Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur (KBRI Kuala Lumpur) adalah misi diplomatik Indonesia di Malaysia. Kedutaan ini melayani sejumlah besar tenaga kerja migran Indonesia di Malaysia. Kantor diplomatik Indonesia lainnya di Malaysia meliputi empat konsulat jenderal di Johor Bahru, Kota Kinabalu (Sabah), Kuching (Serawak), dan Penang, dan satu konsulat di Tawau.[1]
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur | |
---|---|
Koordinat | 3°8′48″N 101°43′19″E / 3.14667°N 101.72194°E |
Lokasi | Kuala Lumpur, Malaysia |
Alamat | 233, Jalan Tun Razak, 50400 Kuala Lumpur, Malaysia |
Duta Besar | Hermono |
Yurisdiksi | Malaysia |
Situs web | web kemlu |
Duta Besar Indonesia pertama untuk Malaysia adalah Mohamad Razif (1957–1963).[2] Sementara Duta Besar saat ini adalah Hermono yang bertugas sejak tahun 2020.
Sejarah
Sebelum Malaysia merdeka, Indonesia telah menempatkan kantor perwakilan berstatus konsulat pada tahun 1953. Kepala perwakilan yang menjabat sebagai Konsul adalah Mohammad Rasyid Manan (1953–1956). Ia kemudian menjadi Konsul Jenderal setelah kantor perwakilan ditingkatkan menjadi konsulat jenderal menjelang kemerdekaan Malaysia (1956–1957). Setelah kemerdekaan Malaysia, status perwakilan Indonesia di Malaysia ditingkatkan lagi menjadi Kedutaan Besar Republik Indonesia. Duta Besar Indonesia pertama untuk Malaysia adalah Mohamad Razif (1957–1963).[2]
Hubungan diplomatik sempat terputus pada tanggal 17 September 1963 akibat terjadinya Konfrontasi Indonesia–Malaysia. Proses pemulihan hubungan diplomatik diawali dengan penandatanganan Bangkok Accord antara Menteri Luar Negeri kedua negara pada tanggal 1 Juni 1966 di Bangkok. Pertemuan berikutnya di Jakarta menghasilkan "Perjanjian Pemulihan Hubungan Republik Indonesia–Malaysia" (Jakarta Accord) pada tanggal 11 Agustus 1966. Kemudian pada tanggal 14 September 1966 di Kuala Lumpur ditandatangani "Pengertian Bersama Tentang Persoalan-persoalan Non Militer". Pada bulan September 1967 Indonesia membuka Kantor Penghubung (Liaison Office) di Kuala Lumpur sebagai kantor perwakilan Indonesia.[3] Kantor ini dikepalai Letkol Benny Moerdani.[2] Duta Besar Indonesia pertama sejak pemulihan hubungan diplomatik adalah Tan Sri HA Thalib Depati Santio Bowo yang mulai menjabat pada tahun 1968.
Sejak tahun 1977, kantor KBRI menempati gedung di Jalan Tun Razak No. 233. Sebelumnya kantor KBRI terletak di Jalan U-Thant.[3]
Daftar duta besar
No. | Foto | Nama | Mulai menjabat | Selesai menjabat | Diangkat oleh | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Mohamad Razif | 1957 | 1963 | Soekarno | [4] | ||
2 | Djatikoesoemo | Januari 1963 | September 1963 | [4] | |||
3 | A. Thalib | 1968 | 1972 | Soeharto | [4] | ||
4 | Soepardjo Rustam | 1972 | 1974 | [4] | |||
5 | M. Hasan | 1974 | 1978 | [4] | |||
6 | Makmun Murod | 1978 | 1981 | [4] | |||
7 | Rais Abin | 1981 | 1984 | [4] | |||
8 | Himawan Soetanto | 1984 | 1988 | [4][5] | |||
9 | Sunarso Djajusman | 1988 | 1992 | [4] | |||
10 | Soedarmadi | 1992 | 1995 | [4] | |||
11 | Jacob Dasto | 1995 | 1998 | [4] | |||
12 | Hadi A. Wayarabi Alhadar | 2000 | 2003 | Abdurrahman Wahid | [4] | ||
13 | Rusdihardjo | 2004 | 2006 | [4] | |||
14 | Tatang Budie Utama Razak (kuasa usaha a.i.) |
2006 | 2008 | Susilo Bambang Yudhoyono | |||
15 | Da'i Bachtiar | 2008 | September 2012 | ||||
16 | Herman Prayitno | 2012 | 2017 | ||||
17 | Rusdi Kirana | 18 Mei 2017 | 9 Juli 2020 | Joko Widodo | [6][7] | ||
18 | Hermono | 14 September 2020 (Kredensial: 9 Desember 2020) |
Petahana | [8][9] |
Lihat pula
- Daftar Duta Besar Indonesia
- Daftar perwakilan diplomatik Indonesia
- Hubungan Indonesia dengan Malaysia
- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru
- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu
- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching
- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Penang
Referensi
- ^ "Konsulat Jenderal dan Konsulat Republik Indonesia Di Malaysia". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-29. Diakses tanggal 6 September 2018.
- ^ a b c "Sejarah KBRI Kuala Lumpur". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Archived from the original on 2006-07-02. Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ a b "Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-14. Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ a b c d e f g h i j k l m "Sejarah KBRI Kuala Lumpur". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-07-02. Diakses tanggal 2019-08-06.
- ^ G. Dwipayana; Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 215-216.
- ^ Ihsanuddin (18 Mei 2017). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Dilantik Jadi Dubes, Rusdi Kirana Lepas Jabatan Wantimpres dan Lion Air". Kompas.com. Diakses tanggal 27 Juni 2017.
- ^ Haryono, Willy (7 Juli 2020). "Malaysia Sampaikan Salam Perpisahan kepada Rusdi Kirana". Medcom.id. Diakses tanggal 26 Juli 2020.
- ^ Choirul Arifin (14 September 2020). "Rincian Lengkap 20 Nama Dubes Baru Indonesia, Berikut Negara Tempat Mereka Bertugas". Tribunnews.com. Diakses tanggal 14 September 2020.
- ^ "Envoys Present Credentials" [Para Utusan Negara Menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan]. Tribunnews. 9 Desember 2020. Diakses tanggal 16 Desember 2020.