Kabupaten Takalar

kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia

Kabupaten Takalar adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Pattallassang. Kab. Takalar terdiri dari sembilan kecamatan, yaitu Pattallassang, Polombangkeng Selatan, Polombangkeng Utara, Galesong, Galesong Selatan, Galesong Utara, Sanrobone, Mappakasunggu dan Manggarabombang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 566,51 km² dan berpenduduk sebanyak 304.856 jiwa (2021).

Kabupaten Takalar
Lambang resmi Kabupaten Takalar
Motto: 
Takalar Kota "MENYALA" (Menarik, Nyaman dan Asri)
ᨄᨑᨊᨘᨕᨀᨘ (Parannuangku)
Peta
Kabupaten Takalar di Sulawesi
Kabupaten Takalar
Kabupaten Takalar
Peta
Kabupaten Takalar di Indonesia
Kabupaten Takalar
Kabupaten Takalar
Kabupaten Takalar (Indonesia)
Koordinat: 5°25′S 119°35′E / 5.42°S 119.58°E / -5.42; 119.58
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri4 Juli 1959
Dasar hukumUU No. 29 Tahun 1959
Hari jadi10 Februari 1960
Ibu kotaPattallassang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 10
  • Kelurahan: 24
  • Desa: 76
Pemerintahan
 • BupatiH. Syamsari Kitta, S.Pt., M.M.
Luas
 • Total566,51 km2 (21,873 sq mi)
Populasi
 (2021)
 • Total304,856
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7305 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0418-
Pelat kendaraanDD xxxx C*
Kode Kemendagri73.05 Edit nilai pada Wikidata
APBD-
DAURp479.073.701.000.-
Situs webwww.takalarkab.go.id

Wacana pembentukan Kabupaten Galesong dan ibu kotanya berada di Kecamatan Galesong merupakan pemekaran dari Kabupaten Galesong yang meliputi beberapa Kecamatan antara lain:[1]

  1. Kecamatan Mappakasunggu
  2. Kecamatan Sanrobone
  3. Kecamatan Galesong
  4. Kecamatan Galesong Selatan
  5. Kecamatan Galesong Utara

Sejarah

Kabupaten Takalar yang hari jadinya pada tanggal 10 Februari 1960. Sebelumnya, Takalar sebagai Onder afdeling yang tergabung dalam daerah Swatantra MAKASSAR bersama-sama dengan Onder afdeling Makassar, Gowa, Maros, Pangkadjene dan Djeneponto.

Onder afdeling Takalar, membawahi beberapa district (adat gemen chap) yaitu: District Polombangkeng, District Galesong, District Topedjawa, District Takalar, District Laikang, District Sanrobone. Setiap District diperintah oleh seorang Kepala Pemerintahan yang bergelar Karaeng, kecuali District Topedjawa diperintah oleh Kepala Pemerintahan yang bergelar Lo’mo.

Setelah terbentuknya Kabupaten Takalar, maka Districk Polombangkeng dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Polombangkeng Selatan dan Polombangkeng Utara, Districk Galesong dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara, Districk Topejawa, Districk Takalar, Districk Laikang dan Districk Sanrobone menjadi Kecamatan TOTALLASA (Singkatan dari Topejawa, Takalar, Laikang dan Sanrobone) yang selanjutnya berubah menjadi Kecamatan Mangarabombang dan Kecamatan Mappakasunggu. Perkembangan selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2001 terbentuk lagi sebuah Kecamatan yaitu Kecamatan Pattallassang (Kecamatan Ibu kota) dan terakhir dengan Perda Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007 dan Perda Nomor 5 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007, dua kecamatan baru terbentuk lagi yaitu Kecamatan Sanrobone (Pemekaran dari Kecamatan Mappakasunggu) dan Kecamatan Galesong (Pemekaran dari Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara). Sehingga dengan demikian sampai sekarang Kabupaten Takalar terdiri dari 9 (sembilan) buah Kecamatan, sebagaimana telah disebutkan terdahulu. Kesembilan kecamatan ini membawahi sejumlah 82 Desa/Kelurahan, dengan jumlah penduduk + 252,275 jiwa.[2]

