Kota Depok

kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia

6°22′21″S 106°49′39″E / 6.37250°S 106.82750°E / -6.37250; 106.82750

Kota Depok
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Sundaᮊᮧᮒ ᮓᮨᮕᮧᮊ᮪
Panorama Kota Depok
Panorama Kota Depok
Bendera Kota Depok
Lambang resmi Kota Depok
Julukan: 
Kota Petir
Kota Belimbing
Motto: 
Paricara darma
(Sanskerta) Abdi kebaikan, kebenaran, dan keadilan
Peta
Peta
Kota Depok di Jawa
Kota Depok
Kota Depok
Peta
Kota Depok di Indonesia
Kota Depok
Kota Depok
Kota Depok (Indonesia)
Koordinat: 6°23′24″S 106°49′48″E / 6.39000°S 106.83000°E / -6.39000; 106.83000
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri27 April 1999; 25 tahun lalu (1999-04-27)
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 15 Tahun 1999[1]
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • Wali KotaMohammad Idris
 • Wakil Wali KotaImam Budi Hartono
 • Sekretaris DaerahSupian Suri
 • Ketua DPRDTengku Muhammad Yusufsyah Putra
Luas
 • Total200,29 km2 (77,33 sq mi)
 • Luas daratan198,6 km2 (76,7 sq mi)
 • Luas perairan1,69 km2 (0,65 sq mi)
Peringkat38
Populasi
 • Total1.886.890
 • Peringkat10
 • Kepadatan9.421/km2 (24,400/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam (93,07%)
Kristen (6,37%)
- Protestan (4,83%)
- Katolik (1,54%)
Buddha (0,28%)
Hindu (0,17%)
Konghucu (0,11%)[2]
 • BahasaSunda
Indonesia
Betawi
 • IPMKenaikan 80,97 (2021)
Sangat Tinggi[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3276 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon021 dan 0251
Pelat kendaraanB
Kode Kemendagri32.76 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023DPK
APBDRp 3,5 Triliun (2021)[4]
DAURp 946.332.371.000.- (2021)
Flora resmiJambu Bol
Fauna resmiBurung Gagak
Situs webwww.depok.go.id


Kota Depok (Aksara Sunda: ᮊᮧᮒ ᮓᮨᮕᮧᮊ᮪) adalah sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor. Dahulu Depok adalah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota pada tanggal 27 April 1999.[5] Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Depok sebanyak 1.886.890 jiwa dengan kepadatan 9.421 jiwa/km².[2]

Geografi

Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19’ 00” - 6° 28’ 00” Lintang Selatan dan 106° 43’ 00” - 106° 55’ 30” Bujur Timur. Dengan luas wilayah sekitar 200,29 km², Depok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50-140 mdpl dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%.

Depok dilalui sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane. Selain itu, ada juga 13 sub satuan wilayah aliran sungai dan 22 situ atau danau. Hal ini menjadikan Depok sebagai daerah yang rawan banjir.

Batas Wilayah

Utara DKI Jakarta
Timur Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi
Selatan Kabupaten Bogor
Barat Kabupaten Bogor dan Banten

Sejarah

Kecamatan Depok

Berawal pada akhir abad ke-17, seorang saudagar Belanda bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km². Dengan harga Rp. 2,4 juta dan status tanah itu adalah tanah partikelir atau terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda.

Pada zaman Hindia Belanda, Pendudukan Jepang hingga masa Republik Indonesia Serikat wilayah Kota Depok modern masih terpisah kedalam tiga Kawedanan yang berbeda di wilayah Kabupaten Bogor yaitu:[6]

  • Kawedanan Depok (terusan dari Kawedanan Parung) meliputi: Kecamatan Depok (mencakup Pancoran Mas, Cipayung dan Beji); Kecamatan Limo (mencakup Cinere); Kecamatan Sawangan (mencakup Bojongsari).
  • Kawedanan Jonggol meliputi: Kecamatan Cimanggis (mencakup Tapos dan Sukmajaya).
  • Kawedanan Cibinong meliputi: Kecamatan Cilodong (saat itu menjadi bagian Kecamatan Cibinong) serta beberapa desa (kelurahan) selatan Kecamatan Cipayung, Tapos yang berbatasan langsung dengan Cibinong, Bogor dan Bojonggede, Bogor.

Setelah penghapusan Kawedanan, Kecamatan Depok saat itu terdiri dari 11 desa yaitu Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Pancoran Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya Baru, Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.

