Tatanama obat

(Dialihkan dari Tatanama Obat)

Tatanama obat atau nomenklatur obat adalah penamaan obat secara sistematis, terutama obat-obatan farmasi . Secara umum, obat memiliki tiga nama: nama generik atau non kepemilikan, contohnya adalah Nama generik internasional (INN); nama kimiawi, contohnya adalah nama IUPAC; dan nama dagang, yaitu nama merek .[1]

Di bawah sistem nama generik internasional tersebut, nama generik obat tertentu dibuat dari afiks dan asal kata, yang kemudian akan mengklasifikasikan obat-obatan ke dalam kategori yang berbeda sehingga nama yang terkait tetap dapat dibedakan.[2] Obat pasaran mungkin saja memiliki kode perusahaan atau kode senyawa.[3]

Regulasi hukum

sunting

Penamaan obat harus tunduk pada peraturan hukum yang berlaku, termasuk persetujuan untuk obat baru (untuk menghindari kesamaan dengan obat yang ada) dan pada label kemasan untuk menetapkan aturan yang jelas tentang penyalahgunaan dan pelabelan yang bermasalah atau menyesatkan. Sebuah formularium [1] nasional sering digunakan untuk mendefinisikan nama obat (dan standar kemurniannya) untuk tujuan regulasi. Nama-nama yang disetujui secara hukum di berbagai negara ini berbeda-beda, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Daftar nama generik internasional dikelola oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Perusahaan atau orang pribadi yang mengembangkan obat-obatan dapat mengajukan nama generik (nonpemilikan) melalui formularium nasionalnya atau dengan mendaftarkannya secara langsung ke Program INN WHO.[4] Kebanyakan badan penamaan nasional memiliki peraturan perundang-undangan masing-masing untuk menjaga kesesuaian antara nama generik nasional dengan INN untuk meminimalisir kekeliruan.[2] Negara anggota Uni Eropa juga telah diberikan mandat penyesuaian oleh Uni Eropa.[5] Di Amerika Serikat, pengembang dapat mengajukan permohonan ke United States Adopted Name (USAN) Council. Negosiator dari USAN kemudian dapat mengajukan permohonan ke INN atas nama pengembang tersebut.

Nama kimiawi

sunting

Nama kimiawi obat adalah nama ilmiah, yang disusun berdasarkan struktur molekul obatnya. Ada berbagai macam sistem nomenklatur kimia dan oleh karena itu pula terdapat berbagai macam nama kimia untuk satu zat obat saja. Nama kimiawi yang paling penting dan sering digunakan adalah nama IUPAC . Nama bahan kimia ini sendiri biasanya sangat panjang dan terlalu rumit untuk disampaikan dalam pembicaraan sehari-hari.[1] Contohnya, "1- (isopropilamino) -3- (1-naftiloksi) propan-2-ol" adalah nama kimia untuk obat propranolol. Pada beberapa kesempatan, perusahaan yang mengembangkan obat dapat memberikan kode perusahaan pada obat tersebut,[3] yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi obat tersebut saat dalam proses pengembangan. Contohnya saja, CDP870 ialah kode perusahaan UCB untuk certolizumab pegol; UCB lalu menggunakan "Cimzia" untuk nama dagangnya. Kebanyakan dari kode-kode ini memiliki prefiks (awalan) yang sesuai dengan nama perusahaan, walau tidak semuanya.

Nama nonpemilikan (generik)

sunting

Terdapat berbagai macam alasan penggunaan nama obat generik. Nama ini memberikan pembeda yang jelas dan unik untuk zat kimia aktif, yang muncul di semua label obat, iklan, dan keterangan lain tentang zat tersebut. Nama ini juga mampu membuat pembeda yang jelas antara aspek kepemilikan dan nonpemilikan dari sebuah substansi. Nama-nama ini sering digunakan dalam deskripsi ilmiah bahan kimia, dalam diskusi bahan kimia dalam literatur ilmiah, dan deskripsi uji klinis .[2] Nama generik biasanya diindikasikan melalui asal kata dari kelas obat tersebut.[6] Misalnya saja, asiklovir adalah obat antivirus karena namanya sendiri memiliki akhiran -vir, yang berarti virus.

