Lydia Kandou
Lydia Ruth Elizabeth Kandou atau yang lebih dikenal dengan Lydia Kandou (lahir 21 Februari 1963) adalah seorang pemeran Indonesia keturunan Belanda, Filipina dan Minahasa, Sulawesi Utara. Ia adalah aktris pertama sepanjang sejarah perfilman Indonesia yang memenangkan Piala Citra secara back-to-back untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik – yakni pada tahun 1991 untuk film Boneka dari Indiana dan tahun 1992 untuk film Ramadhan dan Ramona.
Lydia Kandou | |
---|---|
Lahir | Lydia Ruth Elizabeth Kandou 21 Februari 1963 Jakarta, Indonesia |
Nama lain | Lydia Kandou |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1979 - sekarang |
Suami/istri | |
Anak | • Hanna Natasya Maria Mirdad • Kenang Kana Mirdad • Naysila Nafulany Mirdad • Nathana Ghaza Mirdad |
Orang tua | Rei Petrus Kandou (ayah) Maria Jacoba Petronella Giezekamp (ibu) |
Kerabat | Andrew White (menantu) |
Penghargaan | |
Biografi
Ia lahir di Jakarta tetapi punya hubungan darah Manado-Belanda-Filipina (Sangir). Kehidupan yang dijalaninya terbilang tidak mulus. Sejak kecil sering sakit-sakitan, tidak boleh terlalu gembira, tidak boleh kaget dan terlalu sedih. Akibatnya, ia selalu dipisahkan oleh ibunya dari kakak-kakaknya dan dilarang bermain dengan saudara-saudara dan teman-temannya. Awalnya, ia sedih dan tak mengerti mengapa ibunya bersikap demikian. Akhirnya dia memahami bahwa apa yang dilakukan ibunya adalah untuk kebaikannya semata.
Akibat terlalu banyak menyendiri, ia tumbuh menjadi gadis pemalu dan tampil sederhana dalam bersikap maupun penampilan. Tawaran menjadi model menjadi terhambat karena sifat yang pemalu tadi. Kariernya bisa diraih setapak demi setapak terlalui atas usaha orang-orang yang sabar membinanya. Ibunya selalu mendukung dan memberikan motivasi kepadanya. Sejak SMP, Lydia sudah mengenal kebiasaan merokok. Selain, suka makan. Untuk menjaga kondisi tubuhnya, ia melakukan kegiatan senam dan berenang. Memasak adalah kegemarannya.
Karier Awal
Bermula sebagai model iklan Sakura Film, ia kemudian bertemu Imam Tantowi dan diajak mendukung film arahan Has Manan, Wanita Segala Zaman, produksi Rapi Film. Lewat film ini namanya melejit di saat usianya belum genap 17 tahun. Permainan aktingnya yang biasa-biasa saja dinilai produser untuk mengontraknya agar bermain film. Lydia Kandou kemudian bermain dalam film Melodi Cinta, Bunga-Bunga SMA, Mahkotaku Hilang, Seindah Rembulan. Ia pun akhirnya bisa menandatangani kontrak untuk empat sampai tujuh film sekaligus.
Pada awal 1980, Gope Samtani dari Rapi Film memberinya peran dalam film Aladin dan Lampu Wasiat (Aladin and His Magic Lamp) yang terkenal itu. Dalam film tersebut, ia bermain bersama Rano Karno. Raam Punjabi dari Parkit Film memberi peran di berbagai film, antara lain; 5 Cewek Jagoan (Five Deadly Angels) dan Perawan Rimba (Jungle Virgin Force). Film-film yang dilakonkan mampu menempatkannya menjadi artis terkenal di Indonesia untuk beberapa masa.
Perkawinan
Pada tahun 1984 Lydia Kandou menikah dengan aktor Jamal Mirdad. Peristiwa ini menjadi begitu kontroversial, karena perbedaan agama. Lydia Kandou yang beragama Kristen dan Jamal Mirdad yang beragama Islam. Perbedaan agama di antara keduanya tidak menghentikan langkah keduanya menuju mahligai pernikahan, walaupun UU Perkawinan 1974 pasal 2 ayat 1 menghalangi mereka untuk bersatu secara sah. Undang-undang tersebut menyatakan: "Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya”. Untuk itu, sebuah perkawinan harus disahkan lebih dulu oleh agama yang bersangkutan sebelum didaftar ke Kantor Catatan Sipil. Konsekuensinya, banyak pasangan berbeda agama tidak dapat mendaftarkan pernikahan mereka di Kantor Catatan Sipil. Karena Undang-undang tersebut, bagi mereka yang akan menikah namun berbeda agama melakukannya secara diam-diam maupun menikah di luar negeri. Namun pasangan Jamal Mirdad dan Lydia Kandou nekad menikah di Indonesia dan memperjuangkan status mereka mati-matian di Pengadilan Negeri. Peristiwa yang terjadi tahun 1986 tersebut begitu menggemparkan. Tentangan dan kecaman dari agamawan dan masyarakat menghantam secara bertubi-tubi pasangan ini. Ketika mereka berdua memang pada saat itu sedang berada dipuncak karier, liputan berbagai media saat itu membuat peristiwa pernikahan beda agama ini semakin heboh. Tetapi setelah melewati perjuangan panjang dan melelahkan dan didasari cinta yang kuat di antara keduanya, akhirnya dengan bantuan pengacara, pernikahan mereka disahkan juga oleh pengadilan pada tahun 1995.
