Ekonomi supply-side
Ekonomi sisi penawaran atau supply-side economics adalah sebuah teori makroekonomi yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat secara efektif dapat dimajukan dengan penurunan pajak, pengurangan regulasi, dan mengizinkan perdagangan bebas.[1][2] Menurut teori ekonomi sisi penawaran, para konsumen akan mendapatkan manfaat dari suplai barang dan jasa yang lebih besar dengan harga yang rendah, dan lapangan pekerjaan akan meningkat.[3] Kebijakan fiskal sisi penawaran dirancang untuk meningkatkan penawaran agregat, berlawanan dengan permintaan agregat, yang oleh karenanya memperluas luaran dan lapangan pekerjaan sembari menurunkan harga. Kebijakan-kebijakan tersebut memiliki jenis-jenis yang umum seperti:
- Investasi pada sumber daya manusia, seperti pendidikan, kesehatan, dan mendorong transfer teknologi dan proses bisnis, untuk meningkatkan produktivitas (hasil per pekerja). Mendorong perdagangan bebas global melalui kontainerisasi adalah salah satu contohnya.
- Pengurangan pajak, untuk memberikan insentif dalam bekerja, berinvestasi dan mengambil risiko. Menurunkan tarif pajak pendapatan dan menghapus atau menurunkan bea adalah contoh dari kebijakan ini
- Investasi pada peralatan modal baru dan riset dan pengembangan, untuk lebih meningkatkan produktivitas. Mengizinkan usaha-usaha untuk mendepresiasi peralatan modal mereka lebih cepat (misal satu tahun alih-alih 10 tahun) memberikan mereka insentif keuangan untuk berinvestasi pada peralatan tersebut.
- Pengurangan regulasi pemerintah, untuk mendorong pembentukan dan ekspansi usaha.[4]
Dasar dari ekonomi sisi penawaran adalah kurva Laffer, sebuah hubungan teoretis antara tarif pajak dan pendapatan negara.[5][6][7][8] Kurva Laffer menunjukkan bahwa ketika tingkat pajak terlalu tinggi, menurunkan tarif pajak akan meningkatkan pendapatan negara melalui pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, meskipun tingkat pajak mana yang dikatakan "terlalu tinggi" masih diperdebatkan.[9][10][11] Survei para ekonom pada tahun 2012 menemukan bahwa tidak ada yang setuju bahwa menurunkan tarif pajak pendapatan federal di AS akan meningkatkan pendapatan pajak tahunan dalam lima tahun.[12] Kritikus juga berargumen bahwa beberapa potongan pajak besar di Amerika Serikat dalam 40 tahun terakhir tidak meningkatkan pendapatan.[13][14][15]
Istilah "supply-side economics" selama beberapa waktu diyakini diciptakan oleh jurnalis Jude Wanniski pada 1975, menurut Robert D. Atkinson, istilah "supply-side" pertama kali digunakan pada 1976 oleh Herbert Stein (mantan penasihat ekonomi Presiden Richard Nixon) dan kemudian digunakan kembali di tahun yang sama oleh Jude Wanniski.[16] Istilah ini mengacu pada pemikiran ekonom Robert Mundell dan Arthur Laffer.
Asal-usul sejarah
Ekonomi sisi penawaran dikembangkan sebagai jawaban terhadap stagflasi era 1970an.[18] Teori tersebut diambil dari beberapa pemikiran ekonomi non-Keynesian, termasuk Mazhab Chicago dan Mazhab Klasik Baru.[19][20] Bruce Bartlett, seorang pendukung ekonomi sisi penawaran, menelusuri asal muasal pemikiran tersebut dari filsuf Ibnu Khaldun dan David Hume, satiris Jonathan Swift, ekonom politik Adam Smith dan Menteri Keuangan Amerika Serikat Alexander Hamilton.[21]
Bartlett di tahun 2007 menyatakan bahwa
Saat ini, hampir tidak ada ekonom yang mempercayai apa yang diyakini oleh penganut paham Keynesian pada tahun 1970an dan sebagian besar menerima gagasan dasar ekonomi sisi penawaran – bahwa insentif itu penting, bahwa tarif pajak yang tinggi berdampak buruk bagi pertumbuhan, dan bahwa inflasi pada dasarnya merupakan fenomena moneter. Akibatnya, tidak ada lagi perbedaan berarti antara perekonomian sisi penawaran dan perekonomian arus utama.
