Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (Inggris: Sultan Iskandar Muda International Airport, Aceh: Bandar Udara Antar Nanggroë Sultan Iskandar Muda), dikenal juga dengan Bandar Udara Internasional Banda Aceh (Inggris: Banda Aceh International Airport) (IATA: BTJICAO: WITT) adalah sebuah bandar udara yang melayani Kota Banda Aceh dan sekitarnya, yang terletak di wilayah Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Nama bandara ini diambil dari nama Sultan Iskandar Muda, seorang Raja dari Aceh. Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II, untuk melayani rute domestik dan internasional. Saat ini sudah ada tiga penerbangan internasional, yaitu Air Asia ke Kuala Lumpur dan Firefly ke Penang dan Malindo Air ke Penang. Untuk saat ini bandara Sultan Iskandar Muda masih memiliki 8 parking stand

Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda

Sultan Iskandar Muda International Airport

Bandar Udara Antar Nanggroë Sultan Iskandar Muda
Informasi
JenisPublik
PemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
PengelolaPT Angkasa Pura II
MelayaniKabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Besar, dan Kota Banda Aceh
LokasiBlang Bintang, Aceh Besar
Dibuka1943
Ketinggian dpl20 mdpl
Koordinat05°31′24″N 95°25′13″E / 5.52333°N 95.42028°E / 5.52333; 95.42028
Situs webwww.sultaniskandarmuda-airport.co.id
Peta
Sumatera daerah di Indonesia
Sumatera daerah di Indonesia
BTJ di Aceh
BTJ
BTJ
Lokasi di Aceh, Sumatera Sebelah Utara, Sumatera dan Indonesia
BTJ di Sumatra Utara
BTJ
BTJ
BTJ (Sumatra Utara)
BTJ di Sumatra
BTJ
BTJ
BTJ (Sumatra)
BTJ di Indonesia
BTJ
BTJ
BTJ (Indonesia)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
17/35 9,843 3,000 Aspal
Statistik (2018)
Penumpang1,175,897

Bandara ini juga pernah difungsikan sebagai basis pengiriman obat-obatan sesudah Gempa bumi Samudera Hindia 2004, yang hilir mudik dari berbagai wilayah di Dunia, kepada para pengungsi yang terisolir di berbagai wilayah yang dihantam Tsunami di Aceh. Setelah dilanda Tsunami pada 26 Desember 2004, bandara ini telah direnovasi dan memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter yang mampu menampung pesawat berbadan lebar. Pada 9 Oktober 2011 sebuah Boeing 747-400 berhasil melakukan take off dan landing, yang membuktikan bahwa bandara ini bisa dijadikan tempat transit bagi perusahaan penerbangan internasional.

Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda mendapatkan predikat Bandara Terbaik Dunia untuk Wisatawan Halal di Dunia Halal Tourism Awards 2016.

Sejarah

Bandara Sultan Iskandar Muda dibangun oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1943. Saat itu, bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 1400 meter dan lebar 30 meter berupa huruf T dari ujung selatan memanjang dari timur ke barat.

Pada tahun 1953 Bandara Sultan Iskandar Muda (pada waktu itu bernama Bandara Blang Bintang) dibuka kembali oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk tujuan pendaratan pesawat. Landasan pacu hanya menggunakan landasan pacu dari Utara ke Utara sepanjang 1400 meter. Pesawat pertama yang mendarat setelah dibuka kembali adalah DC-3 Dakota, dan beberapa tahun kemudian, Convair 240.

Pada tahun 1968, bandara ini telah mengembangkan perluasan landasan pacu hingga 1.850 meter dengan lebar 45 meter, dan celemek 90 x 120 meter, sehingga bisa menampung pesawat yang lebih besar seperti Fokker F28.

Pada tahun 1993 dan 1994, Bandara Sultan Iskandar Muda kembali mengalami perkembangan yang terkait dengan MTQ Nasional yang diadakan di Banda Aceh, dengan perluasan landasan pacu 2250 x 45 meter, yang dapat menampung pesawat DC-9 dan B-737 dan didukung dengan pemasangannya. Dari Radar yang terletak di Gunung Linteung sekitar 14 & nbsp; km dari bandara.

Pada tanggal 9 April 1994, Bandara Sultan Iskandar Muda bergabung dengan PT (Persero) Angkasa Pura II, berdasarkan surat Menteri Keuangan No. 533 / MK.016 / 1994 dan Surat Menteri Perhubungan A. 278 / AU.002 / SKJ / 1994

Perubahan nama Bandara Blang Bintang ke Bandara Sultan Iskandar Muda adalah:

  1. Surat Legislatif Daerah Istimewa Aceh Nomor 553.2 / 661 tanggal 4 April 1995
  2. Surat Gubernur Daerah Khusus Aceh Nomor 553.2 / 8424 tanggal 11 April 1995
  3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 1995 tanggal 11 Mei 1995 tentang Perubahan nama Bandara Blang Bintang menjadi Bandara Sultan Iskandar Muda.

Pada tahun 1999, Bandara Sultan Iskandar Muda melanjutkan pengembangan dengan menambahkan landasan pacu sepanjang 2.500 meter untuk dapat menampung pesawat A330, untuk melayani keberangkatan para peziarah sehubungan dengan pemilihan Bandara Sultan Iskandar Muda sebagai salah satu ziarah embarkasi / pelayaran .

Perkembangan terakhir dari bandara ini adalah pada tahun 2009 di mana panjang landasan pacu kembali meningkat menjadi 3000 meter dengan lebar 45 meter, bangunan terminal baru menggantikan bangunan terminal lama. Bandara ini diresmikan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada 20 Agustus 2009, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang ke Aceh secara resmi untuk membuka Pekan Budaya Aceh tahunan kelima (Pekan Kebudayaan Aceh).

Bandar udara ini pernah dilayani oleh Garuda Indonesia sebanyak 4 (empat) kali.

Pemegang kendali

Bandar udara ini kendali operasionalnya dipegang PT Angkasa Pura II yang juga menaungi 11 Bandar udara lainnya.

Maskapai dan destinasi

Maskapai penerbangan penumpang

MaskapaiTujuan
Batik AirJakarta–Soekarno–Hatta
CitilinkJakarta–Halim Perdanakusuma, Jakarta–Soekarno–Hatta, Medan
Garuda IndonesiaJakarta–Soekarno–Hatta, Medan
Musiman: Jeddah, Madinah
Indonesia AirAsiaMedan (berakhir 28 Oktober 2022)[1]
Lion AirJakarta–Soekarno–Hatta, Medan
Musiman: Jeddah,[Catatan 1] Madinah[Catatan 2]
Susi AirBlangkejeren, Blangpidie, Kutacane, Meulaboh
Wings AirMedan

Statistik

Tahun 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000
Peningkatan penumpang 465.865 462.089 486.096 568.653 550.042 523.958 465.900 287.091 214.866 150.125 103.646 63.014
Kargo (dalam satuan ton) 9.876 7.978 8.674 3.256 2.391 2.170 2.086 1.084 923 1.463 1.148 1.307
Peningkatan pesawat 654 546 487 1.000 930 908 673 431 219 172 154 98

Lihat pula

Referensi

Pranala luar


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "Catatan", tapi tidak ditemukan tag <references group="Catatan"/> yang berkaitan