Ace Hasan Syadzily

politikus Indonesia

Dr. Tubagus Haji Ace Hasan Syadzily, M. Si. (lahir 19 September 1976) adalah seorang akademisi dan politikus berkebangsaan Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk daerah pemilihan Jawa Barat II sejak tahun 2019. Sebelumnya, ia adalah anggota DPR RI yang dilantik melalui pergantian antarwaktu untuk sisa masa jabatan 2014–2019 menggantikan Andika Hazrumy yang mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur Banten pada Pilgub 2017.[1] Pada periode sebelumnya, Ace juga menjadi anggota DPR RI melalui pergantian antarwaktu pada 2013. Ia menyertai Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 2004 dan menjadi pemimpin partai di Jawa Barat.[2]

Ace Hasan Syadzily
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Mulai menjabat
10 Januari 2017
(Pengganti Antar Waktu hingga 1 Oktober 2019)
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Grup parlemenFraksi Partai Golongan Karya
Daerah pemilihanBanten I
(2017–2019)
Jawa Barat II
(2019–sekarang)
Masa jabatan
2 April 2013 – 30 September 2014
Sebelum
Pendahulu
Mamat Rahayu Abdullah
Pengganti
Petahana
Sebelum
Grup parlemenFraksi Partai Golongan Karya
Daerah pemilihanBanten I
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Barat
Mulai menjabat
3 Juni 2022
(Pelaksana Tugas: 9 Februari 2021 – 3 Juni 2022)
Ketua umumAirlangga Hartarto
Sebelum
Pendahulu
Ade Barkah Surahman
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir19 September 1976 (umur 48)
Pandeglang, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikGolkar (sejak 2004)
Suami/istriRita Fitria
Anak3
Orang tua
  • Achmad Rafe'i Ali (ayah)
  • Siti Sutihat (ibu)
Tempat tinggalTangerang Selatan
Almamater
Pekerjaan
  • Aktivis
  • dosen
  • politisi
Situs webace-hasan.com
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada 2023, setelah mundurnya Zainudin Amali dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga, Ace digadang-gadang menjabat jabatan tersebut. Beberapa pakar menilai bahwa dirinya berpeluang untuk menggantikan posisi Zainudin sebagai Menpora.[3] Terlebih lagi, posisi tersebut diduduki oleh kader Partai Golongan Karya. Pada awal April 2023, Presiden Joko Widodo melantik Dito Ariotedjo sebagai Menpora.

Kehidupan

Ace Hasan Syadzily merupakan anak dari seorang ulama asal Banten yang menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Ayahnya merupakan seorang pengasuh Pondok Pesantren An-Nizhomiyyah, Labuan, Pandeglang, yakni Kyai Haji Tubagus Achmad Rafe'i Ali bin Tubagus Ali Akbar dan ibunya bernama Siti Sutihat. Ayahnya memiliki kiprah politik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah–Gotong Royong Kabupaten Lebak mewakili Golongan Karya.[4] Ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Menurut silsilah keturunan dari ayahnya, Ace tercatat sebagai keturunan kesembilan Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten.[5] Sejak kecilnya, ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang religius. Meski demikian, Ace mengenyam pendidikannya di sekolah umum.

Ace mulai duduk di bangku sekolah dasar di SD Negeri 1 Labuan, Pandeglang, pada tahun 1982 dan lulus pada 1988. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan formalnya di SMP Islam Cipasung, Tasikmalaya dan lulus pada 1991. Ketika melanjutkan jenjang sekolah menengah atas, ia menempuh pendidikannya di madrasah aliah di Sukamanah, Tasikmalaya, dan resmi menamatkannya pada tahun 1994. Setelahnya, ia berkuliah di Fakultas Adab dan Humaniora Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, pada 1994 dan mendapat gelar sarjananya pada 2001. Ia meneruskan studinya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada jurusan Antropologi (2001–2004) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran untuk jurusan Ilmu Pemerintahan (2011–2014).

Masa muda

Ace mulai mengenal dunia politik sejak menjadi mahasiswa. Berbagai organisasi semasa kuliah diikuti olehnya, baik organisasi intra maupun ekstra. Ia bergabung dengan senat mahasiswa di Fakultas Adab dan Humaniora dari 1996 sampai 1997, serta memimpin badan eksekutif mahasiswa di kampusnya dari 1998 hingga 2000. Di organisasi ekstra, Ace bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan memimpin sebagai Ketua HMI Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan sejak 1997 sampai 1998. Selama menjadi mahasiswa, ia turut terlibat aktif sebagai aktivis dan turut serta dalam aksi demonstrasi pada Mei 1998.

