Kapal penjelajah Jepang Agano

Kapal penjelajah ringan milik Jepang dalam kelas Agano
Revisi sejak 29 Desember 2017 04.03 oleh Veracious (bicara | kontrib)

Agano (阿賀野) adalah kapal pemimpin dalam kelasnya sendiri yang bekerja dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN) selama Perang Dunia II.[2] Dia dinamai dari Sungai Agano yang melewati Prefektur Fukushima dan Prefektur Niigata di Jepang.

Agano pada Oktober 1942 di lepas pantai Sasebo, Nagasaki
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Agano
Dipesan 1939 (Tahun Fiskal)
Pembangun Sasebo Naval Arsenal
Pasang lunas 18 Juni 1940
Diluncurkan 22 Oktober 1941
Mulai berlayar 31 Oktober 1942[1]
Dicoret 31 Maret 1944
Nasib Tenggelam tanggal 15 Februari 1944 oleh USS Skate di utara Laguna Truk 10°11′N 151°42′E / 10.183°N 151.700°E / 10.183; 151.700
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal penjelajah kelas-Agano
Berat benaman
Panjang 174 m (571 ft)
Lebar 15,2 m (50 ft)
Daya muat 5,6 m (18 ft)
Tenaga 100.000 shp (75.000 kW)
Pendorong
  • Turbin bergir Gihon dengan 4 poros
  • 6 pendidih Kampon
Kecepatan 35 knot (65 km/h; 40 mph)
Jangkauan 6.000 mil laut (11.000 km) pada 18 knot (33 km/h)
Awak kapal 726
Senjata
Pelindung
  • Sabuk 60 mm (2 in)
  • Geladak 20 mm (1 in)
  • Pesawat yang
    diangkut
    2 x pesawat apung
    Fasilitas penerbangan 1 Katapel pesawat terbang

    Masa dinas

    Selesai dibangun pada 22 Oktober 1941 dan diluncurkan pada sembilan hari setelahnya, Agano ditempatkan sebagai flagship Skuadron Destroyer 10 yang merupakan bagian Armada Ketiga IJN. Misi pertamanya bersama dengan Aircraft Carrier Junyou berpatroli di area Papua Nugini dan Laut Bismarck. Selanjutnya ia terlibat dalam operasi evakuasi tentara dari Guadalcanal dimana operasi tersebut berhasil mengevakuasi 12 ribu tentara. Sekembalinya ke Kure pada Mei 1943, Agano diikutsertakan dalam Aleutian Campaign, namun dibatalkan karena pasukan Amerika sudah terlanjur sampai duluan ke Pulau Attu. Ia sendiri langsung diremodel dengan tambahan senjata AAA, moncong meriam triple, dan Radar Tipe 21.

    Setelahnya ia ikut dalam Solomon Campaign sepanjang tahun 1943, dimana ia terlibat dalam beberapa pertempuran besar seperti Battle of Empress Augusta Bay yang menewaskan Sendai dan Hatsukaze, serta luput dari serangan gabungan dua Aircraft Carrier USS Saratoga dan USS Princeton di Rabaul. Namun, nasib mujurnya berakhir pada 16 Februari 1944, dimana ia terluka parah oleh dua torpedo dari kapal selam USS Skate di perairan Truk. Namun ia masih bisa bertahan sehari lamanya sehingga ia bisa memindahkan 523 awak kapalnya ke destroyer Oite sebelum akhirnya tenggelam fajar keesokan harinya.

    Catatan kaki

    1. ^ Lacroix, Japanese Cruisers, hal. 794.
    2. ^ Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869-1945. Naval Institute Press. hlm. 111-112. ISBN 0-87021-893-X. 

    Referensi

    • Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X. 
    • D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X. 
    • Dull, Paul S. (1978). A Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941-1945. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-097-1. 
    • Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The drama of the Imperial Japanese Navy, 1895-1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8. 
    • Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869-1945. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X. 
    • Lacroix, Eric; Linton Wells (1997). Japanese Cruisers of the Pacific War. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-311-3. 
    • Roscoe, Theodore (1949). United States Submarine Operations in World War II. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-731-3. 
    • Stille, Mark (2012). Imperial Japanese Navy Light Cruisers 1941-45. Osprey. ISBN 1-84908-562-5. 
    • Whitley, M.J. (1995). Cruisers of World War Two: An International Encyclopedia. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-141-6.