Kereta api Argo Lawu
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Kereta api Argo Lawu (Hanacaraka: ꧋ꦱꦼꦥꦸꦂꦲꦂꦒꦭꦮꦸ꧉, Sepur Harga Lawu), adalah kereta api kelas eksekutif argo yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta di Pulau Jawa dengan jurusan Jakarta Gambir (GMR) - Solo Balapan (SLO) dan sebaliknya.
Kereta api Argo Lawu | |||||
---|---|---|---|---|---|
Berkas:Plat nama KA Argo Lawu.PNG | |||||
<mapframe>: Isi JSON bukan GeoJSON+simplestyle yang sah. Daftar ini menunjukkan semua upaya untuk menafsirkannya menurut Skema JSON. Tidak semuanya merupakan galat.
|
|||||
Ikhtisar | |||||
Jenis | Eksekutif Argo | ||||
Sistem | Kereta api ekspres | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Lokasi | Daop 6 Jogja | ||||
Terminus | Solo Balapan Jakarta Gambir | ||||
Stasiun | 7 | ||||
Layanan | 1 | ||||
Operasi | |||||
Dibuka | 13 Juli 1995 | ||||
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Operator | Daerah Operasi VI Yogyakarta | ||||
Depo | Solo Balapan (SLO), Untuk Rangkaian Kereta Yogyakarta (YK), Untuk Lokomotif Permanen | ||||
Rangkaian | CC206 | ||||
Data teknis | |||||
Panjang lintas | 571 km | ||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasi | 55 s.d. 100 km/jam | ||||
Titik tertinggi | 330 m (Kranggan, Banyumas) | ||||
Jumlah rute | 7-8 | ||||
|
Sejarah kereta
Kereta api ini membawa rangkaian sebanyak 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas 400 penumpang. Perjalanan Solo-Jakarta (571 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 8 jam dan hanya berhenti di Stasiun Klaten, Yogyakarta, Karanganyar, Purwokerto, Cirebon, dan Jatinegara (arah Jakarta).
Pada ujicoba pertama pada tanggal 13 Juli 1995 memang sengaja dilekatkan nama JS-750 yang berarti melayani perjalanan Jakarta - Solo dengan waktu tempuh 7 setengah jam bertepatan dengan momentum HUT Kemerdekaan RI ke-50. Pada tanggal 21 September 1996 dilekatkan nama KA Solo Jaya yang kemudian pada akhirnya diganti sesuai dengan strategi brand Argo dengan nama KA Argo Lawu, dan dengan diluncurkannya KA Argo Lawu maka kereta ini juga mendapat rangkaian baru dari PT Inka dengan kode BP/M1/K1-968xx (no. baru: P/M1/K1 0 96 xx). Rangkaian KA buatan 1996 ini memiliki ciri khas, yaitu menggunakan AC bentuk trapesium, dan letak kaca yang lebih rendah, berbeda dari rangkaian buatan tahun 1995 yang AC-nya berbentuk kotak dan buatan tahun 1998-2002 yang AC-nya berbentuk melengkung. Ini dikarenakan kereta ini merupakan modifikasi dari kereta ekonomi buatan tahun 50-an, namun setelah diretrofit di PT Inka, menjadi kereta yang benar-benar baru, dan dapat dianggap buatan tahun 1996.
Kata Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan konsumennya. Sedangkan nama Lawu diambil dari nama sebuah gunung (Gunung Lawu) yang terletak disebelah timur laut Kota Surakarta (wilayah administratif Kabupaten Karanganyar dan Magetan) yang memiliki ketinggian 3.245 km.
Perjalanan kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Gambir pada siang hari memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta-Solo dilakukan pada malam hari. Artinya, perjalanan Argo Lawu berkebalikan dengan Argo Dwipangga. Rangkaian KA Argo Lawu terdiri dari Lokomotif (CC206), 7-8 kereta kelas eksekutif argo, 1 Kereta Makan bermotif batik (M1), dan 1 kereta Bagasi (B), serta gerbong Pembangkit Listrik (P).
Rangkaian
Dengan diluncurkannya KA Argo Lawu pada 21 September 1996, maka kereta ini juga mendapat rangkaian baru dari PT Inka dengan kode BP/M1/K1-968xx (no. baru: P/M1/K1 0 96 xx). Rangkaian KA buatan 1996 ini memiliki ciri khas, yaitu menggunakan AC bentuk trapesium, dan letak kaca yang lebih rendah, berbeda dari rangkaian buatan tahun 1995 yang AC-nya berbentuk kotak dan buatan tahun 1998-2002 yang AC-nya berbentuk melengkung. Rangkaian ini digunakan sekitar tahun 1996 sampai 2000-an awal, sampai kereta ini mendapat surplus kereta kelas Anggrek K9. Rangkaian buatan 1996 pun dihibahkan ke Taksaka maupun Argo Dwipangga.
Sebelumnya, sekitar awal tahun 2000-an KA Argo Lawu pernah menggunakan gerbong Anggrek K9 setelah adanya surplus rangkaian pada tahun 2000-an awal. Rangkaian ini menggunakan warna ungu, berbeda dengan saat digunakan oleh KA Argo Bromo Anggrek/Muria. Sayangnya, KA ini sering anjlok di jalur selatan yang notabene tidak lurus, maka KA Argo Lawu kembali menggunakan KA eksekutif biasa pada akhirnya. Akhirnya, sejak Oktober 2008, KA Argo Lawu menggunakan rangkaian kereta baru buatan PT Inka, untuk menggantikan rangkaian generasi pertama buatan 1996 yang dialihkan ke Taksaka ataupun Argo Dwipangga dan rangkaian Argo Bromo Anggrek yang sering anjlok saat dipakai oleh Argo Lawu.
Saat ini seringkali kereta ini saling bertukar kereta dengan Argo Dwipangga karena kebijakan rotasi dari dipo, sehingga seringkali kereta milik Argo Lawu "nyangkut" di kereta Argo Dwipangga, maupun sebaliknya. Karena kereta pembangkit asli milik kereta ini juga seringkali dipakai kereta lain, maka kereta ini dan Argo Dwipangga juga terkadang menggunakan kereta pembangkit yang khas (P 0 78 03 SLO), karena merupakan modifikasi dari kereta bagasi.
Jadwal perjalanan KA Argo Lawu
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
---|---|---|
KA 7 Argo Lawu (Solo Balapan-Yogyakarta-Gambir) | ||
Solobalapan | - | 08.00 |
Klaten | 08.25 | 08.28 |
Yogyakarta | 08.52 | 08.57 |
Kutoarjo | 09.49 | 09.53 |
Purwokerto | 11.23 | 11.30 |
Cirebon | 13.37 | 13.34 |
Jatinegara | 16.09 | 16.11 |
Gambir | 16.22 | - |
KA 8 (Gambir-Yogyakarta-Solo Balapan) | ||
Gambir | - | 20.15 |
Cirebon | 22.56 | 23.08 |
Purwokerto | 01.05 | 01.15 |
Kutoarjo | 02.50 | 02.54 |
Yogyakarta | 03.45 | 03.52 |
Klaten | 04.16 | 04.19 |
Solo Balapan | 04.45 | - |
Galeri
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia