Netflix
Netflix adalah layanan aliran video atas permintaan berbasis langganan yang berasal dari Amerika Serikat. Layanan ini menawarkan beragam film dan acara televisi, termasuk produksi orisinal dan yang diperoleh dari pihak lain, yang mencakup berbagai genre dan tersedia dalam banyak bahasa secara internasional.[4]
Diluncurkan pada 16 Januari 2007, hampir sepuluh tahun setelah Netflix, Inc. memulai bisnis penyewaan film melalui DVD, Netflix telah berkembang menjadi layanan aliran video atas permintaan dengan jumlah pelanggan terbesar. Per 2022, layanan ini memiliki 238,39 juta keanggotaan berbayar di lebih dari 190 negara.[5] Pada tahun yang sama, produksi "Netflix Original" menyumbang separuh dari koleksi filmnya di Amerika Serikat. Selain itu, perusahaan ini juga telah memperluas bisnisnya ke kategori lain, termasuk penerbitan permainan video piranti bergerak. Pada Oktober 2023, Netflix menempati peringkat ke-24 sebagai situs web paling banyak dikunjungi di dunia, dengan 23,66% lalu lintasnya berasal dari Amerika Serikat, diikuti oleh Britania Raya (5,84%) dan Brasil (5,64%).[6][7]
Sejarah
Netflix didirikan pada tanggal 29 Agustus 1997, di Scotts Valley, California, oleh Marc Randolph dan Reed Hastings. Randolph bekerja sebagai direktur pemasaran untuk perusahaan milik Hastings bernama Pure Atria.[8] Randolph juga adalah salah satu pendiri MicroWarehouse, sebuah perusahaan jasa email komputer, dan kemudian dipekerjakan oleh Borland International sebagai wakil presiden pemasaran.[9] Hastings adalah seorang ilmuwan komputer dan ahli matematika, ia menjual Pure Atria ke Rational Software Corporation pada tahun 1997 dengan harga $700 juta. Penjualan itu kemudian menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah Silicon Valley. Ide mendirikan Netflix muncul saat mereka bepergian dari rumah mereka di Santa Cruz ke markas Pure Atria di Sunnyvale sambil menunggu regulator pemerintah menyetujui merger.[10] Meskipun begitu, Hastings sendiri memberikan beberapa penjelasan berbeda tentang bagaimana ide itu muncul.[11]
Netflix di Indonesia
Layanan Netflix di Indonesia hadir pada Januari 2016, pengguna dapat menggunakan layanan Netflix dengan cara membuat akun dan berlangganan.[12]
Telkom Group memutuskan untuk memblokir Netflix per 27 Januari 2016 pada pukul 00.00 WIB. Dengan demikian, pengguna Indihome, WiFi.id, dan Telkomsel secara otomatis tidak bisa mengakses layanan Netflix. Hal tersebut dilakukan karena saat itu Netflix belum memiliki izin dan isi konten Netflix belum sesuai dengan undang-undang yang ditetapkan di Indonesia.
Hal itu juga didukung oleh Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia) karena Netflix yang datang secara tiba-tiba dan tidak mendukung aturan. Namun, pihak Smartfren dan XL Axiata justru tidak sependapat dan pengguna operator ini masih bisa mengakses layanan Netflix.[13]
Setelah 4 tahun berlalu, pada 7 Juli 2020, pihak Telkom membuka kembali layanan Netflix di Indonesia dengan aturan yang ditetapkan antara lain, sepakat untuk tidak menayangkan konten-konten terlarang yang mengandung pornografi anak, terorisme, dan melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), serta konten yang mendiskreditkan kelompok masyarakat tertentu dan patuh terhadap Self Regulatory Code for Subscription Video on Demand Industry in ASEAN.[14]
Netflix adalah layanan streaming berbasis langganan yang memungkinkan anggota kami menonton acara TV dan film di perangkat yang terhubung ke Internet.[15]
Kritik
Seiring dengan meningkatnya popularitas dan cakupan pasarnya di dekade 2010-an, Netflix menerima berbagai kritik dari berbagai kelompok dan individu. Beberapa pelanggan mengeluhkan kenaikan harga langganan setelah pemisahan layanan penyewaan DVD dan aliran, kebijakan yang kemudian dibatalkan oleh perusahaan. Meningkatnya produksi konten aliran oleh Netflix memicu desakan untuk membatasi konten kekerasan grafik dan menyediakan panduan pemirsa mengenai isu-isu seperti sensasionalisme dan promosi ilmu semu. Netflix juga dikritik oleh para pendukung hak penyandang disabilitas karena dianggap menyediakan takarir tertutup yang kurang memadai.[16]
