Kota Jayapura

ibu kota Provinsi Papua, Indonesia

2°32′13.0158″S 140°42′49.2294″E / 2.536948833°S 140.713674833°E / -2.536948833; 140.713674833

Kota Jayapura
Kota Jayapura pada malam hari
Kota Jayapura pada malam hari
Lambang resmi Kota Jayapura
Julukan: 
  • Kota Seribu Pinang
Motto: 
Prasetya adi karya
(Sanskerta) Bertekad untuk mewujudkan karya terbaik
Kota Jayapura di Maluku dan Papua
Kota Jayapura
Kota Jayapura
Peta
Kota Jayapura di Indonesia
Kota Jayapura
Kota Jayapura
Kota Jayapura (Indonesia)
Koordinat: 2°32′S 140°43′E / 2.53°S 140.72°E / -2.53; 140.72
Negara Indonesia
ProvinsiPapua
Tanggal berdiri7 Maret 1910; 114 tahun lalu (1910-03-07)
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 6 Tahun 1993[1][2]
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Distrik: 5
  • Kelurahan: 25
  • Kampung: 14
Pemerintahan
 • BupatiFrans Pekey (Pj.)
 • Sekretaris DaerahFrans Pekey[3]
 • Ketua DPRDAbisai Rollo
Luas
 • Total935,92 km2 (361,36 sq mi)
Peringkat6
Populasi
 • Total362.998
 • Peringkat34
 • Kepadatan388/km2 (1,000/sq mi)
Demografi
 • AgamaKristen 55,72%
- Protestan 49,60%
- Katolik 6,12%
Islam 43,85%
Buddha 0,25%
Hindu 0,17%
Lainnya 0,01%[4]
 • IPMKenaikan 80,11 (2021)
sangat tinggi[6]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
9471 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 967
Pelat kendaraanPA xxxx A*
Kode Kemendagri91.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023JAP
DAURp 665 Triliyun (2020)
Semboyan daerahBeriman (Bersih, Beriman, Indah, Aman, dan Nyaman)
Situs webwww.jayapurakota.go.id


Kota Jayapura adalah sebuah kota dan juga ibu kota dari Provinsi Papua, Indonesia. Kota ini merupakan ibu kota provinsi yang terletak paling Timur di Indonesia, dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini, yang terletak di Teluk Jayapura. Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P. Sachse dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910. Dari tahun 1910 ke 1962, kota ini dikenal sebagai Hollandia merupakan ibu kota distrik dengan nama yang sama di timur laut pulau Papua bagian barat.

Kota ini sempat disebut Kota Baru dan Sukarnopura (Sukarnapura, 1964) sebelum menyandang nama yang sekarang pada tahun 1968.[7] Pada pertengahan tahun 2021, jumlah penduduk kota Jayapura sebanyak 362.998 jiwa.[4]

Etimologi

Arti literal dari Jayapura adalah 'Kota Kemenangan' (bahasa Sanskerta: jaya yang berarti "kemenangan"; pura: "kota"). Nama tersebut menggantikan Sukarnopura dan diberikan Suharto pada masa orde baru sebagai upaya De-Soekarnoisasi untuk menghilangkan sisa-sisa peninggalan Sukarno.[7]

Saat ini ada upaya dari sebagian tokoh masyarakat, penjabat pemerintah, dan akademisi untuk mengubah nama Jayapura menggunakan penamaan lebih lokal seperti Kota Tabi dari kebudayaan wilayah adat Tabi. Kata Tabi berasal dari bahasa lokal dan berarti 'matahari terbit'; atau Port Numbay hingga Numbay saja, yang berasal dari sungai Numbay dan sungai Anafri yang bermuara di teluk Jayapura. Numbay berasal dari Nau O Bwai, Bahasa Kayo Pulau yang berarti 'airnya sangat jernih'.[8][9]

