Kabupaten Temanggung
Temanggung (bahasa Jawa: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦠꦼꦩꦔ꧀ꦒꦸꦁ, translit. Kabupatèn Temanggung) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang beribu kota di kota Temanggung dan berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Jumlah penduduk Kabupaten ini per tahun 2017 mencapai 759.128 jiwa.[1]
Kabupaten Temanggung | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Swadaya Bhumi Phala | |
Koordinat: 7°18′S 110°10′E / 7.3°S 110.17°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | 10 November 1834 |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Kota Temanggung |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Muhammad Al Khadziq |
Luas | |
• Total | 870,25 km2 (336,01 sq mi) |
Populasi ((2017)[1]) | |
• Total | 759.128 |
Demografi | |
• Agama | Islam 93,48% Kristen Protestan 2,88% Katolik 1,96% Buddha 1,59% Hindu 0,06% Konghucu 0,03%[2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0293 |
Kode Kemendagri | 33.23 |
DAU | Rp651.171.674.000.- |
Semboyan daerah | Temanggung Bersenyum (Bersih, Sehat, dan Nyaman untuk Umum) |
Flora resmi | Tembakau kemloko |
Fauna resmi | Ayam kedu |
Situs web | www |
Geografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Di perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto. Jalan Raya Parakan-Weleri menghubungkan Temanggung dengan jalur pantura. Untuk daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang persisnya di Kecamatan Pringsurat, dilalui oleh jalan nasional yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta.
Sejarah
Sejarah Temanggung selalu dikaitkan dengan raja Mataram Kuno yang bernama Rakai Pikatan. Nama "Pikatan" sendiri dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah yang berada pada sumber mata air di desa Mudal Kecamatan Temanggung. Di sini terdapat peninggalan berupa reruntuhan batu-bebatuan kuno yang diyakini petilasan raja Rakai Pikatan.
Sejarah Temanggung mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi yang ditemukan penduduk dusun Dunglo Desa Gandulan Kecamatan Kaloran Temanggung pada bulan November 1983. Prasasti itu menggambarkan bahwa Temanggung semula berupa wilayah kademangan yang gemah ripah loh jinawi di mana salah satu wilayahnya yaitu Pikatan.
Di sini didirikan Bihara agama Hindu oleh adik raja Mataram Kuno Rahyangta I Hara, sedang rajanya adalah Rahyangta Rimdang (Raja Sanjaya) yang naik takhta pada tahun 717 M (Prasasti Mantyasih). Oleh pewaris takhta yaitu Rake Panangkaran yang naik takhta pada tanggal 27 November 746 M, Bihara Pikatan memperoleh bengkok di Sawah Sima.
Jika dikaitkan dengan prasasti Gondosuli ada gambaran jelas bahwa dari Kecamatan Temanggung memanjang ke barat sampai kecamatan Bulu dan seterusnya adalah adalah wilayah yang subur dan tenteram (ditandai tempat Bihara Pikatan).
Pengganti raja Sanjaya adalah Rakai Panangkaran yang naik takhta pada tanggal 27 November 746 M dan bertakhta selama kurang lebih 38 tahun. Dalam legenda Angling Dharma, keratin diperkirakan berada di daerah Kedu (Desa Bojonegoro). Di desa ini ditemukan peninggalan berupa reruntuhan. Di wilayah Kedu juga ditemukan desa Kademangan.
Pengganti Rakai Panangkaran adalah Rakai Panunggalan yang naik takhta pada tanggal 1 april 784 dan berakhir pada tanggal 28 Maret 803. Rakai Panunggalan bertakhta di Panaraban yang sekarang merupakan wilayah Parakan . Di sini ditemukan juga kademangan dan abu jenazah di Pakurejo daerah Bulu.
Selanjutnya Rakai Panunggalan digantikan oleh Rakai Warak yang diperkirakan tinggal di Tembarak. Di sini ditemukan reruntuhan di sekitar Masjid Menggoro dan reruntuhan Candi dan juga terdapat Desa Kademangan.
Pengganti Rakai Warak adalah Rakai Garung yang bertakhta pada tanggal 24 Januari 828 sampai dengan 22 Februari 847. Raja ini ahli dalam bangunan candi dan ilmu falak (perbintangan). Dia membuat pranata mangsa yang sampai sekarang masih digunakan. Karena kepandaiannya sehingga Raja Sriwijaya ingin menggunakannya untuk membuat candi. Namun Rakai Garung tidak mau walau diancam.