Ibu Lydia adalah salah seorang menentang habis-habisan pernikahan Lydia yang saat itu berumur 22 tahun dengan Jamal. Karenanya sang ibu pun pindah dari Jakarta ke Bandung. Lydia tahu bahwa dia menyakiti hati ibunya, maka dua hari sekali Lydia dan Jamal menemui ibunya. Namun dalam kunjungan-kunjungan itu Jamal selalu menunggu di depan rumah. Selama kurang lebih setahun, Jamal rela bolak-balik Jakarta-Bandung dan tidur di mobil, sementara Lydia menginap di rumah sang Ibu. Akhirnya ibu Lydia menjadi luluh juga hatinya. Suatu hari, Lydia hendak menginap di rumah ibunya, dan tanpa disangka, sang Ibu menyuruh Lydia mengajak Jamal masuk ke dalam rumah. Saat diterima, Jamal pun langsung meminta maaf kepada ibu Lydia.
Agama dan orang tua bukan masalah satu-satunya yang dihadapi pasangan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad ini. Masalah beda budaya juga merupakan masalah yang harus dihadapi keduanya. Lydia yang berdarah Manado-Belanda dan Jamal yang berdarah Jawa membuat mereka harus melakukan penyesuaian diri terhadap karakter dan latar belakang budaya masing-masing. Namun dengan prinsip perbedaan adalah pelajaran buat mereka yang dianggap berharga dan istimewa dan dengan kesabaran dan menghormati perbedaan, pasangan ini dapat melaluinya dengan baik sampai saat ini.
Pada tanggal 8 Maret 2013, melalui kuasa hukumnya, Lydia Kandou memasukan gugatan cerai kepada Jamal Mirdad di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan setelah membangun rumah tangga selama 26 tahun.[1] Ditegaskan kemudian oleh Lidya, bahwa penyebab perceraiannya bukan karena beda agama, tetapi ia tetap belum mau mengungkapkan apa penyebabnya.[2]
Keluarga
Dari perkawinan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad lahir empat anak. Mereka adalah Hanna Natasya Maria, Kenang Kana, Naysila Nafulany Mirdad dan Nathana Ghaza. Nana dan Naysila telah mengikuti jejak karier orang tuanya. Keduanya bermain dalam sinetron produksi SinemArt yang ditayangkan stasiun televisi RCTI berjudul Liontin 2. Tema lagu: Menunggumu digarap Ariel Peterpan dari album Senyawa yang cerita dan skenarionya digarap Poetri Pranarka dan Alexis Leirissa. Film televisi ini disutradarai oleh Noto Bagaskoro.
Filmografi
Film
Sinetron
.
Sitkom
Tahun | Judul | Peran | Produksi |
---|---|---|---|
1991-1998 | Gara-Gara | Merry | Multivision Plus |
Prestasi
Penghargaan film
Tahun | Karya yang dinominasikan | Penghargaan | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|---|
1984 | Untukmu Kuserahkan Segalanya | Festival Film Indonesia 1984 | Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik | Nominasi |
1986 | Kejarlah Daku Kau Kutangkap | Festival Film Indonesia 1986 | Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik | Nominasi |
1990 | Cas Cis Cus | Festival Film Indonesia 1990 | Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik | Nominasi |
1991 | Boneka dari Indiana | Festival Film Indonesia 1991 | Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik | Menang |
1992 | Ramadhan dan Ramona | Festival Film Indonesia 1992 | Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik | Menang |
1993 | Ramadhan dan Ramona | Festival Film Bandung 1993 | Aktris Terpuji | Menang |
2002 | Rahasia Perkawinan | Forum Film Bandung 2002 | Aktris Sinetron Terpuji | Menang |
2005 | Ketika | MTV Indonesia Movie Awards 2005 | Most Favourite Supporting Actress | Nominasi |
2016 | Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara | Festival Film Bandung 2016 | Pemeran Pembantu Wanita Terpuji | Nominasi |
2017 | Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara | Usmar Ismail Awards 2017 | Pemeran Pendukung Wanita Favorit | Menang |
Indonesian Movie Actors Awards 2017 | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Wanita Terfavorit | Nominasi |
Prestasi lainnya
- Bintang Wanita Berbinar 1991 - Versi Pembaca Tabloid C&R
- Pemenang Bintang GIV - Pilihan Pemirsa Oktober 1991
- Bintang yang Menetas pada Tahun 1991 - Versi Tabloid Citra Nopember 1991
- Panasonic Award 1992 - Untuk Kategori Bintang Televisi Wanita Terfavorit dan Bintang Drama Wanita Terfavorit
- Cover Favorit Tabloid Buletin Sinetron - Pilihan Pembaca April 1992
- Cover Favorit Majalah Star Citra Mei 1992
- Artis Favorit - Versi Pemirsa Serenada SCTV Periode Bulan Maret-Agustus 1993
- Artis Favorit - Pilihan Pembaca Tabloid Citra Agustus 1993
Referensi
- ^ "Lidya Kandou Gugat Cerai Jamal Mirdad". April 11, 2013.
- ^ "Lidya Kandau-Jamal Mirdad, Penyebab Perceraian Muncul Di Lokasi Syuting". April 18, 2013.
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- (Indonesia) Lydia Kandou di DiscTarra
- (Indonesia) Liputan dari SCTV: [1], [2] & [3]
- Lydia Kandou di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Lydia Kandou di Instagram
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Lidya Kandou Film : Boneka dari Indiana (1991) |
Pemeran Utama Wanita Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Ramadhan dan Ramona (1992) |
Diteruskan oleh: Dian Sastrowardoyo Film : Ada Apa dengan Cinta? (2004) |
Didahului oleh: Meriam Bellina Film : Taksi (1990) |
Pemeran Utama Wanita Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Boneka dari Indiana (1991) |
Diteruskan oleh: Lidya Kandou Film : Ramadhan dan Ramona (1992) |