Stasiun Madiun
Stasiun Madiun (MN) adalah stasiun kereta api yang terletak di Madiun Lor, Manguharjo, Madiun. Stasiun berketinggian +63 m dpl ini adalah pusat Daerah Operasi 7 Madiun.
Sebelum masuk Stasiun Madiun, dari arah barat, setelah perlintasan sebidang di Jl. Yos Sudarso, terdapat percabangan rel yang menuju Pabrik Gula Rejo Agung dan depo milik Pertamina. Kini, jalur tersebut hanya digunakan oleh Pertamina. Di sebelah barat stasiun ini terdapat sebuah dipo lokomotif milik PT INKA yang tersedia Lokomotif dinasan CC203, CC204. Di arah selatan terdapat percabangan jalur KA yang akan berakhir di Slahung, Ponorogo, namun sejak tahun 1992 relnya di nonaktifkan.
Di timur stasiun atau jarak lebih dari 1 Km, terdapat percabangan rel menuju Stasiun Cepu rel lurus ke arah barat laut menuju Stasiun Solo Balapan dan lurus ke arah utara menuju stasiun Cepu yang melewati hutan di Bojonegoro.
Sejarah
Pada tahun 1832 Kota Madiun dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda dan menjadi wilayah berstatus karesidenan dan menjadi tempat tinggal orang-orang Belanda dan Eropa lainnya terutama yang berprofesi di bidang perkebunan dan perindustrian karena adanya pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik di sekitar kota ini seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau dan Lain-lain.
Berkembangnya perkebunan dan pabrik pengolahan hasil perkebunan membawa akibat pada kebutuhan sarana pengangkutan, dalam hal ini kereta api menjadi pilihan yang paling efisien. Maka dibangunlah sebuah stasiun pada bulan januari tahun 1897 oleh arsitektur Belanda Frans Johan Louwrens yang juga telah menjadi arsitektur Stasiun Jakarta Kota, dalam hal ini juga di bangunlah sebuah Balai Yasa Lokomotif Uap yang terletak di sebelah utara stasiun Madiun, maka oktober tahun 1898 stasiun ini mulai di operasikan oleh pemerintah Hindia Belanda dan juga dibangun jalur ke selatan sampai Stasiun Slahung yang kini tidak aktif dan jalur barat/timur yang menuju ke Solo Balapan/Kertosono.Jaringan rel kereta api di kota Madiun diperkirakan dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1885 Pada jaman dahulu Madiun adalah tempat yang padat jalur kereta api, khususnya jalur kereta api tebu yang beberapa diantaranya terintegrasi dengan jalur kereta api Madiun-Slahung dan Madiun-Solo Balapan, sehingga stasiun ini sangat padat.
Sampai saat ini Stasiun Madiun terletak di Madiun Lor, Manguharjo, Madiun dan menjadi pusat Daerah Operasi (DAOP) 7 dan merupakan stasiun besar yang melayani perjalanan kereta api ke baik jalur Utara maupun jalur Selatan ke berbagai kota tujuan seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta dengan kereta kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif. Stasiun Madiun berupa stasiun satu sisi dengan bangunan utama yang terletak sejajar dengan rel dan emplasemen. Sebagian besar bangunan stasiun, baik bangunan utama maupun emplesemen telah mengalami renovasi sehingga penampilan keseluruhan stasiun ini bersuasana cukup modern.
Pada saat itulah tahun 1979 hampir semua lokomotif uap tak beroperasi setelah adanya lokomotif diesel Hidrolik mak Balai Yasa Lokomotif Uap ini di alih fungsikan pada tahun 1981 di dirikannya menggantikan Balai Yasa Lokomotif Uap. Sekarang perusahaan ini menjadi perusahaan skala besar dan satu-satunya di Asia Tenggara yang bergerak di bidang per kereta apian sehingga produknya sudah dikenal di mancanegara. Maka kota Madiun merupakan kota yang sarat sejarah perkereta apian, baik di masa lalu dan yang akan menorehkan sejarah kereta api di masa depan.
Kereta api
Kelas Eksekutif
- Argo Wilis: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
- Bangunkarta: ke Jakarta Kota dan Jombang
- Bima: ke Jakarta Kota dan Surabaya Gubeng
- Turangga: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
- Gajayana: ke Jakarta Kota dan Malang
Kelas Eksekutif-Bisnis/Eksekutif-Bisnis-Ekonomi/Bisnis
- Sancaka: ke Yogyakarta dan Surabaya Gubeng
- Mutiara Selatan: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
- Senja Kediri : ke Kediri dan Pasar Senen
- Malabar : ke Malang dan Bandung
Kelas Ekonomi
- Gaya Baru Malam Selatan: ke Jakarta Kota dan Surabaya Gubeng
- Pasundan: ke Bandung Kiaracondong dan Surabaya Gubeng
- Matarmaja: ke Jakarta Pasar Senen dan Malang
- Brantas: ke Jakarta Tanah Abang
- Logawa: ke Purwokerto dan Jember
- Sekar Arum: ke Cirebon Prujakan dan (di teruskan) Stasiun Caruban
- Sri Tanjung: ke Yogya Lempuyangan dan Banyuwangi Baru
- Kahuripan: ke Padalarang dan Kediri
- Madiun Jaya : ke Yogyakarta
Stasiun sebelumnya: Stasiun Barat |
Jalur KA Solo Balapan-Madiun | Stasiun berikutnya: --- |
Stasiun sebelumnya: --- |
Jalur KA Madiun-Kertosono | Stasiun berikutnya: Stasiun Babadan |
Stasiun sebelumnya: --- |
Jalur KA Madiun-Cepu | Stasiun berikutnya: Stasiun Sawahan |