Daftar asal kata dan imbuhan

sunting

Daftar asal kata dan imbuhan yang lebih komprehensif dapat ditemukan di Portal Informasi Obat Perpustakaan Medis Nasional [7] atau di Lampiran VII dari USP Dictionary.

Imbuhan Kelas obat Contoh
-vir Obat antivirus[2] Asiklovir, oseltamivir
-silin Antibiotik golongan penisilin Amoksisilin, ampisilin, metisilin[8]
sef- Antibiotik golongan sefalosporin Sefadroksil, sefiksim, seftriakson
-mab Antibodi monoklonal Adalimumab, trastuzumab, ipilimumab
-ksimab Antibodi chimeric infliksimab
-zumab Antibodi yang dihumanisasi[9] natalizumab, bevacizumab
-anib Penghambat angiogenesis [10] Pazopanib, Vandetanib
-siklib Penghambat siklin-dependen kinase 4/CDK6 palbosiklib, ribosiklib
-degib Penghambat hedgehog signaling pathway [11] Vismodegib, Sonidegib
-denib Penghambat IDH1 dan IDH2 [12] Enasidenib, Ivosidenib
-lisib Penghambat fosfatidil inositol-3 kinase alpelisib, buparlisib
-parib Penghambat PARP olaparib, veliparib
-rafenib Penghambat BRAF [13] Sorafenib, Vemurafenib
-tinib Penghambat tirosin kinase erlotinib, krizotinib
-zomib Penghambat proteasome [14] bortezomib, karfilzomib
-vastatin Penghambat HMG-CoA reduktase atorvastatin, simvastatin
-prazol Penghambat pompa proton omeprazol, lansoprazol, pantoprazol
-lukast Antagonis reseptor Leukotriena zafirlukast, montelukast
-grel- Penghambat agregasi platelet klopidogrel, tikagrelor
-aksin Penghambat Dopamin dan SSRI venlafaksin
-olol Penyekat beta Bisoprolol, propranolol, atenolol, timolol
-oksetin Antidepresan yang berkaitan dengan fluoksetin duloksetin, reboksetin
-sartan Antagonis reseptor angiotensin II losartan, valsartan, kandesartan, irbesartan
-pril Penghambat enzim pengubah angiotensin Kaptopril, lisinopril, enalapril
-oksasin Antibiotik golongan kuinolon Siprofloksasin, levofloksasin, ofloksasin
-barb- Barbiturat fenobarbital, sekobarbital
-ksaban Penghambat Xa Langsung apiksaban, rivaroksaban
-afil Penghambat PDE5 dengan aksi vasodilator sildenafil, tadalafil
-prost- Analog Prostaglandin latanoprost, unoproston
-in substansi kimia atropin, Kuinina
-tida Peptida dan glikopeptida Nesiritida, Oktreotida
-vec vektor terapi gen Alipogene tiparvovec
-ast anti asmatik zafirlukast, seratrodast
-kain anestesi lokal benzokain, lidokain, prokain
-dipin Penghalang saluran kalsium Amlodipin, nifedipin, nikardipin
-oksikam Oksikam, suatu golongan obat antiinflamasi nonsteroid Meloksikam, piroksikam
-tidin Antagonis reseptor H2 Ranitidin, famotidin, simetidin
-tromisin Antibiotik golongan makrolida Azitromisin, klaritromisin, eritromisin
-siklin Antibiotik golongan tetrasiklin Tetrasiklin, doksisiklin
-penem Antibiotik golongan karbapenem Imipenem, meropenem
-rubisin Antrasiklin, suatu golongan obat antikanker doksorubisin, daunorubisin

Merek obat

sunting

Perusahaan farmasi kemudian memberikan nama dagang obat pada obat-obatan yang berhasil melewati proses pengembangan, pengujian, dan telah diterima menurut regulasi yang berlaku. Nama ini merupakan istilah standar yang digunakan industri farmasi untuk nama merek atau nama merek dagang. Misalnya saja, Lipitor adalah nama dagang milik Pfizer untuk penjualan obat atorvastatin. Kebanyakan obat memiliki nama dagang yang berbeda, untuk diproduksi oleh perusahaan yang berbeda, pemasaran di negara yang berbeda, atau keduanya secara sekaligus. Jadi nama dagang untuk atorvastatin tidak hanya Lipitor (di AS) tetapi juga Atocor (di India).

