambi 4 22.544 23.730 40.530 18.009 12.956 362 1.173 12.778 3.162 331 108 52.198 60 19.513 488 750 6.090 1.084 215.866
Jambi 5 36.453 39.424 48.621 67.899 28.171 1.821 4.706 28.233 1.657 1.503 466 36.455 370 54.996 3.655 5.274 30.157 4.488 394.349
Jambi 6 23.907 36.604 32.781 40.150 20.189 2.612 1.725 17.344 712 1.261 418 87.508 796 15.139 3.174 3.455 15.187 1.469 304.431
Jumlah 172.647 228.988 263.071 254.048 148.835 9.966 14.639 139.415 19.948 7.903 3.033 328.647 5.716 190.589 23.065 27.888 175.103 10.077 2.023.578
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia[11]

Fraksi

Fraksi merupakan wadah berhimpun anggota DPRD dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang serta hak dan kewajiban DPRD. Setiap fraksi beranggotakan paling sedikit sama dengan jumlah komisi di DPRD.[12] Satu fraksi di DPRD Provinsi Jambi setidaknya beranggotakan 4 orang.

Alat Kelengkapan DPRD

Berdasarkan Pasal 110 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Provinsi terdiri dari:

  1. Pimpinan
  2. Badan Musyawarah (Banmus)
  3. Komisi
  4. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)
  5. Badan Anggaran (Banggar)
  6. Badan Kehormatan (BK)
  7. Alat Kelengkapan Lain (dibentuk melalui Rapat Paripurna)

Pimpinan DPRD

Sesuai peraturan perundang-undangan, DPRD Provinsi yang beranggotakan: 35-44 orang dipimpin oleh 1 ketua dan 2 wakil ketua; 45-84 orang dipimpin oleh 1 ketua dan 3 wakil ketua; dan 85-100 orang dipimpin oleh 1 ketua dan 4 wakil ketua.[13] Pimpinan DPRD Provinsi Jambi terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik peraih kursi terbanyak pertama, kedua, ketiga, dan keempat, secara berurutan. Berikut ini adalah daftar Ketua DPRD Provinsi Jambi sejak masa reformasi.

Periode Nama Ketua DPRD Asal Partai Politik Awal Menjabat Akhir Menjabat
1999-2004 Nasrun Arbain[14] PDI-P 1999 2004
2004-2009 Zoerman Manap[15] Golkar 2004 2009
2009-2014 Effendi Hatta[16] Demokrat 2009 2014
2014-2019 Cornelis Buston[17] Demokrat 2014 2019
2019-2024 Edi Purwanto[18] PDI-P 2019 2024
2024-2029 Muhammad Hafiz Fattah PAN 2024 Petahana

Komisi

Sesuai ketentuan perundang-undangan, DPRD Provinsi yang beranggotakan 35-55 orang dapat membentuk 4 komisi dan DPRD Provinsi yang beranggotakan lebih dari 55 orang dapat membentuk 5 komisi.[19] DPRD Provinsi Jambi terdiri dari 4 komisi sebagai berikut:[20]

  • Komisi I (Bidang Pemerintahan)
  • Komisi II (Bidang Ekonomi dan Keuangan)
  • Komisi III (Bidang Pembangunan)
  • Komisi IV (Bidang Kesejahteraan Masyarakat)

Daerah Pemilihan

Pada Pileg 2019[21] dan Pileg 2024[22], pemilihan DPRD Provinsi Jambi dibagi kedalam 6 daerah pemilihan (dapil) sebagai berikut:

Nama Dapil Wilayah Dapil Jumlah Kursi
JAMBI 1 Kota Jambi 10
JAMBI 2 Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi 10
JAMBI 3 Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun 10
JAMBI 4 Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh 6
JAMBI 5 Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo 10
JAMBI 6 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur 9
TOTAL 55

Daftar Anggota

Berikut merupakan daftar Anggota DPRD Provinsi Jambi periode 2024-2029.[6]