Sejarah

Perang Dunia II

Bagian utara dari Belanda Nugini diduduki oleh pasukan Jepang pada tahun 1942. Pasukan Sekutu mengusir Jepang setelah pendaratan amfibi dekat Hollandia sejak 21 April 1944. Daerah ini menjadi markas Jenderal Douglas MacArthur sampai penaklukan Filipina pada bulan Maret 1945. Lebih dari dua puluh pangkalan Amerika Serikat didirikan dan setengah juta personel AS bergerak melalui daerah ini.[7]

Irian Jaya

Irian Jaya difinitif kembali ke Indonesia 1 Maret 1963. Sejak 1 Mei 1963 sampai sekarang, banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi di Irian Jaya. Terjadi perubahan dalam bidang pemerintahan, Ibu kota kabupaten Jayapura dimekarkan menjadi kota Administratif (kotif) Jayapura. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 26/1979 tanggal 28 Agustus 1979 tentang pembentukan Kota Administratif Jayapura. Maka dengan ketentuan pelaksanaan Permendagri No. 5 tahun 1979 dan instruksi Mendagri No. 30 tahun 1979, Kota Jayapura pada hari Jumat, 14 September 1979, diresmikan sebagai Kota Administratif oleh Amir Machmud, Menteri dalam Negeri Republik Indonesia.

Papua

Tahun 1999, presiden Abdurrahman Wahid memenuhi keinginan masyarakat Papua, untuk mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua. Nama Papua disebutkan dalam Manifest yang dicetuskan Komite Nasional Papua yang menyatakan, "Nama tanah kami menjadi Papua Barat dan nama bangsa kami menjadi Papua." Manifest tersebut ditulis dalam sebuah harian "Pengantara" pada 21 Oktober 1961.[10] Sehingga, kini Kota Jayapura menjadi sebuah kota dan ibu kota dari provinsi Papua.

Geografi

Luas Kota Jayapura adalah 940 Km2 atau 940.000 Ha, terdiri dari 5 distrik, terbagi habis menjadi 25 kelurahan dan 14 kampung. Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Jayapura terletak pada 1°28”17,26”LS - 3°58’082”LS dan 137°34’10,6”BT - 141°0’8’22”BT.

Batas Wilayah

Batas Wilayah Kota Jayapura adalah sebagai berikut;

Utara Samudera Pasifik
Timur Papua Nugini
Selatan Kabupaten Keerom
Barat Kabupaten Jayapura

Topografi dan Iklim

Topografi daerah cukup bervariasi, mulai dari dataran hingga landai dan berbukit/gunung ± 700 meter di atas permukaan laut. Kota Jayapura dengan luas wilayah 94.000 Ha yang terdiri dari 5 Distrik yaitu Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram dan Muara Tami:

Distrik (kecamatan) Area
km²[11]
Populasi
Sensus 2010 [12]
Populasi
Sensus 2020[5]
Muara Tami 626,7 11.137 13.325
Abepura 155,7 73.157 86.251
Heram 63,2 40.435 47.532
Jayapura Selatan 43,3 66.937 79.554
Jayapura Utara 51,0 65.039 77.098
Jayapura 939,9 256,705 303.760
 
Distrik-distrik (kecamatan) di kota Jayapura

Terdapat ± 30% tanah tidak layak huni, karena terdiri dari perbukitan yang terjal, rawa-rawa dan hutan lindung. Variasi curah hujan antara 45–255 mm/thn dengan jumlah hari hujan rata-rata bervariasi antara 148-175 hari hujan/thn. Suhu rata-rata 22 °C-31,8 °C. Musim hujan dan musim kemarau tidak mempunyai perbedaan yang jelas karena cuacanya yang cenderung basah sepanjang tahun. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 79%-81% di lingkungan perkotaan sampai daerah pinggiran kota.

