Bandar Udara Iskandar
Pangkalan Udara Iskandar terletak di Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dan merupakan satu satunya bandara di kalteng yang memiliki stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) avtur. Panjang landasan pacu (run way) Bandara Iskandar sehingga menjadi 13/31 berukuran panjang 2.120 meter, lebar 30 meter.[1] Untuk ukuran kota kabupaten di luar Pulau Jawa, keberadaan Bandara Iskandar cukup memadai.selain untuk keperluan militer angkatan udara, Bandara ini melayani beberapa penerbangan dan cargo antar kota di Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Jawa.
Bandara Iskandar | |
---|---|
Berkas:Bandara Iskandar.JPG | |
Informasi | |
Jenis | Sipil Dan Militer |
Lokasi | pangkalanbun, Kalimantan tengah |
Zona waktu | UTC+7 |
Koordinat | {{{coordinates}}} |
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,[1] |
Rute Baru
Ada perencanaa untuk membuka rute Baru Pangkalan Bun, Mataram Dan Jayapura.
Pengembangan Bandar Udara Iskandar
Tahun 2015, Bandar Udara Iskandar kembali dana pengembangan bandara dari pemerintah pusat. Dana ini akan dipergunakan untuk menambah panjang run way dari panjang 2.120 m menjadi 3n.000 m pembangunan Terminal Baru Internasional dan fasilitas lainnya.
Potensi
Potensi berkembangnya Bandar Udara Iskandar, selain didukung oleh daya tarik Taman Nasional Tanjung Puting,[habitat alami orang utan], sebagai tujuan wisata konservasi yang telah diakui Internasional, juga didukung oleh perkembangan pesat investor dan industri di sektor agronomi dan agrobisnis lainnya di daerah Kotawaringin Barat dan sekitarnya. Selain dari Kabupaten Kotawaringin Barat, masyarakat Kabupaten Sukamara, Lamandau dan sebagian besar dari Kabupaten Seruyan, mengandalkan Bandara Iskandar Pangkalan Bun untuk bepergian keluar pulau.
Pengembangan Bandar Udara Iskandar
Untuk emenuhi kapasitas penumpuang penerbangan Domestik Dan Internasional yang semakin meningkat, Pemerintah kabupaten Kotawaringin Barat berencana mengembangkan dan membangun Bandar Udara Baru yang memenuhi syarat Bandar Udara Internasional. Untuk Bandar Udara Baru Akan Terhubung Pusat Perbelanjaan, Monorel Dan Taman Nasional Tanjung Puting. Bandar Udara Baru di bangun diSebuai Kecamatan Kumai.
Maskapai dan Tujuan Penerbangan
Sejarah
Bandara Iskandar dahulunya bernama lapangan terbang <<sabah uyah>>, bandara tersebut merupakan warisan/peninggalan pemerintah kolonial Jepang. Pada ahir era tahun 1950 an lapangan terbang tersebut di ambil alih oleh pemerintah Indonesia guna untuk keperluan militer TNI AU. Tahun 1970 bandara ini mulai digunakan untuk penerbangan sipil dan komersial. Dan saat itulah penetapan bandara Iskandar sebagai nama bandara tersebut.
Pangkalan TNI AU Iskandar
Lanud Iskandar sebenarnya merupakan lanud terluas di Indonesia. Luasnya yang mencapai 3000,6 hektar melebihi luas Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Lanudal Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur. Hanya saja, dari luas tersebut, baru sekitar 200 hektar saja yang dimanfaatkan sebagai kantor dan landasan pacu pesawat. luasnya area yang dimiliki lanud ini, akhirnya menjadikannya sebagai hutan kota. Pasalnya, wilayah di sekitar lanud ini masih dikelilingi oleh hutan yang cukup asri.[2]
Referensi
- ^ a b "BAndar Udara Iskandar, Pangkalan Bun". Direktorat Pehubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Diakses tanggal 31 Dec 2014.
- ^ "Lanud Iskandar, Landasan TNI AU Terluas nan Bersejarah yang Tak Banyak Dikenal" website nasional.kompas.com