Kemudian Rakai Garung diganti Rakai Pikatan yang bermukim di Temanggung. Di sini ditemukan Prasasti Tlasri dan Wanua Tengah III. Di samping itu banyak reruntuhan benda kuno seperti Lumpang Joni dan arca-arca yang tersebar di daerah Temanggung. Di sini pun terdapat desa Demangan.
Dari buku sejarah karangan I Wayan badrika disebutkan bahwa Rakai Pikatan selaku raja Mataram Kuno berkeinginan menguasai wilayah Jawa Tengah. Namun tidak berani untuk merebut kekuasaan dari raja Bala Putra Dewa selaku penguasa kerajaan Syailendra.
Maka untuk mencapai maksud tersebut Rakai Pikatan membuat strategi dengan mengawini Dyah Pramudha Wardani kakak raja Bala Putra Dewa dengan tujuan untuk memiliki pengaruh kuat di kerajaan Syailendra. Selain itu Rakai Pikatan juga menghimpun kekuatan yang ada di wilayahnya baik para prajurit dan senapati serta menghimpun biaya yang berasal dari upeti para demang.
Pada saat itu yang diberi kepercayaan untuk mengumpulkan upeti adalah Demang Gong yang paling luas wilayahnya. Rakai Pikatan menghimpun bala tentara dan berangkat ke kerajaan syailendra pada tanggal 27 Mei 855 Masehi untuk melakukan penyerangan.
Dalam penyerangan ini Rakai Pikatan dibantu Kayu Wangi dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada orang kepercayaan yang berpangkat demang. Dari nama demang dan wilayah kademangan kemudian muncul nama Ndemanggung yang akhirnya berubah menjadi nama Temanggung.
Catatan sejarah Temanggung berasal dari:
- Prasasti Wanua Tengah III, Berkala arkeologi tahun 1994 halaman 87 bahwa Rakai Pikatan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 855 M.
- Prasasti Siwagrha terjemahan Casparis (1956 - 288), pada tahun 856 M Rakai Pikatan mengundurkan diri.
- Prasasti Nalanda tahun 860 (Casparis 1956, 289 - 294), Balaputra dewa dikalahkan perang oleh Rakai Pikatan dan Kayu Wangi.
- Prasasti Wanua Tengah III, Berkala Aekeologi Tahun 1994 halaman 89, Rakai Kayu Wangi naik takhta tanggal 27 Mei 855 M.
- Dalam buku karangan I Wayan Badrika halaman 154, Pramudya Wardani kawin dengan Rakai Pikatan dan naik takhta tahun 856 M. Balaputra Dewa dikalahkan oleh Pramudha wardani dibantu Rakai Pikatan (Prasasti Ratu Boko) tahun 856 M.
Catatan di atas dapat disimpulkan bahwa Rakai Pikatan mengangkat putranya Kayu Wangi. Selanjutnya mengundurkan diri dan meninggalkan Mataram untuk kawin dengan Pramudha Wardani. Dalam peperangan melawan Balaputra Dewa, Rakai Pikatan dibantu putranya Kayu Wangi.
Hari Jadi Temanggung
Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda, Nomor 11 Tanggal 7 April 1826, Raden Ngabehi Djojonegoro ditetapkan sebagai Bupati Menoreh yang berkedudukan di Parakan, dengan gelar Raden Tumenggung Aria Djojonegoro.
Setelah perang Diponegoro berakhir, dia kemudian memindahkan Ibu Kota ke Kabupaten Temanggung. Kebijaksanaan pemindahan ini didasarkan pada beberapa hal;
Pertama, adanya pandangan masyarakat Jawa kebanyakan pada sat itu, bahwa Ibu Kota yang pernah diserang dan diduduki musuh dianggap telah ternoda dan perlu ditinggalkan.
Kedua, Distrik Menoreh sebuah daerah sebagai asal nama Kabupaten Menoreh, sudah sejak lama digabung dengan Kabupaten Magelang, sehingga nama Kabupaten Menoreh sudah tidak tepat lagi.
Mengingat hal tersebut, atas dasar usulan Raden Tumenggung Aria Djojonegoro, lewat residen Kedu kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia, maka disetujui dan ditetapkan bahwa nama Kabupaten Menoreh berubah menjadi Kabupaten Temanggung. Persetujuan ini berbentuk Resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 4 Tanggal 10 November 1834.
