Stasiun Brambanan

stasiun kereta api di Indonesiaa

Stasiun Brambanan (BBN), lebih dikenal sebagai Stasiun Prambanan, adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten; pada ketinggian +146 meter. Stasiun yang melayani KRL Commuter Line dan KA angkutan semen ini merupakan stasiun kereta api paling barat dan selatan di Kabupaten Klaten. Jalan Stasiun menghubungkan stasiun ini dengan jalan raya Solo-Yogyakarta. Saat ini stasiun ini melayani bongkar muat semen secara reguler dan pernah melayani penumpang KA Prameks sejak 20 Juni 2016[4] sebelum digantikan oleh KRL.

Stasiun Brambanan
KAI Commuter
Y04

Stasiun Brambanan, 2021.
Nama lainStasiun Prambanan
Lokasi
Koordinat7°45′24″S 110°30′01″E / 7.756537°S 110.500386°E / -7.756537; 110.500386
Ketinggian+146 m
Operator
Letak
km 151+072 lintas SemarangSoloYogyakarta[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang tinggi, satu peron pulau yang agak tinggi dan satu peron pulau tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 1 dan 2: sepur lurus)
LayananKRL Commuter Line, KA Semen Tiga Roda, dan KA semen Arjawinangun
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Srowot
menuju
Commuter Line Bogor
Solo Balapan–Yogyakarta
Maguwo
menuju
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Mesin tiket Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet 
Tipe persinyalanElektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini berada pada dataran Prambanan, sehingga letaknya berdekatan dengan berbagai bangunan kuno penting, seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Kompleks Ratu Boko, Candi Sojiwan, dan Candi Plaosan; selain candi-candi lain yang lebih kecil.

Meskipun daerah sekitarnya dikenal sebagai Prambanan, nama stasiun ini menurut data dari Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) ditulis sebagai Brambanan dan tidak mengalami perubahan hingga sekarang.[5]

Bangunan dan tata letak

Pada awalnya, stasiun ini kemungkinan memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.[6] Sejak pengoperasian jalur ganda Yogyakarta–Solo ruas Srowot–Ketandan per 2001 dan ruas Brambanan–Delanggu per 15 Desember 2003, jalur 2 stasiun ini dijadikan sebagai sepur lurus arah Solo. Per 2005–2006 dan selesai sepenuhnya pada tahun 2007, jalur 1 stasiun ini sudah sepenuhnya menjadi sepur lurus arah Yogyakarta saja.[7][8] Jalur 4 dijadikan sebagai sepur simpan untuk parkir KA barang.

Bangunan lama stasiun ini, yang sebelumnya mirip dengan Stasiun Srowot dan merupakan peninggalan DKA, roboh akibat gempa bumi Yogyakarta 2006.[9] Sebagai penggantinya, bangunan stasiun yang digunakan sekarang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Maguwo, terdapat Stasiun Kalasan yang sudah tidak aktif sejak jalur ganda lintas Kutoarjo-Solo dioperasikan.

Untuk mendukung pengoperasian jalur ganda, sistem persinyalan mekanik di stasiun ini diganti dengan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri (Persero) yang sudah dipasang sejak tahun 2013 dan baru mulai dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 2018.[10][11]

Sejak tahun 2020 stasiun ini juga dilengkapi listrik aliran atas (LAA) sebagai bagian dari elektrifikasi jalur YogyakartaSolo Balapan.

 

  Y04  

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Maguwo)      Commuter Line Bogor tujuan Yogyakarta

Sepur lurus arah Yogyakarta

Peron pulau
Jalur 2      Commuter Line Bogor tujuan Solo Balapan (Srowot)

Sepur lurus arah Solo Balapan

Peron pulau
Jalur 3 Tambahan jalur untuk penyusulan
Jalur 4 Area bongkar muat semen

Layanan kereta api

Penumpang

Komuter

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Y Lin Yogyakarta (Yogyakarta–Palur pp) Palur
Yogyakarta
Y Lin Yogyakarta (Yogyakarta–Solo Balapan pp) Solo Balapan
Yogyakarta

Barang

Insiden

Pada tanggal 27 Mei 2006, terjadi gempa bumi yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Gempa tersebut juga meruntuhkan bangunan Stasiun Brambanan. Hanya lantai, kamar mandi, dan ruang sinyal saja yang tersisa.[9]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ "Selayang Pandang Daop 6 Yogyakarta" (PDF). PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2018. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-07. Diakses tanggal 2020-10-05. 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Nugroho, Rento Ari (20 Juni 2016). "Mulai 20 Juni KA Prameks Berhenti di Stasiun Brambanan". Tribunnews.com. Tribun Jogja. Diakses tanggal 14 Agustus 2017. 
  5. ^ "Tabel jarak stasiun kereta api Indonesia 1950" (PDF). Studiegroep Zuid-West Pacific. Diakses tanggal 14 Agustus 2017. 
  6. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api 2004
  7. ^ "Uji Coba Rel Ganda Yogya-Solo Bikin Bikers Senewen". detikcom. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  8. ^ "Rel Ganda Yogyakarta-Solo Diresmikan". Tempo.co. 2003-12-15. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  9. ^ a b "Stasiun Prambanan Roboh & Rel Terangkat". detikcom. Detikcom. 27 Mei 2006. Diakses tanggal 14 Agustus 2017. 
  10. ^ "Len Tandatangani Dua Kontrak dengan Nilai Total Rp 464 Milyar | PT Len Industri (Persero)" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-12. 
  11. ^ Mohamad, Ardyan (21 Juni 2013). Pratomo, Harwanto Bimo, ed. "Kalahkan Siemens, BUMN elektronik raup pendapatan Rp 2,3 triliun". Merdeka.com. Merdeka.com. Diakses tanggal 5 Oktober 2017. Saat ini, masih ada pesanan proyek dari Kemenhub untuk menggarap persinyalan kereta di jalur Jogja-Solo, Duri-Tangerang, dan Parung-Maja. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kalasan
menuju Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan Srowot