Sejak era Orde Baru pembangunan di Kecamatan Depok menggeliat, Depok yang dahulunya sepi kini mulai dilirik oleh pemerintah sebagai bagian dampak dari cepatnya urbanisasi di DKI Jakarta. Pemerintah Orde Baru kemudian menata Depok untuk dijadikan kawasan hunian yang tertata melalui pembangunan berbagai Perumnas. Pemerintah Orde Baru juga melakukan pelebaran dan pembangunan jalan-jalan disekitar Depok, akibatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi Depok mulai mengalahkan kota kecamatan lain di Kabupaten Bogor.

Perkembangan Depok yang begitu cepat menjadi perhatian bagi Pemerintah Orde Baru, lewat Menteri Dalam Negeri kala itu, Amir Machmud pada akhir 1970an mulai mengkaji peningkatan status Kecamatan Depok sebagai Kota Administratif, bersamaan pula dengan usulan pembentukan Daerah Tingkat II (DAT II) Kabupaten Jonggol. Peningkatan status tersebut dimaksudkan agar pembangunan Depok lebih tertata dan terarah sebagai kota masa depan, ketimbang dikelola sepenuhnya oleh Kabupaten Bogor hanya sebagai kota kecamatan yang dipimpin camat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 Kecamatan Depok dimekarkan, tujuannya untuk meningkatkan status kecamatan menjadi kota administratif.[7] Hasil pemekaran tersebut antara lain:

  1. Kecamatan Beji, terdiri dari 5 desa, yaitu: Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.
  2. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 desa, yaitu Desa Pancoran Mas, Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya Baru.

Kota Administratif Depok

 
Galeri peresmian pembentukan Kota Administratif Depok oleh Mendagri Amir Machmud.

Pada tahun 1982, Pemerintah Pusat membentuk Kota Administratif Depok dengan memasukkan Kecamatan Sukmajaya yang sebelumnya wilayah Kabupaten Bogor. Saat itu, Depok menjadi Kota Administratif keempat di Jawa Barat setelah Cimahi, Tasikmalaya dan Tangerang.

Peresmian pembentukan Kota Administratif Depok dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud sekaligus pelantikan Wali Kota Administratif pertama, yaitu Mochammad Rukasah Suradimadja oleh Gubernur Jawa Barat Aang Kunaefi. Di awal tahun 1999, Kota Administratif Depok dimekarkan dan seluruh desa berganti status menjadi kelurahan.

  1. Kecamatan Beji, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Kukusan, Kelurahan Tanah Baru.
  2. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Mampang, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru.
  3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Tirtajaya, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Jatimulya.

Kota Depok

Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat, maka pada tanggal 27 April 1999 terbentuklah Kota Depok yang terdiri dari 3 kecamatan dan ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Bogor, yaitu:

  1. Kecamatan Cimanggis
  2. Kecamatan Limo
  3. Kecamatan Sawangan
  4. Dan ditambah 5 desa dari Kecamatan Bojonggede.

Setelah beberapa wilayah di Kabupaten Bogor itu memilih gabung ke Kota Depok sesuai Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999, wilayah Kota Depok terdiri dari 6 kecamatan diantaranya:

  1. Kecamatan Beji, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Kukusan, Kelurahan Tanah Baru.
  2. Kecamatan Cimanggis, terdiri dari 13 kelurahan, yaitu: Kelurahan Cisalak Pasar, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan Tugu, Kelurahan Mekarsari, Kelurahan Curug, Kelurahan Harjamukti, Kelurahan Tapos, Kelurahan Cilangkap, Kelurahan Sukatani, Kelurahan Sukamaju Baru, Kelurahan Jatijajar, Kelurahan Cimpaeun, Kelurahan Leuwinanggung.
  3. Kecamatan Limo, terdiri dari 8 kelurahan, yaitu: Kelurahan Limo, Kelurahan Meruyung, Kelurahan Krukut, Kelurahan Grogol, Kelurahan Cinere, Kelurahan Gandul, Kelurahan Pangkalan Jati, Kelurahan Pangkalan Jati Baru.
  4. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Mampang, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kelurahan Pondok Jaya.
  5. Kecamatan Sawangan, terdiri dari 14 kelurahan, yaitu: Kelurahan Sawangan Lama, Kelurahan Sawangan Baru, Kelurahan Cinangka, Kelurahan Kedaung, Kelurahan Pengasinan, Kelurahan Bedahan, Kelurahan Pasir Putih, Kelurahan Bojongsari Lama, Kelurahan Bojongsari Baru, Kelurahan Serua, Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Duren Seribu, Kelurahan Duren Mekar.
  6. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Tirtajaya, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Jatimulya.