Mempertimbangkan bahwa Hari Jadi Daerah merupakan awal perjalanan sejarah, agar diketahui semua lapisan masyarakat, guna memacu meningkatkan semangat pembangunan dan pengembangan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Dati II Temanggung menugaskan kepada DPD II KNPI Kabupaten Temanggung untuk mengadakan pelacakan sejarah dan seminar tentang Hari Jadi Kabupaten Temanggung.
Dari hasil seminar tanggal 21 Oktober 1985, yang diikuti oleh Sejarawan, Budayawan dan Tokoh Masyarakat, ABRI, Rokhaniwan, Dinas/Instansi/Lembaga Masyarakat dan lain-lainnya, maka ditetapkan bahwa tanggal 10 November 1834 sebagai Hari Jadi Kabupaten Temanggung.
Pemerintahan
Daftar Bupati
No. | Foto | Nama | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Wakil Bupati | Keterangan | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Raden Tumenggung Ario Djojo Negoro | 1834 | 1848 | ||||
2. | Raden Adipati Ario Holand Soemodilogo | 1848 | 1878 | ||||
3. | Raden Tumenggung Holand Soemodirdjo | 1878 | 1882 | ||||
4. | Raden Tumenggung Tjokroatmodjo | 1882 | 1906 | ||||
5. | Raden Mas Adipati Ario Tjokroadikoesoemo | 1906 | 1923 | ||||
6. | Raden Mas Adipati Ario Tjokrosoetomo | 1923 | 1943 | ||||
7. | Raden Tumenggung Singgih Hadipoero | 1943 | 1945 | ||||
Masa Pemerintahan Indonesia | |||||||
8. | Raden Tumenggung Maktal Dipodirdjo | 1945 | |||||
9. | Raden Soetigwo | 1945 | 1949 | ||||
10. | Raden Soemarsono Notowidagdo | 1949 | 1953 | ||||
11. | Mas Kartono | 1953 | 1957 | ||||
12. | Raden Soedarso | 1957 | 1960 | ||||
13. | Raden Said Mangoensoediro | 1960 | |||||
14. | Raden Ngabehi Seno Prodjoroemokso | 1960 | 1964 | ||||
15. | Masjchun Sofwan, SH | 1964 | 1978 | ||||
16. | Drs. H. Jacub | 1978 | 1983 | ||||
17. | Drs. H. Sri Soebagjo | 1983 | 1993 | ||||
18. | Drs. H. Sardjono, SH, CN | 1993 | 2003 | ||||
19. | Drs. Totok Ary Prabowo | 2003 | 2006 | Drs. Muhammad Irfan | |||
20. | Drs. Muhammad Irfan | 2006 | 2008 | Wakil dari Bupati Totok Ary Prabowo,
menggantikan posisinya sebagai bupati pada tahun 2006 |
|||
21. | Drs. Hasyim Afandi | 2008 | 2013 | Ir. Budiarto, MT | |||
22. | Drs. H. Bambang Sukarno | 2013 | 2018 | Irawan Prasetyadi, S.Si | |||
23. | Muhammad Al Khadziq | 2018 | 2023 | Heri Ibnu Wibowo | |||
— | Hary Agung Prabowo (Pj.) |
2023 | Petahana | Penjabat Bupati |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Temanggung dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[3] | 2019–2024[4] | 2024–2029[5] | ||
PKB | 6 | 7 | 7 | |
Gerindra | 4 | 5 | 7 | |
PDI-P | 7 | 9 | 8 | |
Golkar | 5 | 6 | 7 | |
NasDem | 4 | 2 | 1 | |
PKS | 3 | 3 | 4 | |
Hanura | 4 | 2 | 1 | |
PAN | 5 | 5 | 3 | |
Demokrat | 2 | 1 | 2 | |
PPP | 5 | 5 | 5 | |
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 10 | 10 | 10 |
Kecamatan
Kabupaten Temanggung terdiri dari 20 kecamatan, 23 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 769.843 jiwa dengan luas wilayah 837,71 km² dan sebaran penduduk 919 jiwa/km².[6][7]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Temanggung, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[8] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.23.16 | Bansari | 13 | 56265 | Desa | ||