Data iklim Jayapura, Papua, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.9
(87.6)
30.8
(87.4)
31.1
(88)
31.4
(88.5)
31.4
(88.5)
31.1
(88)
30.5
(86.9)
30.7
(87.3)
31.2
(88.2)
31.4
(88.5)
31.4
(88.5)
31.2
(88.2)
31.09
(87.97)
Rata-rata harian °C (°F) 27.1
(80.8)
26.9
(80.4)
27.1
(80.8)
27.3
(81.1)
27.2
(81)
26.9
(80.4)
26.4
(79.5)
26.6
(79.9)
26.9
(80.4)
27.2
(81)
27.3
(81.1)
27.2
(81)
27.01
(80.62)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.3
(73.9)
23.0
(73.4)
23.1
(73.6)
23.2
(73.8)
23.2
(73.8)
22.7
(72.9)
22.3
(72.1)
22.5
(72.5)
22.6
(72.7)
23.1
(73.6)
23.2
(73.8)
23.3
(73.9)
22.96
(73.33)
Presipitasi mm (inci) 258
(10.16)
310
(12.2)
263
(10.35)
262
(10.31)
197
(7.76)
198
(7.8)
196
(7.72)
161
(6.34)
179
(7.05)
193
(7.6)
245
(9.65)
258
(10.16)
2.720
(107,1)
Rata-rata hari hujan 14 15 14 13 11 11 9 8 9 10 12 14 140
% kelembapan 80 81 81 81 80 80 79 79 78 78 80 80 79.8
Rata-rata sinar matahari harian 4.6 4.3 4.1 5.1 5.5 5.2 5.3 5.6 5.5 5.4 4.8 4.4 4.98
Sumber #1: BMKG[13] & Climate-Data.org[14]
Sumber #2: Weatherbase[15]

Pemerintahan

Daftar Wali Kota

Wali Kota Jayapura
 
Lambang daerah Kota Jayapura
Petahana
Lukas Christian Sohilait
Penjabat

sejak 27 Mei 2024
Pemerintah Kota Jayapura
GelarYang Terhormat (formal)
KediamanRumah Dinas Wali Kota Jayapura
Ditunjuk olehPemilihan umum langsung
Masa jabatan5 tahun, dapat diperpanjang sekali
PendahuluWali Kota Administratif Jayapura
Dibentuk1994
Pejabat pertamaR. Roemantyo
WakilWakil Wali Kota Jayapura
Situs webSitus web resmi

<onlyinclude>Berikut adalah daftar Wali Kota Jayapura secara definitif sejak tahun 1994 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.

Wali Kota administratif

Sebelum menjadi sebuah kota, Jayapura merupakan kota administratif dan merupakan bagian dari Kabupaten Jayapura.

  Wali Kota Administratif Jayapura
Kabupaten Jayapura
No. Wali Kota Administratif Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Ref.
1   Florens Imbiri
  Nonpartisipan 1979 1989 9–10 tahun
2   Michael Manufandu
(lahir 1947)
  Nonpartisipan 1989 1993 3–4 tahun

Wali kota madya

  Wali Kota Jayapura  
No. Wali Kota Potret Partai Awal Akhir Periode Masa jabatan Pemilihan umum Wakil Ref.
1   R. Roemantyo
  Nonpartisipan 1994 1999 1994–1999 4–5 tahun Tidak ada Tidak ada
2 Menase Robert Kambu
(lahir 1948)
  Nonpartisipan 2000 2005 2000–2005 4–5 tahun 2000 J.I. Renyaan
2005 2010 2005–2010 4–5 tahun 2005 Sudjarwo
3 Benhur Tomi Mano
(lahir 1965)
  PKB 21 Juli 2011 21 Juli 2016 2011–2016 5 tahun, 0 hari 2010 Nur Alam
22 Mei 2017 22 Mei 2022 2017–2022 5 tahun, 0 hari 2017 Rustan Saru [16]

Pengganti sementara

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil wali kota, termasuk ketika posisi wali kota berada dalam masa transisi.