Nama Anggota Partai Politik Daerah Pemilihan Suara Sah Fraksi Komisi Badan Keterangan
Zulkifli Linus PAN Jambi 1 16.631 PAN
Rusli Kamal Siregar PAN Jambi 1 9.544 PAN
Muhammad Hafiz Fattah PAN Jambi 2 19.860 PAN
Ririn Novianty PAN Jambi 2 16.867 PAN
Ahmad Kausari PAN Jambi 3 14.710 PAN
Afuan Yuza Putra PAN Jambi 4 27.679 PAN
Ansori PAN Jambi 5 8.816 PAN
Bima Audia Pratama PAN Jambi 6 24.548 PAN
M Adib Mubarak PAN Jambi 6 22.012 PAN
Arpin Siregar PAN Jambi 6 7.826 PAN
Riana Doris Sembiring Golkar Jambi 1 10.642 Golkar
Ivan Wirata Golkar Jambi 2 18.193 Golkar
Pinto Jayanegara Golkar Jambi 3 12.305 Golkar
Amrizal Golkar Jambi 4 8.537 Golkar
Sukandar Golkar Jambi 5 31.086 Golkar
Mazlan Golkar Jambi 5 16.087 Golkar
Ahmad Jahfar Golkar Jambi 6 16.501 Golkar
Daulat Sitorus PDI-P Jambi 1 6.361 PDI-P
Akmaluddin PDI-P Jambi 2 14.426 PDI-P
Samsul Riduan PDI-P Jambi 3 12.811 PDI-P
Rucita Arfianisa PDI-P Jambi 4 24.281 PDI-P
Suwarno PDI-P Jambi 5 15.868 PDI-P
M Zuldi Ikrom PDI-P Jambi 6 8.171 PDI-P
Putra Absor Hasibuan Gerindra Jambi 1 13.871 Gerindra
Abun Yani Gerindra Jambi 2 13.802 Gerindra
Achmad Sarwani Gerindra Jambi 3 12.882 Gerindra
Edminuddin Gerindra Jambi 4 6.683 Gerindra
Hambali Gerindra Jambi 5 9.110 Gerindra
Faizal Riza Gerindra Jambi 6 18.827 Gerindra
Muhammad Nasir PKB Jambi 1 13.252 PKB
Erpan PKB Jambi 2 16.025 PKB
Juwanda PKB Jambi 3 22.398 PKB
Arwiyanto PKB Jambi 4 11.738 PKB
Eka Madjid Mu'az PKB Jambi 5 14.146 PKB
Abdul Hamid PKB Jambi 6 13.487 PKB
Yuli Yuliarti Demokrat Jambi 1 11.585 Demokrat
Burhanuddin Mahir Demokrat Jambi 2 9.742 Demokrat
Ahmad Fauzi Demokrat Jambi 3 20.476 Demokrat
Darmaiyansah Demokrat Jambi 4 7.442 Demokrat
Rifa'i Demokrat Jambi 5 16.124 Demokrat
Ibnu Sina PPP Jambi 1 4.977 PPP
Muhammad Mahdan PPP Jambi 2 12.438 PPP
Muhammad Chandra Muzaffar Al Ghiffari PPP Jambi 3 13.846 PPP
Syafaruddin PPP Jambi 3 5.335 PPP
Yahya PPP Jambi 5 11.308 PPP
Maya Fitriah Siregar NasDem Jambi 1 16.144 NasDem
Sapuan Ansori NasDem Jambi 2 12.687 NasDem
Izhar Majid NasDem Jambi 3 11.099 NasDem
Umaima Kamila NasDem Jambi 5 5.397 NasDem
Yudi Hariyanto EY NasDem Jambi 6 6.944 NasDem
Heru Kustanto PKS Jambi 1 8.865 PKS
Raden Fauzi PKS Jambi 2 7.900 PKS
Hapis Hasbiallah PKS Jambi 3 12.355 PKS
Mustaharuddin PKS Jambi 5 6.698 PKS
Mohd Rendra Ramadhan Usman PKS Jambi 6 5.738 PKS