33.23.18 | Bejen | 14 | 56258 | Desa | ||
33.23.01 | Bulu | 19 | 56253 | Desa | ||
33.23.12 | Candiroto | 14 | 56257 | Desa | ||
33.23.20 | Gemawang | 10 | 56283 | Desa | ||
33.23.10 | Jumo | 13 | 56256 | Desa | ||
33.23.05 | Kaloran | 14 | 56282 | Desa | ||
33.23.06 | Kandangan | 16 | 56281 | Desa | ||
33.23.07 | Kedu | 14 | 56252 | Desa | ||
33.23.17 | Kledung | 13 | 56264 | Desa | ||
33.23.13 | Kranggan | 1 | 12 | 56271 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.23.09 | Ngadirejo | 1 | 19 | 56255 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.23.08 | Parakan | 2 | 14 | 56254 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.23.04 | Pringsurat | 14 | 56272 | Desa | ||
33.23.15 | Selopampang | 12 | 56262 | Desa | ||
33.23.03 | Temanggung | 19 | 6 | 56211-56219 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.23.02 | Tembarak | 13 | 56261 | Desa | ||
33.23.14 | Tlogomulyo | 12 | 56263 | Desa | ||
33.23.11 | Tretep | 11 | 56259 | Desa | ||
33.23.19 | Wonoboyo | 13 | 56266 | Desa | ||
TOTAL | 23 | 266 |
Seni-budaya
Temanggung memiliki seni dan budaya yang merupakan hasil adaptasi dipadukan dengan budaya asli. Seni pertunjukan kuda kepang (kuda lumping) yang berkembang di Kabupaten Temanggung mengadaptasi kesenian Leak dari Bali. Selain kuda kepang juga berkembang seni terbangan/kemplingan di desa-desa, tarian topeng loreng/ndayakan. Temanggung juga memiliki cengkok pagelaran pewayangan khas yaitu dengan cengkok Kedu yang berbeda dari cengkok Mataraman Jogja atau Solo. Budaya Nyadran atau mertideso atau bersih deso masih juga sering diadakan di desa-desa.
Pariwisata
Tempat Wisata
- Wana Wisata Jumprit yang terletak di Kecamatan Ngadirejo berupa taman rekreasi dan arena outbond keluarga, serta sumber mata air suci perayaan Waisak dengan rerimbunan pohon yang dihuni sekelompok primata (kera)
- Monumen Meteorit di Desa Wonotirto Kecamatan Bulu
- Curug Lawe Muncar di Desa Muncar Kecamatan Gemawang
- Pikatan Waterpark di Desa Mudal Kecamatan Temanggung
- Curug Surodipo, merupakan air terjun tertinggi diukur dari puncak ke dasar di Kabupaten Temanggung terletak di Desa Wisata Tawangsari kecamatan Wonoboyo
- Kompleks Taman Kartini berupa taman rekreasi keluarga dilengkapi dengan kolam renang, serta dekat dengan area stadion Bumi Phala dan Perpustakaan Daerah terletak di Kelurahan Kowangan Kecamatan Temanggung
- Taman Pancasila, merupakan titik nol kilometer Kabupaten Temanggung
- Pesona Watu Layah dan Watu Angkrik, terletak di Desa Tlogopucang kecamatan Kandangan
- Desa Wisata Ngropoh, sentra penghasil durian di Kabupaten Temanggung biasa diselenggarakan di Embung Abimanyu terletak di Desa Ngropoh kecamatan Kranggan
- Kompleks Alun-Alun Temanggung yang dekat dengan Masjid Agung Darussalam, Pendopo Pengayoman, Taman Pengayoman, Gedung-Gedung Pemerintahan, serta area hiburan seperti bioskop
- Wisata Alam Posong, terletak di Lembah Sindoro Desa Wisata Tlahab kecamatan Kledung, sekitar 20 km ke utara dari Kota Temanggung.
