Hasan al-Mutsanna

Hasan bin Hasan bin Ali, adalah salah satu cicit Rasulullah dan cucu Ali. Beliau merupakan leluhur banyak klan Hasani yang tersebar dari Maroko hingga Nusantara. Sebagian keturunannya menjadi raja di daerah masing-masing.

al-Imam as-Sayyid [1]
Hasan
al-Mutsanna
Nama asalحسن
LahirHasan
661 M
Madinah
Meninggal704 M
Madinah
Sebab meninggalDiracun
MakamJannatul Baqi, Madinah
Tempat tinggalMadinah
KebangsaanArab
Dikenal atasAhlul Bait
Putra Hasan
Leluhur sebagian wangsa al-Hasani
Suami/istriFathimah binti Husain
Anak
  1. Abdullah al-Mahdi al-Kamil,
  2. Ibrahim Al Ghamr,
  3. Dawud,
  4. Ja'far,
  5. Hasan al-Mutsallats,
  6. Ali
Orang tuaHasan (ayah)
Khawlah binti Mansur bin Zaban bin Sayyar al-Fazzari (ibu)
KerabatSaudara dari:
  1. Zaid
  2. Umar
  3. Qasim
  4. Abdullah
  5. Abu Bakar
  6. Abdurrahman
  7. Husain
  8. Thalhah
  9. Ummul Hasan
  10. Ummul Husain
  11. Fatimah
  12. Ummu Abdillah
  13. Ummu Salamah
  14. Ruqayyah

Beberapa klan penguasa yang masih tersisa diantara keturunannya yakni:

Dan yang sangat banyak Klan yang merupakan pecahan atau Klan bukan pecahan dari Klan diatas. Sebagai contoh ada Keluarga Thabathabai, Keluarga Ahmadi[8] dan lain sebagainya.

Nasab

Hasan bin Hasan bin Fatimah binti Rasulullah bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr[9] bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan sampai dengan Ismail bin Ibrahim[10][11][12] bin Tarih bin Nahur bin Sarugh bin Rehu bin Faligh bin Abir bin Selah bin Arfakhasyad bin Sam bin Nuh bin Sem bin Nuh bin Lamak bin Matusalih bin Anukh bin Yarid bin Mahlail bin Kenan bin Anus bin Sits bin Adam.

Keturunan

  1. Abdullah, yang oleh kaum Suni dan kaum Sufi bergelar al-Mahdi, oleh kaum Syi'ah digelari al-Kamil, dari Abdullah inilah yang kemudian menurunkan dinasti Hasyimiyah yang berkuasa atas Yordania sekarang dan pernah berkuasa atas Iraq dan sebagai pemimpin kota Mekkah, Syarif Mekkah[13]. Abdullah tercatat mempunyai 4 putra yaitu:
    1. Muhammad yang sangat terkenal dengan gelar an-Nafs az-Zakiya, mengobarkan revolusi Alawi dari kota Madinah bersama sekian ratus terntara. Namun karena kondisi Madinah yang miskin sumber daya dan ketergantungannya dengan perdagangan dengan daerah lain membuatnya menjadi salah satu sebab kekalahan pasukan Alawi di gulung oleh pasukan Abbasiyyah pimpinan Isa bin Musa bin Muhammad Al Abbasi, sepupu Al Mansur. Keturunannya, Imam Abul Amlak Sidi Muhammad as-Sharif bin 'Ali kemudian mendirikan Emirat di Tafilalt yang berkembang pada masa keturunannya Maulay Ismail menjadi Kerajaan Maroko dan pada masa Sultan Yusuf berubah dari Kesultanan menjadi Kerajaan dengan gelar Malik atau Raja.
    2. Ibrahim, yang sempat mengobarkan revolusi Alawi di masa Abu Ja'far Abdullah bin Muhammad Al Mansur bersama kakaknya Muhammad.
    3. Idris, bergelar al-Akbar oleh karena memiliki putra bernama sama yang kemudian digelari al-Azhar. merupakan pendiri negara Maroko dan mempunyai banyak keturunan di Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya baik kaum bangsawan (Dinasti Idrissi di Maroko dan Dinasti Sanusi di Libya) juga kaum ulamanya di seluruh Maghribi. Ketika kakanya kalah dalam peperangan melawan Abbasiyyah, ia kemudian pergi ke Maroko untuk memulai revolusi didukung oleh kaum Berber di sana.
    4. Musa bergelar al-Jun memiliki anak bernama:
      1. Abdullah Syeikh ash-Sholah atau ats-Tsani bin Musa bin Abdullah, yang keturunannya sampai kepada Syekh Abdul Qadir Jilani pendiri tarekat Qadiriyyah, dan yang menjadi Syarif penguasa Hijaz dari dinasti Qatadah, Hawasyim dan Sulaimaniyah serta keluarga Ahmadi dari Ahmad Al Mizwar bin Abdullah.
    5. Sulaiman, diketahui menjadi penguasa di Tlemcen.
    6. Yahya
  2. Ibrahim Al Qhamri, yang dari sinilah menurunkan gelar Thobathoba'i, keturunannya yakni bernama:
    1. Ismail bin Ibrahim Al Qhamri, kemudian
      1. Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim yang merupakan orang yang pertama dijuluki Thobathoba'i yang tersebar di Yaman, Mesir, Iran, Irak, India dst. Ia memiliki keturunan 4 putra yakni:
        1. Muhammad Thobathoba'i
        2. Al Qasim, yang bergelar Ar Rassi pula bergelar Turjumanuddin Najm Aly Rasulillah memiliki anak yaitu:
          1. Abu Abdullah Husain Al Hafidz bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
            1. Abdullah, menurunkan Imam Zaidiyyah, Abu Hasyim Husain bin Abdurrahman
            2. Yahya Al Hadi Ilal Haq, Imam Zaidiyyah di Yaman. Dari keturunannya kemudian menjadi para Imam Yaman dan Raja Kerajaan Mutawakkiliyah  Yaman Utara, yakni Imam Yahya bin Muhammad Hamiduddin sampai jatuhnya ketika perang dengan Republik Yaman Selatan.
          2. Abu Abdullah Muhammad bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
            1. Abdullah, kakek dari Imam Zaidiyyah, Qasim Al Mansur Al Ayyani bin Ali bin Abdullah
            2. Qasim, menurunkan Imam Zaidiyyah, Ahmad Al Mahdi bin Husain bin Ahmad
          3. Abu Muhammad Hasan bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
          4. Abu Muhammad Ismail bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
          5. Abu Muhammad Sulaiman bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
        3. Ahmad Ar Rais
        4. Hasan
        5. Abdullah
  3. Al Hasan al-Mutsallats
  4. Daud
  5. Ja'far
  6. Muhammad
  7. Ali bin al-Hasan mempunyai putra bernama:
    1. Husayn, yang terkenal dengan gelar al-Fukhkhiy