...
Saat ini, ekonomi sisi penawaran telah dikaitkan dengan obsesi untuk memotong pajak dalam kondisi apa pun. Para pendukungnya di Kongres dan di tempat lain tidak lagi membatasi diri mereka pada pemotongan tarif pajak marjinal – pajak atas setiap tambahan dolar yang diperoleh – seperti yang dilakukan oleh para supply-siders awal. Sebaliknya, mereka mendukung pemotongan pajak yang paling menarik perhatian dan meragukan secara ekonomi dengan intensitas yang sama. ... saat ini sudah umum untuk mendengar klaim para pemotong pajak, yang secara tidak masuk akal mengklaim bahwa semua pemotongan pajak meningkatkan pendapatan.[22]
Pendukung kebijakan ekonomi sisi penawaran saat ini mengklaim bahwa tarif pajak yang lebih rendah menghasilkan keuntungan makroekonomi dan menekankan keuntungan ini ketimbang paham tradisional liberal klasik mereka yang menentang pemajakan karena mereka umumnya menentang pemerintahan. Klaim tradisional mereka adalah bahwa tiap manusia mempunyai hak atas dirinya sendiri dan kepemilikannya dan karenanya pemajakan itu tidak bermoral dan memiliki dasar hukum yang patut dipertanyakan.[23] Di sisi lain, ekonom sisi penawaran berpendapat bahwa dugaan keuntungan kolektif ini (misal peningkatan hasil ekonomi dan efisiensi) memberikan dorongan utama untuk pemotongan pajak.
Seperti pada ekonomi klasik, ekonomi sisi penawaran mengusulkan bahwa produksi atau penawaran adalah kunci dari kemakmuran ekonomi dan konsumsi atau permintaan hanya sebatas konsekuensi sekunder. Pada mulanya, gagasan ini telah disimpulkan pada Hukum Pasar Say, yang menyatakan: "Suatu produk baru saja diciptakan, sejak saat itu juga, produk tersebut menyediakan pasar bagi produk-produk lain sesuai dengan nilai produknya." atau dengan kata lain, produksi (penawaran) haruslah terjadi lebih dahulu untuk menciptakan aktivitas ekonomi atau dagang.
Ekonomi sisi penawaran mulai populer di kalangan politisi Partai Republik dari 1977 ke depan. Sebelum 1977, politisi Republik terbagi pada isu pengurangan pajak, dengan sebagiannya menghawatirkan bahwa poemotongan pajak akan menakibatkan inflasi dan memperburuk defisit.[24]
Pada 1978, Jude Wanniski menerbitkan buku The Way the World Works dimana ia menjabarkan teori utama ekonomi sisi penawaran[25] dan menjelaskan detail tentang kegagalan sistem tarif pajak tinggi progresif dan kebijaka moneter Amerika Serikat dibawah Richard Nixon dan Jimmy Carter di era 1970an. Wanniski mengusulkan tarif pajak yang rendah dan kembali pada semacam sistem standar emas, serupa dengan Sistem Bretton Woods tahun 1944-1971 yang ditinggalkan Nixon.
Catatan dan referensi
- ^ Neva Goodwin; Jonathan M. Harris; Julie A. Nelson; Brian Roach; Mariano Torras (March 4, 2015). Principles of Economics in Context. Routledge. hlm. 286. ISBN 978-1-317-46217-0.
supply-side-economics: the macroeconomic theory [...]
- ^ Dwivedi (2010). Macroeconomics, 3E. Tata McGraw-Hill Education. hlm. 372. ISBN 978-0-07-009145-0.
The supply-side economics is the most recent macroeconomic thought.
- ^ Wanniski, Jude (1978). The Way the World Works: How Economies Fail—and Succeed. New York: Basic Books. ISBN 0-465-09095-8.
- ^ Chiang, Eric (2014). Core Macroeconomics (3rd ed.). Worth Publishers. hlm. 245. ISBN 978-1-4292-7849-2.
- ^ Campbell, J. L. (1998). "Institutional Analysis and the Role of Ideas in Political Economy". Theory and Society. 27 (3): 377–409. doi:10.1023/A:1006871114987.
