Bahasa di Jawa Barat
Bahasa di Jawa Barat terbagi menjadi tiga bahasa mayoritas yang dituturkan masyarakat yaitu Bahasa Sunda yang merupakan bahasa asli di Jawa Barat dan Banten, Bahasa Jawa dan Bahasa Betawi di daerah utara Jawa Barat dan juga bahasa yang dituturkan oleh pendatang dari luar Jawa Barat seperti Bahasa Madura, Bahasa Batak dan lain-lain.
Bahasa Sunda
Bahasa Sunda merupakan bahasa yang dituturkan oleh Suku Sunda dan mayoritas masyarakat di wilayah Jawa Barat. Bahasa Sunda merupakan bahasa mayoritas dihampir seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat kecuali di Kota Depok, Kota Bekasi, utara Kabupaten Bekasi dan sebagian kecil wilayah utara Kabupaten Bogor serta hampir di seluruh pesisir utara Jawa Barat seperti Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon dan sebagian utara Kabupaten Cirebon.
Bahasa Sunda di Jawa Barat terbagi menjadi sekitar 6 dialek yaitu:
- Dialek Utara yaitu dialek yang dituturkan oleh masyarakat Sunda di sepanjang utara Jawa Barat seperti di Kabupaten Karawang (kecuali Batujaya, Pakisjaya dan Cilamaya), Kabupaten Subang dan sebagian utara Kabupaten Purwakarta.
- Dialek Barat merupakan dialek yang tergolong kasar dalam bahasa Sunda karena tidak mengenal undak usuk seperti bahasa Sunda di daerah Priangan pada umumnya. Dialek ini dituturkan di daerah Banten dan sebagian barat dari Kabupaten Bogor khususnya daerah Jasinga Raya dan sebagian barat dan utara Kabupaten Sukabumi.
- Dialek Selatan dituturkan di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor bagian selatan dan tenggara, Kota Bogor, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut sebagian selatan dan barat Kabupaten Bandung.
- Dialek Timur Laut dituturkan di daerah Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan sebagian selatan dari Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
- Dialek Tenggara dituturkan oleh masyarakat Sunda di daerah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kota Cimahi, Kota Bandung dan sebelah timur Kabupaten Bandung. Bahasa Sunda dialek Tenggara merupakan bahasa Sunda yang tergolong halus karena mengenal undak usuk dalam bahasa Sunda.