Hidroksizin
Hidroksizin adalah obat antihistamin.[8] Obat ini digunakan untuk mengatasi rasa gatal, kecemasan, insomnia, dan mual (termasuk yang disebabkan oleh mabuk perjalanan).[8] Obat ini digunakan baik melalui mulut atau suntikan ke otot.[8]
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(±)-2-(2-{4-[(4-chlorophenyl)-phenylmethyl]piperazin-1-yl}ethoxy)ethanol | |
Data klinis | |
Nama dagang | Atarax,[1] Vistaril,[2] others |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a682866 |
Data lisensi | US Daily Med:pranala |
Kat. kehamilan | ? |
Status hukum | Harus dengan resep dokter (S4) (AU) ℞-only (CA) POM (UK) ℞-only (US) ℞ Preskripsi saja |
Kemungkinan ketergantungan |
None [3] |
Rute | By mouth, intramuscular injection |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | High |
Ikatan protein | 93% |
Metabolisme | Liver |
Waktu paruh | Adults: 20.0 hours[4][5] Elderly: 29.3 hours[6] Children: 7.1 hours[4] |
Ekskresi | Urine, feces |
Pengenal | |
Nomor CAS | 68-88-2 10246-75-0 (pamoate) |
Kode ATC | N05BB01 N05BB51 |
PubChem | CID 3658 |
Ligan IUPHAR | 7199 |
DrugBank | DB00557 |
ChemSpider | 3531 |
UNII | 30S50YM8OG |
KEGG | D08054 |
ChEBI | CHEBI:5818 |
ChEMBL | CHEMBL896 |
Sinonim | UCB-4492 |
Data kimia | |
Rumus | C21H27ClN2O2 |
|
Hidroksizin bekerja dengan cara menghalangi efek histamin.[9] Obat ini adalah antihistamin generasi pertama dalam keluarga bahan kimia piperazina.[8][4] Efek samping yang umum termasuk rasa kantuk, sakit kepala, dan mulut kering.[8][9] Efek samping yang serius mungkin termasuk perpanjangan QT.[9] Tidak jelas apakah penggunaan selama kehamilan atau menyusui aman.[8]
Obat ini pertama kali dibuat oleh Union Chimique Belge pada tahun 1956 dan disetujui untuk dijual oleh Pfizer di Amerika Serikat pada akhir tahun itu.[8][10] Pada tahun 2022, obat ini merupakan obat ke-46 yang paling sering diresepkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 13 juta resep.[11][12]
Nama lain
- Xanax
- Frixitas
- Zypraz
- Atarax
- Opizolam
- Zolastin
Sejarah
Penemuan Aprozolam didapat dengan adanya perkembangan dalam perawatan oleh psikiater. Perkembangan ini dimulai pada tahun 1960an. Penemuan dimulai dengan mencari cara untuk menolong orang-orang yang terkena insomnia karena gangguan kecemasan. Dr. Leo Sternbach membuat benzodiazepine pertama kali yaitu Librium pada 1956. Tujuannya yaitu untuk mengurangi kecanduan dan secara teori aman untuk obat penenang seperti obat bius. Dr. Sternbach membuatnya dengan komposisi ''Valium'', ''Klonopin'', dan obat lainnya yang mirip. Pasien pertama untuk Alprazolam yaitu pada tahun 1969 dan diberikan pada 1976. Alprazolam atau yang biasa dikenal dengan Xanax pertama kali dirilis oleh perusahaan Upjohn pada 1981. Perusahaan ini sekarang adalah bagian dari ''Pfizer''. Aprozolam pertama kali diperbolehkan penggunaannya pada tahun 1981.
Peringatan sebelum memakai Aprazolam
- Berhati hati jika alergi terhadap obat golongan benzodiazepine
- Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronis, bronkitis, gangguan ginjal, gangguan hati,''sleep apnea'',glaukoma,obesitas, dan depresi.
- Waspada jika pernah menyalahgunakan NAPZA dan sedang mengonsumsi obat jamur ''ketoconazole''.
- Informasikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
- hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat saat menjalani pengobatan dengan alprazolam.
- Hindari konsumsi alkohol dan merokok selama penggunaan obat.
- Orang lanjut usia lebih sensitif pada alprazolam, sehingga mudah mengantuk dan bisa mengalami gangguan keseimbangan.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Penggunaan
- Penggunaan untuk Orang Dewasa (Gangguan Kecemasan)
biasanya dalam bentuk tablet, penggunaannya sendiri 0,25 mg sampai 0,5 mg di mana diminum 3 kali sehari. Penggunaan maksimum 4 mg/hari
- Penggunaan untuk Orang Dewasa (Gangguan Panik)
Dosisnya untuk tablet 0,5 mg diminum 3 kali sehari, dosis maksimum 10 mg/hari Untuk pengunaan lebih baik disesuaikan dengan resep dokter.
Efek Samping
Ketika memakai Alprazolam pengguna akan mengalami beberapa efek samping sebagai berikut:
- Masalah memori
- Gangguan berbicara
- Sembelit
- Perubahan berat badan
- Ketergantungan
- Kecanduan
- Ketergantungan
Kecanduan lebih mungkin terjadi pada dosis tinggi yang diberikan selama jangka waktu yang lama. penghentian secara tiba tiba akan memberikan efek sebagai berikut:
- Insomnia
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Berkeringat
- Kegelisahan
- Kelelahan
Referensi
- ^ "Atarax: FDA-Approved Drugs". U.S. Food and Drug Administration (FDA). Diakses tanggal 25 March 2023.
- ^ "Vistaril: FDA-Approved Drugs". U.S. Food and Drug Administration (FDA). Diakses tanggal 5 August 2020.
- ^ Hubbard JR, Martin PR (2001). Substance Abuse in the Mentally and Physically Disabled. CRC Press. hlm. 26. ISBN 9780824744977.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamapmid2866055
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamapmid6141198
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamapmid2562944