Geografi

 
Peta administrasi kabupaten Takalar

Batas Wilayah

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kota Makassar dan Kabupaten Gowa
Timur Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Gowa
Selatan Laut Flores
Barat Selat Makassar

Topografi

Keadaan Geografi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari pantai, daratan dan perbukitan. Di bagian barat adalah daerah pantai dan dataran rendah dengan kemiringan 0-3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0–25 m, dengan batuan penyusun geomorfologi dataran didominasi endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping, terumbu dan tufa serta beberapa tempat batuan lelehan basal. Sebagian dari wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang 74 Km meliputi Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan SandraBone, Kecamatan Galesong Selatan, Kecamatan Galesong Kota dan Kecamatan Galesong Utara. Kabupaten Takalar dilewati oleh 4 buah sungai,yaitu Sungai Jeneberang, Sungai Jenetallasa, Sungai Pamakkulu dan Sungai Jenemarrung. Pada keempat sungai tersebut telah dibuat bendungan untuk irigasi sawah seluas 13.183 Ha.

Penggunaan Lahan

Kabupaten Takalar terletak antara 5°031' sampai 5°0381' Lintang Selatan dan antara 199°0221' sampai 199°0391' Bujur Timur dengan luas wilayah 566,51 Km2, yang terdiri dari kawasan hutan seluas 8.254. Ha (14,57%), sawah seluas 16.436, 22 Ha (29,01%), perkebunan tebu PT. XXXII seluas 5.333,45 Ha (9,41%), tambak seluas 4.233,20 Ha (7,47%), tegalan seluas 3.639,90 Ha (6,47%), kebun campuran seluas 8.932,11 Ha (15,77%), pekarangan seluas 1,929,90 Ha (3,41%) dan lain-lain seluas 7.892,22 Ha (13,93%).

Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, wilayah kabupaten Takalar beriklim muson tropis (Am) dengan dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angi muson, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di wilayah kabupaten ini dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering serta dingin dan periode angin muson ini berlangsung pada bulan Mei hingga bulan Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus yang curah hujan bulanannya bernilai kurang dari 15 mm per bulan. Sementara itu, musim penghujan di wilayah kabupaten Takalar diakibatkan oleh angin muson barat laut–barat daya yang bersifat lembab dan basah dan periode angin muson ini terjadi pada bulan November hingga bulan April dengan bulan terbasah adalah Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 600 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Takalar berkisar antara 2.300–3.100 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–180 hari hujan per tahun. Suhu udara di wilayah Takalar berada pada angka 21°–33 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±81%.

Data iklim Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.3
(84.7)
29.4
(84.9)
29.9
(85.8)
30.6
(87.1)
30.9
(87.6)
30.5
(86.9)
30.6
(87.1)
31.1
(88)
31.3
(88.3)
32.4
(90.3)
31.7
(89.1)
30.4
(86.7)
30.67
(87.21)
Rata-rata harian °C (°F) 26.1
(79)
26.3
(79.3)
26.4
(79.5)
26.7
(80.1)
26.7
(80.1)
26.1
(79)
25.7
(78.3)
25.7
(78.3)
26.1
(79)
26.6
(79.9)
26.8
(80.2)
26.1
(79)
26.28
(79.31)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.9
(75)
23.2
(73.8)
22.9
(73.2)
22.8
(73)
22.6
(72.7)
21.7
(71.1)
20.8
(69.4)
20.3
(68.5)
20.7
(69.3)
21.8
(71.2)
22.9
(73.2)
23.9
(75)
22.29
(72.12)
Presipitasi mm (inci) 671.3
(26.429)
514.8
(20.268)
302.1
(11.894)
256.1
(10.083)
113.2
(4.457)
82.5
(3.248)
47.8
(1.882)
18.3
(0.72)
29.1
(1.146)
87.8
(3.457)
281.2
(11.071)
565.8
(22.276)
2.970
(116,931)
Rata-rata hari hujan 25 21 18 14 10 7 4 2 3 8 15 22 149
% kelembapan 87.1 86.8 85.4 83.5 82.3 80.1 77.2 72.3 73.4 75.3 80.4 85.7 80.79
Rata-rata sinar matahari harian 5.4 6.1 6.5 7.4 8.3 8.6 9.3 10.2 9.9 8.7 7.9 5.7 7.83
Sumber #1: Weatherbase[3] & BMKG[4]
Sumber #2: Climate-Data.org[5]