Pejabat Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Wali Kota definitif Ref.
  R. Roemantyo
(Penjabat)
  Nonpartisipan 1993 1994 0–1 tahun Transisi
  J.P. Nerokouw
(Pelaksana Harian)
  Nonpartisipan 24 Agustus 2010 16 September 2010 23 hari
  Elieser Renmaur
(Penjabat)
  Nonpartisipan 16 September 2010 21 Juli 2011 308 hari
  Rudolf Dace Siahaya
(Pelaksana Harian)
  Nonpartisipan 21 Juli 2016 23 Agustus 2016 33 hari
  Daniel Pahabol
(Penjabat)
  Nonpartisipan 23 Agustus 2016 22 Mei 2017 272 hari
  Frans Pekey
(lahir 1967)
(Penjabat)
  Nonpartisipan 22 Mei 2022 27 Mei 2022 5 hari [17]
27 Mei 2022 27 Mei 2024 2 tahun, 0 hari [18]
  Lukas Christian Sohilait
(Penjabat)
  Nonpartisipan 27 Mei 2024 Petahana 161 hari

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 16 Februari 2020. 
  2. ^ "Halaman Depan >> Kota Jayapura >> Kondisi Wilayah". Pemerintah Provinsi Papua. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-29. Diakses tanggal 2011-01-07. 
  3. ^ Sekda Kota Jayapura, UU Otsus Membantu Penuhi Hak Masyarakat Adat Diarsipkan 2022-02-17 di Wayback Machine., papua.antaranews.com, Diakses 17 Februari 2022
  4. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 27 Desember 2021. 
  5. ^ a b "Kota Jayapura Dalam Angka 2021" (pdf). BPS Kota Jayapura. hlm. 43. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-27. Diakses tanggal 27 Desember 2021. 
  6. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  7. ^ a b c "Jayapura". Encyclopædia Britannica Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-17. Diakses tanggal 2010-05-27. 
  8. ^ Jubi.co.id. "Nama Kota Jayapura Diusulkan Diganti Jadi Port Numbay". teras.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-22. Diakses tanggal 2022-10-15. 
  9. ^ "NUMBAY, JAYAPURA, TANAH TABI, NEGERI MATAHARI TERBIT". IMAJI PAPUA. 2019-09-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-15. Diakses tanggal 2022-10-15. 
  10. ^ Abi, ed. (31 Desember 2009). "Gus Dur yang Kembalikan Nama "Papua" untuk "Irian Jaya"". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-30. Diakses tanggal 30 Desember 2021. 
  11. ^ "Kota Jayapura". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-20. Diakses tanggal 2016-02-29. 
  12. ^ www.citypopulation.de Diarsipkan 2020-12-28 di Wayback Machine. retrieved 2013-12-19
  13. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 88 & 153. Diakses tanggal 29 September 2024. 
  14. ^ "Jayapura, Papua, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 29 Januari 2021. 
  15. ^ "JAYAPURA, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 29 Januari 2021. 
  16. ^ Abdurohman, Nuryandi (22-05-2017). "Gubernur Papua lantik Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano". Merdeka.com. Diakses tanggal 11-04-2022. 
  17. ^ Muhsidin (27 Mei 2022). "Gubernur Lukas Enembe tunjuk Frans Pekey sebagai Plh Wali Kota Jayapura". ANTARA News. Diakses tanggal 10 Agustus 2022. 
  18. ^ Leloltery, Ardiles (27 Mei 2022). "Tito Lantik 5 Penjabat Bupati dan Wali Kota di Papua". CNN Indonesia. Diakses tanggal 10 Agustus 2022. 

Dewan Perwakilan

DPRD Kota Jayapura beranggotakan 40 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Kota Jayapura yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 7 Oktober 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Jayapura, Khamim Thohari.[1][2][3] Komposisi anggota DPRD Kota Jayapura periode 2019-2024 terdiri dari 14 partai politik dimana Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak setelah berhasil meraih 6 kursi, kemudian disusul oleh PDI Perjuangan yang berhasil meraih 5 kursi dan Partai NasDem yang berhasil meraih 4 kursi. DPRD Kota Jayapura merupakan DPRD Kabupaten/Kota dengan komposisi partai politik terbanyak di Provinsi Papua.Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Jayapura dalam dua periode terakhir.[4][5]

Partai Politik Jumlah Kursi pada Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 3   3
Gerindra 4   3
PDI-P 4   5
Golkar 7   6
NasDem 3   4
Berkarya (baru) 2
PKS 0   2
Perindo (baru) 2
PPP 2   2
PSI (baru) 2
PAN 4   3
Hanura 4   2
Demokrat 4   3
PBB 1   0
PKPI 4   1
Jumlah Anggota 40   40
Jumlah Partai 11   14