Referensi

  1. ^ a b "Provinsi Jambi Dalam Angka 2020". www.jambi.bps.go.id. BPS Provinsi Jambi. Diakses tanggal 23 Mei 2020. 
  2. ^ https://ipm.bps.go.id/data/nasional/metode/baru
  3. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 2011-02-17. Diakses tanggal 2011-05-23. 
  4. ^ Nama-nama Mantan Gubernur Jambi Diarsipkan 2021-09-20 di Wayback Machine. di jambiprov.go.id
  5. ^ "Indonesian Provinces". World Statesmen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-16. Diakses tanggal 15 November 2014. 
  6. ^ a b "Hari Ini Pelantikan 55 DPRD Provinsi Jambi Periode 2024-2029, Ini Ketua dan Wakil DPRD Sementara". Tribunjambi.com. Diakses tanggal 2024-09-09. 
  7. ^ Zulkipli (09-09-2019). Budi, ed. "55 Anggota DPRD Provinsi Jambi Dilantik Hari Ini, Berikut Nama-nama dan Dapilnya". Tribunnews.com. Tribun Jambi. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  8. ^ "Provinsi Jambi Dalam Angka 2019". BPS Provinsi Jambi. 16-08-2019. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  9. ^ "Daftar Angggota DPRD Provinsi Jambi periode 2009-2014". Jari Ungu. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  10. ^ "Provinsi Jambi Dalam Angka 2007". BPS Provinsi Jambi. 11-01-2011. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  11. ^ "Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Nomor 44 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Nomor 13 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi Tahun 2024" (PDF). KPU RI. 28-07-2024. Diakses tanggal 08-09-2024. 
  12. ^ Pasal 109 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
  13. ^ Pasal 111 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
  14. ^ Usman Ermulan (12-05-2008). "Jungkir Balik Pilkada Jambi". Ermulan. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  15. ^ Suhatman Pisang dan Indra Mairoli (05-10-2004). "Zoerman Manap, Ketua DPRD Jambi yang Baru". Liputan6.com. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  16. ^ Supriyadi, Edy (08-09-2014). Edy Supriadi, ed. "Pelantikan 55 Anggota DPRD Provinsi Jambi Berlangsung Khidmad". ANTARA News. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  17. ^ "Sejarah DPRD Provinsi Jambi". DPRD Provinsi Jambi. 20-07-2017. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  18. ^ Zulkipli (07-09-2019). Teguh Suprayitno, ed. "Istri Gubernur Jambi Tak Hadir di Acara Gladi Kotor, Edi Purwanto Jadi Ketua Sementara DPRD Jambi". Tribunnews.com. Tribun Jambi. Diakses tanggal 09-09-2019. 
  19. ^ Pasal 113 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
  20. ^ "Data Komisi". DPRD Provinsi Jambi. 
  21. ^ "Keputusan KPU Nomor 268/PL.01.3-Kpt/06/KPU/IV/2018 tentang Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Jambi". KPU RI. 04-04-2018. 
  22. ^ "Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2024" (PDF). KPU RI. 06-02-2023. Diakses tanggal 10-02-2023. 

Lihat pula

Pranala luar

Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[1] Jumlah penduduk (2022)[1] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Batanghari Muara Bulian Muhammad Fadhil Arief 5.387,52 307.390 8 14/110
 
 
2 Kabupaten Bungo Muara Bungo Mashuri 4.760,83 361.819 17 12/141
 
 
3 Kabupaten Kerinci Siulak Asraf (Pj.) 3.445,20 257.781 16 2/285
 
 
4 Kabupaten Merangin Bangko Jangcik Mohza (Pj.) 7.540,12 373.472 24 10/205
 
 
5 Kabupaten Muaro Jambi Sengeti Raden Najmi (Pj.) 5.225,80 422.051 11 5/150
 
 
6 Kabupaten Sarolangun Sarolangun Bahri (Pj.) 5.935,89 290.491 10 9/149
 
 
7 Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kuala Tungkal Anwar Sadat 5.546,06 324.160 13 20/114
 
 
8 Kabupaten Tanjung Jabung Timur Muara Sabak Romi Hariyanto 4.546,62 233.102 11 20/73
 
 
9 Kabupaten Tebo Muara Tebo Varial Adhi Putra (Pj.) 6.103,74 350.234 12 5/107
 
 
10 Kota Jambi - Sri Purwaningsih (Pj.) 169,89 622.014 11 62/-
 
 
11 Kota Sungai Penuh - Ahmadi Zubir 364,92 100.249 8 4/65
 
 