Demografi

Bahasa

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Takalar adalah bahasa Indonesia. Menurut Statistik Kebahasaan 2019 oleh Badan Bahasa, terdapat satu bahasa daerah di Kabupaten Takalar,[6] yaitu bahasa Makassar.[7]

Pemerintahan

Daftar Bupati

  Bupati Takalar  
No. Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Politik / Fraksi Wakil Bupati Periode Ref.
1   Donggeng Daeng Ngasa
(?–?)
1960 1964 N/A 1 [8]
2   Makkatang Daeng Sibali
(?–?)
1964 1967 ABRIAngkatan Darat N/A 2
3   Muhammad Suaib Pasang 1967 1978 ABRIPolri N/A 3
4   Ibrahim Tulle 1978 1983 ABRIAngkatan Darat N/A 4
5   Batong Aminullah 1983 1987 ABRIAngkatan Udara N/A 5
6   Tadjuddin Nur 1987 1992 N/A 6
7   Syahrul Saharuddin 1992 1997 N/A 7
8   Zainal Abidin
(1945–)
17 November 1997 17 November 2002 Golkar Muhammad Said Pammusu 8
9   Ibrahim Rewa
(1943–2016)
22 Desember 2002 22 Desember 2007 Golkar A. Makmur A. Sadda 9
22 Desember 2007 22 Desember 2012 10
10   Burhanuddin Baharuddin
(1962–)
22 Desember 2012 8 Desember 2017 Golkar Muhammad Natsir Ibrahim 11
11   Syamsari Kitta
(1974–)
22 Desember 2017 22 Desember 2022 PKS Achmad Daeng Sere 12 [9]
Gelora
Legenda
  Non-Partisan/Penugasan Pemerintah
  ABRI

Pelaksana tugas Bupati

Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.

Potret Pelaksana tugas Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Bupati Definitif
  Andi Darmawan Bintang
(Pelaksana Tugas)
28 Oktober 2016 11 Februari 2017 11 [ket. 1] Burhanuddin Baharuddin
  Muhammad Natsir Ibrahim
(Pelaksana Tugas)
8 Desember 2017 22 Desember 2017 [ket. 2]
  Setiawan Aswad
(1973–)
(Penjabat)
22 Desember 2022 Petahana [10] Transisi
Keterangan
  1. ^ Pelaksana tugas (plt.) bupati, menggantikan bupati Burhanuddin yang sedang cuti
  2. ^ Pelaksana tugas (plt.) bupati, menggantikan bupati Burhanuddin yang nonaktif


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Takalar sejak pembentukannya pada tahun 1959.[11][12]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Takalar dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024
PKB 1   2
Gerindra 3   3
PDI-P 1   2
Golkar   6   4
NasDem (baru) 2   3
PKS   4   5
Perindo (baru) 1
PPP 3   2
PAN 2   3
Hanura 1   2
Demokrat   3   1
PBB 1   2
PKPI 3   0
Jumlah Anggota   30   30
Jumlah Partai 12   12