Pemekaran Kecamatan

Pada tahun 2007, kecamatan yang ada di Depok dimekarkan. Adapun selengkapnya nama kecamatan dan kelurahan hasil pemekaran yang disahkan oleh DPRD Kota Depok, sebagai berikut:

  1. Kecamatan Beji meliputi wilayah kerja: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kukusan dan Kelurahan Tanah Baru.
  2. Kecamatan Bojongsari meliputi wilayah kerja: Kelurahan Bojongsari Lama, Kelurahan Bojongsari Baru, Kelurahan Serua, Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Duren Mekar dan Kelurahan Duren Seribu.
  3. Kecamatan Cilodong meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cilodong, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya dan Kelurahan Jatimulya.
  4. Kecamatan Cimanggis meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cisalak Pasar, Kelurahan Mekarsari, Kelurahan Tugu, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan Harjamukti dan Kelurahan Curug.
  5. Kecamatan Cinere meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cinere, Kelurahan Gandul, Kelurahan Pangkalan Jati dan Kelurahan Pangkalan Jati Baru.
  6. Kecamatan Cipayung meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong dan Kelurahan Pondok Jaya.
  7. Kecamatan Limo meliputi wilayah kerja: Kelurahan Limo, Kelurahan Meruyung, Kelurahan Grogol dan Kelurahan Krukut.
  8. Kecamatan Pancoran Mas meliputi wilayah kerja: Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Mampang, Kelurahan Rangkapan Jaya dan Kelurahan Rangkapan Jaya Baru.
  9. Kecamatan Sawangan meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sawangan Lama, Kelurahan Sawangan Baru, Kelurahan Kedaung, Kelurahan Cinangka, Kelurahan Bedahan, Kelurahan Pengasinan dan Kelurahan Pasir Putih.
  10. Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Tirtajaya dan Kelurahan Cisalak.
  11. Kecamatan Tapos meliputi wilayah kerja: Kelurahan Tapos, Kelurahan Leuwinanggung, Kelurahan Sukatani, Kelurahan Sukamaju Baru, Kelurahan Jatijajar, Kelurahan Cilangkap dan Kelurahan Cimpaeun.

Baru-baru ini, 2 kecamatan di Kabupaten Bogor rencananya akan bergabung ke Kota Depok. Hanya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah pusat.[8] Kecamatan tersebut antara lain:

  1. Kecamatan Bojonggede meliputi wilayah kerja: Kelurahan Bojonggede, Kelurahan Pabuaran, Kelurahan Bojong Baru, Kelurahan Cimanggis, Kelurahan Kedung Waringin, Kelurahan Ragajaya, Kelurahan Rawa Panjang, Kelurahan Susukan dan Kelurahan Waringin Jaya.
  2. Kecamatan Tajurhalang meliputi wilayah kerja: Kelurahan Tajurhalang, Kelurahan Citayam, Kelurahan Kalisuren, Kelurahan Nanggerang, Kelurahan Sasakpanjang, Kelurahan Sukmajaya dan Kelurahan Tonjong.

Pemerintahan

Daftar Walikota

Berikut adalah daftar Wali Kota Depok secara definitif sejak tahun 2000 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.[9]

Nomor urut Wali Kota Potret Partai Awal Akhir Periode Masa jabatan Pemilihan umum Wakil Ref.
  Badrul Kamal
(Penjabat Sementara)
(lahir 1945)
Independen 27 April 1999 15 Maret 2000 1999–2000 5 tahun, 322 hari Tidak ada Tidak ada
1 Badrul Kamal 15 Maret 2000 15 Maret 2005 2000–2005 2000 Yus Ruswandi
2000–2005
[10][11]
2 Nur Mahmudi Ismail
(lahir 1961)
  PKS 26 Januari 2006 26 Januari 2011 2006–2011 10 tahun, 0 hari 2005 Yuyun Wirasaputra
2006–2011
[12][13]
26 Januari 2011 26 Januari 2016 2011–2016 2010 Mohammad Idris
2011–2016
[14][15]
3 Mohammad Idris
(lahir 1961)
  Independen 17 Februari 2016 17 Februari 2021 2016–2021 5 tahun, 0 hari 2015 Pradi Supriatna
2016–2021
[16]
PKS 26 Februari 2021 Petahana 2021–2025 3 tahun, 264 hari 2020 Imam Budi Hartono
2021–sekarang
[17][18]
[19]


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Depok berdasarkan asal partai politik dalam enam periode terakhir.