Kecamatan, desa, dan kelurahan

Provinsi Jambi terdiri dari 9 kabupaten, 2 kotamadya, 141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 3.469.230 jiwa dengan total luas wilayah 50.058,16 km².[2][3]

No. Kode
Kemendagri
Kabupaten/Kota Ibukota Luas Wilayah
(km2)
Penduduk
(jiwa)
2017
Kecamatan Kelurahan Desa
1 15.04 Kab. Batang Hari Muara Bulian 5.804,00 308.249 8 14 110
2 15.08 Kab. Bungo Muara Bungo 4.659,00 332.881 17 12 141
3 15.01 Kab. Kerinci Siulak 3.355,27 235.735 16 2 285
4 15.02 Kab. Merangin Bangko 7.679,00 333.669 24 10 205
5 15.05 Kab. Muaro Jambi Sengeti 5.326,00 359.631 11 5 150
6 15.03 Kab. Sarolangun Sarolangun 6.184,00 313.373 10 9 149
7 15.06 Kab. Tanjung Jabung Barat Kuala Tungkal 4.649,85 322.058 13 20 114
8 15.07 Kab. Tanjung Jabung Timur Muara Sabak 5.445,00 222.834 11 20 73
9 15.09 Kab. Tebo Muara Tebo 6.461,00 327.669 12 5 107
10 15.71 Kota Jambi - 103,54 609.620 11 62 -
11 15.72 Kota Sungai Penuh - 391,50 103.511 8 4 65
TOTAL 50.058,16 3.469.230 141 163 1399

Iklim


Geografi

[[]]== Demografi ==

Penduduk

Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah Timur dengan Selat Berhala, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatra Selatan dan sebelah Barat dengan Provinsi Sumatra Barat dan Provinsi Bengkulu. Kondisi geografis yang cukup strategis di antara kota-kota lain di provinsi sekitarnya membuat peran provinsi ini cukup penting terlebih lagi dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah. Kebutuhan industri dan masyarakat di kota-kota sekelilingnya didukung suplai bahan baku dan bahan kebutuhan dari provinsi ini.

Luas Provinsi Jambi 50.160,05 km² dengan jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2017 berjumlah 3.515.017 jiwa dengan kepadatan 70,08 jiwa/km².[4]. Sebelumnya pada tahun 2010, provinsi ini memiliki populasi sebanyak 3.088.618 jiwa (Data BPS hasil sensus 2010). Jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2006 berjumlah 2.683.289 jiwa (Data SUPAS Proyeksi dari BPS Provinsi Jambi. Jumlah Penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2005 sebesar 2.657.536 (data SUSENAS) atau dengan tingkat kepadatan 50,22 jiwa/km2. Tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,96% dengan PDRB per kapita Rp9.523.752,00 (Angka sementara dari BPS Provinsi Jambi. Untuk tahun 2005, PDRB per kapita sebesar Rp8.462.353). Sedangkan sebanyak 46,88% dari jumlah tenaga kerja Provinsi Jambi bekerja pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan; 21,58% pada sektor perdagangan dan 12,58% pada sektor jasa. Dengan kondisi ketenagakerjaan yang sebagian besar masyarakat di provinsi ini sangat tergantung pada hasil pertanian,perkebunan sehingga menjadikan upaya pemerintah daerah maupun pusat untuk mensejahterakan masyarakat adalah melalui pengembangan sektor pertanian

Etnis

Masyarakat Jambi merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi, yakni Melayu Jambi, Suku Kerinci, Suku Batin, Suku Anak Dalam, Suku Penghulu, Suku Pindah, dan Suku Bajau (Melayu Pesisir). Suku Kerinci di daerah Kerinci, dan Suku Anak Dalam yang berbahasa dan berbudaya mirip suku Minang. Sejarah dan budaya merupakan bagian dari varian Rumpun Minangkabau.

