Terminal bandar udara
Suatu terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar udara dimana penumpang berpindah antara transportasi darat dan fasilitas yang membolehkan mereka menaiki dan meninggalkan pesawat.
Di terminal, penumpang membeli tiket, menitipkan bagasinya, dan diperiksa pihak keamanan. Bangunan yang menyediakan akses ke pesawat (melalui gerbang) disebut 'concourse. Tetapi, sebutan "terminal" dan "concourse" kadang-kadang digunakan berganti-ganti, tergantung konfigurasi bandara.
Bandara kecil memiliki sebuah terminal sementara bandara besar memiliki beberapa terminal dan/atau concourse. Di bandara kecil, bangunan terminal tunggal melayani semua fungsi sebuah terminal dan concourse.
Beberapa bandara besar memiliki terminal yang terhubung dengan banyak concourse melalui jalan setapak, jembatan layang, atau terowongan bawah tanah (seperti Bandar Udara Internasional Denver. Beberapa bandara besar memiliki lebih dari satu terminal, masing-masing dengan satu concourse atau lebih (seperti Bandar Udara La Guardia New York). Bandar udara besar lainnya memiliki terminal ganda dimana masing-masing telah termasuk fungsi sebuah concourse (seperti Bandar Udara Internasional Dallas/Fort Worth).
Kebanyakan terminal bandara dibangun dengan gaya biasa. Tetapi, beberapa bandara, seperti Bandar Udara Internasional Baghdad, berbentuk monumental, sementara yang lainnya merupakan karya besar arsitektur, seperti Terminal 1 bandar udara Charles de Gaulle dekat Paris atau Terminal 5 di Bandar Udara JFK New York. Beberapa termianl dirancang sesuai dengan budaya daerah sekitarnya, contohnya terminal di Sunport Internasional Albuquerque di New Mexico, yang dirancang dengan gaya Kebangkitan Pueblo yang dipopulerkan oleh arsitek John Gaw Meem.
Terminal bandar udara awalnya terbuka langsung menuju landasan: penumpang dapat berjalan atau menumpang bus menuju pesawatnya, dan bahkan banyak bandara besar memiliki "gerbang bus" untuk melayani pesawat di terminal utama.
Sebuah rancangan pier menggunakan bangunan panjang dan sempit dengan pesawat yang diparkir di kedua sisi. Salah satu ujungnya terhubung dengan area tiket dan pengklaiman bagasi. Pier memberikan kapasitas pesawat yang tinggi dan bentuknya yang sederhana, tetapi sering menghasilkan jarak yang jauh dari counter pendaftaran ke gerbang (lebih dari setengah mil di Bandar Udara Internasional Kansai). Kebanyakan bandara internasional besar memiliki pier, termasuk Bandar Udara Internasional O'Hare Chicago, Bandar Udara Internasional Frankfurt, Bandar Udara London Heathrow, Bandar Udara Amsterdam Schiphol, Bandar Udara Internasional Bangkok dan Bandar Udara Internasional Miami.
Suatu terminal satelit merupakan sebuah bangunan yang dihubungkan dari bangunan bandara lain, sehingga pesawat dapat parkir di sekitar jangkauannya. Bandara pertama yang menggunakan terminal satelit adalah Bandar Udara London Gatwick. Fasilitas ini menggunakan sebuah terowongan pejalan kaki bawah tanah untuk menghubungkan satelit dengan terminal utama. Ini juga pertama kalinya di Bandar Udara Internasional Los Angeles, tetapi telah diubah menjadi pier. Bandara pertama yang menggunakan sebuah pemindah orang untuk menghubungkan terminal utama dengan satelit adalah Bandar Udara Internasional Tampa, yang masih beroperasi. Bandar Udara Internasional Charles de Gaule Paris (Terminal 1) dan Bandar Udara London Gatwick (Terminal Selatan) memiliki terminal satelit sirkuler. Bandar Udara Internasional Orlando dan Bandar Udara Internasional Pittsburgh memiliki terminal satelit ganda. Bandar Udara Internasional Denver, Bandar Udara Internasional Cincinnati/Norhtern Kentucky, dan Bandar Udara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta memiliki terminal satelit linear yang terhubung dengan lalu lintas bawah tanah pusat. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur memiliki sebuah terminal satelit berpotongan yang digunakan untuk penerbangan internasional.
Beberapa bandara menggunakan sebuah terminal semisirkuler, dengan pesawat yang diparkir di satu sisi dan kendaraan di sisi lainnya. Bentuk ini mengakibatkan perjalanan panjang untuk menghubungkan penumpang, tetapi hebatnya mengurangi waktu perjalanan antara pendaftaran dan pesawat. Bandar udara yang dirancang dengan model ini adalah Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle (Terminal 2), Bandar Udara Internasional Mumbai (Terminal 2), Bandar Udara Internasional Dallas/Fort Worth, Bandar Udara Internasional Incheon Seoul, dan Bandar Udara Chitose Baru Sapporo.
Bentuk terminal yang jarang ditemui adalah lounge mobile, dimana penumpang dibawa dari gerbang menuju pesawatnya dengan kendaraan besar yang menempel ke terminal dan pesawat. Bandar Udara Internasional Washington Dulles dan Bandar Udara Internasional Mirabel telah menggunakannya.
Tampilan hibrid juga masih ada. Bandar Udara Internasional San Francisco menggunaakan bentuk pier-semisirkuler hibrid (Terminal 3) dan sebuah pier untuk sisanya.
Hong Kong memiliki terminal tunggal terbesar di dunia (570.000 m²) di Bandar Udara Internasional Hong Kong.
Terminal 3 Bandar Udara Internasional Beijing Capital, Beijing, Republik Rakyat Cina akan menjadi terminal tunggal terbesar dengan luas 900.000 m² ketika dibuka pada tahun 2008. Bangunan tersebut akan menangani 100 juta penumpang.
Transportasi darat
Beberapa bandara kecil dan menengah memiliki jalan lingkar satu arah berlajur dua atau tiga tunggal yang digunakan oleh kendaraan pribadi lokal dan bus untuk menurunkan dan menjemput penumpang.
Sebuah bandara internasional dapat memiliki jalan lingkar satu arah terpisah, satu untuk keberangkatan dan satu untuk kedatangan. Juga terdapat hubungan langsung kereta api dengan kereta api regional, kereta api ringan, atau kereta bawah tanah menuju pusat kota atau distrik bisnis sentral kota terdekat. Bandara besar dapat memiliki hubungan langsung dengan jalan bebas terdekat. Akan terdapat agensi penyewaan mobil dan perusahaan taksi yang beroperasi di sekitar terminal.
Zona
Pra-Keamanan
- Counter pendaftaran
- toko eceran dan restoran
Setelah Keamanan
- Toko Bebas Pajak
- toko eceran dan restoran
- Lounge bandar udara
- Bea cukai bandar udara
- Pengklaiman bagasi