Kecamatan/Distrik

Kota Jayapura terdiri atas 5 distrik, 25 kelurahan, dan 14 kampung.[6][7] Pada tahun 2017, Kota Jayapura memiliki luas wilayah 935,92 km² dan jumlah penduduk sebesar 417.492 jiwa dengan sebaran penduduk 446 jiwa/km².[8][9]

Kode
Kemendagri
Nama Distrik Ibu kota Jumlah Status Daftar
Kelurahan Kampung
91.71.01 Jayapura Utara Tanjung Ria 7 1 Kampung
Kelurahan
91.71.02 Jayapura Selatan Entrop 5 2 Kampung
Kelurahan
91.71.03 Abepura Kota Baru 8 3 Kampung
Kelurahan
91.71.04 Muara Tami Skouw Mabo 2 6 Kampung
Kelurahan
91.71.05 Heram Waena 3 2 Kampung
Kelurahan
Total 25 14

Demografi

Suku bangsa

Kota Jayapura, sebagai ibu kota provinsi, dihuni oleh warga yang berasal dari beragam suku bangsa. Suku bangsa mayoritas di kota ini adalah suku pendatang atau non Papua asli. Data Sensus Penduduk Indonesia 2010, penghitungan berdasarkan penduduk jenis kelamin laki-laki, maka penduduk asli orang Papua sebanyak 47.987 jiwa (35,13%), sementara orang non asli Papua sebanyak 88.600 jiwa (64,87%).[10] Suku asli Papua umumnya merupakan suku Sentani, Tobati, Biak, dan lainnya. Kota Jayapura masuk kedalam wilayah adat Mamta.[11] Sementara suku lain non Papua asli termasuk Jawa, Makassar, Bugis, asal Maluku, asal Nusa Tenggara Timur, Batak, Minahasa, Tionghoa, dan lainnya.[12]

Agama

Data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021 mencatat bahwa mayoritas penduduk kota Jayapura memeluk agama Kristen yakni 55,72% dimana Protestan 49,60% dan Katolik 6,12.[13] Kemudian sebagian besar lainnya beragama Islam yakni 43,85%, dan sebagian kecil lagi beragama Buddha yakni 0,25% dan Hindu dan lainnya 0,18%.[13]

Transportasi

Darat

Beberapa kabupaten di Provinsi Papua dapat diakses melaui jalan darat dari Kota Jayapura, diataranya Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Yalimo. Selain itu melalui jalan darat ada pula pelayanan transportasi bus antar negara, yakni ke Papua Nugini. Bus ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan. Layanan imigrasi Indonesia-Papua Nugini dilaksanakan di Jayapura-Vanimo. Untuk menyeberang ke Papua Nugini, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari kota Jayapura menuju perbatasan negara.

Udara

Kota ini dilayani oleh sebuah bandar udara, yaitu Bandar Udara Internasional Sentani, yang terletak di Sentani, Kabupaten Jayapura. Bandara Sentani menjadi pintu masuk ke seluruh kabupaten di Provinsi Papua dengan berbagai maskapai pesawat diantaranya Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air, Trigana Air, Citilink, Dimonim Air, Debi Air, Wings Air, Susi Air, Jayawijaya Dirgantara, MAF dan AMA.

Laut

Kota Jayapura memiliki beberapa dua pelabuhan laut yakni Pelabuhan Yos Sudarso Jayapura dan Pelabuhan Porasko Jayapura. Pelabuhan Jayapura merupakan pusat bongkar muat kapal peti kemas dan bersandarnya kapal Pelni. Sementara pelabuhan porasko adalah pusat bersandarnya Kapal Perintis Papua dan kapal-kapal militer milik TNI dan Polri.