Kecamatan

Kabupaten Takalar terdiri dari 12 kecamatan, 24 kelurahan dan 86 desa. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 566,61 km² dan jumlah penduduk sebesar 286.390 jiwa dengan sebaran penduduk 505 jiwa/km².[20][21]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Takalar, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah Desa Status Daftar
Desa/Kelurahan
73.05.09 Galesong 17 Desa
73.05.05 Galesong Selatan 13 Desa
73.05.06 Galesong Utara 1 13 Desa
Kelurahan
73.05.10 Kepulauan Tanakeke 6 Desa
73.05.12 Laikang 6 Desa
73.05.02 Mangarabombang 1 5 Desa
Kelurahan
73.05.01 Mappakasunggu 1 3 Desa
Kelurahan
73.05.07 Pattallassang 9 Kelurahan
73.05.03 Polongbangkeng Selatan 6 5 Desa
Kelurahan
73.05.11 Polongbangkeng Timur 8 Desa
73.05.04 Polongbangkeng Utara 6 4 Desa
Kelurahan
73.05.08 Sanrobone 6 Desa
TOTAL 24 86

Pariwisata

Objek Wisata Perburuan Rusa

Kegiatan perburuan rusa merupakan kegiatan langka di sulawesi selatan. Sejak dulu kegiatan berburu rusa di desa Barugaya dan Ko'mara sudah sering dilakukan oleh para Bangsawan (Karaeng) pada hutan yang luasnya sekitar 2.000 Hektar. Setiap melakukan perburuan rusa, para Karaeng berkumpul di Baruga (Rumah Panggung) dan mempersiapkan perlengkapan berburu seperti pasukan berkuda, kentongan, dll. Dengan melihat kondisi alam yang masih alami seperti pegunungan, danau, dan hutan, maka selain berburu rusa para pengunjung dalat menikmati pemandangan alam, melakukan kegiatan memancing, memanjat tebing, dan berbagai kegiatan lainnya.[22]

Pada tanggal 17 juli 1946 Ranggong Daeng Romo diangkat sebagai Pucuk Pimpinan Laskar Pemberontak Rakyat Sulawesi (lapris) yang beranggotakan 19 organisasi kelaskaran diseluruh Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dalam kedudukannya sebagai Panglima Lapris di desa Bulukunyi yang sekarang dijadikan sebagai Monumen Lapris. Monumen Lapris yang dibangun di sebuah bukit didesa Bulukunyi sangat cocok dikunjungi oleh peneliti sejarah perjuangan bangsa dan para wisatawan karena pesona alam disekitar lokasi mendatangkan kesejukan tersendiri bagi pengunjung. Disamping itu, sekitar lokasi terdapat mata air yang dijadikan sebagai tempat permandian yang dikenal permandian alam saluka.

Objek Wisata Topejawa

Panjang Garis Pantai di Kabupaten Takalar sekitar 74 Km. Dari panjang garis pantai tersebut, terdapat 3 (tiga) Objek wisata Pesisir dikabupaten Takalar (Pantai Topejawa, Pantai Galumbaya dan Pantai Ujungkassi) Permandian Alam Topejawa yang panjangnya sekitar 800 meter banyak dikunjungi karena suasana berenang di laut yang menyenangkan, selain itu panorama alamnya yang memukau.

Selain pemanfaatan sarana wisata pada lokasi permandian alam seperti balai-balai, baruga (rumah panggung), pelelangan ikan sertai berbagai fasilitas lainnya. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas pantai seperti berenang, berjemur, olahraga pantai, membakar ikan segar, berlayar dengan perahu tradisional (balolang), dan aktivitas pantai lainnya.

Objek Wisata Pulau Sanrobengi

Sanrobengi adalah pulau kecil yang memiliki potensi sebagai pusat kunjungan karena selain berpasir putih juga dapat dilakukan kegiatan-kegiatan laut seperti berenang, menyelam, berjemur, memancing, membakar ikan segar, dan berbagai kegiatan laut lainnya. Selain kegiatan laut, pulau Sanrobengi ditunjang oleh sarana pendukung TPI Di Desa Boddia, Kecamatan Galesong, dan dermaga lainnya.