Karier

Ketika masih menjadi mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ace telah memimpin sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Indonesian Institute for Civil Society (bahasa Indonesia: Institut Indonesia untuk Masyarakat Sipil) sebagai direktur eksekutif dari 2000 sampai 2008. Pasca memperoleh gelar sarjana, ia menjadi dosen tetap di IAIN Syarif Hidayatullah pada 2003. Dalam kiprahnya di organisasi kemasyarakatan, ia dipercayakan menjadi Ketua Gerakan Pemuda Ansor dan Ketua Majelis Dakwah Islamiah (2010–2015). Selepas terjun ke dunia politik, Ace diangkat menjadi staf ahli dari salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak 2009 hingga 2012. Selain itu, ia juga menjadi staf khusus dari seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hingga 2013.

Di tahun tersebut, Ace dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat melalui pergantian antarwaktu menggantikan Mamat Rahayu Abdullah yang berpindah partai ke Partai NasDem.[6][7] Oleh karena itu, ia mundur dari staf ahli anggota Wantimpres. Setahun setelahnya, Ace bekerja sebagai dosen pascasarjana Magister Administrasi Publik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hingga tahun 2018. Di organisasi massa, ia tergabung dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dan pernah menduduki jabatan wakil sekretaris jenderal untuk periode 2014–2019.

Kiprah politik

 
Potret Ace Hasan Syadzily dalam suatu sidang di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, 2018

Dunia politik yang telah digeluti oleh ayahnya menjadi ketertarikan tersendiri bagi Ace. Ia mulai bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar) pada tahun 2004.[8] Di Golkar, ia berpartisipasi dalam sayap partai di Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong dan pernah menjabat wakil sekretaris jenderal sejak 2010 hingga 2015. Selain itu, ia juga duduk sebagai Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) sebagai salah satu organisasi sayap Golkar untuk periode 2010–2015.

Lima tahun setelah bergabung dengan Golkar, ia mengajukan diri sebagai calon legislatif untuk Banten I. Namun, posisi kursi legislatif belum berhasil dimenangkannya. Meski demikian, ia ditetapkan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat setelah legislator petahana, Mamat Rahayu Abdullah memutuskan untuk mundur pada awal 2013. Kemunduran Mamat membuat kursi legislatif yang mewakili Fraksi Partai Golongan Karya ini menjadi lowong. Pada 2 April 2013, Ace dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat setelah diputuskan melalui pergantian antarwaktu bersamaan dengan Sunaryo Adhiwardoyo dan M. Basri Sidehabi.[6]

Pada Pemilihan Presiden 2014, Ace menyatakan sikap politiknya untuk mendukung Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia.[9] Sebaliknya, partainya, Golkar memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, serta bergabung dengan Koalisi Merah Putih.[10] Di saat yang bersamaan, Ace kembali maju sebagai calon anggota legislatif di daerah pemilihan yang sama dengan periode sebelumnya. Walhasil, perolehan suara yang diraih kurang memaksimalkan dirinya untuk melenggang ke parlemen. Pada 2017, ia dilantik melalui pergantian antarwaktu menggantikan posisi Andika Hazrumy.[8] Kemudian, Golkar menunjuknya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pimpinan Pusat yang membidangi Media dan Penggalangan Opini sejak 2016 hingga 2017.[11] Bersambung, di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Ace ditunjuk menjadi Ketua DPP Partai Golkar yang membidangi portofolio yang sama dengan sebelumnya hingga tahun 2019.[12]

Kiprahnya sebagai legislator berlanjut setelah Ace berkontestasi dalam pemilihan legislatif 2019. Pada saat pemilihan umum tersebut, ia berpindah kawasan daerah pemilihan dan memilih Jawa Barat II sebagai daerah pemilihannya. Ia berhasil memperoleh kursi legislatif tanpa melalui pergantian antarwaktu setelah dirinya memenangkan pemilihan legislatif. Kemenangannya dalam pemilihan umum ini menyumbang dua kursi perwakilan dari Golkar di daerah pemilihan Jawa Barat II.[13] Pada 15 Januari 2020, Ace ditetapkan oleh Golkar sebagai ketua bidang kerohanian partai untuk masa bakti 2019–2024.[14]