Berdasarkan data BPS sensus penduduk 2010, penduduk asli Jambi merupakan etnis terbanyak yakni 44,66% dan mayoritas adalah dari suku Melayu 34,66% (1.070.514 jiwa) dari total penduduk saat itu 3.088.618 jiwa. Penduduk asli jambi yang dominan lainnya adalah dari suku Kerinci sekitar 8% dari semua etnis asal Jambi. Kemudian etnis pendatang terbanyak berasal dari etnis Jawa mencapai 29,83%. Selain itu juga ada pendatang yang berasal dari Minang 5,47%, Mandailing 3,55%, Banjar 3,41%, Bugis 3,21%, Sunda 2,64%, Tionghoa 1,24% dan etnis lainnya 0,48%[5]

Agama

Sebagian besar masyarakat Jambi memeluk agama Islam yaitu sebesar 94,27%, sedangkan selebihnya merupakan pemeluk agama Kristen Protestan 2,90%, Katolik 1,30%, Buddha 1,29%, Konghucu 0,12% dan sebagian kecil pemeluk agama Hindu 0,08%.[4]

Agama Islam umumnya dianut etnis asli provinsi Jambi yakni Melayu Jambi yang banyak tinggal di Sarolangun, Kerinci, Tanjung Tebo. Kemudian etnis Jawa, Sunda, Batak Angkola, Mandailing, Bugis dan Minang sebagai etnis pendatang juga kebanyakan memeluk agama Islam. Sementara agama Kristen (Protestan dan Katolik) umumnya dianut oleh penduduk etnis Batak, Nias, dan sebagian Tionghoa. Agama Buddha dan Konghucu dianut penduduk etnis Tionghoa, sedangkan sebagian kecil pemeluk agama Hindu berasal dari etnis Bali dan peranakan India.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Tingkat kesejahteraan penduduk yang tercermin melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebesar 71,2 (data BPS tahun 2005). Sedangkan angka pengangguran Provinsi Jambi sebesar 92.772 atau setara dengan 7,8% penduduk Provinsi Jambi (data SAKERNAS bulan Februari).Provinsi Jambi termasuk dalam kawasan segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapore (IMS-GT). Jarak tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan menggunakan kapal cepat (jet-foil) ± 5 jam.

Bahasa

Di Provinsi Jambi, terdapat 7 jenis bahasa yang digunakan oleh penduduknya, yaitu bahasa Bajau Tungkal Satu, Banjar, Bugis, Jawa, Kerinci, Melayu, dan Minangkabau.[6] Tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat bahasa yang belum terpetakan karena melihat dari luas wilayah, batas wilayah, sejarah, hingga perkembangan Provinsi Jambi. Bahasa-bahasa yang ada di daerah Jambi sejalan dengan penyebaran penduduknya, sehingga bahasanya ditemukan pada daerah tertentu dan memiliki ciri khas dialeknya masing-masing. [7]

Bajau Tungkal Satu

Bahasa Bajau merupakan bahasa yang dituturkan di Desa Tungkal Satu, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dari hasil hitungan dialektometri, isolek bahasa ini memiliki persentase 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan bahasa Kerinci. Bahasa Bajau Tungkal Satu ini juga berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Bajo yang ada di Pulau SUlawesi dengan persentase perbedaannya sebesar 85,5 persen.[8]

Banjar

Bahasa Banjar yang ada di Provinsi Jambi dituturkan di Desa Parit Pudin, Kecamatan Pangabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Pembengis, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; serta Desa Sungairambut, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Bahasa Banjar ini memiliki tiga dialek yang digunakan oleh masyarakat, yaitu dialek Paritpudin, dialek Pembengis, dan dialek Sungairambut. Jika dilihat dari hasil perhitungan dialektometri, ketiga dialek tersebut memiliki perbedaan sekitar 53,75 hingga 56 persen. Sedangkan, perbedaan bahasa Banjar yang ada di Kalimantan Selatan dan yang ada di Jambi sekitar 72,75 persen.[9]

Bugis

Masyarakat yang ada di Provinsi Jambi juga menggunakan bahasa Bugis untuk kesehariannya. Bahasa ini ditemukan di Desa Sungai Jambat, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; Kelurahan Kampunglaut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; serta Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Persentase perbedaan bahasa Bugis dengan bahasa Bajau Tungkal Satu, Kerinci, maupun Melayu adalah 81 hingga 100 persen.[10]

Jawa

Masyarakat Jambi juga menggunakan bahasa Jawa pada beberapa daerah seperti Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; Desa Pematang Kancil, Pemenang, Kabupaten Merangin; Desa Semaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun. Dilihat dari jumlah daerah yang menggunakan bahasa Jawa, dialek yang digunakan di setiap daerah tersebut berbeda-beda. Terdapat empat dialek yang digunakan yaitu dialek Senyerang, dialek Rantau Jaya, dialek Pematang Kancil, serta dialek Semarandan.[11]

Perekonomian

 
Perangko Republik Indonesia bertema Provinsi Jambi (2010).