Contoh

sunting
Sampel nama obat yang berbeda
Nama kimia Nama Generik Contoh Nama Merek
N- asetil- p -aminofenol parasetamol (disebut asetaminofen di AS dan Jepang) Sanmol
(RS) -2- (4- (2-metilpropil) fenil) asam propanoat ibuprofen Proris
(2R, 3S, 4R, 5R, 8R, 10R, 11R, 12S, 13S, 14R) -13 - [(2,6-dideoksi-3-C-metil-3-O-metil-α-L-ribo- heksopiranosil) oksi] -2-etil-3,4,10-trihydroxy-3,5,6,8,10,12,14-heptametil-11- [ [ 3,4,6-trideoksi-3- (dimetilamino) -β-D-xilo-heksopiranosil] oksi] -1-oksa-6-azasiklopentadekan-15-one azitromisin Zithromax
etil 4- (8-kloro-5,6-dihidro-11H-benzo [5,6] siklohepta [1,2-b] piridin-11-ylidena) -1-piperidinekarboksilat loratadin Alerhis
Asam 2-asetoksibenzoat asam asetilsalisilat Aspirin
3- (2-metoksifenoksi) propana-1,2-diol guaifenesin Mucinex
2- (dipfenilmetoksi) - N, N -dimetiletilamin hidroklorida difenhidramin Sedares
3 - [(4,5-dihidro-1H-imidazol-2-yl) metil] -6- (1,1-dimetiletil) -2,4-dimetil-fenol hidroklorida oksimetazolin Visine
(3R, 5R) -7- [2- (4-fluorofenil) -3-fenil-4- (fenilkarbamoil) -5-propan-2-ilpirol-1-yl] -3,5-asam dihidroksiheptanoat atorvastatin kalsium Lipitor
4,5α-epoksi-3-metoksi-17-metilmorfinan-6-satu tartrat (1:1) hidrat (2:5) asetaminofen dan hidrokodon Vicodin

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "How drugs are named". UCB. 2011-12-09. Diakses tanggal 2013-01-01. 
  2. ^ a b c d "United States Adopted Names naming guidelines". American Medical Association. Diakses tanggal 22 January 2021. 
  3. ^ a b Lowe, Derek (23 October 2006). "Experimental Compound Codes". Science. Diakses tanggal 20 November 2015. 
  4. ^ "The use of stems in the selection of International Nonproprietary Names (INN) for pharmaceutical substances". The World Health Organization. Diakses tanggal 23 January 2021. 
  5. ^ "DIRECTIVE 2001/83/EC OF THE EUROPEAN PARLIAMENT AND OF THE COUNCIL of 6 November 2001 on the Community code relating to medicinal products for human use". The European Parliament. Diakses tanggal 23 January 2021. 
  6. ^ Silverman, HM (2007-04-01). "Overview of Generic Drugs and Drug Naming". Merck & Co. Diakses tanggal 2013-01-01. 
  7. ^ "Drug Information Portal > Generic Name Stems". National Library of Medicine. Diakses tanggal 2017-07-25. 
  8. ^ "Penicillin". Drugs.com. 2010-12-15. Diakses tanggal 2013-01-01. 
  9. ^ Gylys BA, Wedding ME (2005). "-zumab". Taber's Cyclopedic Medical Dictionary/medical Terminology: A Systems Approach. Medicus Media. hlm. 2371. ISBN 0803613245. 
  10. ^ "Anib". Drug Information Portal. Diakses tanggal 7 July 2020. 
  11. ^ "Degib". Drug Information Portal. Diakses tanggal 7 July 2020. 
  12. ^ "Denib". Drug Information Portal. Diakses tanggal 7 July 2020. 
  13. ^ "Rafenib". Drug Information Portal. Diakses tanggal 7 July 2020. 
  14. ^ "Zomib". Drug Information Portal. Diakses tanggal 7 July 2020.