Banyak organisasi media dan pesaing mengkritik Netflix karena cenderung merilis data peringkat dan jumlah pemirsa program orisinalnya secara selektif. Perusahaan ini juga dikritik karena sering mengklaim jumlah penonton yang membanggakan tanpa menyediakan data pendukung atau menggunakan metode estimasi yang dipertanyakan.[17] Pada Maret 2020, beberapa lembaga pemerintah meminta Netflix dan layanan aliran lain untuk membatasi layanan mereka mengingat peningkatan penggunaan pita lebar dan konsumsi energi. Menanggapi hal ini, Netflix mengumumkan pengurangan laju bit aliran di Eropa, yang mengurangi lalu lintas Netflix di jaringan Eropa sekitar 25%. Langkah serupa juga diterapkan di India.[18]
Pada Mei 2022, salah satu pemegang saham Netflix, Imperium Irrevocable Trust, menggugat perusahaan atas tuduhan pelanggaran undang-undang sekuritas Amerika Serikat.[19]
Lihat pula
Pranala luar
- Situs web resmi
- Netflix Class Action Lawsuit (2005) Diarsipkan 2006-08-25 di Wayback Machine.
- Interview with Reed Hastings, Netflix Founder Diarsipkan 2006-08-22 di Wayback Machine.
- Netflix Corporate Fact Sheet Diarsipkan 2006-08-24 di Wayback Machine.
- Transcripts of Netflix Inc's Quarterly Conference Calls Diarsipkan 2008-06-02 di Wayback Machine.
Referensi
- ^ "Netflix is now available in Hindi". Netflix (Siaran pers). August 9, 2020.
- ^ "APA KABAR INDONESIA? Avriel like Essence". Netflix (Siaran pers). October 18, 2018.
- ^ "Shareholder Letter" (PDF). October 18, 2023. Diakses tanggal October 18, 2023.
- ^ "Netflix - Overview - Profile". ir.netflix.net. Diakses tanggal 2023-06-01.
- ^ Lauren Forristal (19 July 2023). "Netflix gains nearly 6M subscribers as paid sharing soars". TechCrunch. Diakses tanggal 19 July 2023.
- ^ "Top Websites Ranking". Similarweb. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-10. Diakses tanggal 2021-12-01.
- ^ "netflix.com". similarweb.com.
- ^ "Rational Software Announces Agreement to Acquire Pure Atria". web.archive.org. 2017-02-25. Archived from the original on 2017-02-25. Diakses tanggal 2020-03-04.
- ^ www.kapanlagi.com https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/hadir-di-indonesia-apa-sih-sebenarnya-netflix-itu-cbb68a.html. Diakses tanggal 2020-03-04. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Keating, Gina (2012). Netflixed: The Epic Battle for America's Eyeballs. Portfolio/ Penguin.
- ^ Castillo, Michelle (2017-05-23). "Reed Hastings' story about the founding of Netflix has changed several times". CNBC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-04.
- ^ Aeni, Siti Nur (2021-06-08). "Netflix: Platform Nonton Film Online yang Kini Hadir di Indonesia". Katadata. Diakses tanggal 2022-03-22.
- ^ Iskandar (2016-01-29). Anestia, Corry, ed. "6 Fakta Netflix Diblokir di Indonesia". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-03-22.
- ^ Clinten, Bill (2020-07-07). Yusuf, Oik, ed. "Telkom IndiHome dan Telkomsel Resmi Buka Blokir Netflix". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-03-22.
- ^ neflik https://help.netflix.com/id/node/412. Diakses tanggal 2023-24-8. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Cooper, Kelly-Leigh (June 29, 2018). "Queer Eye host backs Netflix subtitle change". BBC News. Diakses tanggal July 8, 2019.
- ^ "Netflix execs say they'll finally start releasing viewership data soon". The Verge. April 17, 2019. Diakses tanggal June 2, 2019.
- ^ "Netflix finds way to maintain streaming quality in India despite heavy traffic". Livemint. 24 March 2020. Diakses tanggal 17 May 2023.
- ^ Cho, Winston (May 4, 2022). "Netflix Hit With Shareholder Lawsuit After Disclosing Subscriber Loss". The Hollywood Reporter.