Dengan kondisi suhu udara berkisar antara 23 °C sampai dengan 34 °C dan luas wilayah 53,435 km2 di antaranya sekitar 60% lahan merupakan kawasan perkebunan dan kehutanan yang menjadikan kawasan ini merupakan salah satu penghasil produk perkebunan dan kehutanan utama di wilayah Sumatra. Kelapa sawit dan karet menjadi tanaman perkebunan primadona dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit mencapai 400.168 hektare serta karet mencapai 595.473 hektare. Sementara itu, nilai produksi kelapa sawit sebesari 898,24 ribu ton pertahun. Hasil perkebunan lainnya adalah karet, dengan jumlah produksi 240,146 ribu ton per tahun, kelapa dalam (virgin coconut) 119,34 ribu ton per tahun, casiavera 69,65 ribu ton per tahun, serta teh 5,6 ribu ton per tahun. Sementara produksi sektor pertanian yang dihasilkan oleh kawasan bagian barat Provinsi Jambi yaitu beras kerinci, kentang, kol/kubis, tomat dan kedele.

Potensi kekayaan alam di Provinsi Jambi adalah minyak bumi, gas bumi, batubara dan timah putih. Jumlah potensi minyak bumi Provinsi Jambi mencapai 1.270,96 juta m3 dan gas 3.572,44 miliar m3. Daerah cadangan minyak bumi utama di struktur Kenali Asam, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlah cadangan minyak 408,99 juta barrel. Sedangkan cadangan gas bumi utama di Struktur Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari dengan jumlah cadangan 2.185,73 miliar m3.

[[]]=== Potensi Wisata === Jambi adalah Provinsi yang terletak di pesisir timur bagian tengah Pulau Sumatra. Provinsi Jambi terdiri dari 11 Kabupaten/Kota dan termasuk salah satu dari tiga Provinsi di Indonesia yang memiliki nama yang sama dengan Ibu kotanya. Jambi dahulu merupakan Kerajaan Melayu yang menjadi bagian dari Sriwijaya. Bahasa Melayu di Jambi sama seperti bahasa Palembang dan Bengkulu yang berdialek “O”.

Sarana dan prasarana di Jambi saat ini sudah tersedia dengan cukup baik. Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai tempat objek wisata di Kota Jambi maupun kabupaten lainnya di propinsi Jambi. Sarana transportasi yang bisa digunakan untuk ke Provinsi Jambi dengan Pesawat dan mobil. Untuk Kabupaten yang telah memilki Bandara adalah Kabupaten Bungo dan Kerinci. Sehingga jika Anda berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Jambi tidaklah sulit.

Objek wisata yang ada di Jambi cukup banyak. Jika Anda termasuk pecinta alam maka kami sarankan untuk berwisata ke Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Alam yang ada di Kerinci sangatlah indah, mulai dari pegunungan, danau, perkebunan teh dan masih banyak lagi. Selain di Kerinci tempat wisata di Jambi juga terdapat di beberapa Kabupaten lainnya seperti informasi yang akan kami berikan berikut ini.

1. Jembatan Pedestrian dan Menara Gentala Arasy

Ada dua objek di lokasi ini yaitu Jembatan Pedestrian dan Menara Gentala Arasy, tetapi orang-orang banyak menyebutnya Jembatan Gentala Arasy. Jembatan ini adalah salah satu objek wisata yang wajib Anda kunjungi jika datang ke Jambi. Jembatan Pedestrian adalah Jembatan untuk pejalan kaki dengan bentuk berkelok-kelok dan terbentang diatas sungai batanghari disini Anda bisa dengan gratis menikmati pemandangan dari atas jembatan. Diujung jembatan terdapat Menara Gentala Arasy yang merupakan museum tentang sejarah berkembangnya Islam di Kota Jambi. Selain museum, disini juga menjadi pusat kuliner dan nongkrong pada sore dan malam hari. Disini juga banyak disediakan perahu jika Anda ingin jalan-jalan menyusuri sungai Batanghari.

2. Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi merupakan komplek percandian Agama Hindu-Buddha yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi dan diperkirakan bersal dari abad ke-11 M. Meskipun tidak sepopuler candi lain di Pulau Jawa, komplek percandian ini adalah yang terluas di Indonesia. Candi Muaro Jambi ini biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada saat hari-hari libur dan saat pergelaran festival candi. Jadi jika Anda mencari referensi tempat wisata di Jambi maka komplek percandian muaro Jambi adalah salah satu yang wajib untuk dikunjungi.

3. Air Terjun Tegan Kiri

Air terjun tegan kiri adalah salah satu objek wisata alam yang terdapat di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Air terjun ini memiliki panorama alam yang sangat indah dan masih asri dengan ketinggian 10 meter. Sumber air terjun tegan kiri dari perbukitan dengan ketinggian 26 meter. Untuk menuju ke lokasi kita harus menempuh jarak kurang lebih 30 km dari Ibu kota Kabupaten Bungo dengan perjalanan darat.

4. Geopark Merangin

Merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di Kabupaten Merangin.Geopark merangin tidak hanya menawarkan arung jeram saja tetapi keunikan fosil flora berusia 350 juta tahun juga menjadi daya tarik tersendiri. Kawasan ini masih diselimuti hutan lebat dengan beragam jenis tanamannya. Untuk mencapai lokasi ini dibutuhkan waktu sekitar 6 jam dengan menggunakan mobil dari Jambi, Ibu kota provisi Jambi.

5. Perkebunan Teh Kayu Aro

Salah satu tempat wisata di Jambi terbaik dan terkenal sejak zaman dahulu adalah Kebun Teh Kayu Aro yang terdapat di Kabupaten Kerinci. Perkebunan dengan luas 3.020 hektar ini merupakan perkebunan teh dalam satu hamparan terluas di dunia dengan berlatarkan Gunung Kerinci.Udara pegunungan yang sejuk dan keramah tamahan penduduk setempat menjadi nilai tambah tersendiri Perkebunan Teh Kayu Aroe saat ini dikelola Oleh PTPN VI

6. Danau Gunung Tujuh

Kondisi alam sekitar Danau Gunung Tujuh sangat begitu indah dan alami serta memiliki air yang begitu jernih. Keindahan Danau dilengkapi oleh barisan hamparan tujuh gunung yang mengelilinginya. Pada beberapa titik di pinggir danau terbentang pasir yang menyerupai pantai. Danau Gunung tujuh ini terdapat di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.

7. Danau Kaco

Danau ini memiliki luas sekitar 30 x 30 meter. Jernihnya air di Danau ini membuat dasarnya terlihat secara jelas, walaupun memiliki kedalaman air yang tidak terukur. Selain itu. Pada saat malam Danau Kaco mengeluarkan cahaya yang terang, terutama pada waktu bulan purnama.

Ketujuh tempat wisata diatas hanya beberapa objek yang coba kami rekomendasikan kepada Anda. Masih banyak lagi objek-objek wisata di Provinsi Jambi yang tentunya juga sayang jika Anda lewatkan. Berikut adalah daftar tempat wisata lainnya yang ada di Provinsi Jambi.

Potensi Ekonomi

Minyak bumi

Cadangan minyak bumi Provinsi Jambi sebesar 1.270,96 juta m3. Cadangan minyak bumi antara lain terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, struktur Kenali Asam, Kecamatan Jambi Luar Kota dan Kabupaten Muaro Jambi.

Gas bumi

Cadangan gas bumi Provinsi Jambi sebesar 3.572,44 miliar m3. Cadangan tersebut sebagian besar terdapat di Struktur Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari dengan jumlah cadangan 2.185,73 miliar m3.

Batu bara

Cadangan batubara Provinsi Jambi sebesar 18 juta ton, yang merupakan batubara kelas kalori sedang yang cocok digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Cadangan terbesar dijumpai di Kabupaten Bungo.

