Yugoslavia

bekas negara di Eropa Tenggara dan Eropa Tengah (1918-2003)
Revisi sejak 4 Februari 2014 09.50 oleh Riyantojayadi (bicara | kontrib) (1992: penambahan genosida bosnia)

Yugoslavia (berarti "Slavia Selatan") merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa, dari tahun 1918 sampai tahun 2003. Dalam perjalanannya, negara ini pernah berbentuk kerajaan dan republik. Negara ini beribukota di Beograd.

Yugoslavia

Jugoslavija
Југославија
1918–2003
Peta Wilayah Yugoslavia , dalam warna hijau
Peta Wilayah Yugoslavia , dalam warna hijau
Ibu kotaBeograd
Bahasa yang umum digunakanSerbia , Kroasia , Makedonia , Slovenia
PemerintahanMonarki (1918-1943/45)
Negara federasi sosialis (1945-1992)
Federasi (1992-2003)
Raja (1918-1943)
Presiden (1943-2003)
 
• 1918–1921
Peter I
• 1934–1943/1944
Peter II
• 1945-1953
Ivan Ribar
• 2000-2003
Vojislav Koštunica
Perdana Menteri  
• 1918-1919
Stojan Protić (pertama)
• 2001-2003
Dragiša Pešić (terakhir)
Era SejarahZaman antar perang
perang Dunia II
Perang Dingin
Pasca perang dingin
• Dibentuk
1 Desember 1918
• Monarki Diktator
6 Januari 1929
• Diinvasi Blok Poros
6 April 1921
4 Desember 1943
29 November 1945
• Pembubaran RFS Yugoslavia
25 Juni 1991 - 27 April 1992
28 April 1992
• Menjadi Serbia dan Montenegro
4 Februari 2003
Luas
1921247.542 km2 (95.577 sq mi)
1989255.804 km2 (98.766 sq mi)
1993102.350 km2 (39.520 sq mi)
Populasi
• 1921
11984911
• 1931
13934038
• 1989
23724919
• 1993
10832545
Mata uangKrone Yugoslavia (1918-1920)
Dinar Yugoslavia (1920-2003)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

1910-1930-an

1918

1921

Raja Alexander bereaksi keras dengan membubarkan parlemen dan mencanangkan diktatorialisme.

1928

Kroasia mencoba melepaskan diri setelah seorang anggota parlemen dari Kroasia dibunuh.

 

1929

  • Nama negara diubah menjadi Kerajaan Yugoslavia.
  • Raja Yugoslavia, Alexander, dibunuh di Paris, Prancis, oleh kelompok nasionalis ekstrem Makedonia-Kroasia.

1939

  • Kroasia mendapatkan lebih banyak otonomi.

1940-an

1941-1945

  • Wali Raja Yugoslavia, Pangeran Paul, terpaksa menandatangani persetujuan kerja sama dengan Poros Jerman-Italia-Jepang. Akan tetapi para perwira Serbia yang anti-Jerman berontak dan menggulingkan pemerintahannya. Hitler marah dan menyerang Yugoslavia. Negara Balkan tersebut jatuh dengan cepat, terutama karena etnis-etnik non Serbia banyak yang bergabung dengan para penyerbu.
  • Setelah menaklukkan negeri itu, Hitler memecah-belah negeri tersebut di bawah pendudukan Poros dan rezim boneka lokal. Atas perintah Hitler, bekas provinsi Kroasia, Bosnia, dan Hercegovina digabungkan ke dalam negara boneka Kroasia sementara wilayah sebagian besar Kosovo, Montenegro Selatan dan Makedonia Barat digabungkan ke dalam Negara Albania Raya. Penduduk Yugoslavia kemudian bangkit melawan pasukan pendudukan dan bergabung dengan dua kekuatan gerilya utama: kaum Chetnik yang didominasi orang Serbia pendukung raja dan kaum Partisan pimpinan Tito yang komunis.
  • Negara Kroasia Merdeka dibentuk oleh Nazi sebagai negara satelit yang diperintah oleh kaum fasis kroasia bernama Ustaše. Kaum Ustaše fanatik terhadap kristen katolik namun bekerja sama dengan kaum Muslim Bosnia dan mengakui katolik dan islam sebagai agama orang kroasia.[1]. Kaum ini berusaha membersihkan negara boneka tersebut dari orang-orang Serbia, Yahudi dan Jipsi. Antara tahun 1941-45, kaum Ustaše telah membantai sekitar 500.000 ribu orang Serbia, mengasingkan 250.000 orang dan memaksa perubahan agama mereka dari kristen ortodoks menjadi kristen katolik.[2] Kaum lain yang juga dibantai adalah 37.000 Yahudi dan 25.000 Jipsi. Pembersihan etnis juga terjadi di Negara Albania Raya, di mana kaum militan Albania mengusir dan membunuh puluhan ribu orang Serbia dan orang Slavia Ortodoks lainnya, terutama di Kosovo dan Makedonia Barat, dan menggantikannya dengan para pendatang Albania dari wilayah Albania. Tragedi ini membuat trauma yang mendalam terhadap bangsa Serbia. Yugoslavia pada masa ini menjadi medan pertempuran berdarah, di mana penduduknya bukan hanya memerangi pasukan pendudukan Poros namun juga saling membantai antara sesama warga--suatu preseden bagi perang antaretnis tahun 1990-an

1943

  • Federal Demokratik Yugoslavia diproklamasikan oleh para partizan komunis.
  • Negosiasi dengan pemerintahan Kerajaan Yugoslavia dalam pengasingan terus dilakukan, sementara wilayah Kerajaan Yugoslavia masih diduki oleh sekutu.