Objek Wisata Terumbu Karang Pulau Tanakeke

Kepulauan Tanakeke terdiri atas Pulau Tanakeke, Bauluang, Satanga, dan Dayang-dayangan menyimpan perpaduan objek wisata alam yaitu agrowisata, berburu/atraksi menangkap ikan, pantai dan penyelam. Pulau-pulau tersebut menyimpan keanekaragaman hayati yang unik, yaitu ikan Baronang, Biawasa, Kepiting Dato, dengan ukuran cangkangnya mencapai 25 cm, hutan bakau, padang lamun yang tumbuh di pasir putih, cocok untuk permandian alam jemur di pasir putih sambil menikmati hidangan khas bakar ikan laut, dan terumbu karangnya yang asri, cocok untuk penyelam.

Objek Wisata Benteng Sanrobone

Pembuatan tembok dan dinding benteng Sanrobone dilakukan oleh Dampang Panca Belong (Raja I Kerajaan Sanrobone) atas perintah Raja Gowa dan dikerjakan oleh rakyat secara gotong royong sekitar abad XVI. Benteng Sanrobone terbuat dari batu bata dan terbentuk perahu dengan panjang sekitar 3,7 km. Benteng tersebut mempunyai 7 pintu benteng yaitu 4 pintu besar searah dengan mata angin dan 3 pintu kecil. Beberapa bukit sejarah di antaranya, Meriam dengan berat sekitar 150 kg, keris pusaka, dan makam Raja Sanrobone (kabbanga) Benteng ini menarik dikunjungi karena bernilai sejarah masa lalu mengenai keberadaan dan perjuangan Kerajaan Sanrobone di Sulawesi Selatan.

Referensi

  1. ^ Redaksi (13-09-2019). "Opini : Sejarah Baru, Kabupaten Takalar akan di Mekarkan Menjadi Kabupaten Galesong". Mata Sulsel. Diakses tanggal 18-05-2021. 
  2. ^ "Sejarah Kab. Takalar". 23 Juli 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-16. Diakses tanggal 2012-07-23. 
  3. ^ "Kabupaten Takalar, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 8 Januari 2021. 
  4. ^ "Zona Musim 286–289". Stasiun Klimatologi Maros. hlm. 46 & 47. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  5. ^ "Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, INDONESIA". Climate-Data.org. Diakses tanggal 8 Januari 2021. 
  6. ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 11. ISBN 9786028449182. 
  7. ^ "Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020. 
  8. ^ Kusmawaty, Latif, A., dan Anjarsari, H. (2023). Digitalisasi Destinasi Wisata Bahari Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan (PDF). Makassar: Politeknik Pariwisata Makassar. hlm. 12. 
  9. ^ "Sah! Syamsari Kitta-Ahmad Se're Jadi Bupati dan Wakil Bupati Takalar". makassar.tribunnews.com. 22 Desember 2017. Diakses tanggal 20 Januari 2018. 
  10. ^ "Setiawan Aswad Resmi Jabat Pj Bupati Takalar Gantikan Syamsari Kitta". sulsel.herald.id. 22 Desember 2022. Diakses tanggal 22 Desember 2022. 
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Takalar 2014-2019
  12. ^ "Perolehan Kursi DPRD Takalar 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-27. Diakses tanggal 2020-05-24. 
  13. ^ Pemerintahan Republik Indonesia (1959). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Pemerintahan Republik Indonesia. 
  14. ^ Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Sulawesi Selatan Dalam Angka 1981 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Ujung Pandang: Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan. hlm. 24. 
  15. ^ Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1982). Sulawesi Selatan Dalam Angka 1982 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Ujung Pandang: Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan. hlm. 35. 
  16. ^ Lembaga Pemilihan Umum RI (1988). Pemilihan Umum 1987 (Volume 5) (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 218. 
  17. ^ Lembaga Pemilihan Umum RI (1994). Pemilihan Umum 1992 Dari Daerah Ke Daerah (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 448. 
  18. ^ Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (2002). Sulawesi Selatan Dalam Angka 2002 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 22. 
  19. ^ Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (2004). Sulawesi Selatan Dalam Angka 2004-2005 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 23–27. 
  20. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  21. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  22. ^ "Potensi wisata Kab Takalar". 23 Juli 2012. 

Pranala luar