Partai Perolehan kursi pascapemilu
1999–2004 2004–2009 2009–2014 2014–2019 2019–2024 2024–2029
Partai Keadilan Sejahtera
3 / 45
(sebagai Partai Keadilan)
12 / 45
11 / 50
6 / 50
12 / 50
13 / 50
Partai Gerakan Indonesia Raya n/a n/a
3 / 50
9 / 50
10 / 50
8 / 50
Partai Golongan Karya
6 / 45
8 / 45
7 / 50
5 / 50
5 / 50
7 / 50
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
12 / 45
5 / 45
5 / 50
11 / 50
10 / 50
6 / 50
Partai Kebangkitan Bangsa
2 / 45
2 / 45
1 / 50
1 / 50
3 / 50
5 / 50
Partai Demokrat n/a
8 / 45
15 / 50
5 / 50
3 / 50
5 / 50
Partai Amanat Nasional
7 / 45
5 / 45
6 / 50
6 / 50
4 / 50
2 / 50
Partai Persatuan Pembangunan
7 / 45
4 / 45
1 / 50
4 / 50
2 / 50
2 / 50
Partai Nasional Demokrat n/a n/a n/a
1 / 50
0 / 50
1 / 50
Partai Solidaritas Indonesia n/a n/a n/a n/a
1 / 50
1 / 50
Partai Hati Nurani Rakyat n/a n/a
0 / 50
2 / 50
0 / 50
0 / 50
Partai Bulan Bintang
1 / 45
0 / 45
0 / 50
0 / 50
0 / 50
0 / 50
Partai Keadilan dan Persatuan
1 / 45
0 / 45
0 / 50
0 / 50
0 / 50
Partai Damai Sejahtera n/a
1 / 45
1 / 50
n/a n/a n/a
Partai Persatuan
1 / 45
n/a n/a n/a n/a n/a
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (fraksi)
5 / 45
n/a n/a n/a n/a n/a
Jumlah anggota 45   45   50   50   50   50
Jumlah partai 10   8   9   10   9   10


Daftar Kecamatan

Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Depok, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Ibu kota Kodepos[20] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
32.76.06 Beji Beji 16421-16426 6
32.76.11 Bojongsari Bojongsari 16521-16527 7
32.76.08 Cilodong Cilodong 16471-16475 5
32.76.02 Cimanggis Cisalak Pasar 16451-16454 6
32.76.09 Cinere Cinere 16541-16544 4
32.76.07 Cipayung Cipayung 16441-16445 5
32.76.04 Limo Limo 16531-16534 4
32.76.01 Pancoran Mas Depok 16431-16436 6
32.76.03 Sawangan Sawangan 16511-16519 7
32.76.05 Sukmajaya Mekarjaya 16411-16418 6
32.76.10 Tapos Tapos 16461-16467 7
Jumlah 63


Pendidikan

Pendidikan Formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan Tinggi Lainnya
Negeri 3 207 34 15 4 5 -
Swasta 498 352 293 84 126 30 606
Total 501 559 327 99 130 35 606
Data Sekolah di Kota Depok
Sumber:[21][22]

Perguruan Tinggi

Transportasi Umum

Pahlawan Depok

Arif Rahman Hakim adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia yang meninggal karena ditembak sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut tritura atas pemerintahan orde lama dibawah Presiden Soekarno pada tanggal 24 Februari 1966.

Lahir di Bogor, Jawa Barat, meninggal dalam pertempuran ketika pasukannya menyerang tentara Inggris di Kali Bata, Depok pada tanggal 16 November 1945. Sejak saat itu peristiwa ini dinamakan Gedoran Depok.

Ridwan Rais merupakan salah satu tokoh pahlawan ampera yang tewas di Jakarta pada Tragedi Wisma Marta. Ia gugur dalam usia yang relatif muda (14 tahun). Dalam catatan sejarah, namanya sejajar dengan salah satu pahlawan ampera yaitu Arif Rahman Hakim.

