Cocor bebek

Revisi sejak 29 Januari 2008 00.54 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)
Cocor bebek
Reproduksi vegetatif Kalanchoe pinnata
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Seksi:
Spesies:
K. pinnata
Nama binomial
Kalanchoe pinnata
Sinonim

Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken , Bryophyllum calycinum

Cocor bebek atau suru bebek (Latin:Kalanchoe pinnata syn. Bryophyllum calycinum syn. Bryophyllum pinnatum) adalah tumbuhan sukulen (mengandung air) yang berasal dari Madagaskar. Tanaman ini terkenal karena metode reproduksinya melalui tunas daun (tunas adventif).

Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah tetapi banyak pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu.

Mengenal cocor bebek

 
Ilustrasi tanaman cocor bebek oleh Francisco Manuel Blanco (O.S.A.)

Deskripsi

Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging dan mengandung banyak air. Warna daun hijau sampai keabu-abuan. Bunga majemuk, buah kotak. Bila dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin.[1]

Penyebaran

Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim tropika seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, and Hawaii.[2] Di banyak daerah tersebut, seperti di Hawaii, tanaman ini dianggap sebagai spesies yang invasif.[3]

Alasan utama penyebarannya yang besar adalah karena kepopuleran tanaman ini sebagai tanaman hias.

Kegunaan

Cocor bebek mengandung asam malat, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tanin. Cocor bebek digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan sakit kepala, batuk, sakit dada, borok, dan penyakit kulit lainnya, menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak teratur, obat luka, serta bisul.[4]

Referensi

  1. ^ "Cocor Bebek Pembasmi Wasir". HA Manan. Harian Suara Merdeka. 22 Maret 2003. 
  2. ^ "Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers". USDA GRIN Taxonomy for Plants. 
  3. ^ "Kalanchoe pinnata". Hawaii's Most Invasive Horticultural Plants. 
  4. ^ "Khasiat di Balik Tanaman Hias". Rafira. Harian Pikiran Rakyat. 14 September 2003.