1944

1945

  • Nazi Jerman menyerah, para partizan mengambil alih kekuasaan di seluruh bagian negara. Pada tanggal 29 November, Raja Peter II dimakzulkan oleh Majelis Konstituante Komunis Yugoslavia saat masih dalam pengasingan. Pada tanggal 2 Desember, pemerintah komunis menyatakan keseluruhan wilayah ini sebagai bagian Federal Demokratik Yugoslavia.

1946

 


Yugoslavia sekitar 1990.
1: Slovenia; 2: Kroasia; 3: Bosnia-Herzegovina; 4: Serbia; 4a: Vojvodina; 4b: Kosovo; 5: Montenegro; 6:Makedonia; A: Laut Adriatik

1948

1960-an

1961

1963

1980-1990-an

1980

  • Tito meninggal, perbedaan antaretnis mulai nampak, terutama ketika pada akhir tahun 1980an terjadi krisis ekonomi. Diskriminasi terhadap penduduk Serbia dan non Albania lainnya di Kosovo menyebabkan ribuan orang mengungsi dari provinsi tersebut. Hal tersebut membuka kembali luka lama orang Serbia dan mendorong terpilihnya Slobodan Milosevic yang mengajukan program-program nasionalis Serbia sebagai presiden Serbia: status otonom Kosovo dan Vojvodina ditiadakan. Nasionalisme berdasarkan etnisitas menjadi marak.

1990

1991

  • Pada tanggal 25 Juni, Slovenia dan Kroasia memproklamasikan kemerdekaan. Tentara Federal (terutama beranggotakan orang Serbia) mengintervensi. Akan tetapi perang di Slovenia hanya berlangsung 7 hari karena penduduk di sana nyaris homogen sehingga tidak ada kepentingan warga Serbia yang terancam. Dibandingkan dengan Slovenia yang memiliki penduduk homogen, perang di Kroasia berlangsung sengit dan lama serta kejam karena ingatan sejarah Perang Dunia II maupun besarnya komunitas Serbia di wilayah tersebut. Ketika Republik Makedonia, negara bagian termiskin, memerdekakan diri pada tanggal 8 September, Tentara Federal diam saja.

1992

  • Penduduk Muslim Bosnia dan Kroasia di Bosnia-Herzegovina memilih untuk merdeka dan mendeklarasikan negara Bosnia-Herzegovina. Penduduk Serbia Bosnia menolak hasil tersebut dan berusaha membentuk negara terpisah dengan bantuan Tentara Federal Yoguslavia, yaitu Republik Serbia Bosnia dan Herzegovina yang kemudian menjadi Republik Srpska.
  • Sekali lagi, perang di Bosnia-Herzegovina berlangsung sengit dan kejam antara tahun 1992 hingga 1995. Pada perang ini terjadi genosida oleh tentara Republika Srpska terhadap 8.000 pria dan 30.000 sipil kaum muslim bosnia.[3][4]
  • Dari enam negara bagian hanya Serbia dan Montenegro yang tertinggal, yang kemudian membentuk Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992.

1995

1999

  • Pecah pemberontakan orang Albania di Kosovo. Upaya memadamkan pemberontakan tersebut oleh Serbia menyebabkan banjirnya kaum pengungsi Albania ke wilayah tetangga. NATO tanpa mandat PBB menyerang Serbia. Milosevic menyerah dan Kosovo diberikan di bawah pengawasan internasional. Giliran penduduk Serbia yang dibersihkan secara etnis oleh KLA. Kelompok gerilyawan Albania ini juga menghancurkan banyak peninggalan budaya Serbia di Kosovo sebagai jalan menghapuskan jejak orang Serbia di sana. Tujuan utama KLA sendiri adalah menggabungkan Kosovo dan berbagai wilayah Balkan lainnya yang dihuni orang Albania ke dalam suatu Negara Albania Raya, seperti yang terjadi pada masa Perang Dunia II. Pemberontakan orang Albania meluas ke Makedonia, yang sebelumnya dengan tangan terbuka menerima pengungsi Albania dari Kosovo.

2000-an

2000

2001

2002

  • Pada bulan Maret, pemerintah Serbia dan Montenegro sepakat untuk membuat uni yang lebih bebas.

2003

 
Pemisahan dari waktu-ke waktu kerajaan Yugoslavia

Kelanjutan

Negara-negara pecahan Yugoslavia:

Lihat pula

Templat:Link GA

  1. ^ Butić-Jelić, Fikreta. Ustaše i Nezavisna Država Hrvatska 1941–1945. Liber, 1977
  2. ^ "Croatia" (PDF). Shoah Resource Center – Yad Vashem. Diakses tanggal 4 January 2010. 
  3. ^ ICTY; "Address by ICTY President Theodor Meron, at Potocari Memorial Cemetery" The Hague, 23 June 2004 ICTY.org
  4. ^ ICTY; "Krstic judgement" UNHCR.org