Menurut bagian riwayat Imam Ali ar-Ridha tentang berlanjutnya keturunan Imam Hasan dan Imam Husain, disimpulkan bahwa Hasan al-Mutsanna memiliki banyak anak dan keturunan Imam Hasan berlanjut melalui dia dan saudara laki-lakinya yang lain bernama Zaid al-Ablaj. Diceritakan dalam hadis ini: "Keturunan Hasan berlanjut melalui dua putranya bernama Zaid dan Hasan. Zaid memiliki seorang putra bernama Hasan. Selain itu, Hasan al-Mutsanna memiliki putra bernama Abdullah, Ibrahim, Dawud, Ja'far, Ali dan Hasan, lebih dikenal dengan Hasan al-Mutsallats, yang melanjutkan generasi ketiga dari Imam Hasan. "

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ https://id.rodovid.org/wk/Orang:391151
  2. ^ a b "Jejak Keturunan Rasulullah pada Keluarga Kerajaan Yordania - kumparan.com". kumparan.com. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  3. ^ Alhamid, Abdkadir. "Sayyid Muhammad ibn Ali as-Senussi (Dinasti Assanusi - Raja Libya) (1787–1859) | Sejarah Ahlulbait Rasulullah". Diakses tanggal 2020-12-17. 
  4. ^ Irfanie, Muhammad Barir (2013-05-06). "Prupangjati Institute: Thoriqoh Sanusiyah di Libya (Gerakan Muhammad bin Ali as-Sanusi)". Prupangjati Institute. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  5. ^ "Kesultanan Brunei Darussalam | Kerajaan Nusantara". www.kerajaannusantara.com. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  6. ^ "الأئمة الزيديون في اليمن". www.hukam.net. Diakses tanggal 2021-03-07. 
  7. ^ Alhasany (Senin, 29 Agustus 2011). "ZURIAT SAYYID JIBRIL BIN ISMAIL BIN MUHAMMAD HAMID AD-DIN ALHASANY : القطب السيّد جبريل بن إِسماعيل حميد الدين بن محمد حميد الدين بن إِسماعِيل بن الإمام ا لمتوكل يحي بن المنصوربِالله محمد حميد الدين الحسنى". ZURIAT SAYYID JIBRIL BIN ISMAIL BIN MUHAMMAD HAMID AD-DIN ALHASANY. Diakses tanggal 2021-03-07. 
  8. ^ "السادة الأشراف آل بامالك الأحمديون الحسنيون الهاشميون". web.archive.org. 2017-03-31. Diakses tanggal 2021-03-07. 
  9. ^ Zad al-Ma'ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah; Quraisy adalah julukan bagi salah satu di antara Fihr atau an-Nadhr (Raudhatul Anwar karya Shafiyyurahman al-Mubarakfuri).
  10. ^ Siyar Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi
  11. ^ Al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir
  12. ^ Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
  13. ^ http://www.4dw.net/royalark/Arabia/mecca1.htm