- ^ Kyer, B.L.; Maggs, G.E. (1994). "A Macroeconomic Approach to Teaching Supply-Side Economics". The Journal of Economic Education. 25 (1): 44–48. doi:10.2307/182895.
- ^ Kolb, R.W (2018). The SAGE Encyclopedia of Business Ethics and Society. SAGE Publications. hlm. 3303. ISBN 978-1-4833-8151-0.
- ^ Mankiw, G.N. (2020). Principles of Economics. Cengage Learning. hlm. 161–162. ISBN 978-0-357-13380-4.
- ^ Saez, Emmanuel; Slemrod, Joel; Giertz, Seth (2009-01-01). "The Elasticity of Taxable Income with Respect to Marginal Tax Rates: A Critical Review". Department of Economics: Faculty Publications.
- ^ Mankiw, N. Gregory (2018-12-11). "Snake-Oil Economics". Foreign Affairs (dalam bahasa Inggris). 98 (1). ISSN 0015-7120. Diakses tanggal 2024-06-22.
- ^ Mankiw, G (2019). "Snake-Oil Economics - The Bad Math Behind Trump's Policies" (PDF).
- ^ "Laffer Curve | IGM Forum". igmchicago.org.
- ^ "Once Again: GOP Tax-Cuts Are Not Paying Themselves". The Fiscal Times.
- ^ "Do tax cuts pay for themselves? Evidence is thin". PolitiFact.
- ^ Komlos, J. (2019). "Reaganomics: A Watershed Moment on the Road to Trumpism". The Economists' Voice. 16 (1). doi:10.1515/ev-2018-0032.
- ^ Atkinson, R. D. (2007). Supply-Side Follies: Why Conservative Economics Fails, Liberal Economics Falters, and Innovation Economics Is the Answer. Rowman & Littlehead. hlm. 50. ISBN 978-0-7425-5107-7.
- ^ "Robert Mundell, the intellectual father of supply-side economics, is dead at 88". Washington Examiner. 5 April 2021.
- ^ Case, K. E.; Fair, R. C. (1999). Principles of Economics (5th ed.). Prentice-Hall. hlm. 780. ISBN 0-13-961905-4.
- ^ Schmidt, I.; Rittaler, J.B. (1989). A Critical Evaluation of the Chicago School of Antitrust Analysis. Springer Science & Business Media. ISBN 9789024737925.
- ^ Gandhi, V. P; Ebrill, L. P; Shome, P.; Anton, L. A. M; Modi, J. R; Sanchez-Ugarte, F. J; Mackenzie, G. A (1987). Supply-Side Tax Policy: Its Relevance to Developing Countries. International Monetary Fund. ISBN 9781455271962.
- ^ Bartlett, B. (2003). "Supply-Side Economics: "Voodoo Economics' or Lasting Contribution?" (PDF). Laffer Associates: Supply-Side Investment Research.
- ^ Bartlett, B (6 April 2007). "How Supply-Side Economics Trickled Down". The New York Times.
- ^ Gray (1995). Liberalism. Minneapolis: University of Minnesota Press. hlm. 26–27. ISBN 0-8166-2801-7.
- ^ Burns, J. W; Taylor, A. J (2000). "The Mythical Causes of the Republican Supply-Side Economics Revolution". Party Politics. 6 (4): 419–440. doi:10.1177/1354068800006004002. ISSN 1354-0688.
- ^ Gross, N.; Medvetz, T.; Russell, R. (2011). "The Contemporary American Conservative Movement". Annual Review of Sociology. 37 (1): 325–354. doi:10.1146/annurev-soc-081309-150050. ISSN 0360-0572.
Pranala luar
- Sowell, Thomas. "Trickle Down" Theory and "Tax Cuts for the Rich".
- Gwartney, James D. (2008). "Supply-Side Economics". Dalam David R. Henderson. Concise Encyclopedia of Economics (edisi ke-2nd). Indianapolis: Library of Economics and Liberty. ISBN 978-0865976658. OCLC 237794267.
- "Portion of Mundell's Nobel Prize Lecture" (awarded for unrelated work in optimum currency area). Claiming that supply side economics was responsible for growth, price stability and the collapse of the Soviet Union.
- "Supply Side Library". A collection of essays and studies by Robert Mundell, Paul Craig Roberts, Stephen Entin and Alan Reynolds.