JTV (Indonesia)

Stasiun televisi lokal di Provinsi Jawa Timur yang merupakan anggota jaringan JPM

JTV (pelafalan dalam bahasa Indonesia: [dʒɛtɛfɛ], singkatan dari Jawa Timur Televisi) adalah sebuah jaringan televisi regional di Surabaya, Jawa Timur. JTV adalah jaringan televisi swasta regional pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar di Indonesia hingga saat ini. Jangkauan JTV meliputi hampir seluruh provinsi Jawa Timur secara terestrial, juga bisa diterima di seluruh Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan sebagian Australia dengan parabola melalui satelit Telkom-4, dan sejumlah televisi berlangganan.

JTV
JenisJaringan televisi regional
SloganJTV Rek!
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
Bahasa Jawa
Bahasa Madura
Tanggal peluncuran8 November 2001
Kantor pusatGedung JTV, Kompleks Graha Pena, Jl. Ahmad Yani No. 88, Ketintang, Gayungan, Surabaya, Jawa Timur
Wilayah siaranJawa Timur (terestrial)
PemilikJawa Pos Group
AfiliasiJPM
Anggota jaringanLihat #Jaringan siaran
Tokoh kunciMaesa Samola (Direktur Utama)
Format gambar576i SDTV 16:9
Satelit
KabelFirst Media: 17
IPTV
Televisi Internet
Situs webwww.jtv.co.id
JTV
PT Jawa Pos Media Televisi
Surabaya, Jawa Timur
Indonesia
SaluranDigital: 38 UHF
Virtual: 104
SloganJTV Rek!
Pemrograman
AfiliasiJTV (stasiun induk)
Kepemilikan
PemilikJawa Pos Group
Jak TV (2005-2010)
Jawa Pos TV (2007-2021)
JPM TV (2011-sekarang)
Riwayat
Bekas nomor kanal
38 UHF (analog)
36 UHF (analog)
60 UHF (analog)
35 UHF (digital multipleks TVRI Surabaya)
25 UHF (digital multipleks MetroTV Surabaya)
Jawa Timur Televisi
Informasi teknis
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
ERP80 kW (analog)[1]
Pranala
Situs webwww.jtv.co.id

Stasiun televisi ini merupakan anggota jaringan Jawa Pos Multimedia dan dimiliki oleh Jawa Pos Group, yang juga memiliki afiliasi surat kabar dan biro JTV di Surabaya, Malang, Jember, Banyuwangi, Kediri, Madiun, Bojonegoro dan Madura.

Sejarah

JTV bermula dari proyek pendirian stasiun televisi nasional yang direncanakan oleh Grup Jawa Pos pada 1999, di bawah PT Jawa Media Televisi Mandiri (JMTV). Namun, JMTV gagal memenangkan seleksi yang dilakukan oleh pemerintah demi mewujudkan hal itu. Walaupun demikian, karena putusan seleksi yang dituangkan dalam SK Menpen No. 286/SK/Menpen/1999 menempatkan JMTV sebagai "cadangan" yang bisa bersiaran jika frekuensinya didapat,[2] maka seiring pemberlakuan otonomi daerah (termasuk dalam pengelolaan frekuensi) pada 2000, Grup Jawa Pos kemudian memutuskan mendirikan JTV dan mengajukan izinnya ke pemerintah Jawa Timur pada 2001.[3]

Siarannya dimulai pada 8 November 2001 dengan cakupan Surabaya dan sekitarnya, dengan modal Rp 150 miliar dan karyawan sebanyak 176 orang. Kehadiran JTV awalnya sempat menuai kontroversi karena dianggap tidak memiliki izin dari pemerintah pusat dalam menggunakan frekuensi awalnya (38 UHF) sehingga JTV sempat disegel sementara pada bulan Mei 2002.[4][5] Namun, kemudian dengan berpindah frekuensi dan mengurus perizinan, JTV bisa beroperasi kembali dan bahkan memperluas operasionalnya ke seluruh Jatim. Dua bulan kemudian, pada tanggal 1 Juli 2002, bertepatan dengan HUT Jawa Pos ke-53, dilaksanakanlah grand launching stasiun televisi ini.[6] Program-program JTV diwarnai oleh sentuhan lokal Jawa Timur, seperti adanya acara berita berbahasa Jawa.

  1. ^ Local Television Stations in Indonesia
  2. ^ PUTUSAN Nomor 78/PUU-IX/2011
  3. ^ Seabad pers kebangsaan, 1907-2007
  4. ^ Ekonomi Politik Media Penyiaran
  5. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 17-20
  6. ^ Perancangan station ID Jawa Pos media televisi sebagai stasiun televisi lokal