Transportasi publik di Kuala Lumpur
Transportasi publik di Kuala Lumpur dan daerah sekitar Lembah Klang mencakup berbagai jenis transportasi seperti bus, rel dan taksi. pemerintah Malaysia telah berbelanja berjuta-juta ringgit untuk meningkatkan mutu dan kesediaadaan transportasi publik di Lembah Klang, termasuk membangun aliran LRT baru.
Kini, cuma 16 persen populasi menggunakan transportasi publik. Antara penyebab penilaian penggunaan yang rendah adalah para komuter menemukan mutu layanan rendah.[1]
Jenis transportasi
- Bus
- Yong Pin (Geng Pengembaran Bermula Upin Ipin)
- Transportasi rel, termasuk
- transit aliran ringan (LRT) yang dikendali Rapid KL
- Aliran Kelana Jaya
- Aliran Ampang
- Aliran Sri Petaling
- KTM Komuter
- Aliran Sentul-Port Klang
- Aliran Rawang-Seremban
- KL Monorail
- Express Rail Link
- KLIA Express
- KLIA Transit
- transit aliran ringan (LRT) yang dikendali Rapid KL
- Taksi
- Layanan antarabandar lain
Transportasi setempat
Taksi
Taksi bermeter bisa didapati di merata kota. Namun, kemacetan lalulintas, terutama pada waktu rush hour sering terjadi di KL dan pada waktu sebegitu mungkin sulit untuk mendapat taksi. Ada banyak insiden melibatkan sopir taksi yang mengenakan tambang yang keterlaluan, terutama terhadap wisatawan, maka, para wisatawan dinasihatkan agar naik taksi yang mengenakan tambang berdasarkan meter, atau bertegas untuk menggunakan meter.
Rel
align="left" width="350" |
|
Stasiun transit
Perjalanan antara kota
Untuk perjalanan antarabandar, hab transit utama di Kuala Lumpur adalah:
- PuduSentral — terminal bus antarabandar utama yang terletak di pusat kota raya. Terminal bus baru, Plaza Rakyat dirancangkan untuk menggantikan Puduraya yang berdekatan dan pembangunannya sedang dijalankan. Ada stasiun LRT berdekatan yang dihubungkan dengan Plaza Rakyat.
- KL Sentral — stasiun mobil api utama Kuala Lumpur.
- Terminal Bus Duta — untuk bus Transnasional dan Airport Coach (layanan bus ke KLIA)
Peraturan
Sistem transportasi publik dikawal dan ditadbir oleh berbagai pihak berkuasa, termasuk Lembaga Perlesenan Kendaraan Komersial (CVLB) yang merupakan cabang Kementerian Pembangunan Perusahaan dan Patungan, Kementerian Transportasi dan pemerintah lokal seperti Dewan Bandaraya Kuala Lumpur dan dewan kota lain.
Seluruh sektor transportasi bukan ditadbir oleh satu buah badan.
Lihat juga
Referensi
- ^ "Prasarana to buy trains worth RM1.2bil". The Star. October 13, 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal October 22, 2006.