Gegar otak adalah trauma kepala yang tidak disertai kerusakan jaringan otak dan menyebabkan pingsan selama tidak lebih dari 10 menit.[1] Orang yang mengalami gegar otak setelah sadar dari pingsannya akan mengeluh pusing dan muntah-muntah.[1] Gegar otak juga bisa diikuti dengan vertigo atau amnesia retrograde.[1] Amnesia retrograde yaitu kehilangan ingatan untuk periode yang terbatas sebelum terjadinya kecelakaan.[1] Istilah lain untuk gegar otak adalah konkusio otak.[1] Pengobatan yang dilakukan untuk penderita gegar otak adalah dengan istirahat berbaring, pemberian obat nyeri kepala, obat muntah dan membatasi pemberian cairan (satu hari maksimal 2 liter).[1] Setelah itu, penderita kemudian secara bertahap diajak untuk mobilisasi yaitu mulai dari duduk, berdiri, dan berjalan tetapi aktivitas masih tetap dibatasi.[1] Seseorang yang mengalami gegar otak sebaiknya segera dirawat di rumah sakit karena dimungkinkan terjadi pendarahan epidural yang memerlukan untuk segera dioperasi.[1] Pendarahan epidural adalah pendarahan yang terjadi pada daerah antara tengkorak dan selaput keras otak.[1] Gejala gegar otak apabila tidak ditangani baik dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah.[2] Salah komplikasi yang dpat terjadi akibat gegar otak adalah penyakit epilepsi.[2] Gegar otak biasanya disebabkan oleh benturan, namun tidak semua benturan yang mengenai kepala dapat menyebabkan gegar otak.[2] Hal itu terjadi karena otak dilindungi oleh tengkorak yang kokoh yang dilengkapi dengan selaput otak.[2]

Mekanisme gegar otak

Tips

Sangat penting bagi siapa saja yang memiliki cedera kepala untuk dievaluasi oleh dokter, bahkan jika perawatan darurat tidak diperlukan. Jika Anda telah mengalami cedera kepala yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter. Tergantung pada tanda-tanda dan gejala, dokter dapat merekomendasikan untuk melakukan perawatan medis dengan segera.

Apa yang dapat Anda lakukan. Pertama, hindari olahraga atau kegiatan fisik yang kuat dan meminimalkan tugas mental yang sulit, atau stres berkepanjangan. Kedua, istirahat sebanyak mungkin. Ini termasuk menghindari olahraga atau kegiatan fisik lainnya yang meningkatkan denyut jantung Anda, seperti berjalan lama, atau memerlukan kontraksi otot yang kuat, seperti angkat besi.

Juga, meminimalkan kegiatan yang meningkatkan gejala Anda, seperti yang membutuhkan sejumlah besar fokus perhatian. Contohnya termasuk bekerja pada komputer, sekolah, menonton TV, SMS atau bermain video game. Jika Anda memiliki sakit kepala, acetaminophen (Tylenol, others) dapat mengurangi rasa sakit. Hindari mengambil penghilang rasa sakit lainnya seperti aspirin atau ibuprofen (Advil, Motrin IB, orang lain) jika Anda mencurigai Anda sudah gegar otak. Ada kemungkinan bahwa ini dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Sumber: Tips Atasi Gegar otak

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Jakarta: Ichtiar Baru. hlm. 1097. 
  2. ^ a b c d "Gejala Gegar Otak". Beta Crowd Voice. Diakses tanggal 25 Juni 2014.