Lahir di Depok, Jawa Barat, meninggal dalam pertempuran dengan sekutu di Perkebunan Cikasintu, Kabupaten Sukabumi pada tahun 1947. Tole Iskandar berjasa karena telah membebaskan Depok dari tangan NICA yang sebelumnya telah mempropaganda agar tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Fasilitas

Perumahan

Menurut data Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok tahun 2021, jumlah perumahan di Depok hingga kini ada sekitar 520 perumahan.[23]

Tempat Ibadah

Depok memiliki 387 Masjid dan 83 Musala, 33 Gereja Kristen, 5 Gereja Katolik Roma, 2 Pura, 1 Wihara dan 1 Klenteng yang tersebar di 11 kecamatan.[24]

Taman

Walikota Depok Mohammad Idris menyebutkan ada hampir 100 taman di Kota Depok atau lebih tepatnya sekitar 65 taman. Angka ini lebih banyak apabila dibandingkan dengan Kota Bandung yang terkenal memiliki berbagai macam taman dengan beragam konsep yang kreatif.[25]

Stadion

Pemerintah Kota Depok meresmikan 5 stadion diantaranya 4 stadion umum dan 1 stadion internasional. Stadion ini diresmikan dikarenakan minat pemuda terhadap sepak bola cukup tinggi terlebih di Kota Depok. Berikut beberapa stadion yang sudah diresmikan:

Wi-Fi Free Connection

Saat ini Diskominfo Depok sudah memasang WiFi gratis sebanyak 74 titik diseluruh kecamatan dan kelurahan. 11 titik dipasang tahun 2012, sedangkan 63 titik lagi dipasang pada tahun 2013.[26]

Ruas Jalan Tol

Selain itu, Kota Depok dilalui oleh Jalur KA Manggarai-Padalarang.

Terminal

Jl. Gedoran Depok No.39, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431.

Jl. Raya Bogor No.12, Jatijajar, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16451.

Jl. Sawangan Permai No.36, Sawangan Baru, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16511.

Jl. Raya Cipayung Jaya No.41, Bojong Pondok Terong, Kec. Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat 16437

Jl. Raya Jatimulya No.22, Jatimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413.

Jl. Raya Leuwinanggung No.17, Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16456.[27][28]

Stasiun

Kota Depok memiliki 5 stasiun KRL, 1 stasiun LRT Jabodebek, diantaranya:

Selain itu, Kota Depok juga memiliki 2 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Tragedi Ratu Jaya dan Vandalisme, yaitu:

Ekonomi

Perkembangan Kota Depok dari aspek geografi, demografi maupun sumber pendapatan begitu pesat. Ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan sebagai acuan tentang pertumbuhan ekonomi di Kota Depok, diantaranya:

  1. Indeks daya beli masyarakat Depok semakin meningkat dan mengalami peningkatan dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 925,50 pada tahun 2021.
  2. Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok pada tahun 2021 adalah 8,16%.
  3. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada peranan sektor tersier, yaitu dari 50,42% pada tahun 2006 menjadi 58,92% pada tahun 2021.

Pusat Perbelanjaan

Mall

Pasar

  • Pasar Agung
  • Pasar Cisalak
  • Pasar Citayam
  • Pasar Depok Jaya
  • Pasar Depok Lama
  • Pasar Gandul Modern
  • Pasar Ikan Depok 1
  • Pasar Ikan Hias Musi
  • Pasar Kambing
  • Pasar Kemiri Muka
  • Pasar Mini
  • Pasar Muamalah
  • Pasar Musi Baru
  • Pasar PAL Tugu
  • Pasar Pucung
  • Pasar Reni Jaya
  • Pasar Sawangan
  • Pasar Segar Cinere
  • Pasar Segar Depok
  • Pasar Subuh Detos
  • Pasar Sukatani

Kesehatan

Rumah Sakit

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)

  • Puskesmas Pancoran Mas
  • Puskesmas Mampang
  • Puskesmas Rangkapan Jaya Baru
  • Puskesmas Depok Jaya
  • Puskesmas Beji
  • Puskesmas Depok Utara
  • Puskesmas Kemiri Muka
  • Puskesmas Tanah Baru
  • Puskesmas Cipayung
  • Puskesmas Ratu Jaya
  • Puskesmas Sukmajaya
  • Puskesmas Abadijaya
  • Puskesmas Bhaktijaya
  • Puskesmas Pondok Sukmajaya
  • Puskesmas Cilodong
  • Puskesmas Villa Pertiwi
  • Puskesmas Kalimulya
  • Puskesmas Limo
  • Puskesmas Cinere
  • Puskesmas Cimanggis
  • Puskesmas Cisalak Pasar
  • Puskesmas Pasir Gunung Selatan
  • Puskesmas Mekarsari
  • Puskesmas Harjamukti
  • Puskesmas Tugu
  • Puskesmas Tapos
  • Puskesmas Cilangkap
  • Puskesmas Cimpaeun
  • Puskesmas Jatijajar
  • Puskesmas Sukatani
  • Puskesmas Sukamaju Baru
  • Puskesmas Sawangan
  • Puskesmas Kedaung
  • Puskesmas Pasir Putih
  • Puskesmas Pengasinan
  • Puskesmas Cinangka
  • Puskesmas Bojongsari
  • Puskesmas Duren Seribu

