Ilmuwan

seseorang yang menggunakan metode ilmiah secara profesional

Ilmuwan (bahasa Inggris: scientist) adalah orang yang ahli atau memiliki banyak pengetahuan mengenai suatu ilmu. Dalam arti yang lain, ilmuwan adalah orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.[1]

Seorang ilmuwan wanita sedang menguji percontoh DNA

Ilmuwan dikenal sebagai orang yang menekuni bidang ilmiah atau ilmu pengetahuan alam (IPA). Meskipun penyebutan ilmuwan ini juga berlaku secara umum karena sebagian kalangan ada yang membagi ilmuwan ke dalam dua area berdasarkan bidang ilmunya, yaitu ilmuwan dalam bidang Ilmu Alam dan ilmuwan dalam bidang Ilmu Sosial.

Ilmuwan dapat dibedakan ke dalam dua kategori yakni:

  • Ilmuwan Murni
  • Ilmuwan Terapan

Ilmuwan mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik dan melalui berbagai metode ilmiawi yang terbakukan. Ruang lingkup ilmiah terbatas pada berbagai hal yang dapat dipahami oleh indra (penglihatan, sentuhan, pendengaran, rabaan dan pengecapan) atau dapat dibilang sains itu pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian secara konkret.

Para ilmuwan bertujuan untuk menghasilkan model yang dapat berguna tentang kenyataan dan memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan alam. Ilmuwan mengenal beberapa metode ilmiah yang digunakan dalam berpraktik yakni:

  • Pengamatan
  • Hipotesis
  • Prediksi
  • Penelitian
  • Kesimpulan

Etimologi

Hingga akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20, Saintis hanya disebut sebagai filsuf alam.[2] Mereka ini sehari-harinya mengkaji secara mendalam tentang filsafat hingga akhirnya dapat merumuskan suatu teori-teori baru untuk menjelaskan berbagai fenomena alam yang terjadi. Hingga saat ini, penyebutan istilah Saintis sangat jarang digunakan sehingga pemaknaannya semakin meluas.

Pendidikan Saintis di Indonesia

Seorang saintis umumnya merupakan lulusan Sarjana Sains dengan gelar S.Si., meskipun dari bidang ilmu lain juga dapat menyebut dirinya sebagai Saintis. Saintis murni terbagi ke dalam bidang ilmu antara lain: matematika, fisika, biologi, kimia, astronomi, dan lain-lain. Sedangkan sains terapan pada umumnya merupakan lulusan pendidikan vokasi. Pendidikan sarjana sains baik murni maupun terapan dapat diselesaikan dalam waktu 4 Tahun. Perhatian bangsa dan negara Indonesia terhadap pengembangan pendidikan sains dan teknologi dinilai masih sangat rendah dan masih harus ditingkatkan.[3]

Saintis murni mendapatkan predikat sebagai Saintis hanya apabila mereka telah menghasilkan karya-karya ilmiah yang turut memberikan andil bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, tidak semua lulusan sarjana sains di Indonesia dapat disebut sebagai Saintis. Jika ingin mengetahui lebih lanjut penjelasan tentang saintis, silakan kunjungi wikipedia berbahasa Inggris dengan kata "Scientist"

Karier Saintis

Menjadi seorang saintis tidak hanya berprofesi sebagai dosen, peneliti, atau tenaga teknis di laboratorium-laboratorium riset. Banyak studi dan berbagai sumber menyebutkan bahwa Saintis juga bekerja di berbagai jenis perkerjaan lainnya.[4][5]

Daftar Ilmuwan

Referensi

  1. ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-29. Diakses tanggal 30 Desember 2014. 
  2. ^ Friedrich Ueberweg, History of Philosophy: From Thales to the Present Time. C. Scribner's sons v.1, 1887
  3. ^ Redaksi, Tim. "Pengembangan Sains di Indonesia Dinilai Rendah". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-18. Diakses tanggal 2020-09-27. 
  4. ^ http://news.okezone.com/read/2013/04/01/373/784345/sarjana-sains-jadi-apa-sih
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-25. Diakses tanggal 2020-09-27. 

Lihat juga

Lihat pula