- Desa Wisata Traji, yang terkenal dengan Upacara Adat 1 Suro, kolam renang alam, serta Pekenlepen berupa Pasar Tradisional berbasis di kolam-kolam renang alam
- Kota Pusaka Parakan, merupakan sentra bangunan cagar budaya dan adat istiadat di Kabupaten Temanggung
- Pasar Papringan Ngadiprono, merupakan pasar tradisional pionir dalam menyelenggarakan lingkungan penggerak ekonomi yang mengedepankan revitalisasi desa dan pemberdayaan masyarakat desa terletak di Desa Ngadiprono kecamatan Kedu
- Prasasti Gondosuli di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu
- Pinusan Sigrowong di kecamatan Kandangan
- Sidempul Camping Ground berupa arena outbox dan berkemah serta merupakan tempat melihat matahari terbit yang terletak di Desa Bansari Kecamatan Bansari
- Makam Ki Ageng Makukuhan di Kedu
- Candi Pringapus di Desa Pringapus kecamatan Ngadirejo
- Embung Kledung, merupakan waduk buatan yang diapit oleh gunung Sindoro dan gunung Sumbing
- Pendakian gunung Sindoro via Kledung dan Bansari
- Pendakian gunung Sumbing via Pagergunung dan Banaran
- Pendakian gunung Prau via Wates
- Pendakian gunung Kendil via dusun Sibajak Desa Canggal kecamatan Candiroto
- Bukit Kembang Arum terletak di Desa Prangkokan kecamatan Bejen
- Situs Liyangan, berupa kompleks Mataram Kuno dilengkapi dengan kolam renang alam berbentuk hati terletak di Desa Purbosari kecamatan Ngadirejo
- Kledung Rest Area, taman wisata untuk sekadar beristirahat selama perjalanan jauh dengan panorama gunung Sumbing dan gunung Sindoro
- Perkebunan kopi, peternakan sapi perah, dan Taman Doa yang berada di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, Desa Ngemplak
- Makam Ki Ageng Sumo Maruto dan Bukit Mbelang Sari di Mblawong Kulon
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Temanggung :
- RSUD Temanggung, Tipe B terletak di Jl Gadah Mada 1A Walitelon Temanggung
- RS Kristen Ngesti Waluyo terletak di Wanutengah kecamatan Parakan Temanggung
- RSB Gunung Sawo II: Jl Gatot Subroto KM 2 Manding Temanggung
- RS PKU Muhammadiyah Temanggung terletak di Jl Raya Kedu KM 2 Kalisat Campursari Bulu Temanggung
- Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas Bejen, Ngadirejo, Selopampang, dan Gemawang
- Puskesmas Non Rawat Inap adalah Puskesmas Candiroto, Parakan, Traji (Parakan 2), Tretep, Wonoboyo, Kledung, Jumo, Kedu, Bulu, Kandangan, Kaloran, Tepusen (Kaloran 2), Kranggan, Pare (Kranggan 2), Tembarak, Temanggung, Dharmarini (Temanggung 2), Pringsurat, Rejosari (Pringsurat 2), Banjarsari (Ngadirejo 2), Tlogomulyo
Pendidikan
Perguruan tinggi di Kabupaten Temanggung, yaitu:
- Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung.
- Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung.
- Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo Temanggung.
Untuk daftar Sekolah SD sederajat, SMP sederajat, dan SMA sederajat bisa dilihat pada Daftar Sekolah di Kabupaten Temanggung
Ekonomi
Pertanian dan Industri
Temanggung adalah kabupaten yang mengandalkan sektor pertanian. Industri yang berkembang adalah industri yang mengolah dan mendukung pengolahan produk-produk pertanian. Industri yang menonjol adalah industri pengolahan kayu. Masyarakat Kabupaten Temanggung sangat bergantung kepada iklim dan cuaca yang mendukung hasil panen Tembakau (Temanggung bagian lereng Sindoro-Sumbing dan sebagian besar wilayah tengah dan selatan Temanggung) sementara Kopi (dan sebagian kecil cengkih) adalah komoditas di wilayah utara Temanggung. Berkembang juga sentra-sentra penjualan sayur mayur dan peternakan-peternakan ayam petelur.
Olahraga
Sepak Bola
- Persitema Temanggung , klub yang memang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Temanggung ini berada di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Musim 2011 - 2014 Dan 2018 - Sekarang berada di Liga 3 2020 Regional Jateng
Referensi
- ^ a b "Kabupaten Temanggung Dalam Angka 2018". BPS Kabupaten Temanggung. Diakses tanggal 30 Januari 2019.
- ^ "Banyaknya Pemeluk Agama Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung 2014". BPS Kabupaten Temanggung. Diakses tanggal 30 Januari 2019.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Temanggung Periode 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Temanggung Periode 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-31. Diakses tanggal 2020-05-14.
- ^ Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Temanggung Nomor 1025 Tahun 2024 tentang Penghitungan dan Penetapan Perolehan Jumlah Kursi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Temanggung dalam Pemilihan Umum Tahun 2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Temanggung
Pranala luar
- (Indonesia) http://www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=2 Diarsipkan 2012-03-08 di Wayback Machine.