Perkebunan

Komoditas perkebunan yang sangat dominan adalah Karet dan Kelapa Sawit. Hal ini didukung dengan program Pemerintah Derah Provinsi Jambi yaitu “Pengembangan Kelapa Sawit Sejuta Hektar” serta “Replanting Karet”. Selain itu, casiavera juga banyak dibudidayakan terutama di daerah Kerinci.

Olahraga

Daftar Klub Sepak Bola di Provinsi Jambi

No Nama Klub Stadion Lokasi
1 Persijam Jambi Stadion Tri Lomba Juang Kota Jambi
2 Persisko bangko Stadion Bumi Masurai Bangko, Merangin
3 Persibri Batanghari Stadion Koni Batanghari Muara Bulian, Batanghari
4 Merangin Fc Stadion Bumi Masurai Bangko, Merangin
5 PS Bungo Stadion Serunai Baru Kabupaten Bungo
6 PS Muaro Jambi Stadion Tri Lomba Juang Kota Jambi

Budaya dan seni

Seiring berjalannya waktu, banyak kesenian tradisional yang kini dilupakan orang. Nilai seni dan budaya Indonesia yang teramat beragam kini pelan-pelan mulai terkikis dengan gaya hidup dan sikap acuh terhadap seni dan kebudayaan. Minimnya pengetahuan akan kesenian tak dimungkiri menjadi sebab para generasi muda tak lagi mengenal seni dan budaya yang dimiliki. Salah satu seni yang menjadi daftar kekayaan budaya Indonesia adalah tari rentak besapih, sebuah tarian yang menggambarkan keserasian, keseragaman dan jalan kehidupan. Tari rentak besapih adalah gambaran kehidupan manusia yang berbeda etnis, suku, dan latar belakang, tetapi berjalan serentak dalam kehidupan sehingga terlihatnya keselarasan hidup berdampingan dengan rukun dan saling menghormati. Tari rentak besapih dibawakan oleh 8 hingga 10 orang dengan memakai pakaian khas adat Melayu Jambi dengan menggunakan hiasan kain tenun di atas kepalanya. Tarian rentak besapih merupakan gambaran sejarah Kota Jambi pada waktu dulu Jambi menjadi kota perdagangan yang dikunjungi oleh berbagai etnis dan suku. Tari rentak besapih merupakan kesenian turun temurun sejak masa nenek moyang. Sehingga kesenian ini menjadi daftar keragaman seni budaya Indonesia yang layak untuk dijaga keberadaannya. Saat ini tidak banyak yang mengenal seni tari rentak besapih, karena keberadaannya hanya terlihat pada perayaan-perayaan tertentu. Pada polanya tari rentak besapih hampir mirip dengan tarian lain pada umumnya, yaitu menggunakan kombinasi pola lantai yang menimbulkan suara derap langkah yang serentak dengan irama yang rancak. Gerakan kaki yang diiringi musik ini akan memberikan sensasi yang indah pada penontonnya. Karena karakter penari yang telah melebur dengan gerakan demi gerakannya menjadi simbol dan pesan kepada yang melihatnya. Gambaran Provinsi Jambi yang aman, makmur dan sejahtera akan tampak dari gerakan yang dibawakan para penari. Sungguh tarian yang unik dan juga mendidik, memberikan gambaran sejarah dengan sebuah gerakan dinamis yang sangat indah untuk dinikmati.

Catatan

[[]]

Referensi

  1. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 
  2. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  3. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  4. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama JAMBI
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ETNIS
  6. ^ "Bahasa di Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  7. ^ Kusmana, Murfi Saputra, Julisah Izar, Ade (2 Desember 2018). [2597 – 7229 "Pemetaan Bahasa Daerah Di Provinsi Jambi"] Periksa nilai |url= (bantuan). Universitas Jambi. 02 (02). 
  8. ^ "Bahasa Banjar Tungkal Satu". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  9. ^ "Bahasa Banjar Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  10. ^ "Bahasa Bugis Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  11. ^ "Bahasa Jawa Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 

[[]]== Pranala luar ==

1°45′S 102°49′E / 1.750°S 102.817°E / -1.750; 102.817