Lihat Pula

Keterangan

Referensi

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999". peraturan.bpk.go.id. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  3. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  4. ^ "APBD Kota Depok 2021". radardepok.com. 
  5. ^ "Portal Resmi Pemerintah Kota Depok". www.depok.go.id. Diakses tanggal 2021-07-03. 
  6. ^ "Sejarah Depok". Diakses tanggal 2022-01-30. 
  7. ^ "Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981". peraturan.go.id. Diakses tanggal 2020-10-12. 
  8. ^ "Tajurhalang dan Bojong Gede Gabung ke Kota Depok". bogor-kita.com. 
  9. ^ Biografi/Profil Bupati dan Wali Kota Seluruh Indonesia. Askrida. 2005. hlm. 58. 
  10. ^ "Wali Kota Depok – H. Badrul Kamal". Pemerintah Kota Depok. 17 Oktober 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-10-17. Diakses tanggal 22 Mei 2022. Badrul terpilih sebagai Wali Kota bersama dengan Yus Ruswandi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok dan memperoleh 33 suara dari 45 anggota DPRD Kota Depok. 
  11. ^ Koran.tempo.co (18 Maret 2005). Administrator, ed. "DPRD Tolak Perpanjangan Jabatan Wali Kota". Tempo.co. Diakses tanggal 4 Juli 2021. 
  12. ^ IAN (26 Januari 2006). "Nurmahmudi Resmi Dilantik". Liputan6.com. Diakses tanggal 26 November 2017. Dilantik berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.32-26/2006 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 132.32-27/2006 tanggal 17 Januari 2006. 
  13. ^ "Disaksikan Badrul, Nurmahmudi Resmi Jabat Walikota Depok". detikcom. 26 Januari 2006. Diakses tanggal 23 Juni 2021. 
  14. ^ Virdhani, Marieska Harya (16 Juli 2012). "DPRD Desak KPU Depok Gelar Pemilukada Ulang". Okezone.com. Diakses tanggal 19 November 2020. Mahkamah Agung telah membatalkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok tertanggal 24 Agustus 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon dan Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. 
  15. ^ Soebijoto, Hertanto, ed. (26 Januari 2011). "Siang Ini Nur Mahmudi Dilantik". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  16. ^ Malau, Budi Sam Law (17 Februari 2016). Moenanto, Gede, ed. "Aher Lantik Idris dan Pradi Pimpin Kota Depok". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  17. ^ Mantalean, Vitorio (21 Januari 2021). Asril, Sabrina, ed. "KPU Depok Tetapkan Idris-Imam Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih". Kompas.com. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  18. ^ Mantalean, Vitorio (16 Februari 2021). Gatra, Sandro, ed. "Pelantikan Idris-Imam Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Ditunda hingga Akhir Februari". Kompas.com. 
  19. ^ Amelia, Vini Rizki (3 Maret 2021). Baskhara, Panji, ed. "Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Resmi Memimpin Kota Depok: Kami akan Tunaikan Sebaik-baiknya". Tribunnews.com. 
  20. ^ Kode Pos Kota Depok
  21. ^ "Data Jumlah Keseluruhan TK/RA, KB/TPA/SPS di Depok". kemendikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  22. ^ "Data Jumlah Keseluruhan SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK di Depok". kemendikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  23. ^ "Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok". sirumkim.inweb.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-02. 
  24. ^ "Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat". jabar.kemenag.go.id. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  25. ^ "Taman di Depok Lebih Banyak dari Bandung". Republika Online. 2017-04-20. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  26. ^ "Free Wi-Fi di 11 Kecamatan". diskominfo.depok.go.id. Diakses tanggal 2021-04-15. 
  27. ^ "Data Terminal - Dishub Provinsi Jawa Barat". dishub.jabarprov.go.id. Diakses tanggal 2021-09-04. 
  28. ^ "Data Terminal - Dishub Kota Depok". dishub.depok.go.id. Diakses tanggal 2021-09-05. 

Pranala luar