El Manik
Templat:Infobox artis indonesia
Emmanuel Ginting Manik atau yang lebih dikenal dengan El Manik (lahir 17 November 1949) adalah seorang aktor Indonesia keturunan Batak, Sumatera Utara. Ia mengubah namanya dengan menambahkan Iman di depan namanya menjadi Iman Emmanuel Ginting Manik ketika ia memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Karier
Setelah menyelesaikan SPG (Sekolah Pendidikan Guru) di Binjai, Sumatra Utara, pada tahun 1969, ia merantau ke Surabaya. Di Kota Pahlawan itu, ia membuka studio foto. Studio fotonya menjadi sukses. Ia menginginkan lebih, sehingga ia mengikuti tes di Lembaga Pendidikan Musik & Film di Jakarta dan berhasil menjadi lulusan terbaik di lembaga tersebut. Ia dijanjikan akan bermain di film layar lebar. Namun, lembaga pendidikan tersebut telah menipu dirinya, hingga membuat dirinya menggelandang, karena sudah terlanjur menjual semua aset di studio fotonya.
Kesempatan datang padanya saat menjadi figuran dalam film arahan Nawi Ismail, berjudul "Mereka Kembali" (1973). Pada tahun 1979, Teguh Karya menawarkan peran sebagai opsir Belanda dalam film "November 1828", yang menghantarkan dirinya meraih Piala Citra dalam FFI 1979 sebagai pemeran pembantu pria terbaik. Pria yang berasal dari Batak Karo ini juga berhasil memerankan ustad dalam film "Titian Serambut Dibelah Tujuh". Ia masuk dalam nominasi peran utama FFI 1983 untuk film tersebut. Beberapa kali masuk sebagai nominasi, akhirnya pada tahun 1984, dalam FFI di Yogyakarta, ia meraih Piala Citra untuk pemeran utama pria terbaik lewat film "Budak Nafsu" arahan Sjumandjaja. Gelar Best Supporting Actor dalam Festival Film Asia Pasifik 1985 di Tokyo juga digondolnya melalui film "Jejak Pengantin".
Ia juga sempat menjadi wartawan di sejumlah media, seperti Aktuil (1978-1982), Variasi (1982-1984), harian Pelita (1985-1986), dan Vista (1988). Meski begitu, dunianya adalah seni peran.
Ia terpilih sebagai pemeran pendukung pria terbaik pada Festival Film Indonesia 2006 dalam film "Berbagai Suami", arahan sutradara Nia Dinata.
Kehidupan pribadi
Ia mengaku mendapat hidayah untuk memeluk Islam karena bermain dalam film karya Asrul Sani, “Titian Serambut Dibelah Tujuh” yang beredar di bioskop sekitar tahun 1982.
Prestasi
- Piala Citra FFI 1979 sebagai Aktor Pembantu Terbaik dalam film "November 1828"
- Piala Citra FFI 1984 sebagai Aktor Terbaik dalam film "Budak Nafsu"
- Piala Citra FFI 1985 sebagai Aktor Pembantu Terbaik dalam film "Carok"
- Festival Film Asia Pasifik 1985 sebagai Best Supporting Actor dalam film "Jejak Pengantin"
- Aktor Terpuji di Festival Film Bandung 2001 di sinetron "Senandung"
- Piala Citra FFI 2006 sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik dalam film "Berbagi Suami"
Nominasi
- "Gara-gara Istri Muda" - Aktor Utama Terbaik FFI 1979
- "Kabut Sutera Ungu" - Aktor Pembantu Terbaik FFI 1980
- "Dr. Siti Pertiwi Kembali ke Desa" - Aktor Pembantu Terbaik FFI 1981
- "Titian Serambut Dibelah Tujuh" - Aktor Utama Terbaik FFI 1983
- "Jaka Sembung dan Bajing Ireng" - Aktor Pembantu Terbaik FFI 1984
- "Biarkan Bulan Itu" - Aktor Utama Terbaik FFI 1987
- "Tujuh Manusia Harimau" - Aktor Pembantu Terbaik FFI 1987
- "Mentari di Sedayu" - Aktor Utama Drama Piala Vidia 1994
- "Pakaian dan Kepalsuan" Aktor Pembantu Piala Vidia 1995
Filmografi
Film
Sinetron
- Pakaian dan Kepalsuan
- Abad 21
- Warisan
- Dua Pilar
- Gol
- Pinokio dan Peri Biru
- Terpesona
- Senandung
- Cintaku Terhalang Tembok
- Titipan Illahi
- Cinta Fitri Season 5
- Cinta Fitri Season 6
- Anugerah
- Tukang Bubur Naik Haji The Series
- Cinta Illahi
- Haji Belajar Ngaji
- Putri Titipan Tuhan
- Tiada Hari Yang Tak Indah
- Merindu Baginda Nabi
- Dia Bukan Manusia
- Belok Kanan Jalan Terus
Sutradara
- Pacar Dunia Akhirat (1996)
- Panggung Sandwara (1998)
- Shakila
Penampilan lain di TV
- Adzan Subuh di RCTI - 2010
- Adzan Maghrib di RCTI (khusus untuk tayangan di Jakarta) - 2010
- Station ID di RCTI - 2010
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- Filmografi di imdb.com
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Slamet Rahardjo Film : Di Balik Kelambu (1983) |
Pemeran Utama Pria Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Budak Nafsu (1984) |
Diteruskan oleh: Alex Komang Film : Doea Tanda Mata (1985) |
Didahului oleh: Masito Sitorus 1978 |
Aktor Pendukung Terbaik FFI Pemenang 1979 |
Diteruskan oleh: Hassan Sanusi 1980 |
Didahului oleh: Bambang Hermanto 1984 |
Aktor Pendukung Terbaik FFI Pemenang 1985 |
Diteruskan oleh: Deddy Mizwar 1986 |
Didahului oleh: Gito Rollies 2005 |
Aktor Pendukung Terbaik FFI Pemenang 2006 |
Diteruskan oleh: Lukman Sardi 2007 |