Ekonomi

Pusat perbelanjaan Tradisional

  • Pasar Sentral Mama-Mama, Kota Jayapura
  • Pasar Yotefa, Abepura
  • Pasar Koya, Muara Tami
  • Pasar Hamadi, Jayapura Selatan
  • Pasar Inpres Tanjung Ria, Jayapura Utara
  • Pasar Kaget, Kotaraja
  • Pasar Expo, Waena
  • Pasar Perbatasan Skow, Muara Tami
  • Pasar Pertigaan Koya-Arso, Muara Tami

Pusat perbelanjaan Modern

  • Saga Mall, Abepura
  • Mega Mall, Abepura
  • Ramayana Mall, Abepura
  • Mall Jayapura
  • Papua Trade Center (PTC) Entrop
  • Hypermart Tanah Hitam, Abepura
  • Sagu Indah Plaza, Jayapura
  • Mega Mall Waena

Kesehatan

Rumah sakit

Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1 9271012 RS Umum Daerah Jayapura RSU B Jalan Dr. Sam Ratulangi №2, Bayangkara, Kec. Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua 99112
2 9271045 RS Jiwa Abepura RSK Jiwa B Jalan Kesehatan II, Awiyo, Kec. Abepura, Kota Jayapura, Papua 99351
3 9271067 RS Bhayangkara Jayapura RSU C Jalan Jeruk Nipis, Wahno, Kec. Abepura, Kota Jayapura, Papua 99224
4 9271013 RS Umum Daerah Abepura RSU B Jalan Geriliawan №70, Yobe, Kec. Abepura, Kota Jayapura, Papua 99351
5 9203016 RS Pusat TNI Angkatan Darat Marthen Indey Jayapura RS C Jalan Gurabesi №50, Gurabesi, Kec. Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua 99111
6 9271080 RS Umum Daerah Ramela Muara Tami RSU D Jalan Protokol, Koya Barat, Kec. Muara Tami, Kota Jayapura, Papua 99351
7 9271056 RS Dian Harapan Jayapura RSU C Jalan Teruna Bakti, Yabansai, Kec. Heram, Kota Jayapura, Papua 99358
8 9203015 RS TNI Angkatan Laut dr. Soedibjo Sardadi RS C Jalan Amphibi №1, Hamadi, Kec. Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua 97795
9 9271079 RS Provita Jayapura RS C Jalan Dr. Sam Ratulangi №39, Bayangkara, Kec. Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua 99112

Media Massa

Televisi

Kota kembar

Jayapura memiliki hubungan kota kembar dengan kota kota berikut:[14]

Referensi

  1. ^ "Inilah Prosesi Pelantikan 40 Anggota DPRD Kota Jayapura Periode 2019-2024". LintasPapua.com. 08-10-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-31. Diakses tanggal 25-03-2020. 
  2. ^ Sobolim, David (08-10-2019). "40 anggota DPRD Kota Jayapura resmi dilantik". tabloidjubi.com. Diakses tanggal 25-03-2020. 
  3. ^ "40 Anggota DPRD Kota Jayapura Resmi Dilantik". Dharapos Papua. 08-10-2019. Diakses tanggal 25-03-2020. 
  4. ^ "Info Pemilu 2019". KPU RI. Diakses tanggal 25-03-2020. 
  5. ^ "INILAH 40 ANGGOTA DPRD KOTA JAYAPURA PERIODE 2014-2019". tabloidjubi.com. 15-05-2014. Diakses tanggal 25-03-2020. 
  6. ^ BPS Provinsi Papua, 26 Desember 2018, Statistik Potensi Desa Propinsi Papua 2018, dikunjungi pada 27 Februari 2019.
  7. ^ BPS Kota Jayapura, 16 Agustus 2018, Kota Jayapura Dalam Angka 2018, dikunjungi pada 27 Februari 2019.
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  9. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  10. ^ Jumlah Penduduk menurut Klasifikasi Suku - Provinsi Papua Diarsipkan 13 November 2013 di Wayback Machine., Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Diakses 27 Desember 2021
  11. ^ "Profil Wilayah Adat Mamta". penghubung.papua.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-27. Diakses tanggal 28 Desember 2021. 
  12. ^ "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 27 Desember 2021. 
  13. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL
  14. ^ "PPID Kota jayapura". ppid.jayapurakota.go.id. Diakses tanggal 2020-06-01. [pranala nonaktif permanen]

Lihat juga

Pranala luar