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Jawa Barat petahana, Ade Barkah Surahman yang sebelumnya telah dipilih pada 2020 menggantikan Dedi Mulyadi diberhentikan dari posisinya.[15] Hal ini terkait kasus korupsi yang menjadikannya tersangka. Oleh karena itu, pimpinan pusat partai menunjuk Ace Hasan sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Jawa Barat pada Februari 2021.[16] Setahun berselang, ia terpilih dalam musyawarah daerah luar biasa melalui proses aklamasi pada Februari 2022.[17] Ia dilantik oleh Airlangga Hartarto pada 3 Juni 2022 di Bogor, Jawa Barat.[18]

Referensi

  1. ^ Suryanto, ed. (10 Januari 2017). "Sembilan anggota PAW DPR RI dilantik". Antara News. Jakarta. Diakses tanggal 19 Oktober 2021. 
  2. ^ "Ade Barkah Terseret Korupsi, Ace Hasan Didapuk Jadi Plt Ketua DPD Golkar Jabar". Merdeka.com. 15 April 2021. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  3. ^ Pandapotan Purba, Jonathan (14 Maret 2023). "SMRC: Ace Hasan Paling Menonjol untuk Jadi Menpora Baru". Liputan6.com. Jakarta. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  4. ^ Ariska, Ika. "Peranan K.H Tb. A. Rafe'i Ali Dalam Bidang Keagamaan dan Politik Di Labuan Tahun 1970-2010". Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin. Diakses tanggal 18 April 2023. 
  5. ^ "Silsilah Keturunan KH. Tb. Ahmad Rafei Ali". Doc Player. Diakses tanggal 18 April 2023. 
  6. ^ a b "Ketua DPR RI Lantik Tiga Anggota PAW dari FPG". Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 2 April 2013. Diakses tanggal 19 Oktober 2021. 
  7. ^ "Gabung ke NasDem, Tiga Anggota DPR RI Mundur". BeritaSatu.com. Jakarta. 30 Januari 2013. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  8. ^ a b Ihsanuddin (9 April 2019). "Cerita Caleg: Hoki Ace Hasan Melenggang ke Senayan dan Tantangan Politik Uang". Kompas.com. Jakarta. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  9. ^ "Ini deretan kader muda Golkar yang dukung Jokowi-JK". Merdeka.com. 20 Mei 2014. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  10. ^ "Golkar sokong pasangan Prabowo-Hatta". BBC. 19 Mei 2014. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  11. ^ Astari Retaduari, Elza (30 Mei 2016). "Ini Susunan Pengurus DPP Golkar 2016-2019". Detik.com. Jakarta. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  12. ^ Amalia Putri, Zunita (22 Januari 2018). "Ini Kabinet Airlangga di Sisa Periode Golkar 2014-2019". Detik.com. Jakarta. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  13. ^ Puspa Sari, Haryanti (2 Mei 2019). "Ace Hasan Syadzily Lolos ke DPR, Golkar Dapat Dua Kursi di Dapil Jabar II". Kompas.com. Jakarta. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  14. ^ "Susunan dan Personalia DPP Partai Golkar Masa Bhakti 2019-2024" (PDF). Partai Golongan Karya. 2020. Diakses tanggal 18 Oktober 2021. 
  15. ^ Selamet, Ismet (1 Maret 2020). "Ade Barkah Terpilih Jadi Ketua Golkar Jabar". Detik.com. Cianjur. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  16. ^ "Ade Barkah Terpilih Jadi Ketua Golkar Jabar". Merdeka.com. 15 April 2021. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  17. ^ "Ace Hasan Syadzily Resmi Pimpin Golkar Jawa Barat". Partai Golongan Karya. 28 Februari 2022. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  18. ^ "Airlangga Lantik Ace Hasan Syadzily Jadi Ketua DPD Golkar Jabar". Liputan6.com. Jakarta. 3 Juni 2022. Diakses tanggal 19 April 2023. 
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Ade Barkah Surahman
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat
2022–sekarang
(Pelaksana Tugas: 2021–2022)
Petahana